Pengantar
Assalaamu 'alaikum Wr.Wb.Halaman ini didedikasikan kepada pengajaran Al Qur-an.
Dalam kurun waktu yang sangat panjang pengajaran membaca Al Qur-an menghadapi krisis metodologi pengajaran yang tidak sesuai, yang menyebabkan ilmu membaca Al Qur-an menjadi sangat eksklusif.
Sedemikian sulitnya mengajarkan membaca Al Qur-an menyebabkan seorang yang ingin dapat membaca Al Qur-an dengan baik harus menyediakan resource waktu, tenaga, bahkan biaya yang luar biasa besar.
Pencerahan yang ditawarkan Qiraati, disambut dengan antusiasme bisnis. Kemudahan yang ditawarkan Qiraati, di transformasikan dalam bentuk penyusunan metode-metode baru yang sangat berorientasi bisnis. Semangat ´nggampangke´ oleh pengajar maupun yang diajar menjadi senjata yang ampuh untuk meligitimasi bahwa semua orang boleh mengajarkan Al Qur-an, bahwa penyebaran ilmu Al Qur-an dengan jual-beli metode-metode tersebut secara bebas tidak boleh dihalang-halangi.
Jika Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengambil Al Qur-an dari 4 orang sahabat, itu mengindikasikan bahwa tidak semua orang boleh mengajarkan Al Qur-an.
Semoga Allah memberikan petunjukNya kepada hamba-hambaNya yang serius mengajarkan dan mempelajari Al Qur-an.
Fa ammaz-zabadu fayadz-habu jufaaa'aa, wa ammaa maa yanfa'un-naasa fayamkutsu fil ardl..
Maka yang seperti buih di laut akan hilang sirna, dan adapun yang bermanfaat bagi manusia akan tetap kokoh di bumi.
Wassalaamu 'alaikum Wr.Wb.
Tentang Koordinator Qiraati
1. Arti KoordinatorAdapun yang dimaksud koordinator adalah sebuah lembaga yang mengkoordinir keberadaan sejumlah TKQ dan atau TPQ yang menggunakan buku Qiraati. Koordinator diketuai oleh seorang Ketua Koordinator
2. Siapa yang mengangkat dan memberhentikan Koordinator
Karena ada kaitannya dengan Qiraati maka yang berhak mengangkat Koordinator adalah Bapak H. Dachlan Salim Zarkasyi sendiri, begitu pula yang memberhentikannya. Jika ada yang minta / mengajukan diri untuk menjadi Koordinator maka tidak akan mungkin untuk diangkat menjadi Koordinator.
Memilih Metode Pengajaran Membaca Al qur-an
Ingin cepat, adalah tabiat manusia yang
tanpa pengawalan ketat akan menjatuhkan manusia kepada nafsu. Ingin
cepat naik pangkat, ingin cepat kaya, bahkan ingin cepat bisa membaca Al
qur-an.
Kenapa orang ingin cepat bisa membaca Al
qur-an sehingga hal ini menjadi target market penjualan metode belajar
membaca Al qur-an.
Banyak sekali metode yang menjanjikan
penggunanya dapat membaca Al qur-an dengan cepat baik berupa buku maupun
CD.Baik pengguna maupun penyusun metode yang berorientasi pada "Cepat
Bisa" telah menyalahi banyak hal dalam kaidah-kaidah keilmuan.
Tentu kita dapat membedakan kenapa novel
dapat kita selesaikan dalam 1 hari, kenapa kita dapat memahami cara
kerja solar cell dalam 2 jam, kenapa kita menyelesaikan mata kuliah
dalam 2 semester sementara menyelesaikan desertasi tentang satu bagian
kecil dari materi kuliah tersebut memerlukan waktu 1-2 semester.
Tentu kita dapat memahami kenapa kita
dapat menyelesaikan buku teknik berenang dalam 4 jam tapi kita baru
berani berenang di tengah kolam renang setelah 4 bulan kita
mempraktekkannya.
Tentu kita juga dapat memahami 4 hari
kursus Basic TCP/IP belum dapat menjaminkan sertifikasi dalam ujian CCNA
meskipun kita telah berlatih scr "hands on" selama 4 bulan.
Itulah bedanya pengetahuan dan skill
Berenang, Berbahasa Arab, Menyelesaikan
permasalahan security sistem, dan Membaca Al Qur-an adalah skill.
Sementara membaca Koran, membaca Novel, membaca teknik Solar Cell adalah
pengetahuan.Skill hanya dapat diperoleh dengan praktek yang kita
lakukan terus-menerus. Skill tidak dapat diperoleh secara instan.
Sekarang anda tentu dapat mengenali apakah suatu Metode pengajaran Al qur-an menawarkan skill atau pengetahuan.
Jika suatu metode menawarkan pengetahuan (biasanya menjanjikan cepat) maka Metode tersebut membiarkan anda mengusahakan sendiri prakteknya. Anda perlu berhitung cost yang mungkin anda keluarkan jika anda memilih mempraktekkan sendiri, antara lain waktu dan efektifitas.
Jika suatu metode menawarkan pengetahuan (biasanya menjanjikan cepat) maka Metode tersebut membiarkan anda mengusahakan sendiri prakteknya. Anda perlu berhitung cost yang mungkin anda keluarkan jika anda memilih mempraktekkan sendiri, antara lain waktu dan efektifitas.
Anda perlu tanyakan kepada pengajar,
berapa lama anda harus mempraktekkan sendiri sehingga anda mendapatkan
sertifikat "dapat membaca Al qur-an" dengan baik dan benar. Kita perlu
yakini bahwa pengajar tidak dapat menjawab dengan jelas karena ada
segmen dimana pengajar tidak dapat mengkontrol efektifitas pengajarannya
(krn dilakukan oleh pengguna sendiri). Adalah akan sangat memerlukan
waktu jika ternyata anda malas-malasan dalam mempraktekkan, dan jika
anda banyak melupakan ilmu yang telah diajarkan.
Dalam metode yang menawarkan skill
segmen praktek sepenuhnya dalam pengawasan pengajar sehingga metode
tersebut dapat memprediksikan kebutuhan waktu yang diperlukan
penggunanya untuk mendapatkan sertifikat.
Yang kedua adalah efektifitas. Anda
dapat bayangkan jika ketika anda mempraktekkan sendiri ternyata berbeda
dengan yang diajarkan dan anda tidak merasakannya, sehingga setelah anda
mengira anda telah menguasainya dan anda mengujikan kepada seorang guru
baru ketahuan bahwa banyak hal tidak sesuai, dan karena telah sekian
lama anda mempraktekkan, sulit sekali anda untuk merubahnya.
Dari tinjauan kaidah keilmuan islam, ada beberapa hal yang perlu menjadi konsideran.
Bahwa pengajaran Al Qur-an dari masa ke masa telah dilakukan oleh para qurraa' melalui metode periwayatan, artinya bacaan seseorang dianggap benar apabila telah diujikan kepada gurunya yang bersambung sampai Rasulullah.
Bahwa pengajaran Al Qur-an dari masa ke masa telah dilakukan oleh para qurraa' melalui metode periwayatan, artinya bacaan seseorang dianggap benar apabila telah diujikan kepada gurunya yang bersambung sampai Rasulullah.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dari Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash berkata, saya mendengar Nabi saw berkata, Ambillah Al Qur-an dari 4 orang (Abdullah bin Mas'ud, Ubbay bin Ka'ab, Salim Maula Abu Hudzaifah, Mu'adz bin Jabal)
Artinya rasulullah memerintahkan mempelajari al Qur-an dari orang-orang yang telah disahkan oleh Rasulullah (tidak belajar sendiri).
Yg kedua adalah bahwa Allah melarang Rasulullah dalam tergesa-gesa menguasai Al Qur-an seperti dalam Surat.....
......لا تحرك به لسانك لتعجل به
Demikian semoga memberi manfaat kepada
Anda dalam memilih metode pengajaran membaca Al Qur an baik untuk anda
maupun putra-putri anda, jangan sampai masa emas putra-putri anda
terbuang sia-sia dengan mengajarkan Al Qur-an dengan salah sehingga
harus mengulangi dikemudian hari saat masa emas itu telah hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar