Rabu, 05 Maret 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-JIN AYAT 21 - 28 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-JIN
Ayat [28]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/2
21 Katakanlah:` Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan `.(QS. 72:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 21 

قُلْ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا (21

Kemudian dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Nabi-Nya itu tidak dapat bertindak lain dalam persoalan tersebut, tidak sanggup memberi petunjuk dan mendatangkan kebahagiaan atau kebaikan bagi mereka. Keadaan ini disuruh sampaikan kepada orang-orang kafir dengan perintah-Nya, "Katakanlah wahai rasul kepada orang-orang musyrik yang menolak panggilanmu yang berupa nasihat: "bahwa aku tidak dapat memberi suatu kemudaratan kepada kamu, baik terhadap urusan agamamu maupun terhadap urusan duniamu dan tidak dapat pula memberi manfaat kepadamu. Hanya Allah yang dapat berbuat demikian seluruhnya, la memiliki segala sesuatu dan Dia lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu". Seakan-akan Nabi Muhammad SAW disuruh mengatakan, "Saya hanya menginginkan sesuatu yang bermanfaat untuk kamu tetapi kamu menentang saya dengan kejahatan Malah tidak ada bagi saya untuk mendatangkan manfaat bagi kamu dan tidak pula sanggup untuk membalas kamu dengan kemudaratan. Hanyalah Allah saja yang sanggup".
Ini berarti ancaman yang hebat terhadap mereka. sambil bertawakkal kepada Allah SWT karena Dia-lah yang akan memberi ganjaran kepada Nabi Nya atas tindakannya yang baik dan Dia pulalah yang akan memberi balasan kepada orang-orang kafir atas tindakan-tindakan buruk yang mereka lakukan. Dan ini berarti pula bahwa Nabi saw tidak akan meninggalkan dakwah walaupun orang-orang kafir terus menentang.
22 Katakanlah:` Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya `.(QS. 72:22)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 22 - 23 

قُلْ إِنِّي لَنْ يُجِيرَنِي مِنَ اللَّهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا (22) إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا (23

Kemudian dalam ayat-ayat ini Allah menyatakan kelemahan Nabi Muhammad SAW. Ia tidak sanggup melindungi dirinya sebagaimana ia tidak sanggup pula melindungi orang lain. Oleh sebab itu Ia menyuruh Nabi-Nya mengatakan, "Bahwa tidak ada seorangpun di antara makhluk Allah yang sanggup melindungi saya dari kemudaratan bila Allah menghendakinya. Tidak ada yang dapat membantu saya dan tidak ada tempat berlindung selain dari Dia. Tetapi bila saya terus menjalankan risalah-Nya dan mentaati-Nya, pasti Dia akan melindungi saya". Maksudnya, tidak ada yang membela saya dari ancaman-ancaman-Nya bila saya tidak menjalankan risalah-Nya.
Seterusnya Allah menjelaskan bahwa barangsiapa berani mendurhakai Allah terhadap suatu perintah atau larangan Nya serta mendustai Rasul Nya maka baginya telah disediakan neraka yang akan ditempatinya untuk selama-lamanya, dan ia tidak sanggup menghindarkan diri dari neraka itu.
23 Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.(QS. 72:23)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 23 

إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا (23

(Akan tetapi, aku hanya, menyampaikan peringatan) makna yang dikandung dalam lafal ini merupakan pengecualian atau istitsna dari maf'ul atau objek yang terdapat di dalam lafal amliku. Yakni aku tiada memiliki bagi kalian selain hanya menyampaikan peringatan (dari Allah) yang aku terima dari-Nya (dan risalah-Nya) lafal ini diathafkan kepada lafal balaaghan dan lafal-lafal yang terdapat di antara mustatsna minhu dan istitsna merupakan jumlah mu`taridhah atau kalimat sisipan yang berfungsi untuk mengukuhkan makna tiada memiliki. (Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya) dalam hal ketauhidan, lalu ia tidak beriman (maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam, mereka kekal) lafal khaalidiina adalah hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir man. Sehubungan dengan lafal lahuu dhamir yang ada padanya adalah untuk menyesuaikan maknanya dengan lafal man. Lafal khaalidiina ini merupakan hal dari lafal yang tidak disebutkan, lengkapnya mereka memasukinya dalam keadaan pasti kekal (di dalamnya untuk selama-lamanya.)
24 Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.(QS. 72:24)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 24

حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ أَضْعَفُ نَاصِرًا وَأَقَلُّ عَدَدًا (24

Kemudian dalam ayat ini Allah menghibur dan menenteramkannya serta mengejek orang-orang kafir karena kurang perhatian mereka terhadap jin, sedangkan mereka mengaku bahwa diri mereka cerdik pandai dan karena kurangnya kesadaran mereka serta kecerobohan mereka mendustakan dan mengejek sesuatu, tetapi di samping itu mereka cepat mengaku kebenaran jin serta mengharap petunjuk daripadanya. Maka dalam ayat ini Allah menjelaskan keadaan tersebut, yaitu orang-orang kafir senantiasa menghina dan mengejek orang-orang mukmin sehingga mereka melihat dengan mata kepala mereka siksa-siksa yang dijanjikan kepada mereka, barulah mereka itu sadar. Siapakah yang sebenarnya hina; apakah orang-orang mukmin yang mentauhidkan Allah ataukah orang-orang musyrik yang tidak mempunyai pembantu dan penolong?
Maksudnya, orang-orang musyrik itu lemah tidak mempunyai penolong, di samping bilangan mereka jauh lebih kecil dan sedikit dari pada bala tentara Allah SWT. Dalam ayat lain yang hampir sama maksudnya Allah berfirman:

حتى إذا رأوا ما يوعدون إما العذاب وإما الساعة
Artinya:
........"Sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat"...
(Q.S. Maryam: 75)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 24 

حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ أَضْعَفُ نَاصِرًا وَأَقَلُّ عَدَدًا (24

(Sehingga apabila mereka melihat) lafal hattaa di sini mengandung makna ibtidaiyah atau permulaan, dan sekaligus mengandung makna ghayah atau tujuan terakhir dari lafal yang diperkirakan sebelumnya; lengkapnya, mereka masih tetap berada di dalam kekafirannya sehingga mereka melihat (apa yang diancamkan kepada mereka) yaitu azab (maka mereka akan mengetahui) manakala azab itu datang menimpa mereka, yaitu dalam perang Badar atau pada hari kiamat nanti (siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.") maksudnya pembantu-pembantunya, apakah mereka ataukah orang-orang mukmin; penafsiran ini menurut pendapat yang pertama, yaitu dalam perang Badar. Aku ataukah mereka; penafsiran ini berdasarkan pendapat yang kedua, yaitu pada hari kiamat nanti. Sebagian di antara mereka, atau di antara orang-orang kafir itu ada yang bertanya, kapankah datangnya ancaman yang dijanjikan itu? Kemudian turunlah firman selanjutnya, yaitu:
25 Katakanlah:` Aku tidak mengetahui apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu masa yang panjang `.(QS. 72:25)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 25 

قُلْ إِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ مَا تُوعَدُونَ أَمْ يَجْعَلُ لَهُ رَبِّي أَمَدًا (25

Ayat dan ayat-ayat sesudahnya adalah jawaban atas pertanyaan, "Bilakah datangnya gari yang dijanjikan itu kepada kami". Ketika itu Allah menyuruh Nabi-Nya menyampaikan kepada manusia bahwa Hari Kiamat itu pasti akan tiba; tidak ada keraguan padanya. Tetapi waktu tibanya tidak ada yang mengetahui, apakah dia datang dalam waktu yang dekat ataukah Tuhan menjadikan waktu tibanya itu dalam jangka waktu yang panjang.
Nabi SAW pernah ditanya tentang Hari Kiamat, tetapi beliau tidak menjawabnya, yaitu ketika Jibril berhadapan dengan Nabi SAW dalam rupa seorang Badui yang antara lain ia bertanya, "Hai Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Hari Kiamat itu", lalu beliau menjawab, "Orang yang ditanya lebih tahu dari yang bertanya". Kemudian orang Badui itu bertanya lagi dengan suara keras, "Hai Muhammad! Bilakah tibanya Hari Kiamat itu? Nabi menjawab, "Jangan khawatir, ia pasti datang tetapi apa yang telah engkau sediakan untuk menghadapinya?". Badui menjawab, "Saya tidak berapa banyak mengerjakan salat atau puasa tetapi saya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya". Lalu Nabi SAW bersabda, "Maka engkau bersama-sama orang-orang yang engkau cintai". Anas berkata, "Orang-orang mukmin tidak gembira terhadap sesuatu sebagaimana gembira mereka mendengar hadis ini".
26 (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.(QS. 72:26)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 26 

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا (26

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia mengetahui sesuatu yang gaib yang tidak terlihat dan tidak diketahui oleh hamba-Nya. Semua yang gaib yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah, dapat diketahui oleh para rasul yang diridai oleh Allah dan Dia akan memperlihatkannya kepada mereka sekedar apa yang dikehendaki-Nya.
Dalam ayat lain yang hampir sama maksudnya Allah berfirman:

ولا يحيطون بشيء من علمه إلا بما شاء
Artinya:
Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
(Q.S. Al-Baqarah: 255)
Ayat ini menunjukkan banwa pekerjaan tukang tenung, pekerjaan ahli nujum dan pekerjaan tukang sihir semuanya itu salah karena mereka tidak termasuk orang-orang yang diridai Allah, bahkan mereka termasuk orang-orang yang dibenci-Nya. Begitu pula ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang mengaku bahwa bintang itu dapat menunjukkan mereka siapa yang akan hidup dan siapa pula yang akan mati; orang-orang ini telah kafir dan telah mengingkari Alquran.
Fakhrur Razi berkata, "Yang dimaksud dengan tidak dapat menyaksikan yang gaib adalah gaib yang khusus yaitu tentang waktu tibanya Hari Kiamat.
27 Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(QS. 72:27)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 27 

إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا (27

Dalam ayat ini Allah SWT mengungkapkan bahwa para rasul yang memperoleh keridaan Allah sehingga mereka dapat menyaksikan alam gaib, mereka ini dijaga oleh malaikat Hafazah, satu penjagaan yang sangat ketat, sehingga tidak sampai kepada mereka was-was setan, jin dan pengacau-pengacau maka para rasul dapat menyampaikan wahyu-wahyu Allah menurut aslinya. Begitu pula para rasul dijaga dari rongrongan setan-setan manusia sehingga mereka selamat dari bahaya dan kemudaratan manusia.
Dahhaq berkata, "Allah tidak mengutus seorang rasul kecuali diadakan baginya pengawal-pengawal dari malaikat untuk menjaga mereka dari setan-setan yang datang kepadanya dalam bentuk rupa malaikat. Bila ia datang, pengawalnya berkata, "Awas itu setan", dan bila yang menemui rasul itu malaikat, maka pengawal berkata, "Ini adalah utusan Tuhanmu".
Tegasnya, pengawal-pengawal itu adalah malaikat yang bertugas menjaga kekuatan lahir dan batin dari para rasul itu dan untuk memelihara mereka dari bisikan-bisikan setan.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 27 

إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا (27

(Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia) di samping Dia memperhatikan hal yang gaib kepada Rasul-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya sebagai mukjizat bagi rasul itu (mengadakan) menjadikan dan memberlakukan (di muka) rasul itu (dan di belakangnya penjaga-penjaga) yang terdiri dari malaikat-malaikat untuk menjaganya, hingga rasul itu dapat menyampaikan hal tersebut, di antara sejumlah wahyu-wahyu-Nya kepada manusia.
28 Supaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.(QS. 72:28)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Jin 28 

لِيَعْلَمَ أَنْ قَدْ أَبْلَغُوا رِسَالَاتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا (28

Dalam ayat ini Allah menyatakan sebab-sebab penjagaan yang sangat rapi itu, yaitu ia menjaga rasul-rasul-Nya agar mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan sempurna dan agar terpelihara dengan baik wahyu-wahyu yang disampaikan kepada mereka dan agar dapat dibuktikan dengan pasti bahwa para rasul itu telah menyampaikan risalah Tuhan mereka kepada manusia dengan sebaik-baiknya. Maksud firman Allah, agar Allah mengetahui yang demikian itu dari mereka, yaitu mengetahui kepastian terjadinya dari mereka sebagaimana dalam ayat lain yang hampir sama artinya Allah berfirman:

وليعلمن الله الذين آمنوا وليعلمن المنافقين
Artinya:
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.
(Q.S. Al-Ankabut: 11)
Seterusnya Allah menjelaskan bahwa ilmu-Nya meliputi apa yang diketahui oleh malaikat-malaikat pengawas dan mengetahui juga apa yang telah ada dan yang akan ada satu persatu. Dia mengetahui segala sesuatu secara sempurna, tidak ada persamaan. Malaikat itu adalah perantara yang menyampaikan ilmu-ilmu-Nya kepada para rasul.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Jin 28 

لِيَعْلَمَ أَنْ قَدْ أَبْلَغُوا رِسَالَاتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا (28

(Supaya Dia mengetahui) yakni supaya Allah menampakkan (bahwa) adalah bentuk takhfif dari anna. (sesungguhnya mereka itu telah menyampaikan) yakni rasul-rasul itu (risalah-risalah Rabbnya) di sini dipakai dhamir hum karena memandang segi makna yang terkandung di dalam lafal man (sedangkan, sebenarnya, ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka) diathafkan kepada lafal yang tidak disebutkan, lengkapnya ilmu mengenai hal tersebut telah diliputi oleh ilmu-Nya (dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.") lafal `adadan adalah tamyiz yang mengganti kedudukan maf`ulnya, asalnya ialah "ahshaa `adada kulli syai'in," yakni Dia telah menghitung bilangan segala sesuatu.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [2]
Ayat 21 s/d 28 dari [28]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU