Perbedaan Surat Makkiyah dan Madaniyah
BAB I
PENDAHULUAN 
I.1 Latar Belakang
Banyak ideologi di bumi ini yang terus
 berkembang demi melanjutkan dan mempertahankan kehidupan di muka bumi. 
Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan empiris dan rasionalis untuk 
menjawab tantangan zaman yang terus berjalan. Dimensi ideologi yang kita
 kenal yaitu Komunisme, Liberalisme, Feodalisme, dan lain-lain. Semua 
ideologi tersebut sudah dijalankan di beberapa negara tetapi hampir 
semuanya berdampak negative bagi negara-negara yang menumbuhkan ideologi
 tersebut. Di dalam makalah ini penulis akan memperkenalkan civilizisme 
dalam  islam untuk mencari kemaslahatan untuk umat muslim di dunia 
khususnya di Indonesia. Civilizisme dalam islam yang dimaksud yaitu 
hukum syari (premier things) yang bersumber dari al-Quran. Kenapa 
al-Quran disebut “Premier Things” untuk kaum muslim ? Karena semua 
solusi dari permasalahan hidup termaktub dalam kitab yang juga dikenal 
al-Furqan (pembeda) tersebut. 
Di
 dalam al-Quran terdapat dua terminology yaitu fase makkiyah dan  fase 
madaniyah, dimana keduanya memiliki perbedaan kandungan isi. Umumnya 
Surah-surah yang tertata rapih di dalam Al-quran berkaitan dengan kedua 
terminologi tersebut. Melalui makalah ini penulis akan menganalisis 
kedua fase tersebut untuk memperkokoh civilizime dalam islam. 
BAB II
Kajian Teori 
II.1 Terminologi Surah-surah ”Makkiyah dan Madaniyah”
Sebelum kita lebih jauh mengenal
 dari pada ayat-ayat makkiyah dan madaniyah maka kita akan analitis 
terlebih dahulu kedua terminologi ”Ayat-ayat Makkiyah dan Madiniyah” 
dengan menggunakan beberapa sumber yang reliable.
Menurut Abdurrahman bin Ibrahim Al-Fauzan 
Surah Makkiyah yaitu surah-surah
 yang turun/ datang sebelum adanya perintah hijrah ke madinah, meski 
turunnya diluar di luar kota Makkah. Surah-surah Madaniyah yaitu 
surah-surah yang turun /datang sesudah adanya perintah hijrah, meski 
turunnya di dalam kota Makkah. 
Menurut Aminuddin  
Di
 dalam referensi lain, masa turunnya al-Quran dapat dibagi ke dalam dua 
priode pertama disebut priode Makkiyah, yaitu masa ayat-ayat yang turun 
ketika Nabi Muhammad SAW masih bermukim di mekah selama 12 tahun 5 bulan
 13 hari, persisnya sejak 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi 
Muhammad SAW sampai permulaan Rabi’ul Awal 54 dari kelahiran Nabi 
Muhammad Saw. Periode kedua disebut periode Madaniyah, yaitu masa 
ayat-ayat yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu 
selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, persisnnya dari permulaan Rabi’ul Awal 
tahun 54 
dari kelahiran Nabi sampai 9 Zulhijjah tahun 63 dari kelahiran nabi Muhammad atau 10 hijriyah.
Melalui kedua pandangan ulama 
diatas maka dapat kita maknai bahwa ayat-ayat Makkiyah itu turun sebelum
 adanya perintah hijrah dan tentang hukumnya yang diturunkan di Makkah 
tetapi menyangkut penduduk Madinah. Sedangkan Ayat-ayat Madaniyah itu 
turun sesudah adanya perintah hijrah dan tentang hukumnya yang 
diturunkan di Madinah tetapi menyangkut penduduk Makkah. 
II.2 Ciri-ciri ayat-ayat ”Makkiyah dan Madaniyah”
Syekh Abdurrahman telah menjelaskan ciri-ciri secara umum pada ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah sebagai berikut.  
Surah-surah Makkiyah terdiri dari berbagai macam ciri-ciri, diantaranya :
 Mengesakan Allah 
 Mengajak ke khittah islam
 Tentang hari kiamat 
 Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu. 
 Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran 
 Pada umumnya  pendek-pendek ayatnya
Adapun surah-surah madaniyah memiliki ciri-ciri, diantaranya :
 Pada umumnya ayat-ayatnya panjang 
 Menjelaskan hukum-hukum waris
 Pembatasan atau peraturan pada agama 
 Hak-hak yang diperoleh kaum muslim 
 Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah 
Quraish Syihab juga mencirikan secara detail tentang surah-surah Makkiyah dan Madaniyahnya sebagai berikut :  
Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :
 Mengandung ayat Sajadah
 Terdapat lafaz Kalla 
 Terdapat seruan ayuhannas dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, 
terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat ya 
Ayyuhalladzinina aamannu irka’u wasjudu(ayat 77 s.22). kebanyakan ulama 
mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah
 surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali dengan ya ayyuhannas dan ayat 
168) dan surah an-Nissa ayat 33.
 Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-baqarah.
 Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
 Surat-suratnya dimulai dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan Ali imran.
Ciri-ciri khusus surat Madaniyah :
 Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan penjelasan tentang hukum-hukumnya
 Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, 
faraid hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan 
bidang keperdataan, kemasyarakatan, dan kenegaraan
 Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan di mekkah 
 Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak 
berlebih-lebihan dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah 
al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran, Attaubah, dll. 
Perbedaan Al-Maky wal Madany 
No Al-Makiyah Al-Madaniyah
1.
 Kebanyakan konteks kalimat tegas dan lugas karena kebanyakan obyek yg 
didakwahi menolak dan berpaling, maka hanya cocok mempergunakan konteks 
kalimat yg tegas. Ex: Al-Muddatstsir dan surat Al-Qamar. kebanyakan 
mempergunakan konteks kalimat yang lunak karena kebanyakan obyek yang 
didakwahi menerima dan taat. Ex: di surat Al-Maa’idah.
2.
 Kebanyakan adalah ayat-ayat pendek dan argumentatif, karena kebanyakan 
obyek yang didakwahi mengingkari, sehingga konteks ayatpun mengikuti 
kondisi yang berlaku. Ex: surat Ath-Thuur. kebanyakan adalah ayat-ayat 
pendek, penjelasan tentang hukum2 dan tidak argumentatif, karena 
disesuaikan dgn kondisi obyek yang didakwahi. Baca ayat tentang 
hutang-piutang dalam surat Al-Baqarah.
3.
 berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang benar karena kebanyakan 
obyek yang didakwahi mengingkari hal itu. berisikan perincian masalah 
ibadah dan muamalah, karena obyek yang didakwahi sudah memiliki Tauhid 
dan aqidah yang benar .
4. Turun sblum hijrah mskpun bkn di Mekah Turun sesudah hijrah mskpun bkn di Madinah
5. Turun di mekah dan sktarnya: mina,arafah,hudaibiyah Turun di madinah dan sktarnya : Uhud , Quba
6. Seruannya ditujukan kpda penduduk mekkah Seruannya ditujukan kpda penduduk madinah
7. Mengandung ayat sajdah Berisi kewajiban dan sanksi
8. Mengandung lafal ‘kalla’ 33x dlm 15 surat Menyebutkan orang-orang munafik
9.
 Mengandung yaa ayyuhan nas dan tdk mngndung yaa ayyuhal ladziina aamanu
 Suku kata dan ayatnya panjang2 dan dgn gaya bhasa ug memantapkan 
syariat dan menjelaskan tujuan
10. Mengandung kisah para nabi dan ummat  Terdapat dialog dgn ahli kitab
11 Mengandung kisah adam dan iblis Menyingkap perilaku orang munafik
12 Surah dibuka dgn huruf2 sngkatan ex: alif lam mim Menjelaskan ibadah,muamalah,had,kekeluargaan
13 Berisi ajakan kpd tauhid dan beribadah kpda Allah Warisan,jihad,hub.sosial,hub.internasional
14 Peletakan dasar2 umum perundang2an Ttg ahli ktab dari yahudi dan nasrani
II.4 Objek Kajian Ulama Tentang Makiyah dan Madaniyah 
Yang terpenting dalam objek kajian para ulama dalam pembahasan ini ialah :  
1) Yang dirunkan di mekkah 
2) Yang diturunkan di Madinah 
3) Yang diperselisihkan
4) Ayat-ayat Makkiyah dalam surat-surat madaniyah 
5) Ayat-ayat madaniyah dlam surat-surat Makkiyah 
6) Yang diturunkan di Makkah namun hukumnya Madaniyah 
7) Yang diturunkan di Madinah namun hukumnya Makkiyah 
8) Yang serupa dengan yang diturukan di Makkah dalam kelompok Madaniyah 
9) Yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok Makkiyah 
10) Yang dibawa dari Mekkah ke Madinah
11) Yang dibawa dari dari madinah ke mekkah 
12) Yang turun di waktu malam dan di waktu malam dan siang
13)  Yang turun di musim panas dan musim dingin
14) Yang turun waktu menetap diperjalanan
II.5 Marhalah pada Surat Makkiyah dan Madaniyyah
Terdapat 3 klasifikasi mengenai marhalah pada Surat-surah Makkiyah dan Madaniyah yang termaktub dalam al-Quran, Diantaranya : 
1) Marhalah Ibtidaiyah
2) Marhalah Mutawasitah
3) Marhalah Khitamiyah 
Diantara
 surat-surat yang disepakati ahli sejarah dan ahli tafsir, bahwa 
surat-surat itu dari permulaan wahyu, atau surat-surat yang tergolong ke
 dalam surat-surat yang turun dalam Marhalah ibtidaiyah :
a. Al-Alaq
b. Al-Muddatstsir
c. At-takwir
d. Al-A’la
e. Al-lail
f. Al-Insyirah
g. Al-Adiyat
h. At-takasur
i. An-Najm
Di antara surat-surat dalam marhalah mutawasithah di Mekkah, ialah :
a. Abasa 
b. At-tin 
c. Al-Qariah 
d. Al-Qiyamah 
e. Al-Mursalat 
f. Al-Balad 
g. Al-Hijr
Di antara surat-surat yang turun dalam marhalah khitamiyah di Mekkah, ialah :
a. As-Shaffat 
b. Az-Zukhruf 
c. Ad-Dukhan 
d. Adz-Zariyat 
e. Al-Kahfi 
f. Ibrahim 
g. As-Sajadah 
Ketiga kelompok ini, walaupun 
nampak tanda-tanda diturunkan di Mekkah, namun kelompok-kelompok ini 
masing-masing mempunyai perbedaan dari yang lain dalam segi isi dan 
uslub. Masing-Masing mempunyai ciri-ciri dan tekanan tertentu.  
II.6  MANFAAT MENGETAHUI PEMBAGIAN MAKKIYAH DAN MADANIYAH
Pengetahuan tentang Makkiyah dan
 Madaniyah adalah bagian dari ilmu-ilmu Al-Qur’an yang sangat penting. 
Hal itu karena pada pengetahuan tersebut memiliki beberapa manfaat, di 
antaranya.
1. Nampak jelas sastra Al-Qur’an
 pada puncak keindahannya, yaitu ketika setiap kaum diajak berdialog 
yang sesuai dengan keadaan obyek yang didakwahi ; dari ketegasan, 
kelugasan, kelunakan dan kemudahan.
2. Nampak jelas puncak tertinggi
 dari hikmah pensyariatan diturunkannya secara berangsur-angsur sesuai 
dengan prioritas terpenting kondisi obyek yang di dakwahi serta kesiapan
 mereka dalam menerima dan taat.
3. Pendidikan dan pengajaran 
bagi para muballigh serta pengarahan mereka untuk mengikuti kandungan 
dan konteks Al-Qur’an dalam berdakwah, yaitu dengan mendahulukan yang 
terpenting di antara yang penting serta menggunakan ketegasan dan 
kelunakan pada tempatnya masing-masing
4. Membedakan antara nasikh dan 
mansukh ketika terdapat dua buah ayat Makkiyah dan Madaniyah, maka 
lengkaplah syarat-syarat nasakh karena ayat Madaniyah adalah sebagai 
nasikh (penghapus) ayat Makkiyah disebabkan ayat Madaniyah turun setelah
 ayat Makkiyah.
II.7. Surat-surat yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah 
•Surat-surat al-makky: 
Al-Fatehah, Al-An’aam, Al-A’raaf, Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, 
An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, 
Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, 
Luqman, As-Sajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, 
Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, 
Al-Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, 
Al-Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh,
 Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah, Al-Muraasalaat, 
An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin,
 Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa, Al-Ghaasyiyah, 
Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr, 
At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-Takatsur, 
Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiyl, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, 
Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas
•Surat-surat
 al-madany: Al-Baqarah,Ali 
Imran,An-Nisaa’,Al-Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj, 
An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, 
Al-Hadiid, Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah,
 Al-Munaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, 
Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, An-Nashr
II.8 Penjelasan singkat kekhususan surah-surah Makkiyah dan Madaniyah 
a. Ayat-ayat Makkiyah dalam Surah Madaniyah 
Dari sekian contoh-contoh dalam surat Madaniyah, ialah surat al-Anfal adalah Madaniyah, tetapi banyak ulama mengecualikan ayat :
و إذ يَمكُرُ بك الذين كفروا ليثبِتُوك أو يقتلوك  أو يُخرِجُوك * و يمكرون و يمكر اللهُ * و اللهُ  خير المكرين (30) (الأنفال :30) 
Dan
 (ingatlah) ketika orang kafir (quraisy) membuat maker terhadapmu untuk 
menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka 
membuat maker, tetapi Allah mengagalkan makar mereka. Dan Allah 
sebaik-baik pembalas makar. (al-Anfal :30)
Mengenai
 ayat ini Muqatil mengatakan ”Ayat ini diturunkan di Makkah, zahirnya 
menunjukan demikian sebab ia mengandung makna apa yang dilakukan oleh 
orang-orang musrik di ”Darun Nadwah ketika mereka merencanakan makar 
tehadap Rasulullah sebelum Hijrah.
B. Ayat-ayat Madaniyah dalam surah Makkiyah 
Di dalam Surah al-Hajj adalah Makkiyah. Tetapi ada tiga ayat yang madaniyah, yaitu ayat 19-21, 
هذان  خصمَانِ  اختصَمُوا في ربِّهِم 
Inilah dua golongan yang bertengkar tentang Tuhan mereka……… Hingga akhir ayat 21
c. Yang serupa dengan yang dirurunkan di Makkah dalam kelompok Madaniyah
Yang dimaksund oleh para ulama 
di sini ialah ayat-ayat yang terdapat dalam surat Madaniyah tetapi 
mempunyai gaya bahasa dan ciri-ciri umum seperti surat Makkiyah. 
Contohnya  di dalam firman Allah dalm surah Al-Anfal yang madaniyah, 
”Dan
 (ingatlah) ketika mereka golongan musrik-berkata, ”Ya Allah, Jika benar
 Al-Quran ini dari Engkau, Hujanilah kami dengan batu dari langit, atau 
datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (Al-Anfal:32)
Hal ini dikarenakan permintaan kaum musrikin untuk disegerakan azab adalah di Makkah.
d. Yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok Makkiyah  
Yang
 dimaksud oleh apara ulama, ialah  kebalikan dari yang sebelumnya. 
Mereka memberi contoh dengan firman Allah dalam surah An-Najm,
الذين يجتنبون كبئر الإثم و الفوٰحش إلاّ اللّممَ (32) 
Yaitu mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan-kesalahan kecil (an-Najm :32)
Menurut As-Suthi, perbuatan keji
 ialah setiap dosa yang ada sangsinya. Dosa-dosa besar ialah setiap dosa
 yang mengakibatkan siksa neraka. Dan kesalahan-kesalahan kecil ialah 
apa yang terdapat diantara kedua batas dosa-dosa di atas. Sementara itu 
di Makkah belum ada sangsi yang serupa dengannya.
Bab III
Penutup 
III.1 Kesimpulan 
Melalui
 pemaparan pada bab sebelumnya maka pada bab III penulis akan mengambl 
sebuah kesimpulan untuk melengkapi makalah ini. Kita dapat simpulkan 
bahwasnnya surat-surat Makkiyah adalah surat-surat yang turun sebelum 
adanya hijrah, namun ada beberapa ayat di dalam surat-surat Madaniyah 
yang termasuk ayat Makkiyah. Sedangkan Surat-surat Madaniyah adalah 
surat-surat yang turuh sesudah adanya hijrah, namun ada beberapa ayat di
 dalam surat Makkiyah yang termasuk ayat Madaniyah. Pada umumnya 
surah-surah Makkiyah mudah dihafal karena ayat-ayat pendek sedangkat 
sebaliknya pada surat Madaniyah ayat-ayatnya terlalu panjang. 
Daftar Pustaka 
1.      عبد الرحمن،1424ه، العربية بين يديك كتاب الطالب (3).المملكة العربية السعودية. المكتبة الرئيس
2.      Hanny.blogdetik.com
3.      Hasbi, Muhammad. Ilmu-ilmu Al-quran. Semarang : Pt Rizki Putra
4.      Manna, Syekh.2009. Pengantar studi Ilmu al-Quran. Jakarta : Alkausar
5.      Shihab, Quraish. Sejarah & Ulumul Al-Quran. Jakarta : Pustaka Firdaus
6.      Rozak,Abdul & Aminnudin.2010. Studi Ilmu Al-Quran. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Dikutip dari berbagai sumber dan dirangkum kembali menjadi sebuah artikel. Semoga bisa menjadi bacaan yang bermanfaat....amin
 








 

 
 



Tidak ada komentar:
Posting Komentar