| 101 | Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka,(QS. 21:101) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 101 
 
 إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُولَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ (101 Setelah  Allan SWT menerangkan azab yang dialami orang-orang musyrik disebabkan  kekafiran mereka, maka pada ayat ini Allah SWT menerangkan keadaan  orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta orang-orang  yang telah diberi Allah taufik untuk taat kepada-Nya, bahwa mereka tidak  dimasukkan ke dalam neraka bahkan mereka sedikitpun tidak didekatkan  kepadanya.
 Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa waktu Ayat 98  diturunkan orang-orang musyrik Quraisy merasa terpukul karenanya. Mereka  berkata: "Muhammad telah memaki-maki tuhan-tuhan kita Lalu mereka pergi  kepada Ibnu Za'bara dan menceritakan tentang ayat yang diturunkan itu,  dia menjawab: "Kalau saya berhadapan dengan Muhammad tentulah saya dapat  membantahnya". Orang-orang musyrik Quraisy itu berkata: "Apakah yang  kamu katakan" Dia menjawab: "Aku mengatakan kepadanya: "Al Masih  disembah orang-orang Nasrani, Uzair disembah orang Yahudi, apakah Al  Masih dan Uzair itu akan menjadi bahan-bahan api neraka? Orang-orang  Quraisy tertarik hatinya mendengar ucapan Ibnu Za'bara dan merasa telah  dapat mengalahkan Muhammad. Maka turunlah ayat 99 sampai 101 surat ini,  yang menegaskan ayat 98 di atas."
 Dengan turunnya ayat-ayat ini  bungkamlah Ibnu Zabara dan bimbanglah kembali hati orang-orang musyrik.  Tetapi karena kedengkian mereka kepada Nabi Muhammad dan kaum Muslimin,  maka mereka tetap dalam kemusyrikan mereka.
 |  | 
   | 102 | mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka.(QS. 21:102) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 102 - 103 
 
 لَا  يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خَالِدُونَ  (102) لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ  الْمَلَائِكَةُ هَذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (103 Allah SWT menerangkan keadaan penduduk surga, yaitu.
 1.  Mereka tidak mendengar suara api neraka yang ditimbulkan oleh gejolak  apinya dan bunyi menghanguskan barang-barang yang sedang dibakar.
 2.  Mereka berada dalam kesenangan dan kegembiraan yang tidak  putus-putusnya, menikmati segala yang mereka inginkan, mendengar segala  yang menyenangkan hati dan melihat apa yang disenangi mata-mata mereka.
 3.  Mereka tidak dirisaukan oleh bunyi sangkakala yang terakhir, yaitu  bunyi sangkakala yang menandakan kebangkitan manusia dari kubur untuk  dihisab, Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ونفخ في الصور فصعق من في السموات ومن في الأرض إلا من شاء الله ثم نفخ فيه أخرى فإذا هم قيام ينظرون Artinya: Dan  ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi  kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala sekali  lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).  (Q.S Az Zumar: 68)
 4. Mereka disambut para malaikat dengan  menyampaikan kabar gembira atas kemenangan mereka. Seakan-akan malaikat  menyampaikan kepada mereka "Inilah hari yang pernah dijanjikan Allah  kepadamu hai orang-orang yang beriman sewaktu di dunia dahulu, pada saat  ini Allah melimpahkan pahala yang besar dan kesenangan yang abadi  sebagai balasan atas keimanan, ketaatan, dan kesucian dirimu dari  perbuatan dosa dengan mengerjakan amal-amal yang saleh dan dengan  melaksanakan semua perintah Allah dan menghentikan semua yang  dilarang-Nya".
 |  | 
   | 103 | Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang  besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat.  (Malaikat berkata):` Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.`(QS. 21:103) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 102 - 103 
 
 لَا  يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خَالِدُونَ  (102) لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ  الْمَلَائِكَةُ هَذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (103 Allah SWT menerangkan keadaan penduduk surga, yaitu.
 1.  Mereka tidak mendengar suara api neraka yang ditimbulkan oleh gejolak  apinya dan bunyi menghanguskan barang-barang yang sedang dibakar.
 2.  Mereka berada dalam kesenangan dan kegembiraan yang tidak  putus-putusnya, menikmati segala yang mereka inginkan, mendengar segala  yang menyenangkan hati dan melihat apa yang disenangi mata-mata mereka.
 3.  Mereka tidak dirisaukan oleh bunyi sangkakala yang terakhir, yaitu  bunyi sangkakala yang menandakan kebangkitan manusia dari kubur untuk  dihisab, Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ونفخ في الصور فصعق من في السموات ومن في الأرض إلا من شاء الله ثم نفخ فيه أخرى فإذا هم قيام ينظرون Artinya: Dan  ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi  kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala sekali  lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).  (Q.S Az Zumar: 68)
 4. Mereka disambut para malaikat dengan  menyampaikan kabar gembira atas kemenangan mereka. Seakan-akan malaikat  menyampaikan kepada mereka "Inilah hari yang pernah dijanjikan Allah  kepadamu hai orang-orang yang beriman sewaktu di dunia dahulu, pada saat  ini Allah melimpahkan pahala yang besar dan kesenangan yang abadi  sebagai balasan atas keimanan, ketaatan, dan kesucian dirimu dari  perbuatan dosa dengan mengerjakan amal-amal yang saleh dan dengan  melaksanakan semua perintah Allah dan menghentikan semua yang  dilarang-Nya".
 |  | 
   | 104 | (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai  menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai  penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji  yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.(QS. 21:104) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 104 
 
 يَوْمَ  نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ  خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ (104 Orang-orang  yang mendapat sambutan para malaikat itu tidak merasa gentar dan  terkejut dengan datangnya hari kiamat, di waktu langit dilipat dan  diganti dengan langit yang lain, seakan-akan langit yang lama dilipat  untuk disimpan dan langit yang baru dikembangkan. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ويوم ينفخ في الصور ففزع من في السموات ومن في الأرض إلا من شاء الله Artinya: Dan  (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala maka terkejutlah segala yang  di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki  Allah. (Q.S An Naml: 87)
 Demikianlah Allah SWT membangkitkan manusia  setelah mereka mati dan berada di dalam kubur, untuk dikumpulkan di  padang mahsyar, agar dapat dihisab amal perbuatan mereka Membangkitkan  manusia setelah mati dan hancur menjadi tanah adalah mudah bagi Allah.  Jika Allah SWT menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada, tentulah  mengulangi kembali menciptakannya adalah lebih mudah dari menciptakan  pertama kalinya.
 Membangkitkan manusia kembali untuk dihisab itu adalah suatu janji dari Allah yang pasti ditepati-Nya.
 |  | 
   | 105 | Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur  sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai  hamba-hamba-Ku yang saleh.(QS. 21:105) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 105 
 
 وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (105 Ayat  ini menerangkan bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para  Rasul, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Alquran yang di dalam  kitab-kitab itu diterangkan bahwa bumi ini adalah kepunyaan Allah,  diwariskan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah telah menetapkan  juga dalam ayat ini, bahwa hamba-hamba yang mewarisi bumi itu ialah  hamba-hamba yang sanggup mengolah bumi dan memakmurkannya, walaupun  mereka tidak memeluk agama Islam. Ketetapan Allah yang demikian telah  ditetapkan sejak dulu di Lohmahfuz.
 Jika diperhatikan sejarah dunia  dan sejarah umat manusia, maka orang-orang yang dijadikan Allah SWT  sebagai penguasa di bumi ini, ialah orang-orang yang sanggup mengatur  dan memimpin masyarakat, mengolah bumi ini untuk kepentingan umat  manusia, sanggup mempertahankan diri dari serangan luar dan dapat  mengokohkan persatuan rakyat yang ada di negara-negaranya, apakah mereka  orang Islam atau bukan orang Islam. Pemberian kekuasaan oleh Allah  kepada orang-orang tersebut bukanlah berarti Allah telah meridai  tindakan-tindakan mereka; karena kehidupan duniawi lain halnya dengan  kehidupan ukhrawi. Ada orang yang berbahagia hidup di dunia, dan  akhirat, dan orang yang berbahagia hidup di akhirat saja, dan ada pula  yang berbahagia hidup di dunia saja. Yang dicita-citukan seorang muslim  ialah berbahagia hidup di dunia dan di akhirat.
 Apabila orang-orang  muslim ingin hidup berbahagia di dunia dan akhirat, mereka harus  mengikuti Sunnatullah di atas, yaitu taat beribadat kepada Allah.  sanggup memimpin umat manusia dengan pimpinan yang baik, sanggup  mengolah bumi ini untuk kepentingan umat manusia, adanya persatuan dan  kesatuan yang kuat di antara mereka sehingga tidak mudah dipecah-pecah  oleh musuh.
 Sebagian ahli tafsir mengartikan "bumi" dalam ayat ini  dengan "surga". Karena itu ayat ini berarti: "surga" itu diwariskan  Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh.
 Ayat lain yang senada dengan ayat ini, ialah firman Allah SWT:
 
 
 
 إن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين Artinya: Sesungguhnya  bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang  dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah  bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S Al A'raf: 128)
 |  | 
   | 106 | Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah).(QS. 21:106) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 106 
 
 إِنَّ فِي هَذَا لَبَلَاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ (106 Allah  SWT menerangkan bahwa segala kisah yang diterangkan dalam surat ini,  adalah pelajaran dan peringatan yang disampaikan sejak permulaan sampai  akhir surat ini, cukup menjadi pelajaran dan cukup banyak hikmah yang  terkandung di dalamnya, sebagai bekal dan bahan bagi orang-orang yang  ingin mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Bahkan  ayat-ayat dalam surat ini merupakan peringatan dan ancaman yang keras  dari Allah kepada orang-orang yang mengingkari seruan para Rasul, mereka  akan ditimpa oleh malapetaka yang besar, sebagaimana telah ditimpakan  kepada umat-umat dahulu.
 Karena itu wajiblah kaum Muslimin mengambil  pelajaran dan mengamalkan ayat-ayat tersebut agar tidak dikenai ancaman  Allah yang berupa azab dan malapetaka yang tidak terperikan  kedahsyatannya.
 |  | 
   | 107 | Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(QS. 21:107) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 107 
 
 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (107 Tujuan  Allah SWT mengutus Nabi Muhammad yang membawa agama-Nya itu, tidak lain  hanyalah agar mereka berbahagia di dunia dan di akhirat.
 Orang-orang  yang beriman dan mengikuti petunjuk agama itu akan memperoleh rahmat  dan Allah berupa rezeki dan karunia di dunia dan di akhirat nanti mereka  akan memperoleh rahmat berupa surga yang disediakan Allah bagi mereka.  Sedang orang-orang yang tidak beriman akan memperoleh rahmat pula,  karena dengan cara yang tidak langsung mereka mengikuti sebagian  ajaran-ajaran agama itu, sehingga mereka memperoleh kebahagiaan hidup di  dunia.
 Jika dilihat sejarah manusia dan kemanusiaan, maka agama  Islam adalah agama yang berusaha sekuat tenaga menghapuskan perbudakan  dan penindasan oleh manusia terhadap manusia yang lain. Seandainya  dibuka pintu perbudakan hanyalah sekadar untuk mengimbangi perbuatan  orang-orang kafir terhadap kaum Muslimin itu. Sedangkan jalan-jalan  untuk menghapuskan perbudakan dibuat sebanyak-banyaknya. Demikian pula  prinsip-prinsip musyawarah yang ditetapkan agama Islam lebih tinggi  nilainya dari prinsip-prinsip demokrasi yang selalu diagung-agungkan.  Perbaikan perbaikan tentang kedudukan wanita yang waktu itu hampir sama  dengan binatang, dan pengakuan terhadap kedudukan anak yatim, perhatian  terhadap fakir dan miskin, permtah melakukan jihad untuk memerangi  kebodohan dan kemiskinan, semuanya diajarkan oleh Alquran dan Hadis,  kemudian dijadikan sebagai dasar perjuangan Perserikatan Bangsa-Bangsa.  Dengan demikian seluruh umat manusia memperoleh rahmat, baik yang  langsung atau tidak langsung dari agama yang dibawa Muhammad. Tetapi  kebanyakan manusia masih mengingkari padahal rahmat yang mereka peroleh  itu adalah rahmat dan nikmat Allah SWT.
 |  | 
   | 108 | Katakanlah:` Sesungguhnya yang diwahyukan  kepadaku adalah: `Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka  hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)`.(QS. 21:108) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 108 
 
 قُلْ إِنَّمَا يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (108 Allah  SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar menyampaikan kepada  orang-orang kafir dan kepada orang-orang yang telah sampai seruan  kepadanya, bahwa pokok wahyu yang disampaikan kepadanya ialah: tidak ada  Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah. Karena itu hendaklah  manusia menyembah-Nya, jangan sekali-sekali mempersekutukan-Nya dengan  sesuatupun seperti mengakui adanya tuhan-tuhan yang lain selain  daripada-Nya, atau mempercayai bahwa selain dari Allah ada lagi sesuatu  yang mempunyai kekuatan gaib seperti kekuatan Allah. Dan serahkanlah  dirimu kepada Allah dengan memurnikan ketaatan dan ketundukan hanya  kepada-Nya saja dan ikutilah segala wahyu yang diturunkan kepada Nabi  Muhammad saw.
 |  | 
   | 109 | Jika mereka berpaling, maka katakanlah: `Aku  telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita)  dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah  dekat atau masih jauh.(QS. 21:109) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 109 
 
 فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ آذَنْتُكُمْ عَلَى سَوَاءٍ وَإِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ أَمْ بَعِيدٌ مَا تُوعَدُونَ (109 Kemudian  Allah SWT mengingatkan Nabi Muhammad saw, akan tugasnya sebagai seorang  Rasul, yaitu hanya menyampaikan agama Allah kepada manusia. Karena itu  jika mereka tidak mengindahkan seruanmu, tidak mengikuti wahyu yang  disampaikan kepada mereka, maka janganlah kamu berhati sedih, dan  katakanlah kepada mereka bahwa kamu telah menunjukkan mereka jalan yang  lurus yang dibentangkan Allah, menuju kebahagiaan yang sempurna. Jika  mereka tidak mau mengikuti dan menempuh jalan yang telah dibentangkan  itu berarti mereka ingin mendapat azab dan Allah. Pada ayat lain Allah  SWT berfirman:
 
 
 
 وإن كذبوك فقل لي عملي ولكم عملكم أنتم بريئون مما أعمل وأنا بريء مما تعملون Artinya: Jika  mereka mendustakan kamu. maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan  bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan  dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan". (Q.S Yunus:  41)
 Jika orang-orang kafir menanyakan kepada kamu hai Muhammad  tentang kapan azab yang dijanjikan itu akan ditimpakan, maka katakanlah  kepada mereka bahwa engkau tidak tahu menahu tentang waktu ditimpakan  azab itu, karena wewenang menimpakan azab itu sepenuhnya berada di  tangan Allah tidak seorangpun yang mengetahuinya.
 |  | 
   | 110 | Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan.(QS. 21:110) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 110 
 
 إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُونَ (110 Allah  Maha Mengetahui segala yang dikatakan oleh, orang-orang kafir tentang  agama Islam, baik dikatakan secara terang-terangan ataupun dikatakan  secara berbisik, dan Allah mengetahui tentang kebencian hati orang-orang  kafir terhadap kaum Muslimin. Karena itu Dia akan memberikan balasan  yang setimpal kepada orang-orang yang demikian.
 |  | 
   | 111 | Dan aku tiada mengetahui, boleh jadi hal itu cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai kepada suatu waktu.`(QS. 21:111) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 111 
 
 وَإِنْ أَدْرِي لَعَلَّهُ فِتْنَةٌ لَكُمْ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (111 Allah  memerintahkan pula agar Muhammad memberi tahukan kepada orang-orang  kafir bahwa ia tidak mengetahui sedikitpun kenapa azab itu dilambaikan  datangnya. Boleh jadi agar mereka menikmati segala kesenangan keduniaan  sampai kepada waktu yang ditentukan Allah, maka Allah akan menimpakan  azab secara tiba-tiba tanpa diketahui dari mana datangnya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Anbiyaa' 111
 
 
 وَإِنْ أَدْرِي لَعَلَّهُ فِتْنَةٌ لَكُمْ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (111 (Dan  tidaklah) (aku mengetahui, barangkali hal itu) apa yang telah aku  beritahukan kepada kalian dan belum diketahui saatnya (sebagai cobaan)  ujian (bagi kalian) supaya dapat dilihat, apakah yang diperbuat oleh  kalian dan kesenangan) yakni bersenang-senang (sampai kepada suatu  waktu) maksudnya sampai habisnya umur kalian. Pengertian ayat ini hanya  bersifat kebalikan daripada hal yang diharapkan dengan memakai ungkapan  La'alla, akan tetapi bukan subjek daripada harapan tersebut.
 |  | 
   | 112 | (Muhammad) berkata: `Ya Tuhanku, berilah  keputusan dengan adil. Dan tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi  Yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan`.(QS. 21:112) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anbiyaa' 112 
 
 قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمَنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ (112 Karena  orang-orang musyrik Mekah, semakin hari bertambah-tambah kelaliman  mereka, maka Muhammad saw. berdoa kepada Tuhan agar Dia segera  menimpakan azab kepada mereka. Permohonan Muhammad ini dikabulkan Allah  dengan kekalahan orang-orang musyrik dalam Perang Badar. Berkata  Qatadah: Para nabi dahulu berdoa":
 
 
 
 "ربنا افتح بيننا وبين قومنا بالحق وأنت خير الفاتحين" Artinya "Ya  Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak  (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya". (Q.S Al  A'raf: 89)
 Maka Rasulullah saw. diperintahkan Allah pula mengucapkan doa yang demikian itu.
 Berdoa  hanya kepada Allah saja, karena Dialah yang paling sempurma rahmat dan  karunia-Nya hanya kepada-Nya sajalah diserahkan pembalasan kejahatan  orang kafir yang mereka lakukan terhadap orang muslim.
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Anbiyaa' 112
 
 
 قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمَنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ (112 (Muhammad  berkata) qaala menurut suatu qiraat dibaca Qul, yakni katakanlah hai  Muhammad, ("Ya Rabbku! Berilah keputusan) antara aku dan orang-orang  yang mendustakan aku (dengan adil) yakni azab bagi mereka atau  pertolongan-Mu di dalam menghadapi mereka. Maka akhirnya mereka diazab  di dalam perang Badar, Uhud, Hunain, Ahzab dan Khandaq, Nabi saw.  mendapat kemenangan atas mereka. (Dan Rabb kami ialah Tuhan Yang Maha  Pemurah lagi Yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kalian  katakan itu") kedustaan perkataan kalian kepada Allah: kalian telah  mengatakan-Nya, bahwa Allah mempunyai anak. Perkataan kalian kepadaku,  bahwa aku ini adalah seorang penyihir. Perkataan kalian terhadap  Alquran, bahwa ia adalah syair semata.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar