| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 61 |  |  | 
| 
| ٱلْمُنَٰفِقِينَ |  | orang-orang munafik |  
| يَصُدُّونَ |  | (mereka) menghalangi |  
| صُدُودًا |  | halangan yang sangat kuat |  | 
| 
  | 
| wa-idzaa qiila lahum ta'aalaw ilaa maa anzala allaahu wa-ilaa alrrasuuli ra-ayta almunaafiqiina yashudduuna 'anka shuduudaan | 
| 61. Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kamu (tunduk) kepada  hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu  lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya  dari (mendekati) kamu. | 
|  | 
| 
SEBAB TURUNNYA AYAT:  Ibnu Abu Hatim dan Thabrani mengetengahkan dengan sanad yang sahih dari  Ibnu Abbas, katanya, "Abu Barzah Al-Aslami adalah seorang tukang tenung  yang biasa mengadili perkara-perkara yang menjadi persengketaan di  antara orang-orang Yahudi. Kebetulan ada pula beberapa orang kaum  muslimin yang minta agar persengketaan di antara mereka diadili pula  olehnya. Maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan  orang-orang yang mengaku diri mereka telah beriman...' sampai dengan,  '...penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna.'" (Q.S. An-Nisa  60-62) | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 62 |  |  | 
| 
| فَكَيْفَ |  | maka bagaimanakah |  
| أَصَٰبَتْهُم |  | menimpa mereka |  
| أَيْدِيهِمْ |  | tangan-tangan mereka |  
| جَآءُوكَ |  | mereka datang kepadamu |  
| يَحْلِفُونَ |  | mereka bersumpah |  
| بِٱللَّهِ |  | dengan/demi Allah |  
| أَرَدْنَآ |  | kami menghendaki |  
| وَتَوْفِيقًا |  | dan perdamaian yang sempurna |  | 
| 
  | 
| fakayfa idzaa ashaabat-hum mushiibatun bimaa qaddamat aydiihim tsumma jaauuka yahlifuuna biallaahi in aradnaa illaa ihsaanan watawfiiqaan | 
| 62. Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik)  ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri,  kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah : "Demi Allah, kami  sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan  perdamaian yang sempurna". | 
|  | 
| 
SEBAB TURUNNYA AYAT:  Ibnu Abu Hatim dan Thabrani mengetengahkan dengan sanad yang sahih dari  Ibnu Abbas, katanya, "Abu Barzah Al-Aslami adalah seorang tukang tenung  yang biasa mengadili perkara-perkara yang menjadi persengketaan di  antara orang-orang Yahudi. Kebetulan ada pula beberapa orang kaum  muslimin yang minta agar persengketaan di antara mereka diadili pula  olehnya. Maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan  orang-orang yang mengaku diri mereka telah beriman...' sampai dengan,  '...penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna.'" (Q.S. An-Nisa  60-62) | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 63 |  |  | 
| 
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| فَأَعْرِضْ |  | maka berpalinglah kamu |  
| وَعِظْهُمْ |  | dan berilah mereka pelajaran |  
| أَنفُسِهِمْ |  | diri/jiwa mereka |  | 
| 
  | 
| ulaa-ika alladziina ya'lamu allaahu maa fii quluubihim fa-a'ridh 'anhum wa'izhhum waqul lahum fii anfusihim qawlan baliighaan | 
| 63. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di  dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah  mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas  pada jiwa mereka. | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 64 |  |  | 
| 
| أَرْسَلْنَا |  | Kami mengutus |  
| أَنَّهُمْ |  | sesungguhnya mereka |  
| ظَّلَمُوٓا۟ |  | mereka menganiaya |  
| جَآءُوكَ |  | mereka datang kepadamu |  
| فَٱسْتَغْفَرُوا۟ |  | maka/lalu mereka mohon ampun |  
| وَٱسْتَغْفَرَ |  | dan memohonkan ampun |  
| لَوَجَدُوا۟ |  | tentu mereka mendapati |  
| تَوَّابًا |  | Maha Penerima Taubat |  | 
| 
  | 
| wamaa arsalnaa min rasuulin illaa liyuthaa'a bi-idzni allaahi walaw annahum idz zhalamuu anfusahum jaauuka faistaghfaruu allaaha waistaghfara lahumu alrrasuulu lawajaduu allaaha tawwaaban rahiimaan | 
| 64. Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita'ati  dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya  dirinya [313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan  Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah  Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 
 [313] Ialah : berhakim kepada selain Nabi Muhammad SAW
 | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 65 |  |  | 
| 
| وَرَبِّكَ |  | dan/demi Tuhanmu |  
| يُحَكِّمُوكَ |  | mereka menjadikan kamu hakim |  
| فِيمَا |  | terhadap apa/perkara |  
| بَيْنَهُمْ |  | diantara mereka |  
| يَجِدُوا۟ |  | mereka mendapatkan |  
| أَنفُسِهِمْ |  | diri/hati mereka |  
| وَيُسَلِّمُوا۟ |  | dan mereka menerima |  
| تَسْلِيمًا |  | penerima sepenuhnya |  | 
| 
  | 
| falaa warabbika laa yu/minuuna hattaa yuhakkimuuka fiimaa syajara baynahum tsumma laa yajiduu fii anfusihim harajan mimmaa qadhayta wayusallimuu tasliimaan | 
| 65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga  mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan,  kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan  terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan  sepenuhnya. | 
|  | 
| 
SEBAB TURUNNYA AYAT:  Imam yang enam mengetengahkan dari Abdullah bin Zubair, katanya,  "Zubair berselisih dengan seorang laki-laki Ansar mengenai aliran air di  sebidang tanah, maka sabda Nabi saw., 'Alirilah tanahmu hai Zubair,  kemudian teruskanlah aliran itu ke tanah tetanggamu!' Kata orang Ansar,  'Wahai Rasulullah! Mentang-mentang ia saudara sepupumu.' Wajah  Rasulullah pun berubah merah, lalu sabdanya, 'Alirilah tanahmu, hai  Zubair! Kemudian tahanlah air sampai kembali ke dinding, setelah itu  barulah kamu kirimkan pada tetanggamu.'" Demikian Zubair mendapatkan  haknya secara penuh, padahal pada mulanya Nabi telah mengusulkan pada  mereka berdua cara yang lebih mudah. Kata Zubair, "Saya kira ayat-ayat  ini, 'Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga menjadikan kamu  sebagai hakim mengenai perkara yang mereka perselisihkan,' hanya  diturunkan berkenaan dengan peristiwa itu!" Thabrani mengetengahkan  dalam Al-Kabir dan oleh Humaidi dalam Musnadnya dari Umu Salamah,  katanya, "Zubair mengadukan seorang laki-laki kepada Rasulullah saw.  maka beliau menetapkan keputusan buat kemenangan Zubair. Maka kata  laki-laki itu, 'Ia dimenangkannya tidak lain hanyalah karena ia saudara  sepupunya.' Maka turunlah ayat, 'Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman  hingga menjadikan kamu sebagai hakim...' sampai akhir ayat." (Q.S.  An-Nisa 65) Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Said bin Musayab mengenai  firman-Nya, "Maka demi Tuhanmu...sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 65)  diturunkan mengenai Zubair bin Awwam dan Hathib bin Abu Balta'ah yang  bersengketa tentang air. Nabi saw. memutuskan agar yang ketinggian  dialiri lebih dulu, kemudian baru yang kerendahan. Ibnu Abu Hatim dan  Ibnu Murdawaih mengetengahkan dari Abul Aswad, katanya, "Dua orang  laki-laki yang bersengketa mengadu kepada Rasulullah saw. lalu diadili  oleh Rasulullah. Maka orang yang merasa dirinya dikalahkan, berkata,  'Kembalikan kami kepada Umar bin Khattab.' Lalu mereka datang kepadanya,  dan kata laki-laki yang seorang lagi, 'Tadi Rasulullah saw. telah  memberikan putusan terhadap perkara ini, tetapi kawan ini meminta agar  kami dikirim kepada Anda?' 'Begitukah?' tanya Umar. 'Benar,' ujar orang  itu. Maka kata Umar, 'Tinggallah kalian di sini, menunggu saya kembali  dan memberikan keputusan saya!' Tidak lama antaranya Umar kembali dengan  membawa pedangnya, lalu ditebasnya orang yang meminta kembali kepadanya  itu. Maka Allah pun menurunkan, 'Maka demi Tuhanmu, mereka tidak  beriman...sampai akhir ayat.' (Q.S. An-Nisa 65) Tetapi hadis ini garib  karena dalam isnadnya ada Ibnu Luhaiah. Tetapi ada pula saksi yang  memperkuatnya yang dikeluarkan oleh Rahim dalam tafsirnya dari jalur  Atabah bin Dhamrah dari bapaknya." | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 66 |  |  | 
| 
| كَتَبْنَا |  | Kami perintahkan |  
| عَلَيْهِمْ |  | atas/kepada mereka |  
| ٱقْتُلُوٓا۟ |  | bunuhlah mereka |  
| ٱخْرُجُوا۟ |  | keluarlah kamu |  
| فَعَلُوهُ |  | mereka melakukannya |  
| قَلِيلٌ |  | sedikit/sebagian kecil |  
| أَنَّهُمْ |  | sesungguhnya mereka |  
| فَعَلُوا۟ |  | (mereka) melaksanakan |  
| لَكَانَ |  | tentulah ia/demikian itu |  
| وَأَشَدَّ |  | dan sangat/lebih |  | 
| 
  | 
| walaw annaa katabnaa 'alayhim ani uqtuluu anfusakum awi ukhrujuu min diyaarikum maa fa'aluuhu illaa qaliilun minhum walaw annahum fa'aluu maa yuu'azhuuna bihi lakaana khayran lahum wa-asyadda tatsbiitaan | 
| 66. Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka : "Bunuhlah  dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan  melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau  mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal  yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman  mereka), | 
|  | 
| 
SEBAB TURUNNYA AYAT:  Ibnu Jarir mengetengahkan dari As-Saddiy, dia mengatakan bahwa ketika  turun ayat, "Dan sungguh, sekiranya Kami perintahkan kepada mereka,  'Bunuhlah dirimu atau keluarlah dari negerimu, maka mereka tidak akan  melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka,' (Q.S. An-Nisa 66) maka  Tsabit bin Qais bin Syammas dan seorang laki-laki Yahudi  membangga-banggakan diri mereka. Kata si Yahudi, 'Demi Allah sungguh  Allah telah memerintahkan kepada kami, 'Bunuhlah diri kamu,' maka kami  mengerjakannya.' Dan kata Tsabit pula, 'Sekiranya Allah memerintahkan  kami supaya membunuh diri kami, tentulah kami akan melakukannya.' Maka  Allah pun menurunkan, 'Dan sekiranya mereka melakukan apa yang  dinasihatkan kepada mereka, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan  lebih menguatkan keimanan mereka.'" (Q.S. An-Nisa 66) | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 67 |  |  | 
| 
| وَإِذًا |  | dan kalau demikian |  
| لَّءَاتَيْنَٰهُم |  | pasti Kami berikan |  | 
| 
  | 
| wa-idzan laaataynaahum min ladunnaa ajran 'azhiimaan | 
| 67. dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 68 |  |  | 
| 
| وَلَهَدَيْنَٰهُمْ |  | dan pasti Kami beri petunjuk mereka |  
| مُّسْتَقِيمًا |  | lurus/benar |  | 
| 
  | 
| walahadaynaahum shiraathan mustaqiimaan | 
| 68. dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus. | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 69 |  |  | 
| 
| فَأُو۟لَٰٓئِكَ |  | maka mereka itu |  
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| أَنْعَمَ |  | menganugerahi nikmat |  
| وَٱلصِّدِّيقِينَ |  | dan para siddiqin |  
| وَٱلشُّهَدَآءِ |  | dan para syuhada |  
| وَٱلصَّٰلِحِينَ |  | dan orang-orang saleh |  
| أُو۟لَٰٓئِكَ |  | mereka itulah |  | 
| 
  | 
| waman yuthi'i allaaha waalrrasuula faulaa-ika ma'a alladziina an'ama allaahu 'alayhim mina alnnabiyyiina waalshshiddiiqiina waalsysyuhadaa-i waalshshaalihiina wahasuna ulaa-ika rafiiqaan | 
| 69. Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu  akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah,  yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin [314], orang-orang yang mati  syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang  sebaik-baiknya. 
 [314] Ialah : orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada  kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi ni'mat  sebagaimana yang tersebut dalam ayat 7 surat Al Faatihah.
 | 
|  | 
| 
SEBAB TURUNNYA AYAT:  Thabrani dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan dengan sanad yang tak ada  jeleknya dari Aisyah, katanya, "Seorang laki-laki datang kepada  Rasulullah saw. lalu katanya, 'Wahai Rasulullah! Anda lebih saya cintai  dari diri saya, dan lebih saya kasihi dari anak saya. Mungkin suatu saat  saya sedang berada di rumah, lalu teringat kepada Anda, maka hati saya  tak sabar hingga saya datang dan sempat melihat wajah Anda. Dan jika  saya ingat akan kematian saya dan kematian Anda, saya pun maklum bahwa  tempat Anda ditinggikan bersama para nabi, saya khawatir jika saya masuk  surga tidak akan sempat melihat Anda lagi.' Nabi saw. tidak menjawab  sedikit pun hingga turunlah Jibril membawa ayat ini, 'Dan barangsiapa  yang taat kepada Allah dan kepada rasul...' sampai akhir ayat." (Q.S.  An-Nisa 69) Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Masruq, bahwa para  sahabat Nabi saw. mengatakan, "Wahai Rasulullah! Tidak sepatutnya kami  berpisah dengan Anda, karena sekiranya Anda wafat, maka Anda akan  dinaikkan di atas kami hingga kami tidak sempat melihat Anda lagi. Maka  Allah pun menurunkan, 'Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan  rasul...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 69) Dan diriwayatkan dari  Ikrimah, katanya, "Seorang anak muda datang kepada Nabi saw. lalu  katanya, 'Wahai Nabi Allah! Di dunia ini sesekali kami dapat juga  melihat Anda, tetapi di hari kiamat kami tak dapat melihat Anda lagi  karena Anda berada dalam surga pada tingkat yang tinggi.' Maka Allah pun  menurunkan ayat ini. Lalu sabda Rasulullah saw. kepadanya, 'Kamu insya  Allah berada bersama saya di dalam surga.'" Ibnu Jarir mengetengahkan  pula yang sama dengan itu dari mursal Said bin Jubair, Masruq, Rabi',  Qatadah dan As-Saddiy. | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
| surah / surat : An-Nisaa Ayat : 70 |  |  | 
|  | 
| 
  | 
| dzaalika alfadhlu mina allaahi wakafaa biallaahi 'aliimaan | 
| 70. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. | 
| 
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar