Minggu, 28 Juli 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH YUSUF AYAT 81 - 100 ( 05 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR]: YUSUF
Ayat [111]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:5/6
81 Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: `Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib.(QS. 12:81)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 81 

ارْجِعُوا إِلَى أَبِيكُمْ فَقُولُوا يَا أَبَانَا إِنَّ ابْنَكَ سَرَقَ وَمَا شَهِدْنَا إِلَّا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حَافِظِينَ (81

Lalu Yahuz memerintahkan kepada saudara-saudaranya yang sembilan orang supaya pulang menghadap ayahnya dan melaporkan segala kejadian yang dialaminya di Mesir untuk menghindarkan tuduhan-tuduhan yang buruk. (Yusuf) berkata: "Kembalilah kepada ayahmu dan sampaikanlah kepadanya bahwa anaknya Bunyamin telah mencuri takaran raja dan akibatnya dijadikan hamba sahaya selama setahun sesuai dengan syariat kami. Kami hanya dapat menyaksikan apa yang kami ketahui, karena kami melihat sendiri bahwa takaran raja itu dikeluarkan dari kantung Bunyamin. Dan kami sekali-kali tidak mengetahui barang yang gaib. Seandainya kami mengetahui bahwa dia akan mencuri tentu kami tidak akan memberikan janji yang berat pada ayah."


82 Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada di situ, dan kafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar`.(QS. 12:82)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 82 

وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا وَالْعِيرَ الَّتِي أَقْبَلْنَا فِيهَا وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (82

Dan tanyakanlah hal ini kepada penduduk negeri yang kami berada di situ untuk membeli bahan makanan, karena soal pencurian itu sudah tersebar beritanya di kalangan mereka. Dan tanyakan pulalah kepada kafilah yang datang bersama-sama dengan kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar dan selalu melaporkan apa yang benar-benar terjadi.


83 Yaqub berkata: `Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana`.(QS. 12:83)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 83 

قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَنِي بِهِمْ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (83

Nabi Yakub berkata setelah berhadapan dengan putra-putranya yang memberi laporan seperti yang diamanatkan oleh Yahuz: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan mengapa kamu mengatakan bahwa yang mencuri harus dijadikan hamba sahaya selama satu tahun, padahal ketentuan itu hanya ada pada syariat kita dan tidak ada dalam perundang-undangan mereka. Maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku yang tidak diliputi oleh perasaan kejengkelan dan kemarahan, maka mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku yaitu Yusuf, Bunyamin dan Yahuz, karena sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."


84 Dan Yaqub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: `Aduhai duka citaku terhadap Yusuf`, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).(QS. 12:84)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 84 

وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ (84

Karena tidak senang menerima laporan yang disampaikan para putranya, maka Nabi Yakub berpaling dari mereka seraya berkata penuh kesedihan: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf, karena aku tadinya menunggu-nunggu berita yang menggembirakan dari Mesir tapi kenyataannya justru berita yang menyedihkanlah yang kuterima." Karena kesedihan yang terus-menerus dialaminya itu, maka kedua matanya menjadi putih karena seringnya menangis sehingga keadaannya seperti orang buta, akan tetapi beliau walaupun demikian tetap masih bisa menahan amarahnya terhadap anak-anaknya.


85 Mereka berkata: `Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa`.(QS. 12:85)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 85 

قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِينَ (85

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa anak-anak Yakub yang baru kembali dari Mesir, ketika mendengar keluhan dan kesedihan ayahnya yang mendalam, berkata mereka kepada ayahnya yang diawali dengan sumpah kepada Allah swt. melahirkan rasa kasih dan sayangnya: "Ayah jangan hendaknya selalu mengingat Yusuf karena mengenai peristiwa Yusuf itu sudah lama berlalu. Kalau saja selalu mengingat Yusuf yang dibarengi dengan kesedihan yang mendalam, kami khawatir ayah akan ditimpa penyakit yang akan membinasakan atau ayah meninggal dunia karenanya."


86 Yaqub menjawab: `Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.(QS. 12:86)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 86 

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (86
 
Pada ayat ini Allah swt. menceritakan sambutan Nabi Yakub kepada anak-anaknya dengan berkata: "Wahai anak-anakku, janganlah kalian mencela dan mencercaku. Saya tidak pernah mengadu kepadamu, begitu juga kepada manusia yang lain tentang kesedihan dan kesusahanku. Saya mengadu dan menyampaikan keluhan atas musibah yang menimpaku hanya kepada Allah swt. Kepada-Nya aku meminta perlindungan, berdoa dan memohon untuk menghilangkan kesusahan dan kesedihan itu. Biarkanlah aku bermunajat dengan Tuhanku. Saya mengetahui dari ilmu yang diberikan Allah kepadaku bahwa Yusuf itu masih hidup dan tetap memperoleh rezeki. Ia adalah pilihan Allah swt. dan Dia akan menyempurnakan nikmat-Nya kepada Yusuf dan kepada keluarga Yakub. Kesemuanya itu kalian tidak mengetahuinya, bahkan telah mengira bahwa Yusuf itu telah mati."


87 Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir`.(QS. 12:87)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 87 

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ (87

Berkata Yakub: "Wahai anak-anakku, saya tahu bahkan yakin mimpi Yusuf itu benar dan saya akan sujud kepadanya menghormatinya. Kalau kalian berpendapat lain ketahuilah bahwa satu waktu Allah swt. akan memperlihatkan kebenaran pendapatku itu. Untuk ini kembalilah kalian ke Mesir menyelidiki sampai mendapat berita yang pasti tentang Yusuf dan adiknya Bunyamin. Jangan kalian berputus asa, karena yang demikian itu dilarang oleh Allah swt. sebagaimana firman-Nya:

لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
Artinya:
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah."
(Q.S. Az Zumar: 53)
Selanjutnya Yakub berkata: "Carilah Yusuf dan saudaramu sampai ketemu. Tidak ada putus asa dalam kamus hidup, dan tidak berarti hidup dengan berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir dan orang-orang yang telah sesat sebagaimana firman Allah swt.:

قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
Artinya:
Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat.
(Q.S. Al-Hijr: 56)
Adapun orang-orang mukmin, mereka tidak akan berputus asa karena musibah yang menimpanya, tidak akan goyah imannya karena bahaya yang melandanya. Mereka bersabar dan tabah menghadapi segala kesulitan yang dialaminya. Ia dengan rela penuh ikhlas menerima qada dan qadar dari Allah swt. dengan keyakinan bahwa suatu saat nanti Allah akan menghilangkan semuanya itu sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا
Artinya:
Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman.
(Q.S. Al Hajj: 38)


88 Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: `Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah`.(QS. 12:88)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 88 

فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَيْهِ قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ (88

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa setelah anak-anak Yakub menerima anjuran dari ayahnya supaya mereka kembali ke Mesir berangkatlah mereka. Setelah sampai di Mesir mereka masuklah ke istana Yusuf dengan mengemukakan keadaannya dengan segala kerendahan diri. Mereka ingin mengetahui sampai di mana pengaruh pancingannya itu untuk mengetahui kebenaran ayahnya yang pernah mengatakan bahwa Al-Aziz itu adalah Yusuf. Mereka berkata: "Wahai Al-Aziz, kami ditimpa musibah kelaparan karenanya kami pada kurus-kurus, lemah karena kekurangan makanan, sedang keluarga kami tidak sedikit." Mereka pura-pura mengadukan halnya itu kepada Al-Aziz padahal maksud sebenarnya ialah untuk mengetahui keadaan Yusuf dan Bunyamin. Mereka juga mengemukakan bahwa mereka datang membawa dagangan yang jelek dan rendah mutunya, mungkin tak ada pedagang yang mau menawarnya dengan harapan kiranya Al-Aziz mau menolongnya dengan menyempurnakan takaran dagangannya itu dengan tanpa mempertimbangkan kejelekannya, dan kelebihan dari nilai sebenarnya disedekahkan saja kepada mereka. Allahlah yang membalas budi baik seseorang yang suka bersedekah dan Dia pulalah yang akan mengganti segala apa yang telah disedekahkan dan dinafkahkan itu sebagaimana firman-Nya:

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ
Artinya:
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.
(Q.S. Saba': 39)


89 Yusuf berkata: `Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?`(QS. 12:89)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 89 

قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَا فَعَلْتُمْ بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُونَ (89

Setelah anak-anak Yakub mengemukakan isi hatinya kepada Al-Aziz yang di dalam ucapannya mengandung pengertian bahwa mereka menuntut supaya adiknya Bunyamin dikembalikan, Yusuf menjawab: "Wahai kamu sekalian, apakah kalian tidak mengingat kejahatan yang kalian telah lakukan terhadap Yusuf dan Bunyamin adiknya? Alangkah jeleknya apa yang telah kalian perbuat terhadap Yusuf dan saudaranya itu. Mungkin karena kejahilanmu pada waktu itu kamu tidak mengetahui dan merasakan buruknya perbuatanmu itu yang bertentangan dengan syariat agamamu, melanggar kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua dan bergaul secara baik terhadap karib kerabat." Ini adalah realisasi dari apa yang telah Allah wahyukan kepada Yusuf ketika ia dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya sebagaimana firman Allah:

وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Artinya:
Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi.
(Q.S. Yusuf: 15)


90 Mereka berkata: `Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?` Yusuf menjawab: `Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami`. Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik `.(QS. 12:90)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 90 

قَالُوا أَئِنَّكَ لَأَنْتَ يُوسُفُ قَالَ أَنَا يُوسُفُ وَهَذَا أَخِي قَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ (90

Setelah mereka mendengar ucapan Yusuf yang diikutinya dengan seksama timbullah di hati mereka bahwa yang dihadapannya itu adalah Yusuf benar-benar. Untuk menguatkan sangkaannya itu, mereka memajukan pertanyaan disertai tekanan penuh dengan rasa heran, katanya: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Mereka heran. Dua tahun lebih mereka pulang balik kepada Yusuf tetapi tidak mengetahuinya, sedang Yusuf mengetahui mereka hanya dia sembunyikan dalam hatinya. Pertanyaan mereka dijawab oleh Yusuf katanya: "Saya ini adalah Yusuf yang telah kalian aniaya dengan penganiayaan yang cukup berat. Allah swt. telah menolongku dan memuliakanku sampai menduduki pangkat yang tinggi. Saya tidak berdaya sama sekali ketika kalian merencanakan membunuhku kemudian melemparkan aku ke dasar sumur yang dalam. Dan ini adikku Bunyamin yang telah kalian pisahkan dari aku yang kemudian Allah swt. memberikan karunia kepadanya sebagaimana kalian lihat. Allah swt. melimpahkan karunia-Nya kepada kami berdua, mengumpulkan kami kembali sesudah berpisah sekian lama, memuliakan kami sesudah dihina, kembali beramah-tamah sesudah kesepian, menyelamatkan kami dari segala ujian dan cobaan. Tidak semua apa yang dibenci itu buruk akibatnya. Sebaliknya tidak semua yang disenangi itu baik akibatnya. Adakalanya sesuatu yang dibenci itu padahal hakikatnya adalah kebaikan, begitu pula sebaliknya sebagaimana firman Allah swt.:

وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
(Q.S. Al-Baqarah: 216)
Agama-agama samawi telah sepakat menetapkan, dan pengalaman-pengalaman telah menunjukkan bahwa orang yang bertakwa kepada Allah swt. dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta bersabar menghadapi ujian dan bencana yang menimpanya, godaan-godaan setan dan hawa nafsu, Allah tidak akan menyia-nyiakan balasan amalnya itu di dunia lebih-lebih di akhirat kelak. Di dunia diberi hidayah untuk dapat keluar dari kesulitan yang dialaminya serta diberi rezeki dari arah yang tidak diduga sebelumnya, dan di akhirat diberi pahala tanpa ada perhitungan. Firman Allah swt.:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya:
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
(Q.S. At Talaq: 2, 3)
Dan firman-Nya:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya:
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
(Q.S. Az Zumar: 10)


91 Mereka berkata:` Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa) `.(QS. 12:91)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 91
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ (91)
Setelah Yusuf memberikan pengakuan dan saudara-saudaranya telah meyakini bahwa Al-Aziz itu adalah Yusuf sendiri, mereka secara jujur mengakui dan menghargai kemuliaan yang diberikan Allah swt. kepada Yusuf tentang kelebihan ilmunya, ketinggian kesopanan yang dimilikinya dan dengan terus-terang mereka mengakui kesalahan yang telah diperbuat kepada Yusuf dan Bunyamin dengan sengaja dan direncanakan sebelumnya. Suatu kesalahan yang tidak dapat diampuni oleh Allah swt. kecuali dengan tobat nasuha dan tidak dapat dimaafkan kecuali dengan hati lapang dan budi luhur dari yang bersangkutan.


92 Dia (Yusuf) berkata:` Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang `.(QS. 12:92)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 92 

قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (92

Yusuf seorang nabi, manusia pilihan mempunyai budi pekerti yang mulia, kesopanan yang tinggi, setelah mendengar pengakuan kesalahan dari saudara-saudaranya secara terus-terang dengan tandas dan gamblang ia mengatakan: "Tidak ada celaan, cercaan dan kekerasan dari diri saya sekarang ini, tetapi saya memaafkan segala kesalahan kalian yang telah diperbuat kepada saya dan kepada adikku Bunyamin. Saya doakan semoga Allah swt. mengampuni dosa kalian yang tidak ringan itu asal kalian dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati mau bertobat kepada-Nya dengan menyesali perbuatan burukmu itu dan tidak akan melakukan dan mengulangi lagi serta berbuat baik karena Dia adalah Maha Penyayang."
Budi pekerti yang mulia dan kesopanan yang tinggi yang telah dilakukan oleh Nabi Yusuf as. itu pernah juga dilakukan dan dicontohkan oleh Nabi Besar Muhammad saw., yaitu pada ketika beliau dan bala tentaranya menaklukkan kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad saw. bertawaf dan kemudian salat sunat dua rakaat, beliau dengan mengambil tempat di samping Kakbah menghadap para tawanan perang lalu berkata yang artinya:
"Apakah perkiraanmu yang akan saya perbuat terhadap kalian." Para tawanan menjawab: "Kami hanya menyangka yang baik saja, saudara yang mulia dan anak saudara yang mulia." Nabi saw. berkata: "Saya akan mengatakan sebagaimana yang telah dikatakan oleh rekanmu Yusuf: "Tidak ada celaan, cercaan dan kekerasan sekarang ini." Maka keluarlah para tawanan itu (meninggalkan tempat) seakan-akan mereka dibangkitkan dari kubur.
(H.R. Bukhari dari Abu Hurairah)


93 Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku`.(QS. 12:93)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 93 

اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ (93
 
Setelah Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, dia lalu menanyakan kepada mereka tentang ayahnya yang oleh mereka dijawab, bahwa beliau buta tidak melihat lagi. Seketika itu Yusuf memberikan baju gamisnya kepada saudara-saudaranya dan disuruhnya mereka membawanya pulang ke negerinya. Dan apabila mereka sudah sampai supaya dengan segera baju gamisnya itu diletakkan ke wajah beliau, niscaya akan melihatlah dia karenanya dan akan lepaslah kotoran yang menutupi matanya itu. Yusuf berani berkata demikian karena dia mengetahui hal itu dengan perantara wahyu. Selain dari itu dia juga mengetahui bahwa sebab tertutupnya penglihatan ayahnya itu ialah karena terlalu banyak menangis dan merasa sempit dada. Apabila ayahnya mengetahui baju gamisnya yang menandakan bahwa Yusuf masih hidup dan selamat dari aniaya dan cobaan yang dialaminya, tentulah ia akan senang dan timbullah di dalam hatinya perasaan gembira. Akhirnya ia akan melihat kembali seperti sedia kala. Selain dari itu, Yusuf juga meminta kepada saudaranya supaya mendatangkan segenap keluarganya ke Mesir baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang dalam suatu riwayat, bahwa semuanya berjumlah tujuh puluh orang.


94 Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: `Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)`.(QS. 12:94)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 94

وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ لَوْلَا أَنْ تُفَنِّدُونِ (94
 
Tatkala barisan unta anak-anak Yakub keluar dari perbatasan negeri Mesir menuju tanah Syam, berkatalah Yakub kepada cucu-cucunya dan orang-orang lain yang berada di sampingnya pada waktu itu: "Saya telah mencium bau Yusuf yang wangi itu, persis baunya yang pernah saya kenal di waktu kecilnya. Andaikata kalian tidak buruk sangka kepada saya, menyangka bahwa saya lemah akal, rusak pikiran karena terlalu tua, tentunya kalian membenarkan ucapanku ini bahwa saya benar-benar telah mencium bau Yusuf, dan dia masih hidup serta di dalam waktu yang tidak lama lagi saya akan berjumpa dengan dia dan merasa senang melihatnya." Ini adalah suatu mukjizat bagi Yakub yang dapat mencium bau Yusuf dari tempat yang amat jauh itu, yang di dalam perjalanan unta memakan waktu delapan hari.


95 Keluarganya berkata: `Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu`.(QS. 12:95)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 95

قَالُوا تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلَالِكَ الْقَدِيمِ (95

Para hadirin yang mendengar ucapan Yakub itu, tidak seorang pun di antara mereka yang membenarkannya, bahkan mereka mengeluarkan kata-kata yang pedas dan tajam yang tidak pantas ditujukan kepada seorang yang telah tua. Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kamu masih saja dalam kekeliruanmu seperti dulu-dulu juga, yang menyangka bahwa Yusuf masih hidup di dalam waktu singkat akan bertemu dan merasa senang melihatnya. Kami berpendapat bahwa pikiran semacam itu adalah pikiran yang kacau dan sesat."


96 Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Yaqub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Yaqub: `Tidakkah aku katakan kepadamu bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya?`(QS. 12:96)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 96 

فَلَمَّا أَنْ جَاءَ الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (96

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa setelah pembawa kabar gembira itu sampai ke tempat ayahnya sesuai dengan anjuran Yusuf, tampillah ke depan Yahuz yang membawa baju gamis itu dan meletakkannya ke wajah Yakub, dengan seketika wajah Yakub kembali melihat seperti sediakala. Berkatalah Yakub: "Apakah tidak pernah saya katakan kepadamu ketika saya menyuruhmu ke Mesir mencari berita tentang Yusuf dan saudaranya, bahwa sesungguhnya saya tahu dengan perantaraan wahyu dari Allah swt., bukan khayal dan ramalan bahwa Yusuf itu masih hidup sedang kamu tidak mengetahuinya." Penyampaian baju gamis Yusuf kepada ayahnya oleh Yahuz adalah untuk kedua kalinya guna menutupi kesalahannya yang lain lampau. Sebelum itu Yahuz jugalah yang pernah menyampaikan baju Yusuf yang berlumuran darah palsu kepada ayahnya pada permulaan peristiwa kisah itu.


97 Mereka berkata: `Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)`.(QS. 12:97)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 97 

قَالُوا يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ (97

Setelah saudara-saudara Yusuf melihat bukti-bukti dan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, sadarlah mereka dan dengan jujur mereka mengakui kesalahannya, dan meminta kepada ayahnya mau memohonkan ampun kepada Allah swt. atas kedurhakaan yang telah dibuat kepadanya dan kelaliman yang dilakukan terhadap Yusuf. Pengakuan saudara-saudara Yusuf tentang kesalahan dan dosa yang telah diperbuatnya itu adalah pengakuan yang kedua kalinya. Sebelum itu pernah mereka mengakui dosa dan kesalahannya di hadapan Yusuf, hanya pada waktu itu Yusuf langsung memohon semoga Allah swt. mengampuninya tanpa ada permintaan dari mereka.


98 Yaqub berkata: `Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang`.(QS. 12:98)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 98 

قَالَ سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (98

Setelah Yakub melihat kesadaran anak-anaknya dan mengakui kesalahannya dengan terus-terang yang kemudian meminta supaya ayahnya memohonkan ampunan kepada Allah swt., beliau menjawab: Nantilah aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Allah swt. Semoga Allah swt. mengampunimu karena Dia itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dia tidak akan mengecewakan seorang mukmin yang memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh.


99 Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: `Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman`.(QS. 12:99)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 99

فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ (99

Pada ayat-ayat ini dikisahkan bahwa saudara-saudara Yusuf berangkat pulang ke negerinya untuk memboyong semua keluarganya ke Mesir sesuai dengan anjuran Yusuf. Setelah sampai, mereka memberitahukan kepada kedua orang tuanya tentang kedudukan Yusuf di Mesir dan bahwa Yusuf adalah penguasa yang berkuasa penuh di sana yang kemudian disampaikan pula bahwa Yusuf mengundang semua keluarganya untuk menetap di Mesir bersama-sama dengan dia, menikmati kemajuan dan keindahan kota Mesir. Mendengar berita itu berangkatlah mereka beramai-ramai ke Mesir. Setelah mereka sampai di Mesir dan menuju ke tempat Yusuf, bertemulah mereka dengan Yusuf dan rombongannya di tengah jalan yang pergi menjemput mereka. Yusuf merangkul kedua orang tuanya dan berkata: "Silakan memasuki negeri Mesir dengan selamat dan aman. Kamu sekalian tidak akan mengalami kesulitan dan kelaparan insya Allah sekalipun musim kemarau masih saja mencekam." Ucapan Yusuf "insya Allah" ini menjadi pelajaran bagi kita kaum muslimin bahwa bila hendak melakukan sesuatu supaya disandarkan kepada kehendak Allah dengan mengucapkan "insya Allah". Hal ini menjadi kebiasaan bagi para nabi-nabi dan siddikin sesuai dengan firman Allah swt.:

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا
Artinya:
Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi kecuali (dengan menyebut) insya Allah."
(Q.S. Al-Kahfi: 23, 24)
Menurut suatu riwayat atas anjuran seorang Yahudi ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Muhammad saw. tentang ruh, ashabul kahfi dan Zulkarnain. Beliau menjawab: "Datang saja besok pagi, nanti akan aku jelaskan pertanyaanmu itu," tanpa mengucapkan insya Allah. Tetapi besok pagi wahyu belum juga datang menceritakan hal-hal tersebut sebagai jawaban kepada mereka. Nabi pun gelisah, maka turunlah ayat ini.


100 Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: `Wahai ayahku inilah ta_bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. 12:100)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 100 

وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (100

Kemudian Yusuf mengangkat kedua orang tuanya dan mendudukkannya di atas singgasana kerajaannya sebagai penghormatan lebih daripada apa yang telah diperbuat kepada saudara-saudaranya. Mereka merebahkan diri seraya sujud menghormat kepada Yusuf sebagaimana lazimnya orang-orang menghormati kepada raja dan orang-orang besarnya pada waktu itu. Cara ini pernah juga berlaku pada diri Yakub. Dia pernah sujud menghormat kepada saudaranya ketika bertemu setelah berpisah sekian lamanya. Berkatalah Yusuf: "Wahai ayahku, inilah takbir mimpiku dahulu ketika saya masih keci1 yang telah saya sampaikan kepada ayah dengan ucapan:

إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Artinya:
Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.
(Q.S. Yusuf: 4)
Allah swt. menjadikan mimpiku itu benar-benar terjadi bukan khayalan. Sebelas bintang itulah saudara-saudaraku yang berjumlah sebelas orang sedang matahari dan bulan adalah ayah dan ibuku. Dengan keluarga inilah Allah swt. memelihara keturunan Nabi Ishak anak Nabi Ibrahim as. untuk mengembangkan agama tauhid di muka bumi ini. Selanjutnya Yusuf berkata kepada ayahnya: "Allah swt. telah berbuat baik kepadaku. Dia melepaskan aku dari penjara dan mengangkatku sebagai penguasa. Dia yang memindahkan ayah dari dusun padang pasir berpenghidupan sederhana dan kasar ke negeri yang ramai, menikmati hidup yang bahagia, penyiaran agama yang benar, tolong-menolong di dalam memajukan ilmu pengetahuan dan perindustrian. Ini semua terjadi setelah setan memutus hubungan silaturahmi antara aku dan saudara-saudaraku sehingga rusaklah perhubungan persaudaraan, dan timbullah rasa dengki dan jahat sangka antara kita. Sesungguhnya Allah swt. itu mengetahui segala sesuatu yang bagaimana pun halusnya, bersifat lemah lembut kepada hamba-hamba-Nya, menetapkan apa yang Dia kehendaki dengan kebijaksanaan. Sesungguhnya Dia itu Maha Mengetahui apa yang menjadi maslahat bagi hamba-hamba-Nya. Tiada suatu hal yang tersembunyi bagi-Nya mulai dari pangkal sampai ujungnya. Maha Bijaksana di dalam segala hal, membalas orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikan, dan kesudahan yang baik diberikan kepada orang-orang yang bertakwa."

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 100

وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (100)
(Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya) yakni Yusuf mendudukkan kedua orang tuanya sejajar dengannya (ke atas singgasananya.) tempat duduknya (Dan mereka merebahkan diri) yakni kedua orang tuanya dan semua saudara-saudaranya (kepada Yusuf seraya bersujud) yang dimaksud adalah sujud dengan membungkukkan badan bukannya sujud dalam arti kata meletakkan kening; cara itu merupakan penghormatan yang berlaku pada zamannya. (Dan berkata Yusuf, "Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu, sesungguhnya Rabbku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Rabbku telah berbuat baik kepadaku) terhadap diriku (ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara) Nabi Yusuf tidak menyinggung masalah sumur, hal ini sengaja ia lakukan demi menghormati saudara-saudaranya supaya mereka tidak malu (dan ketika membawa kalian dari dusun padang pasir) dari kampung padang pasir (setelah dirusak) dikacaukan (oleh setan hubungan antara aku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Rabbku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana.") di dalam pekerjaan-Nya. Kemudian ayah Nabi Yusuf (Yakub) bermukim bersama Yusuf selama dua puluh empat tahun atau tujuh belas tahun. Disebutkan bahwa masa perpisahan mereka delapan belas tahun lamanya atau empat puluh tahun atau delapan puluh tahun. Kemudian Nabi Yakub menjelang ajalnya, sebelum itu ia berwasiat kepada Nabi Yusuf supaya ia dikebumikan di dekat ayahnya, yaitu Nabi Ishak. Lalu Nabi Yusuf membawa jenazah ayahnya ke tempat yang diisyaratkannya dalam wasiat dan mengebumikannya di tempat tersebut. Setelah itu Nabi Yusuf kembali ke Mesir dan ia tinggal di negeri itu sesudah Nabi Yakub meninggal dunia selama dua puluh tiga tahun. Ketika urusannya telah sempurna kemudian ia mengetahui bahwa dirinya tidak akan abadi dalam keadaan demikian lalu hatinya menginginkan agar ia hijrah ke kerajaan yang abadi, yakni akhirat. Untuk itu berkata seraya berdoa:


Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [6]
Ayat 81 s/d 100 dari [111]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU