Jumat, 19 April 2013

Risalah Khutbah Jum'ah : Menjadi Orang Faqir

Menjadi Orang Faqir


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 Hadirin sekalian rahimakumullah
Allah swt berfirman:
وَاللهُ الغَنِيُّ وَاَنْتُمُ اْلفُقَرَاءُ  (محمد : 38)
“Dan Allah maha kaya dan kalian adalah orang-orang faqir”(Muhammad: 38) 
Ketika disebut kata faqir mungkin yang terdetak dalam pikiran kita adalah orang yang tidak punya harta banyak, orang yang hidupnya sengsara dan selalu menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
Akan tetapi sebetulnya ada makna lain!! bukan faqir yang menjadi asumsi orang-orang. yaitu faqir harta. Faqir yang dimaksud adalah faqir ilallah, faqir yang mempunyai arti bahwa dalam kondisi apapun kita merasa sangat membutuhkan Allah swt.
kita melatih hati kita untuk selalu merasa faqir kepada Allah meskipun kita kecukupan, merasa tidak bisa hidup dimuka bumi ini tanpa bantuan dariNya, merasa bahwa Dia adalah An-nafii’ (pemberi manfaat) yang selalu kita harapkan kehadiranya disisi kita.

Dalam sebuah hadist Rasulullah menyebut dirinya orang yang faqir

Beliau adalah orang yang diberikan kelebiahan oleh Allah swt. dianugrahi kepandaian, kecerdasan, kekuatan dan lain sebagainya. Akan tetapi beliau adalah sayyidul fuqara’ pemimpin orang-orang faqir, dan selalu merasa faqir dihadapan Allah swt. Coba kita simak isi doa beliau,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَرَى مَكَانِي وَ تَسْمَعْ كَلَامِي وَ لَا يَخْفِي عَلَيْكَ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِي, أَنَا اْلبَائِسُ الفَقِيْرُ, المُسْتَسْغِيْسُ المُسْتَجِيْرُ, الوَجَلُ المُشْفِقُ, المُقِرُّ الُمعْتَرَفُ بِذَنْبِهِ, أَسْأَلُكَ مَسْأَلَةَ اْلمِسْكِيْنِ, وَأَبْتَهِلْ إِلَيْكَ إِبْتِهَالَ المُذْنِبِ الذَّلِيْلِ, وَ أَدْعُوْكَ دُعَاءَ الخَائِفِ الضَّرِيْرِ, دُعَاءُ مَنْ خَضَعَتْ لَكَ رُقْبَتِهِ, وَذَلَّ لَكَ جَسَدُهُ, وَرَغَمَ لَكَ أَنَفْهَ,ُ فَاضَتَ لَكَ عَيْنَاهُ , اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنِي بِدُعَائِكَ سَقِيًا, وَ كُنْ بِي رَؤُوْفًا رَحِيْمًا , يَا خَيْرَ اْلمَسْؤُلِيْنَ وَيَا خَيْرَ اْلمُعْطِيْنَ يَا رَبَّ اْلعَالمَيْنَ.    

Ya Allah, sesungguhnya, Engkau melihat tempatku, mendengarkan ucapakanku, dan tiada sesuatu yang tersembunyi dariMu. Aku yang miskin dan faqir. Aku yang memohon pertolongan dan perlindunganmu. Aku yang selalu ketakutan dan khawatir. Aku yang mengakui segala dosa-dosa. Aku meminta kepadaMu, sebagaimana permintaan orang miskin. Aku memohon sepenuh hati kepadaMu, sebagaimana orang yang berdosa penuh kehinaan memohon. Aku berdo’a kepadaMu sebagaimana doa orang yang ketakutan dan buta hati, seperti do,a-do,a orang-orang yang bersimpuh dihadapanMu, menghinakan jasadnya didepanMu, bersujud dihadapanMu,dan mengalirkan airmata untukMu. Ya Allah dengan doaku ini, jangankan Engkau menjadikanku orang yang celaka. Berikanlah kasih sayangMu kepadaku, wahai Engkau zat yang maha penanggung, wahai zat yang maha memberi, wahai Engkau tuhan semesta alam.

Jama’ah shalat jum’at yang dirahmati Allah

Orang yang menghadap Allah denga kefakiran. Tidak merasa dirinya punya kedudukan, tidak merasa dirinya berpangkat, tidak merasa dirinya mempunyai harta yang banyak, dia membawa hati yang faqir, membawa kesedihan, kesengsaraan, rasa takut , khawatir dan kemudian bermunajat kepadaNya,

Ya Allah.....Tiada yang aku miliki selain kefakiran sebagai perantaraku.
Dengan rasa kekurangan, aku dekatkan diriku kepadaMu.
Tiada apa yang aku miliki selain ketukan di pintu rahmatMu sebagai usahaku.
Jika kefaqiranku telah terhalang dari kemurahanMu yang tak terhingga.
Kepada siapa lagi aku harus memanggil, bermunajat menyebut namaNya?
Maka semua itu adalah dagangan kita yang sangat berharga. yang akan dibeli oleh Allah dengan dibukakan pintunya, diberikan rahmat dan ridhanya. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Qayyim, “ pintu terdekat yang dapat dimasuki seorang hamba untuk menjumpai Allah swt. adalah pintu kemiskinan” 


Kaum muslimin Rahimakumullah

Ciri-ciri bentuk  kefaqiran seorang muslim kepada Allah ada dua

1.Selalu mengadukan kebutuhan dan keluhanya kepada Allah sebelum mengeluh kepada manusia.

Seorang yang faqir kepada Allah maka dia akan selalu meminta kepadaNya. Dengan penuh keyakinan bahwa Dia  akan memenuhi kebutuhanya dengan jalan diluar jangkauan akal manusia. Ketika seseorang mengalami kekurangan materiil, seperti harta, makanan, pakaian dan lain sebagainya maka dia akan meminta langsung kepada Allah untuk mencukupinya sebelum dia meminta pertolongan kepada manusia. Dan orang yang faqir kepada Allah ia tidak mudah meminta kepada manusia kecuali berada dalam kondisi yang sangat terpaksa.
Itulah wasiat seorang sahabat Zubair bin Awam kepada putranya “wahai anakku! Ketika kamu merasa lemah tidak mampu untuk melakukan suatu hal, memohonlah pertolongan kepada Allah swt.
Itulah juga yang dinasehatkan Bisyri bin Haris kepada seorang pengemis ketika ia melihatnya sedang meminta-minta kepada orang kaya,
Apakah engkau tidak malu meminta-minta urusan dunia kepada orang yang juga memburu urusan dunia? Mintalah kepada dzat yang menguasainya

2. Selalu bertawakal diri kepada Allah

Seorang yang faqir kepada Allah akan membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan segala sesuatu kepadanya.
ibarat berserahdirinya mayat kepada yang mengurusinya. Membolak-balikkan badanya ketika memandikan, mengkafani, menshalati, mengangangkut jenazahnya keliang kubur, betul-betul orang yang meninggal tadi menyerahkan semua urusanya kepada yang mengurusinya.
Seseorang yang fakir dia berserah diri kepada Allah dan seakan-akan berkata,
 Wahai Tuhanku.. perlakukan diriku sesuai kemauanMU. Aku sudah menyerahkan diriku kepadaMU, dan ridha dengan apa yang Engkau lakukan terhadap diri ini. Karena saya berserah diri dan yakin bahwa Engkau tidak akan menghendaki kejelekan bagiku.
Orang yang faqir bukan berarti yang hanya memohon dan meminta secara pasrah saja, akan tetapi diimbangi dengan usaha sebagaimana tawakal yang benar. Seperti perkataan Rasul kepada Seorang badui membiarkan ontanya tidak diikat karena menurut dia itulah cerminan dari sikap tawakal. Rasulpun menegurnya :
إِعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ (رواه الترميذي وإبن خزيمة و الطبراني)

 “Ikat dia dan bertawakallah”(HR.Tirmidzi, Ibnu Huzaimah, dan Thabrani)
Tindakan yang betul adalah mengikat untanya. Karena itu bentuk dari usaha atau ihtiyar sementara hatinya menyerahkan kepada penjagaan Allah swt.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU