| 101 | mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,(QS. 20:101) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 100 - 101 
 
 مَنْ  أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا (100)  خَالِدِينَ فِيهِ وَسَاءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِمْلًا (101 Barang  siapa yang berpaling dari ajaran Alquran itu pada hal sudah jelas  baginya bahwa ia adalah wahyu dari Allah dan tidak dapat disangkal lagi  kebenarannya maka penolakannya terhadap ajaran itu adalah semata-mata  karena memperturutkan hawa nafsu, atau karena takut kehilangan pengaruh,  kedudukan dan sebagainya. Orang-orang seperti itu sudah wajar bila  dianggap sebagai orang yang keras kepala, orang-orang yang sesat dan  tidak mau menerima kebenaran. Maka Allah tidak akan mengampuninya dan  pada hari kiamat nanti dia akan memikul dosa keingkaran dan  kesombongannya, dosa yang paling besar dan paling berat dan  hampir-hampir tak sanggup dia memikulnya, dia akan dilemparkan ke neraka  Jahanam, dia kekal di sana selama-lamanya dan ditimpakan kepadanya azab  yang amat pedih sesuai dengan keingkaran dan kedurhakaannya. Sungguh  amat beratlah dosa yang dipikulnya dan amat pedihlah siksaan yang  diterimanya.
 |  | 
   | 102 | (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup  sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang  berdosa dengan muka yang biru muram;(QS. 20:102) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 102 
 
 يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا (102 Hal  itu semua akan terjadi pada hari kiamat yaitu pada waktu tiupan  sangkakala yang kedua sebagai tanda agar semua manusia berkumpul di  padang mahsyar untuk menerima perhitungan tentang amal dan usahanya  sewaktu dia masih di dunia. Amal yang baik akan diganjar dengan pahala  yang berlipat ganda dan amal yang jahat akan dibalas dengan pembalasan  yang setimpal. Pada hari itu Allah mengumpulkan orang-orang yang berdosa  sedang muka mereka suduh pucat dan biru warnanya, disebabkan beratnya  penderitaan yang mereka rasakan serta hebat dan dahsyatnya suasana di  kala itu, apalagi setelah memikirkan nasib buruk yang menimpa mereka,  kenapa mereka dahulu tidak mau menerima kebenaran dan tetap saja  memperturutkan hawa nafsu dan kemauan setan.
 |  | 
   | 103 | mereka berbisik-bisik di antara mereka:` Kamu tidak berdiam (di dunia) hanyalah sepuluh (hari).`(QS. 20:103) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 103 
 
 يَتَخَافَتُونَ بَيْنَهُمْ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا عَشْرًا (103 Mereka  saling berbisik di antara mereka dan saling bertanya dengan suara yang  hampir-hampir tak terdengar karena sangat merasa takut dan khawatir.  "Kita kan baru sepuluh hari saja hidup di dunia? "Mengapa kita telah  dikumpulkan saja di padang mahsyar ini sedang kita belum mendapat  kesempatan sediditpun untuk beramal dan bersiap-siap untuk menghadapi  hari ini? Memang demikianlah halnya setiap orang yang dilanda malapetaka  yang berat, terbayanglah di dalam pikirannya liku-liku kehidupannya di  masa silam, semuanya berlalu dengan amat cepatnya, seakan-akan hidup  yang dinikmatinya berpuluh tahun lamanya terjadi hanya dalam beberapa  saat saja.
 |  | 
   | 104 | Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan,  ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka:` Kamu  tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja `.(QS. 20:104) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 104 
 
 نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ إِذْ يَقُولُ أَمْثَلُهُمْ طَرِيقَةً إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا يَوْمًا (104 Pada  ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia mengetahui semua yang mereka  perbincangkan dengan cara berbisik-bisik itu, ketika salah seorang yang  paling pandai dan paling cendekiawan di antara mereka mengatakan bahwa  mereka tinggal di bumi hanya satu hari saja. Mungkin maksudnya  mengatakan satu hari saja agar mereka dibebaskan dari siksa kedurhakaan  mereka dan dari balasan amal perbuatan mereka karena mereka hanya  sebentar saja tinggal di dunia, tidak diberi kesempatan lebih lama untuk  bertobat dan mengerjakan amal saleh. Tetapi tak ada gunanya lagi  membicarakan yang demikian, karena yang sebenarnya mereka telah diberi  kesempatan yang luas sekali semasa hidup di dunia untuk kembali kepada  kebenaran, tetapi kesempatan itu tidak mereka pergunakan sama sekali.  Pada ayat lain Allah menerangkan keadaan mereka yaitu:
 
 Artinya:ويوم تقوم الساعة يقسم المجرمون ما لبثوا غير ساعة
 Dan  pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa;  "mereka tidak berdiam (dalam kubur) kecuali sesaat (saja)" (Q.S Ar Rum:  55)
 Dan firman-Nya:
 
 Artinya:ويوم يحشرهم كأن لم يلبثوا إلا ساعة من النهار يتعارفون بينهم قد خسر الذين كذبوا بلقاء الله وما كانوا مهتدين
 "Dan  (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka,  (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di  dunia) hanya sesaat saja di siang hari, (di waktu itu) mereka saling  berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan  mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk". (Q.S Yunus: 45)
 |  | 
   | 105 | Dan mereka bertanya kepadamu tentang  gunung-gunung, maka katakanlah:` Tuhanku akan menghancurkannya (di hari  kiamat) sehancur-hancurnya,(QS. 20:105) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 105 
 
 وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا (105 Pada  ayat ini Allah menerangkan sebagai jawaban atas pertanyaan kaum  musyrikin kepada Muhammad saw. bahwa gunung-gunung pada Hari Kiamat itu  di hancur luluhkan dan beterbangan di udara, bagaikan debu di bawa angin  ke mana-mana sehingga tak ada bekasnya sama sekali. Dengan ditemukannya  bom atom pada abad ke dua puluh ini dapat dibayangkan bagaimana  hebatnya dan dahsyatnya kehancuran dan kebinasaan pada Hari Kiamat itu.  Sedang dengan sebuah bom atom saja yang dijatuhkan di Hirosima dan  Nagasaki masih dianggap kecil daya ledaknya dibanding dengan daya ledak  bom nuklir sekarang, sudah demikian hebatnya kehancuran yang timbul  karenanya, apalagi kehancuran yang timbul pada Hari Kiamat tentu beribu  kali hebat dan dahsyatnya dari kehancuran yang ditimbulkan bom atom di  Hirosyima dan Nagasaki itu. Pada ayat lain Allah menerangkan pula  bagaimana keadaan gunung-gunung pada Hari Kiamat itu firman-Nya.
 
 Artinya:ويوم  ينفخ في الصور ففزع من في السموات ومن في الأرض إلا من شاء الله وكل أتوه  داخرين وترى الجبال تحسبها جامدة وهي تمر مر السحاب صنع الله الذي أتقن كل  شيء إنه خبير بما تفعلون
 Dan (ingatlah) hari (ketika)  ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala  yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka  datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan kamu lihat  gunung-gunung itu, kamu sangka dia di tempatnya, padahal ia berjalan  sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan  kokoh tiap-tiap sesuatu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang  kamu kerjakan". (Q.S An Naml: 87 dan 88)
 |  | 
   | 106 | maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,(QS. 20:106) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 106 - 107 
 
 فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا (106) لَا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا (107 Sesudah  gunung-gunung itu dihancur luluhkan dan beterbangan dibawa angin ke  mana-mana, maka tempat berdiri gunung-gunung itu menjadi rata dan  berubahlah wajah bumi yang dahulunya indah dipandang mata, karena ada  tembah dan bukitnya ada dataran tinggi, ada pohon-pohon yang rindang dan  tanam-tanaman yang hijau, semua itu telah tiada, semuanya telah kembali  ke alam fana. Pada hari itu semua manusia menjadi panik berlari ke sana  ke mari untuk menyelamatkan dirinya tak tentu arah dan tujuannya  seperti tersebut dalam firman-Nya.
 
 Artinya:يوم يكون الناس كالفراش المبثوث وتكون الجبال كالعهن المنفوش
 Pada  hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung  seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S Al Qari'ah: 4 dan 5)
 Dan manusia bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan bumi seperti tersebut dalam firman-Nya.
 
 Artinya:وقال الإنسان ما لها يومئذ تحدث أخبارها بأن ربك أوحى لها
 Dan  manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi  menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan  (yang demikian itu) kepadanya. (Q.S Al Zalzalah: 3-4 dan 5)
 |  | 
   | 107 | tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.(QS. 20:107) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya... |  | 
   | 108 | Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada  suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara  kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali  bisikan saja.(QS. 20:108) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 108 
 
 يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا (108 Dalam  suasana huru-hara dan dalam keadaan panik itu mereka mendengar suara  seorang penyeru yaitu malaikat yang menarik perhatian mereka seluruhnya  dan tanpa disadari mereka tunduk dan patuh mengikuti perintah penyeru  itu tanpa pemikiran lagi akibat dari perintah itu sebagaimana tersebut  dalam firman Allah:
 
 Artinya:مهطعين إلى الداع يقول الكافرون هذا يوم عسر
 Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat". (Q.S Al Qamar: 8)
 Mereka  semua diseru untuk menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa dan Maha  Perkasa untuk menerima perhitungan amal perbuatan mereka selama hidup di  dunia. Tak ada seorangpun yang dapat menghindar atau membebaskan diri  dari perhitungan itu. Di kala itu terdiamlah semua makhluk, tak ada  suara yang terdengar kecuali bisik-bisikan yang terjadi antara sesama  mereka. Tak ada yang berani mengangkat suaranya karena hebatnya suasana  di kala itu suasana menghadap ke hadirat Allah untuk menerima  perhitungan. Siapa yang beriman dan baik amalnya, tentu akan menerima  ganjaran berlipat ganda dan akan dimasukkan ke dalam surga dan siapa  yang kafir dan banyak dosanya akan menerima balasan yang setimpal dan  akan dilemparkan ke neraka.
 |  | 
   | 109 | Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali  (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya,  dan Dia telah meridhai perkataannya.(QS. 20:109) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 109 
 
 يَوْمَئِذٍ لَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلًا (109 .  Pada hari itu tak ada yang dapat menolong seseorang atau memberi  syafaat kepadanya baik dari malaikat maupun dari manusia kecuali orang  yang telah diberi izin oleh Allah bahwa dia dapat memberikan syafaatnya  dapat diterima pula oleh Allah SWT. sesuai dengan bunyi ayat:
 
 Artinya:وكم من ملك في السموات لا تغني شفاعتهم شيئا إلا من بعد أن يأذن الله لمن يشاء ويرضى
 Dan  berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak  berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki  dan diridai (Nya) (Q.S An Najm: 26)
 Sedangkan malaikat ada yang  tidak diterima syafaatnya untuk menolong seseorang di waktu itu kalau  tidak seizin keridaan dari Allah apalagi setan-setan, berhala-berhala  atau pemimpin-pemimpin kemusyrikan lainnya tentulah mereka tak dapat  sedikitpun menolong pengikut-pengikutnya. Sedangkan untuk menolong diri  mereka sendiri mereka tak berdaya apa-apa, apalagi untuk menolong orang  lain.
 |  | 
   | 110 | Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka  dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat  meliputi ilmu-Nya.(QS. 20:110) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 110 
 
 يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا (110 .  Pada ayat ini Allah menerangkan sebab-sebab mengapa sesuatu syafaat  tidak bermanfaat kalau tidak dengan izin dan keridaan-Nya. Sebab-sebab  itu ialah karena Allah mengetahui semua akal perbuatan manusia iman dan  kafirnya, tak ada sesuatupun yang tersembunyi baginya. Dialah sebenarnya  yang dapat menentukan apakah seseorang berhak mendapat syafaat, karena  iman dan amalnya selama hidup di dunia dan Dia pulalah yang berhak dan  dapat menetapkan bahwa seseorang tidak dapat diberi syafaat karena  kafirnya dosa-dosanya yang tidak dapat diampuni. Sedangkan malaikat atau  manusia yang walaupun telah diizinkan oleh-Nya untuk memberi syafaat  tidak mengetahui hal itu secara terperinci yang diketahui Allah SWT.
 |  | 
   | 111 | Dan tunduklah semua muka (dengan berendah  diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus  (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan  kezaliman.(QS. 20:111) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 111 
 
 وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا (111 .  Di kala itu tunduklah semua muka merasa rendah diri di hadapan Allah  Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa Yang akan memberikan putusan terakhir  mengenai nasib mereka masing-masing sesuai dengan iman dan amal mereka,  putusan dari Yang Maha Adil yang tidak dapat dibantah dan disangkal dan  harus dilaksanakan. Di kala itu menyesallah orang-orang yang ingkar dan  berdosa mengapa dia di dunia dahulu mengikuti kemauan setan dan hawa  nafsu, mementingkan duniawi tanpa menghiraukan sedikitpun bahwa mereka  akan menemui hari berhisab, menghina serta memperolok-olokan seruan para  Nabi dan Rasul untuk kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
 |  | 
   | 112 | Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh  dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang  tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.(QS. 20:112) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 112 
 
 وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا (112 .  Tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh sebagai  persiapan untuk menemui hari berhisab ini, merasa bahagia dan bersyukur  serta terbayanglah dalam pikiran mereka ganjaran yang akan dianugerahkan  Allah kepada mereka sesuai dengan janji-Nya, sesuai dengan keadilan dan  rahmat-Nya. Mereka yakin dengan sepenuhnya bahwa mereka tidak akan  teraniaya, tidak akan dirugikan sedikitpun, mereka akan dimasukkan ke  dalam surga Jannatun Na'im yang di dalamnya tersedia nikmat dan  kesenangan yang tiada putus-putusnya.
 |  | 
   | 113 | Dan demikianlah Kami menurunkan Al quran dalam  bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di  dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al  quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.(QS. 20:113) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 113 
 
 وَكَذَلِكَ  أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا وَصَرَّفْنَا فِيهِ مِنَ الْوَعِيدِ  لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا (113 Pada ayat  ini Allah menerangkan bahwa Dia menurunkan Alquran dalam bahasa Arab  agar mudah dipahami oleh orang-orang musyrik Mekah dan agar mereka  tertarik untuk memperhatikan isinya dan ajaran-ajaran yang terkandung di  dalamnya. Dengan demikian mereka akan dapat kembali kepada kebenaran  dan meninggalkan kepercayaan-kepercayaan yang menyesatkan seperti  menyembah berhala dan dapat hidup dengan tenteram dan bahagia dengan  menjalankan peraturan-peraturan yang terkandung di dalamnya karena semua  perintah dan larangan di dalamnya adalah semata-mata untuk kebaikan dan  kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat nanti.
 Di dalamnya  diutarakan pula beberapa peringatan dan ancaman kepada orang-orang yang  durhaka yang tidak mau memperhatikan seruan Nabi-nabi dan Rasul-rasul  bahkan tetap menolaknya, karena bertentangan dengan keinginan hawa nafsu  mereka seperti kisah umat-umat yang terdahulu yang telah dibinasakan  karena kedurhakaan mereka dan keterangan mengenai nasib orang-orang  kafir dan berdosa di akhirat nanti. Orang-orang Arab yang demikian kasar  hatinya dan mendalam syirik dan akidahnya tidaklah cukup untuk  mengembalikan mereka kepada kebenaran hanya dengan dakwah dan penerangan  saja, tetapi dakwah dan penerangan itu harus pula disertai dengan  peringatan dan ancaman. Hal ini bukan saja berlaku pada kaum musyrikin  Mekah tetapi berlaku pula untuk semua manusia. Bila dakwah dan  penjelasan tidak juga bermanfaat maka sudah tibalah waktunya untuk  memberikan peringatan dengan menerangkan fakta-fakta sejarah dan  contoh-contoh umat yang terdahulu, malapetaka dan musibah yang terjadi  dalam masyarakat disebabkan kerusakan akhlak dan kehancuran norma-norma  keadilan dan kebenaran. Dengan demikian dapat diharapkan manusia akan  menjadi sadar dan insaf, menjadi orang yang bertakwa kepada Allah  mengakui kebesaran dan kekuasaan-Nya tunduk kepada peraturan-peraturan  yang dibuat-Nya untuk kepentingan umat manusia.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Thaahaa 113
 
 
 وَكَذَلِكَ  أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا وَصَرَّفْنَا فِيهِ مِنَ الْوَعِيدِ  لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا (113 (Dan  demikianlah) lafal Kadzaalika dia'athafkan kepada Kadzaalika Naqushshu  pada ayat sembilan puluh sembilan. Artinya: Demikianlah sebagaimana  diturunkannya apa yang telah Kami ceritakan tadi (Kami menurunkannya)  Alquran (dalam bahasa Arab dan Kami telah menerangkan dengan  berulang-ulang) (di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka  bertakwa) takut kepada kemusyrikan (atau agar ia menimbulkan) Alquran  ini (pengajaran bagi mereka) melalui kebinasaan yang telah dialami oleh  umat-umat sebelumnya sehingga mereka mengambil pelajaran daripadanya.
 |  | 
   | 114 | Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang  sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al quran  sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: `Ya  Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.`(QS. 20:114) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 114 
 
 فَتَعَالَى  اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ  يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا (114 Pada  ayat ini Allah menegaskan bahwa Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Besar amat  Luas Ilmu-Nya yang dengan Ilmu-Nya itu Dia mengatur segala sesuatu dan  membuat peraturan-peraturan yang sesuai dengan kepentingan makhluk-Nya,  tidak terkecuali peraturan-peraturan untuk keselamatan dan kebahagiaan  umat manusia. Dialah yang mengutus para Nabi dan para Rasul dan  menurunkan kitab-kitab suci seperti Zabur, Taurat dan Injil serta Dia  pulalah Yang menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad saw. Alquran  diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan secara berangsur-angsur  bukan sekaligus sesuai dengan hikmah kebijaksanaan-Nya. Kadang-kadang  diturunkan hanya beberapa ayat pendek saja atau surat yang pendek pula  dan kadang-kadang diturunkan ayat-ayat yang panjang sesuai dengan  keperluan dan kebutuhan pada waktu itu.
 Diriwayatkan bahwa Nabi  Muhammad saw. ketika Jibril membacakan kepadanya beberapa ayat yang  diturunkan, dia cepat-cepat membacanya kembali pada hal Jibril belum  selesai membacakannya seluruhnya. Hal ini karena Nabi takut kalau dia  tidak cepat-cepat mengulanginya, mungkin dia lupa dan tidak dapat  mengingat kembali. Oleh sebab itu Allah melarangnya bertindak seperti  itu, karena tindakan seperti itu mungkin akan lebih mengacaukan  hafalannya sebab di waktu dia mengulangi membaca apa yang telah  dibacakan kepadanya perhatiannya tentu tertuju kepada pengulangan bacaan  itu tidak kepada ayat-ayat selanjutnya yang akan dibacakan Jibril lagi.  Allah menjamin akan memelihara Alquran dengan sebaik-baiknya, jadi  tidak mungkin Nabi Muhammad lupa atau dijadikan Allah lupa kalau dia  mendengarkan baik-baik lebih dahulu semua ayat-ayat yang dibacakan  Jibril kemudian bila Jibril telah selesai membacakan seluruhnya, barulah  di waktu itu Nabi memhacanya kembali. Mengenai hal ini Allah berfirman:
 
 Artinya:لا تحرك به لسانك لتعجل به إن علينا جمعه وقرءانه فإذا قرأناه فاتبع قرءانه ثم إن علينا بيانه
 Janganlah  kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Alquran karena hendak cepat-cepat  (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya  (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah  selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian sesungguhnya  atas tanggungan Kamilah penjelasannya". (Q.S Al Qiyamah: 16-19)
 Mengenai jaminan Allah dan terpeliharanya Alquran tersebut dalam ayat:
 
 Artinya:إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون
 Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya Kami benar-benar yang memeliharanya. (Q.S Al Hijr: 9)
 Kemudian  Allah menyuruh Nabi Muhammad saw. agar berdoa supaya Dia memberikan  kepadanya tambahan ilmu. Diriwayatkan oleh At Tirmizi dari Abu Hurairah  bahwa Rasulullah berdoa seperti berikut:
 
 Artinya:اللهم انفعني بما علمتني وعلمني ما ينفعني وزدني علما والحمد لله على كل حال وأعوذ بالله من حال أهل النار
 Ya  Allah. Jadikanlah ilmu yang Engkau ajarkan kepadaku bermanfaat bagiku,  ajarkanlah kepadaku ilmu yang berguna untukku dan berikanlah kepadaku  tambahan ilmu. Segala puji bagi Allah atas segala hal, aku berlindung  kepada Engkau akan menemui hal-hal yang diderita oleh penghuni neraka.  (H.R Tirmizi dan Ibnu Majah)
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Thaahaa 114
 
 
 فَتَعَالَى  اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ  يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا (114 (Maka  Maha Tinggi Allah Raja Yang sesungguhnya) daripada apa yang dikatakan  oleh orang-orang musyrik (dan janganlah kamu tergesa-gesa terhadap  Alquran) sewaktu kamu membacanya (sebelum disempurnakan mewahyukannya  kepadamu) sebelum malaikat Jibril selesai menyampaikannya (dan  katakanlah, "Ya Rabbku! Tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan") tentang  Alquran, sehingga setiap kali diturunkan kepadanya Alquran, makin  bertambah ilmu pengetahuannya.
 |  | 
   | 115 | Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada  Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati  padanya kemauan yang kuat.(QS. 20:115) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 115 
 
 وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْمًا (115 Pada  ayat ini Allah telah menerangkan bahwa Dia telah mengamanatkan kepada  Adam supaya selalu waspada terhadap Iblis itu adalah musuhnya dan musuh  istrinya Hawa. Memang Iblis telah memperdayakannya dengan bujuk rayunya  dan mengatakan kepadanya bahwa pohon khuldi itu pohon yang paling baik,  barangsiapa memakan buahnya pastilah dia akan kekal di dalam surga.  Karena keinginannya yang sangat agar dia kekal di dalam surga menikmati  karunia Allah yang tiada putus-putusnya, maka lupalah dia akan amanat  Tuhannya dan larangan-Nya memakan buah khuldi itu. Lupalah dia bahwa  Iblis itu musuhnya yang hendak menjerumuskannya ke lembah dosa dan lupa  pulalah dia bahwa Allah melarangnya memakan buah khuldi itu dan  dimakannya buah itu. Di sini tampaklah bahwa Adam tidak begitu kuat  kemauannya dan tekadnya sehingga dapat diperdayakan dengan janji-janji  yang menarik dikemukakan Iblis kepadanya dan sangat cocok dengan  keinginannya. Seseorang yang mempunyai kemauan yang kuat dan tekad yang  membaja tidak akan dapat dipengaruhi oleh siapapun dan janji apapun, dia  akan selalu ingat dan waspada dan mati-matian mempertahankan pendirian  dan kepercayaan.
 |  | 
   | 116 | Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada  malaikat: `Sujudlah kamu kepada Adam`, maka mereka sujud kecuali iblis.  Ia membangkang.(QS. 20:116) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 116 
 
 وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى (116 Sebagai  penjelasan yang terperinci mengenai terpedayanya Adam oleh Iblis  sehingga dia memakan buah khuldi yang dilarang Allah memakannya. Allah  menerangkan kisah itu dari mulanya yaitu ketika Dia memerintahkan kepada  malaikat supaya sujud kepada Adam. Dengan taat dan patuh malaikatpun  sujud kepadanya tanpa membantah, tanpa merasa apa-apa dalam hati karena  memang demikianlah sifat dan tabiat malaikat itu, tak ada mempunyai  perasaan sombong dan takabur tak ada enggan sedikitpun melaksanakan  perintah Tuhannya. Berlainan dengan Iblis yang sombong dan takabur, dia  enggan dan tidak mau sujud kepada Adam karena menganggap dirinya lebih  tinggi dan lebih mulia dari Adam. Mengapa mesti dia yang sujud kepada  Adam padahal seharusnya Adam-lah yang sujud kepadanya. Hal ini tersebut  dalam firman Allah SWT:
 
 Artinya:فسجد الملائكة كلهم أجمعون إلا إبليس  استكبر وكان من الكافرين قال يا إبليس ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي  أستكبرت أم كنت من العالين قال أنا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين
 Lalu  seluruh malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis, dia  menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah  berfirman: "Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang  telah Ku ciptakan dengan kedua tangan Ku. Apakah kamu menyombongkan diri  ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis  berkata: "Aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari  api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S Sad: 73-76)
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Thaahaa 116
 
 
 وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى (116 (Dan)  ingatlah (ketika Kami berkata kepada Malaikat, "Sujudlah kalian kepada  Adam!" Maka mereka sujud kecuali iblis) dia adalah bapaknya jin, dia  dahulu berteman dengan para Malaikat dan ikut menyembah Allah bersama  dengan para Malaikat (ia membangkang) tidak mau sujud kepada Nabi Adam;  bahkan mengatakan sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya; Iblis  menjawab, "Saya lebih baik daripadanya..." (Q.S. Al-A'raf, 12).
 |  | 
   | 117 | Maka Kami berkata: `Hai Adam, sesungguhnya ini  (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali  janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari syurga, yang  menyebabkan kamu menjadi celaka.(QS. 20:117) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 117 
 
 فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى (117 Karena  Iblis tidak mau sujud kepada Adam disebabkan kesombongannya dan iri  hati atas kemuliaan dan kehormatan yang diberikan kepada Adam Allah  menegaskan kepadanya bahwa Iblis itu adalah musuhnya dan musuh istrinya.  Oleh sebab itu ia harus berhati-hati dan waspada terhadap tindak  tanduknya janganlah sekali-kali mengikuti bujuk rayunya yang mungkin  berupa nasihat atau anjuran. Tak ada cita-cita dan tujuannya kecuali  menimpakan musibah atau malapetaka kepadanya. Jika ia terpedaya dengan  mulut manisnya yang bila diikutinya mungkin akan menyebabkan terusirnya  dari surga yang penuh rahmat dan karunia-Nya. Bila hal ini terjadi  tentulah Iblis akan tertawa gembira dan dia akan menderita kehidupan  yang berat di dunia, di mana dia harus berjuang dan bekerja keras untuk  kelangsungan hidupnya sedang di dalam surga dia hidup serba cukup tak  ada kekurangan satu apapun, semua keinginannya dengan mudah tercapai dan  terlaksana.
 |  | 
   | 118 | Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang,(QS. 20:118) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 118 
 
 إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَى (118 Allah  menjanjikan kepada Adam bahwa selama di dalam surga dia tidak akan  lapar karena berbagai macam makanan yang enak serta buah-buahan selalu  disediakan baginya, dia tidak akan merasa kedinginan karena tidak  berpakaian, macam pakaian apapun baik dari wol atau sutra yang indah  potongannya tetap tersedia, dia dan istrinya tinggal memilih saja mana  yang disukainya. Dia tidak akan pernah merasa haus karena disediakan  pula untuknya beraneka ragam minuman yang lezat dan tidak akan terkena  sengat matahari yang panas karena selalu berada di tempat yang teduh  dengan angin yang menghembus sepoi-sepoi basah. Semua yang disenangi dan  disukai dapat dinikmati dalam surga seperti dalam firman-Nya:
 
 Artinya:ولكم فيها ما تشتهي أنفسكم ولكم فيها ما تدعون نزلا من غفور رحيم
 Di  dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula)  di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan  Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S Fussilat: 31-32)
 Dan firman-Nya:
 
 Artinya:وفيها ما تشتهيه الأنفس وتلذ الأعين
 Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan yang sedap dipandang mata. (Q.S Az Zukhruf: 71)
 |  | 
   | 119 | dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.`(QS. 20:119) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 119 
 
 وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَى (119 Setelah  Iblis melihat bagaimana senangnya Adam dan istrinya di dalam surga  menikmati berbagai macam anugerah Ilahi timbul rasa iri dan dengki dalam  hatinya dan dia ingin sekali agar nikmat dan karunia yang dilimpahkan  Allah itu dengan segera tercabut dari keduanya. Dia melihat tak ada cara  yang lebih tepat dan ampuh untuk terlaksananya keinginannya itu selain  menggoda keduanya, supaya memakan buah khuldi yang terlarang memakannya  itu. Dengan demikian tentulah Allah akan murka kepada Adam dan  mengusirnya dari surga karena telah melanggar perintah-Nya. Lalu dia  datanglah ^ kepada Adam berpura-pura sebagai sahabat yang setia yang  selalu mementingkan kebaikan dan kebahagiaanya dan berceritalah dia  bahwa pohon khuldi itu adalah pohon yang istimewa, buahnya amat lezat  sekali rasanya, tak ada buah-buahan di dalam surga yang lebih lezat dari  khuldi itu. Barang siapa memakannya pastilah dia akan kekal hidup  selama-lamanya dan kekal pula tinggal di dalam surga. Jika engkau ingin  tetap selama-lamanya di dalam surga ini maka makanlah buah itu, engkau  akan kekal hidup selama-lamanya dalam kerajaan surga yang tidak akan  runtuh selama-lamanya.
 |  | 
   | 120 | Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat  kepadanya, dengan berkata: `Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu  pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?`(QS. 20:120) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 120 
 
 فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَا يَبْلَى (120 Memang  itulah yang diingini dan dicita-citakan oleh Adam dan istrinya Hawa,  maka tanpa mengingat amanat Tuhannya bahwa Iblis itu adalah musuhnya  yang ingin mencelakakannya dan bahwa dia dilarang Allah memakan buah  khuldi itu, Adam dan Hawa memetik buah itu dan langsung memakannya  dengan penuh harapan bahwa ia bersama istrinya akan hidup kekal di dalam  surga. Tidak lama setelah Adam dan Hawa memakan buah khuldi itu  tampaklah oleh mereka aurat mereka masing-masing, padahal sebelum  memakan buah khuldi itu tidak ada sedikitpun perhatian mereka terhadap  aurat itu, lalu mereka merasa malu dan cepat-cepat memetik daun-daunan  dalam surga untuk menutupinya. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa  akibat memakan buah khuldi timbullah pada Adam dan Hawa dorongan  (instink) seksual, karena itu mereka merasa malu melihat aurat  masing-masing. Demikianlah karena didorong oleh keinginan yang sangat,  Adam lupa akan amanat Tuhannya sampai ia melanggar perintah-Nya. Ia  gagal menghadapi ujian Tuhannya, menjadi lemah tekad dan kemaunnya  disebabkan godaan Iblis dan disebabkan godaan nafsu dan keinginannya  sendiri dan jatuhlah dia ke jurang pelanggaran.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar