| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 171 |  |  | 
| 
| يَسْتَبْشِرُونَ |  | mereka bergembira |  
| ٱلْمُؤْمِنِينَ |  | orang-orang yang beriman |  | 
| 
  | 
| yastabsyiruuna bini'matin mina allaahi wafadhlin wa-anna allaaha laa yudhii'u ajra almu/miniina 
 | 
| 171. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar  dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang  beriman. | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 172 |  |  | 
| 
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| ٱسْتَجَابُوا۟ |  | (mereka) memperkenankan/mentaati |  
| أَصَابَهُمُ |  | menimpa mereka |  
| لِلَّذِينَ |  | bagi orang-orang yang |  
| أَحْسَنُوا۟ |  | (mereka) berbuat baik |  
| مِنْهُمْ |  | dari/diantara mereka |  
| وَٱتَّقَوْا۟ |  | dan mereka bertakwa |  | 
| 
  | 
| alladziina istajaabuu lillaahi waalrrasuuli min ba'di maa ashaabahumu alqarhu lilladziina ahsanuu minhum waittaqaw ajrun 'azhiimun 
 | 
| 172. (Yaitu) orang-orang yang menta'ati perintah Allah dan Rasul-Nya  sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang  yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang  besar. | 
|  | 
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya,  "Sesungguhnya Allah telah memasukkan rasa takut ke dalam hati Abu  Sufyan di waktu perang Uhud yakni setelah ia menerima tamparan dari  kamu, maka setelah ia kembali ke Mekah, Nabi saw. bersabda,  'Sesungguhnya Abu Sofyan telah ditimpa sesuatu daripada kamu sehingga  berair matanya, oleh karena itu ia pulang sedangkan Allah telah  memasukkan rasa takut ke dalam hatinya.' Perang Uhud itu terjadi pada  bulan Syawal, dan para pedagang biasanya datang ke Madinah pada bulan  Zulkaidah, lalu singgah di Badar Shugra. Setelah perang Uhud itu mereka  juga tidak lupa datang ke Badar di mana kaum muslimin yang baru saja  ditimpa bencana dan masih belum pulih dari kesedihannya, maka Nabi saw.  mengerahkan orang-orang untuk ikut pergi bersamanya. Lalu setan muncul  untuk menakut-nakuti mereka, katanya, 'Musuh telah menghimpun pasukan  untuk menghadapi kalian!' Karena itu orang-orang merasa enggan untuk  memenuhi seruan Nabi saw. Maka sabdanya, 'Aku tetap akan berangkat walau  tak seorang pun yang mau ikut!' Tetapi sahabat-sahabat utama yaitu Abu  Bakar, Umar, Usman, Ali, Zubair, Saad, Thalhah, Abdurrahman bin Auf,  Abdullah bin Masud, Hudzaifah bin Yaman dan Abu Ubaidah bin Jarrah  bersama serombongan orang yang berkekuatan 70 orang bergabung dengan  beliau dan berangkat untuk mencari Abu Sufyan lalu mencarinya hingga di  Shafra, maka Allah menurunkan ayat, 'Yaitu orang-orang yang menaati  perintah Allah dan rasul-Nya setelah mereka mendapat luka...'" (Q.S. Ali  Imran 172) Thabrani mengetengahkan dengan sanad yang sahih dari Ibnu  Abbas, katanya, "Tatkala orang-orang musyrik kembali dari Uhud,  teman-teman mereka mengatakan, 'Muhammad tidak berhasil kamu bunuh, dan  gadis-gadis cantik tidak pula kalian tawan. Alangkah sia-sianya  perbuatan kalian! Kalau begitu kembalilah kalian!' Ucapan ini sampai ke  telinga Rasulullah saw. maka dikerahkannyalah kaum muslimin yang  mendapat sambutan baik dari mereka. Mereka terus berjalan sampai di  Hamraul Asad atau Bir Abu Utbah. Maka Allah pun menurunkan ayat, 'Yaitu  orang-orang yang menaati perintah Allah dan rasul-Nya...' (Q.S. Ali  Imran 172) | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 173 |  |  | 
| 
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| جَمَعُوا۟ |  | mereka telah mengumpulkan |  
| فَٱخْشَوْهُمْ |  | maka takutlah kepada mereka |  
| فَزَادَهُمْ |  | maka ia menambah mereka |  
| وَقَالُوا۟ |  | dan mereka berkata/menjawab |  | 
| 
  | 
| alladziina qaala lahumu alnnaasu inna alnnaasa qad jama'uu lakum faikhsyawhum fazaadahum iimaanan waqaaluu hasbunaa allaahu wani'ma alwakiilu 
 | 
| 173. (Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada  mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia [250]  telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah  kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka  menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah  sebaik-baik Pelindung". 
 [250] Maksudnya: orang Quraisy.
 | 
|  | 
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Ibnu Murdawaih mengetengahkan dari Abu Rafi' bahwa Nabi saw. mengirim  Ali bersama beberapa orang anak buahnya untuk mencari Abu Sofyan. Di  tengah jalan mereka bertemu dengan seorang laki-laki suku Khuza'ah, lalu  kata laki-laki itu, "Sesungguhnya orang-orang itu telah mengumpulkan  pasukan untuk menghadapi kalian." Jawab mereka, "Cukuplah bagi kami  Allah, dan Dia adalah sebaik- baik pelindung," lalu diturunkanlah ayat  ini mengenai mereka. | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 174 |  |  | 
| 
| فَٱنقَلَبُوا۟ |  | maka mereka kembali |  
| يَمْسَسْهُمْ |  | menyentuh mereka/mereka mendapat |  
| سُوٓءٌ |  | keburukan (bencana) |  
| وَٱتَّبَعُوا۟ |  | dan mereka mengikuti |  | 
| 
  | 
| fainqalabuu bini'matin mina allaahi wafadhlin lam yamsas-hum suu-un waittaba'uu ridhwaana allaahi waallaahu dzuu fadhlin 'azhiimin 
 | 
| 174. Maka mereka kembali dengan ni'mat dan karunia (yang besar) dari  Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan  Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar [251]. 
 [251] Ayat 172, 173 dan 174, di atas membicarakan tentang peristiwa  perang Badar Shughra (Badar kecil) yang terjadi setahun sesudah perang  Uhud. Sewaktu meninggalkan perang Uhud itu, Abu Sufyan pemimpin orang  Quraisy menantang Nabi dan sahabat-sahabat beliau bahwa dia bersedia  bertemu kembali dengan kaum muslimin pada tahun berikutnya di Badar.  Tetapi karena tahun itu (4 H) musim paceklik dan Abu Sufyan sendiri  waktu itu merasa takut, maka dia beserta tentaranya tidak jadi  meneruskan perjalanan ke Badar, lalu dia menyuruh Nu'aim Ibnu Mas'ud dan  kawan-kawan pergi ke Madinah untuk menakut-nakuti kaum muslimin dengan  menyebarkan kabar bohong, seperti yang disebut dalam ayat 173. Namun  demikian Nabi beserta sahabat-sahabat tetap maju ke Badar. Oleh karena  tidak terjadi perang, dan pada waktu itu di Badar kebetulan musim pasar,  maka kaum muslimin melakukan perdagangan dan memperoleh laba yang  besar. Keuntungan ini mereka bawa pulang ke Madinah seperti yang  tersebut pada ayat 174.
 | 
|  | 
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Abu Sofyan mengetengahkan kepada Nabi saw., 'Pertemuan berikutnya ialah  di musim Badar, yakni tempat kamu membantai sahabat-sahabat kami!'  Mengenai orang-orang yang pengecut, mereka segera kembali. Adapun  orang-orang yang berani, mereka membawa alat-alat perang di samping  barang-barang dagangan, lalu mendatangi pasar itu. Tetapi tidak seorang  tentara, musuh, pun mereka temui hingga kaum muslimin pun  berjual-belilah hingga Allah menurunkan ayat, 'Maka mereka kembali  dengan membawa nikmat dan karunia yang besar dari Allah...'" (Q.S. Ali  Imran 174) | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 175 |  |  | 
| 
| إِنَّمَا |  | sesungguhnya hanyalah |  
| يُخَوِّفُ |  | (ia) menakut-nakuti |  
| أَوْلِيَآءَهُۥ |  | pengikut-pengikutnya |  
| تَخَافُوهُمْ |  | kamu takut kepada mereka |  
| وَخَافُونِ |  | dan takutlah kepadaKu |  
| مُّؤْمِنِينَ |  | orang-orang yang beriman |  | 
| 
  | 
| innamaa dzaalikumu alsysyaythaanu yukhawwifu awliyaa-ahu falaa takhaafuuhum wakhaafuuni in kuntum mu/miniina 
 | 
| 175. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang  menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik  Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah  kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 176 |  |  | 
| 
| يَحْزُنكَ |  | menyedihkan kamu |  
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| يُسَٰرِعُونَ |  | (mereka) bersegera |  
| ٱلْكُفْرِ |  | kekafiran/menjadi kafir |  
| إِنَّهُمْ |  | sesungguhnya mereka |  
| يَضُرُّوا۟ |  | memberi mudharat |  
| يَجْعَلَ |  | Dia menjadikan/memberi |  | 
| 
  | 
| walaa yahzunka alladziina yusaari'uuna fii alkufri innahum lan yadhurruu allaaha syay-an yuriidu allaahu allaa yaj'ala lahum hazhzhan fii al-aakhirati walahum 'adzaabun 'azhiimun 
 | 
| 176. Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi  kafir [252]; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi  mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi  sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi  mereka azab yang besar. 
 [252] Yakni: orang-orang kafir Mekah atau orang-orang munafik yang selalu merongrong agama Islam.
 | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 177 |  |  | 
| 
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| ٱشْتَرَوُا۟ |  | (mereka) membeli/menukar |  
| بِٱلْإِيمَٰنِ |  | dengan iman |  
| يَضُرُّوا۟ |  | mereka memberi mudharat |  
| شَيْـًٔا |  | sesuatu/sedikitpun |  | 
| 
  | 
| inna alladziina isytarawuu alkufra bial-iimaani lan yadhurruu allaaha syay-an walahum 'adzaabun aliimun 
 | 
| 177. Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran,  sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun;  dan bagi mereka azab yang pedih. | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 178 |  |  | 
| 
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| كَفَرُوٓا۟ |  | (mereka) kafir |  
| نُمْلِى |  | Kami memberi tangguh |  
| لِّأَنفُسِهِمْ |  | bagi diri mereka |  
| إِنَّمَا |  | sesungguhnya hanyalah |  
| نُمْلِى |  | Kami memberi tangguh |  
| لِيَزْدَادُوٓا۟ |  | supaya mereka bertambah-tambah |  
| مُّهِينٌ |  | yang menghinakan |  | 
| 
  | 
| walaa yahsabanna alladziina kafaruu annamaa numlii lahum khayrun li-anfusihim innamaa numlii lahum liyazdaaduu itsman walahum 'adzaabun muhiinun 
 | 
| 178. Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa  pemberian tangguh Kami kepada mereka [253] adalah lebih baik bagi  mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya  bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. 
 [253] Yakni: dengan memperpanjang umur mereka dan membiarkan mereka berbuat dosa sesuka hatinya.
 | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 179 |  |  | 
| 
| لِيَذَرَ |  | untuk membiarkan |  
| ٱلْمُؤْمِنِينَ |  | orang-orang yang beriman |  
| لِيُطْلِعَكُمْ |  | untuk memperlihatkan kepadamu |  
| فَـَٔامِنُوا۟ |  | maka berimanlah |  
| وَرُسُلِهِۦ |  | dan Rasul-RasulNya |  
| وَتَتَّقُوا۟ |  | dan kamu bertakwa |  | 
| 
  | 
| maa kaana allaahu liyadzara almu/miniina 'alaa maa antum 'alayhi hattaa yamiiza alkhabiitsa mina alththhayyibi wamaa kaana allaahu liyuthli'akum 'alaa alghaybi walaakinna allaaha yajtabii min rusulihi man yasyaau faaaminuu biallaahi warusulihi wa-in tu/minuu watattaquu falakum ajrun 'azhiimun 
 | 
| 179. Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman  dalam keadaan kamu sekarang ini [254], sehingga Dia menyisihkan yang  buruk (munafik) dari yang baik (mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak  akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah  memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya [255].  Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu  beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar. 
 [254] Yaitu: keadaan kaum muslimin bercampur baur dengan kaum munafikin.
 
 [255] Di antara rasul-rasul, Nabi Muhammad SAW dipilih oleh Allah dengan  memberi keistimewaan kepada beliau berupa pengetahuan untuk menanggapi  isi hati manusia, sehingga beliau dapat menentukan siapa di antara  mereka yang betul-betul beriman dan siapa pula yang munafik atau kafir.
 | 
|   | 
|   | 
| 
| surah / surat : Ali Imran Ayat : 180 |  |  | 
| 
| ٱلَّذِينَ |  | orang-orang yang |  
| يَبْخَلُونَ |  | (mereka) kikir |  
| بِمَآ |  | dengan apa (harta) |  
| ءَاتَىٰهُمُ |  | memberikan kepada mereka |  
| سَيُطَوَّقُونَ |  | akan dikalungkan |  
| بَخِلُوا۟ |  | mereka kikirkan |  
| وَلِلَّهِ |  | dan kepunyaan Allah |  
| بِمَا |  | dengan/terhadap apa |  
| تَعْمَلُونَ |  | kamu kerjakan |  | 
| 
  | 
| walaa yahsabanna alladziina yabkhaluuna bimaa aataahummu allaahu min fadhlihi huwa khayran lahum bal huwa syarrun lahum sayuthawwaquuna maa bakhiluu bihi yawma alqiyaamati walillaahi miiraatsu alssamaawaati waal-ardhi waallaahu bimaa ta'maluuna khabiirun 
 | 
| 180. Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang  Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan  itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi  mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di  lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang  ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. | 
|   | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar