| 81 | Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah:  `Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami hanya  menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat  menjaga (mengetahui) barang yang ghaib.(QS. 12:81) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 81 
 
 ارْجِعُوا  إِلَى أَبِيكُمْ فَقُولُوا يَا أَبَانَا إِنَّ ابْنَكَ سَرَقَ وَمَا  شَهِدْنَا إِلَّا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حَافِظِينَ (81 Lalu Yahuz memerintahkan kepada saudara-saudaranya yang sembilan  orang supaya pulang menghadap ayahnya dan melaporkan segala kejadian  yang dialaminya di Mesir untuk menghindarkan tuduhan-tuduhan yang buruk.  (Yusuf) berkata: "Kembalilah kepada ayahmu dan sampaikanlah kepadanya  bahwa anaknya Bunyamin telah mencuri takaran raja dan akibatnya  dijadikan hamba sahaya selama setahun sesuai dengan syariat kami. Kami  hanya dapat menyaksikan apa yang kami ketahui, karena kami melihat  sendiri bahwa takaran raja itu dikeluarkan dari kantung Bunyamin. Dan  kami sekali-kali tidak mengetahui barang yang gaib. Seandainya kami  mengetahui bahwa dia akan mencuri tentu kami tidak akan memberikan janji  yang berat pada ayah."
 |  
 
 | 
   | 82 | Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami  berada di situ, dan kafilah yang kami datang bersamanya, dan  sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar`.(QS. 12:82) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 82 
 
 وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا وَالْعِيرَ الَّتِي أَقْبَلْنَا فِيهَا وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (82 Dan  tanyakanlah hal ini kepada penduduk negeri yang kami berada di situ  untuk membeli bahan makanan, karena soal pencurian itu sudah tersebar  beritanya di kalangan mereka. Dan tanyakan pulalah kepada kafilah yang  datang bersama-sama dengan kami, dan sesungguhnya kami adalah  orang-orang yang benar dan selalu melaporkan apa yang benar-benar  terjadi.
 |  
 
 | 
   | 83 | Yaqub berkata: `Hanya dirimu sendirilah yang  memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik  itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya  kepadaku; sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mengetahui lagi Maha  Bijaksana`.(QS. 12:83) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 83 
 
 قَالَ بَلْ  سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ عَسَى اللَّهُ  أَنْ يَأْتِيَنِي بِهِمْ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (83 Nabi Yakub berkata setelah berhadapan dengan putra-putranya yang  memberi laporan seperti yang diamanatkan oleh Yahuz: "Hanya dirimu  sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan mengapa  kamu mengatakan bahwa yang mencuri harus dijadikan hamba sahaya selama  satu tahun, padahal ketentuan itu hanya ada pada syariat kita dan tidak  ada dalam perundang-undangan mereka. Maka kesabaran yang baik itulah  kesabaranku yang tidak diliputi oleh perasaan kejengkelan dan kemarahan,  maka mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku yaitu  Yusuf, Bunyamin dan Yahuz, karena sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha  Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
 |  
 
 | 
   | 84 | Dan Yaqub berpaling dari mereka (anak-anaknya)  seraya berkata: `Aduhai duka citaku terhadap Yusuf`, dan kedua matanya  menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan  amarahnya (terhadap anak-anaknya).(QS. 12:84) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 84 
 
 وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ (84 Karena  tidak senang menerima laporan yang disampaikan para putranya, maka Nabi  Yakub berpaling dari mereka seraya berkata penuh kesedihan: "Aduhai  duka citaku terhadap Yusuf, karena aku tadinya menunggu-nunggu berita  yang menggembirakan dari Mesir tapi kenyataannya justru berita yang  menyedihkanlah yang kuterima." Karena kesedihan yang terus-menerus  dialaminya itu, maka kedua matanya menjadi putih karena seringnya  menangis sehingga keadaannya seperti orang buta, akan tetapi beliau  walaupun demikian tetap masih bisa menahan amarahnya terhadap  anak-anaknya.
 |  
 
 | 
   | 85 | Mereka berkata: `Demi Allah, senantiasa kamu  mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau  termasuk orang-orang yang binasa`.(QS. 12:85) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 85 
 
 قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِينَ (85 Pada  ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa anak-anak Yakub yang baru kembali  dari Mesir, ketika mendengar keluhan dan kesedihan ayahnya yang  mendalam, berkata mereka kepada ayahnya yang diawali dengan sumpah  kepada Allah swt. melahirkan rasa kasih dan sayangnya: "Ayah jangan  hendaknya selalu mengingat Yusuf karena mengenai peristiwa Yusuf itu  sudah lama berlalu. Kalau saja selalu mengingat Yusuf yang dibarengi  dengan kesedihan yang mendalam, kami khawatir ayah akan ditimpa penyakit  yang akan membinasakan atau ayah meninggal dunia karenanya."
 |  
 
 | 
   | 86 | Yaqub menjawab: `Sesungguhnya hanyalah kepada  Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari  Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.(QS. 12:86) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 86 
 
 قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (86   Pada  ayat ini Allah swt. menceritakan sambutan Nabi Yakub kepada  anak-anaknya dengan berkata: "Wahai anak-anakku, janganlah kalian  mencela dan mencercaku. Saya tidak pernah mengadu kepadamu, begitu juga  kepada manusia yang lain tentang kesedihan dan kesusahanku. Saya mengadu  dan menyampaikan keluhan atas musibah yang menimpaku hanya kepada Allah  swt. Kepada-Nya aku meminta perlindungan, berdoa dan memohon untuk  menghilangkan kesusahan dan kesedihan itu. Biarkanlah aku bermunajat  dengan Tuhanku. Saya mengetahui dari ilmu yang diberikan Allah kepadaku  bahwa Yusuf itu masih hidup dan tetap memperoleh rezeki. Ia adalah  pilihan Allah swt. dan Dia akan menyempurnakan nikmat-Nya kepada Yusuf  dan kepada keluarga Yakub. Kesemuanya itu kalian tidak mengetahuinya,  bahkan telah mengira bahwa Yusuf itu telah mati." |  
 
 | 
   | 87 | Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah  berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari  rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah  melainkan kaum yang kafir`.(QS. 12:87) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 87 
 
 يَا بَنِيَّ  اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ  رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ  الْكَافِرُونَ (87 Berkata Yakub: "Wahai anak-anakku, saya tahu  bahkan yakin mimpi Yusuf itu benar dan saya akan sujud kepadanya  menghormatinya. Kalau kalian berpendapat lain ketahuilah bahwa satu  waktu Allah swt. akan memperlihatkan kebenaran pendapatku itu. Untuk ini  kembalilah kalian ke Mesir menyelidiki sampai mendapat berita yang  pasti tentang Yusuf dan adiknya Bunyamin. Jangan kalian berputus asa,  karena yang demikian itu dilarang oleh Allah swt. sebagaimana  firman-Nya:
 
 لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
 Artinya:
 Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah."
 (Q.S. Az Zumar: 53)
 Selanjutnya  Yakub berkata: "Carilah Yusuf dan saudaramu sampai ketemu. Tidak ada  putus asa dalam kamus hidup, dan tidak berarti hidup dengan berputus asa  dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir dan orang-orang yang telah  sesat sebagaimana firman Allah swt.:
 
 قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
 Artinya:
 Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat.
 (Q.S. Al-Hijr: 56)
 Adapun  orang-orang mukmin, mereka tidak akan berputus asa karena musibah yang  menimpanya, tidak akan goyah imannya karena bahaya yang melandanya.  Mereka bersabar dan tabah menghadapi segala kesulitan yang dialaminya.  Ia dengan rela penuh ikhlas menerima qada dan qadar dari Allah swt.  dengan keyakinan bahwa suatu saat nanti Allah akan menghilangkan  semuanya itu sebagaimana firman-Nya:
 
 إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا
 Artinya:
 Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman.
 (Q.S. Al Hajj: 38)
 |  
 
 | 
   | 88 | Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf,  mereka berkata: `Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa  kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga,  maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami,  sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah`.(QS. 12:88) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 88 
 
 فَلَمَّا  دَخَلُوا عَلَيْهِ قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا  الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ  وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ (88 Pada  ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa setelah anak-anak Yakub menerima  anjuran dari ayahnya supaya mereka kembali ke Mesir berangkatlah mereka.  Setelah sampai di Mesir mereka masuklah ke istana Yusuf dengan  mengemukakan keadaannya dengan segala kerendahan diri. Mereka ingin  mengetahui sampai di mana pengaruh pancingannya itu untuk mengetahui  kebenaran ayahnya yang pernah mengatakan bahwa Al-Aziz itu adalah Yusuf.  Mereka berkata: "Wahai Al-Aziz, kami ditimpa musibah kelaparan  karenanya kami pada kurus-kurus, lemah karena kekurangan makanan, sedang  keluarga kami tidak sedikit." Mereka pura-pura mengadukan halnya itu  kepada Al-Aziz padahal maksud sebenarnya ialah untuk mengetahui keadaan  Yusuf dan Bunyamin. Mereka juga mengemukakan bahwa mereka datang membawa  dagangan yang jelek dan rendah mutunya, mungkin tak ada pedagang yang  mau menawarnya dengan harapan kiranya Al-Aziz mau menolongnya dengan  menyempurnakan takaran dagangannya itu dengan tanpa mempertimbangkan  kejelekannya, dan kelebihan dari nilai sebenarnya disedekahkan saja  kepada mereka. Allahlah yang membalas budi baik seseorang yang suka  bersedekah dan Dia pulalah yang akan mengganti segala apa yang telah  disedekahkan dan dinafkahkan itu sebagaimana firman-Nya:
 
 وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ
 Artinya:
 Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.
 (Q.S. Saba': 39)
 |  
 
 | 
   | 89 | Yusuf berkata: `Apakah kamu mengetahui  (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya  ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?`(QS. 12:89) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 89 
 
 قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَا فَعَلْتُمْ بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُونَ (89 Setelah  anak-anak Yakub mengemukakan isi hatinya kepada Al-Aziz yang di dalam  ucapannya mengandung pengertian bahwa mereka menuntut supaya adiknya  Bunyamin dikembalikan, Yusuf menjawab: "Wahai kamu sekalian, apakah  kalian tidak mengingat kejahatan yang kalian telah lakukan terhadap  Yusuf dan Bunyamin adiknya? Alangkah jeleknya apa yang telah kalian  perbuat terhadap Yusuf dan saudaranya itu. Mungkin karena kejahilanmu  pada waktu itu kamu tidak mengetahui dan merasakan buruknya perbuatanmu  itu yang bertentangan dengan syariat agamamu, melanggar kewajiban  berbuat baik kepada kedua orang tua dan bergaul secara baik terhadap  karib kerabat." Ini adalah realisasi dari apa yang telah Allah wahyukan  kepada Yusuf ketika ia dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya  sebagaimana firman Allah:
 
 وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
 Artinya:
 Kami  wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada  mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi.
 (Q.S. Yusuf: 15)
 |  
 
 | 
   | 90 | Mereka berkata: `Apakah kamu ini benar-benar  Yusuf?` Yusuf menjawab: `Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya  Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami`. Sesungguhnya  barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak  menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik `.(QS. 12:90) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 90 
 
 قَالُوا  أَئِنَّكَ لَأَنْتَ يُوسُفُ قَالَ أَنَا يُوسُفُ وَهَذَا أَخِي قَدْ مَنَّ  اللَّهُ عَلَيْنَا إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا  يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ (90 Setelah mereka mendengar ucapan  Yusuf yang diikutinya dengan seksama timbullah di hati mereka bahwa yang  dihadapannya itu adalah Yusuf benar-benar. Untuk menguatkan sangkaannya  itu, mereka memajukan pertanyaan disertai tekanan penuh dengan rasa  heran, katanya: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Mereka heran. Dua  tahun lebih mereka pulang balik kepada Yusuf tetapi tidak mengetahuinya,  sedang Yusuf mengetahui mereka hanya dia sembunyikan dalam hatinya.  Pertanyaan mereka dijawab oleh Yusuf katanya: "Saya ini adalah Yusuf  yang telah kalian aniaya dengan penganiayaan yang cukup berat. Allah  swt. telah menolongku dan memuliakanku sampai menduduki pangkat yang  tinggi. Saya tidak berdaya sama sekali ketika kalian merencanakan  membunuhku kemudian melemparkan aku ke dasar sumur yang dalam. Dan ini  adikku Bunyamin yang telah kalian pisahkan dari aku yang kemudian Allah  swt. memberikan karunia kepadanya sebagaimana kalian lihat. Allah swt.  melimpahkan karunia-Nya kepada kami berdua, mengumpulkan kami kembali  sesudah berpisah sekian lama, memuliakan kami sesudah dihina, kembali  beramah-tamah sesudah kesepian, menyelamatkan kami dari segala ujian dan  cobaan. Tidak semua apa yang dibenci itu buruk akibatnya. Sebaliknya  tidak semua yang disenangi itu baik akibatnya. Adakalanya sesuatu yang  dibenci itu padahal hakikatnya adalah kebaikan, begitu pula sebaliknya  sebagaimana firman Allah swt.:
 
 وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
 Artinya:
 Boleh  jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi  (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah  mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
 (Q.S. Al-Baqarah: 216)
 Agama-agama  samawi telah sepakat menetapkan, dan pengalaman-pengalaman telah  menunjukkan bahwa orang yang bertakwa kepada Allah swt. dengan  mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta  bersabar menghadapi ujian dan bencana yang menimpanya, godaan-godaan  setan dan hawa nafsu, Allah tidak akan menyia-nyiakan balasan amalnya  itu di dunia lebih-lebih di akhirat kelak. Di dunia diberi hidayah untuk  dapat keluar dari kesulitan yang dialaminya serta diberi rezeki dari  arah yang tidak diduga sebelumnya, dan di akhirat diberi pahala tanpa  ada perhitungan. Firman Allah swt.:
 
 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
 Artinya:
 Barang  siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya  jalan keluar, dan memberi rezeki dari arah yang tiada  disangka-sangkanya.
 (Q.S. At Talaq: 2, 3)
 Dan firman-Nya:
 
 إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
 Artinya:
 Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
 (Q.S. Az Zumar: 10)
 |  
 
 | 
   | 91 | Mereka berkata:` Demi Allah, sesungguhnya  Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah  orang-orang yang bersalah (berdosa) `.(QS. 12:91) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 91 قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ (91)
 Setelah  Yusuf memberikan pengakuan dan saudara-saudaranya telah meyakini bahwa  Al-Aziz itu adalah Yusuf sendiri, mereka secara jujur mengakui dan  menghargai kemuliaan yang diberikan Allah swt. kepada Yusuf tentang  kelebihan ilmunya, ketinggian kesopanan yang dimilikinya dan dengan  terus-terang mereka mengakui kesalahan yang telah diperbuat kepada Yusuf  dan Bunyamin dengan sengaja dan direncanakan sebelumnya. Suatu  kesalahan yang tidak dapat diampuni oleh Allah swt. kecuali dengan tobat  nasuha dan tidak dapat dimaafkan kecuali dengan hati lapang dan budi  luhur dari yang bersangkutan.
 |  
 
 | 
   | 92 | Dia (Yusuf) berkata:` Pada hari ini tak ada  cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia  adalah Maha Penyayang di antara para penyayang `.(QS. 12:92) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 92 
 
 قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (92 Yusuf  seorang nabi, manusia pilihan mempunyai budi pekerti yang mulia,  kesopanan yang tinggi, setelah mendengar pengakuan kesalahan dari  saudara-saudaranya secara terus-terang dengan tandas dan gamblang ia  mengatakan: "Tidak ada celaan, cercaan dan kekerasan dari diri saya  sekarang ini, tetapi saya memaafkan segala kesalahan kalian yang telah  diperbuat kepada saya dan kepada adikku Bunyamin. Saya doakan semoga  Allah swt. mengampuni dosa kalian yang tidak ringan itu asal kalian  dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati mau bertobat kepada-Nya  dengan menyesali perbuatan burukmu itu dan tidak akan melakukan dan  mengulangi lagi serta berbuat baik karena Dia adalah Maha Penyayang."
 Budi  pekerti yang mulia dan kesopanan yang tinggi yang telah dilakukan oleh  Nabi Yusuf as. itu pernah juga dilakukan dan dicontohkan oleh Nabi Besar  Muhammad saw., yaitu pada ketika beliau dan bala tentaranya menaklukkan  kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad saw. bertawaf dan kemudian salat  sunat dua rakaat, beliau dengan mengambil tempat di samping Kakbah  menghadap para tawanan perang lalu berkata yang artinya:
 "Apakah  perkiraanmu yang akan saya perbuat terhadap kalian." Para tawanan  menjawab: "Kami hanya menyangka yang baik saja, saudara yang mulia dan  anak saudara yang mulia." Nabi saw. berkata: "Saya akan mengatakan  sebagaimana yang telah dikatakan oleh rekanmu Yusuf: "Tidak ada celaan,  cercaan dan kekerasan sekarang ini." Maka keluarlah para tawanan itu  (meninggalkan tempat) seakan-akan mereka dibangkitkan dari kubur.
 (H.R. Bukhari dari Abu Hurairah)
 |  
 
 | 
   | 93 | Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini,  lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali;  dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku`.(QS. 12:93) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 93 
 
 اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ (93   Setelah  Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, dia lalu  menanyakan kepada mereka tentang ayahnya yang oleh mereka dijawab, bahwa  beliau buta tidak melihat lagi. Seketika itu Yusuf memberikan baju  gamisnya kepada saudara-saudaranya dan disuruhnya mereka membawanya  pulang ke negerinya. Dan apabila mereka sudah sampai supaya dengan  segera baju gamisnya itu diletakkan ke wajah beliau, niscaya akan  melihatlah dia karenanya dan akan lepaslah kotoran yang menutupi matanya  itu. Yusuf berani berkata demikian karena dia mengetahui hal itu dengan  perantara wahyu. Selain dari itu dia juga mengetahui bahwa sebab  tertutupnya penglihatan ayahnya itu ialah karena terlalu banyak menangis  dan merasa sempit dada. Apabila ayahnya mengetahui baju gamisnya yang  menandakan bahwa Yusuf masih hidup dan selamat dari aniaya dan cobaan  yang dialaminya, tentulah ia akan senang dan timbullah di dalam hatinya  perasaan gembira. Akhirnya ia akan melihat kembali seperti sedia kala.  Selain dari itu, Yusuf juga meminta kepada saudaranya supaya  mendatangkan segenap keluarganya ke Mesir baik laki-laki, perempuan  maupun anak-anak yang dalam suatu riwayat, bahwa semuanya berjumlah  tujuh puluh orang. |  
 
 | 
   | 94 | Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri  Mesir) berkata ayah mereka: `Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf,  sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)`.(QS. 12:94) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 94 
 
 وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ لَوْلَا أَنْ تُفَنِّدُونِ (94   Tatkala  barisan unta anak-anak Yakub keluar dari perbatasan negeri Mesir menuju  tanah Syam, berkatalah Yakub kepada cucu-cucunya dan orang-orang lain  yang berada di sampingnya pada waktu itu: "Saya telah mencium bau Yusuf  yang wangi itu, persis baunya yang pernah saya kenal di waktu kecilnya.  Andaikata kalian tidak buruk sangka kepada saya, menyangka bahwa saya  lemah akal, rusak pikiran karena terlalu tua, tentunya kalian  membenarkan ucapanku ini bahwa saya benar-benar telah mencium bau Yusuf,  dan dia masih hidup serta di dalam waktu yang tidak lama lagi saya akan  berjumpa dengan dia dan merasa senang melihatnya." Ini adalah suatu  mukjizat bagi Yakub yang dapat mencium bau Yusuf dari tempat yang amat  jauh itu, yang di dalam perjalanan unta memakan waktu delapan hari. |  
 
 | 
   | 95 | Keluarganya berkata: `Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu`.(QS. 12:95) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 95 
 
 قَالُوا تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلَالِكَ الْقَدِيمِ (95 Para  hadirin yang mendengar ucapan Yakub itu, tidak seorang pun di antara  mereka yang membenarkannya, bahkan mereka mengeluarkan kata-kata yang  pedas dan tajam yang tidak pantas ditujukan kepada seorang yang telah  tua. Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kamu masih saja dalam  kekeliruanmu seperti dulu-dulu juga, yang menyangka bahwa Yusuf masih  hidup di dalam waktu singkat akan bertemu dan merasa senang melihatnya.  Kami berpendapat bahwa pikiran semacam itu adalah pikiran yang kacau dan  sesat."
 |  
 
 | 
   | 96 | Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu,  maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Yaqub, lalu kembalilah dia  dapat melihat. Berkata Yaqub: `Tidakkah aku katakan kepadamu bahwa aku  mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya?`(QS. 12:96) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 96 
 
 فَلَمَّا أَنْ  جَاءَ الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا قَالَ  أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ  (96 Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa setelah pembawa  kabar gembira itu sampai ke tempat ayahnya sesuai dengan anjuran Yusuf,  tampillah ke depan Yahuz yang membawa baju gamis itu dan meletakkannya  ke wajah Yakub, dengan seketika wajah Yakub kembali melihat seperti  sediakala. Berkatalah Yakub: "Apakah tidak pernah saya katakan kepadamu  ketika saya menyuruhmu ke Mesir mencari berita tentang Yusuf dan  saudaranya, bahwa sesungguhnya saya tahu dengan perantaraan wahyu dari  Allah swt., bukan khayal dan ramalan bahwa Yusuf itu masih hidup sedang  kamu tidak mengetahuinya." Penyampaian baju gamis Yusuf kepada ayahnya  oleh Yahuz adalah untuk kedua kalinya guna menutupi kesalahannya yang  lain lampau. Sebelum itu Yahuz jugalah yang pernah menyampaikan baju  Yusuf yang berlumuran darah palsu kepada ayahnya pada permulaan  peristiwa kisah itu.
 |  
 
 | 
   | 97 | Mereka berkata: `Wahai ayah kami, mohonkanlah  ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah  orang-orang yang bersalah (berdosa)`.(QS. 12:97) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 97 
 
 قَالُوا يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ (97 Setelah  saudara-saudara Yusuf melihat bukti-bukti dan kenyataan yang tidak  dapat dipungkiri, sadarlah mereka dan dengan jujur mereka mengakui  kesalahannya, dan meminta kepada ayahnya mau memohonkan ampun kepada  Allah swt. atas kedurhakaan yang telah dibuat kepadanya dan kelaliman  yang dilakukan terhadap Yusuf. Pengakuan saudara-saudara Yusuf tentang  kesalahan dan dosa yang telah diperbuatnya itu adalah pengakuan yang  kedua kalinya. Sebelum itu pernah mereka mengakui dosa dan kesalahannya  di hadapan Yusuf, hanya pada waktu itu Yusuf langsung memohon semoga  Allah swt. mengampuninya tanpa ada permintaan dari mereka.
 |  
 
 | 
   | 98 | Yaqub berkata: `Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang`.(QS. 12:98) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 98 
 
 قَالَ سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (98 Setelah  Yakub melihat kesadaran anak-anaknya dan mengakui kesalahannya dengan  terus-terang yang kemudian meminta supaya ayahnya memohonkan ampunan  kepada Allah swt., beliau menjawab: Nantilah aku akan memohonkan ampun  bagimu kepada Allah swt. Semoga Allah swt. mengampunimu karena Dia itu  Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dia tidak akan mengecewakan seorang  mukmin yang memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh.
 |  
 
 | 
   | 99 | Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf,  Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: `Masuklah kamu ke negeri  Mesir, insya Allah dalam keadaan aman`.(QS. 12:99) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 99 
 
 فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ (99 Pada  ayat-ayat ini dikisahkan bahwa saudara-saudara Yusuf berangkat pulang  ke negerinya untuk memboyong semua keluarganya ke Mesir sesuai dengan  anjuran Yusuf. Setelah sampai, mereka memberitahukan kepada kedua orang  tuanya tentang kedudukan Yusuf di Mesir dan bahwa Yusuf adalah penguasa  yang berkuasa penuh di sana yang kemudian disampaikan pula bahwa Yusuf  mengundang semua keluarganya untuk menetap di Mesir bersama-sama dengan  dia, menikmati kemajuan dan keindahan kota Mesir. Mendengar berita itu  berangkatlah mereka beramai-ramai ke Mesir. Setelah mereka sampai di  Mesir dan menuju ke tempat Yusuf, bertemulah mereka dengan Yusuf dan  rombongannya di tengah jalan yang pergi menjemput mereka. Yusuf  merangkul kedua orang tuanya dan berkata: "Silakan memasuki negeri Mesir  dengan selamat dan aman. Kamu sekalian tidak akan mengalami kesulitan  dan kelaparan insya Allah sekalipun musim kemarau masih saja mencekam."  Ucapan Yusuf "insya Allah" ini menjadi pelajaran bagi kita kaum muslimin  bahwa bila hendak melakukan sesuatu supaya disandarkan kepada kehendak  Allah dengan mengucapkan "insya Allah". Hal ini menjadi kebiasaan bagi  para nabi-nabi dan siddikin sesuai dengan firman Allah swt.:
 
 وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا
 Artinya:
 Dan  janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: Sesungguhnya  aku akan mengerjakan itu besok pagi kecuali (dengan menyebut) insya  Allah."
 (Q.S. Al-Kahfi: 23, 24)
 Menurut suatu riwayat atas  anjuran seorang Yahudi ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada  Muhammad saw. tentang ruh, ashabul kahfi dan Zulkarnain. Beliau  menjawab: "Datang saja besok pagi, nanti akan aku jelaskan pertanyaanmu  itu," tanpa mengucapkan insya Allah. Tetapi besok pagi wahyu belum juga  datang menceritakan hal-hal tersebut sebagai jawaban kepada mereka. Nabi  pun gelisah, maka turunlah ayat ini.
 |  
 
 | 
   | 100 | Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas  singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada  Yusuf. Dan berkata Yusuf: `Wahai ayahku inilah ta_bir mimpiku yang  dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan.  Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia  membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun  padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan  saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang  Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha  Bijaksana.(QS. 12:100) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 100 
 
 وَرَفَعَ  أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ  هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا  وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ  الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ  إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ  الْحَكِيمُ (100 Kemudian Yusuf mengangkat kedua orang tuanya dan  mendudukkannya di atas singgasana kerajaannya sebagai penghormatan lebih  daripada apa yang telah diperbuat kepada saudara-saudaranya. Mereka  merebahkan diri seraya sujud menghormat kepada Yusuf sebagaimana  lazimnya orang-orang menghormati kepada raja dan orang-orang besarnya  pada waktu itu. Cara ini pernah juga berlaku pada diri Yakub. Dia pernah  sujud menghormat kepada saudaranya ketika bertemu setelah berpisah  sekian lamanya. Berkatalah Yusuf: "Wahai ayahku, inilah takbir mimpiku  dahulu ketika saya masih keci1 yang telah saya sampaikan kepada ayah  dengan ucapan:
 
 إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
 Artinya:
 Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.
 (Q.S. Yusuf: 4)
 Allah  swt. menjadikan mimpiku itu benar-benar terjadi bukan khayalan. Sebelas  bintang itulah saudara-saudaraku yang berjumlah sebelas orang sedang  matahari dan bulan adalah ayah dan ibuku. Dengan keluarga inilah Allah  swt. memelihara keturunan Nabi Ishak anak Nabi Ibrahim as. untuk  mengembangkan agama tauhid di muka bumi ini. Selanjutnya Yusuf berkata  kepada ayahnya: "Allah swt. telah berbuat baik kepadaku. Dia melepaskan  aku dari penjara dan mengangkatku sebagai penguasa. Dia yang memindahkan  ayah dari dusun padang pasir berpenghidupan sederhana dan kasar ke  negeri yang ramai, menikmati hidup yang bahagia, penyiaran agama yang  benar, tolong-menolong di dalam memajukan ilmu pengetahuan dan  perindustrian. Ini semua terjadi setelah setan memutus hubungan  silaturahmi antara aku dan saudara-saudaraku sehingga rusaklah  perhubungan persaudaraan, dan timbullah rasa dengki dan jahat sangka  antara kita. Sesungguhnya Allah swt. itu mengetahui segala sesuatu yang  bagaimana pun halusnya, bersifat lemah lembut kepada hamba-hamba-Nya,  menetapkan apa yang Dia kehendaki dengan kebijaksanaan. Sesungguhnya Dia  itu Maha Mengetahui apa yang menjadi maslahat bagi hamba-hamba-Nya.  Tiada suatu hal yang tersembunyi bagi-Nya mulai dari pangkal sampai  ujungnya. Maha Bijaksana di dalam segala hal, membalas orang-orang yang  berbuat baik dengan kebaikan, dan kesudahan yang baik diberikan kepada  orang-orang yang bertakwa."
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 100
 
 
 وَرَفَعَ  أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ  هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا  وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ  الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ  إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ  الْحَكِيمُ (100) (Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya) yakni Yusuf  mendudukkan kedua orang tuanya sejajar dengannya (ke atas  singgasananya.) tempat duduknya (Dan mereka merebahkan diri) yakni kedua  orang tuanya dan semua saudara-saudaranya (kepada Yusuf seraya  bersujud) yang dimaksud adalah sujud dengan membungkukkan badan bukannya  sujud dalam arti kata meletakkan kening; cara itu merupakan  penghormatan yang berlaku pada zamannya. (Dan berkata Yusuf, "Wahai  ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu, sesungguhnya Rabbku telah  menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Rabbku telah berbuat  baik kepadaku) terhadap diriku (ketika Dia membebaskan aku dari rumah  penjara) Nabi Yusuf tidak menyinggung masalah sumur, hal ini sengaja ia  lakukan demi menghormati saudara-saudaranya supaya mereka tidak malu  (dan ketika membawa kalian dari dusun padang pasir) dari kampung padang  pasir (setelah dirusak) dikacaukan (oleh setan hubungan antara aku dan  saudara-saudaraku. Sesungguhnya Rabbku Maha Lembut terhadap apa yang Dia  kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui) tentang  makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana.") di dalam pekerjaan-Nya. Kemudian  ayah Nabi Yusuf (Yakub) bermukim bersama Yusuf selama dua puluh empat  tahun atau tujuh belas tahun. Disebutkan bahwa masa perpisahan mereka  delapan belas tahun lamanya atau empat puluh tahun atau delapan puluh  tahun. Kemudian Nabi Yakub menjelang ajalnya, sebelum itu ia berwasiat  kepada Nabi Yusuf supaya ia dikebumikan di dekat ayahnya, yaitu Nabi  Ishak. Lalu Nabi Yusuf membawa jenazah ayahnya ke tempat yang  diisyaratkannya dalam wasiat dan mengebumikannya di tempat tersebut.  Setelah itu Nabi Yusuf kembali ke Mesir dan ia tinggal di negeri itu  sesudah Nabi Yakub meninggal dunia selama dua puluh tiga tahun. Ketika  urusannya telah sempurna kemudian ia mengetahui bahwa dirinya tidak akan  abadi dalam keadaan demikian lalu hatinya menginginkan agar ia hijrah  ke kerajaan yang abadi, yakni akhirat. Untuk itu berkata seraya berdoa: |  
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar