| 1 | Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,(QS. 77:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 1 
 
 وَالْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا (1 Dalam  ayat ini Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang menyebarkan  kebaikan. Al Mursalat (malaikat-malaikat yang diutus) adalah para  malaikat yang bertugas untuk menyampaikan nikmat atau karunia Ilahi  kepada suatu. kaum atau mendatangkan siksaan kepada golongan lain yang  pantas menerimanya.
 Sebagian ulama mengartikan bahwa Al Mursalat itu  adalah angin yang bertiup dengan terus-menerus ke segala arah atas  perintah Tuhan untuk menyebarkan ke dunia ini.
 |  | 
   | 2 | dan (malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya,(QS. 77:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 2 
 
 فَالْعَاصِفَاتِ عَصْفًا (2 Dalam  ayat ini Tuhan bersumpah pula dengan angin yang bertiup dengan  kencangnya. Ada pula yang mengartikan "Al Asifat" dengan  malaikat-malaikat yang menjauhkan diri dari kebatilan sebagaimana halnya  angin kencang bertiup yang menghembus-hembus onggokan tanah atau debu  di atas batu. Yang lain menafsirkan: "Demi angin yang menyebarkan air  hujan".
 |  | 
   | 3 | dan malaikat-malaikat yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya,(QS. 77:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 3 
 
 وَالنَّاشِرَاتِ نَشْرًا (3 Dalam  ayat ini Tuhan bersumpah lagi dengan malaikat-malaikat yang menyebarkan  rahmat Allah seluas-luasnya. Bermacam-macam pula penafsiran tentang  lafal "An Nasyirat" di sini. Ada yang mengartikan "nasyirat" dengan  malaikat yang menebarkan maut kepada orang yang ditetapkan kematiannya  tanpa diketahui sedikitpun. Atau yang menebarkan dan meratakan  syariat-syariat Allah kepada sekalian nabi dan rasul-Nya.
 |  | 
   | 4 | dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya,(QS. 77:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 4 
 
 فَالْفَارِقَاتِ فَرْقًا (4 Allah  bersumpah pula dengan para malaikat yang membedakan antara yang hak  dengan yang batil dengan sejelas-jelasnya, membedakan antara petunjuk  dan kesesatan.
 Sebagian mengartikan "al fariqat" dengan angin yang  dapat membedakan mana yang membawa rahmat dan mana yang bertugas merusak  manusia banyak. Dengan kata lain angin membawa rahmat dan angin pembawa  laknat.
 |  | 
   | 5 | dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu,(QS. 77:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 5 
 
 فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا (5 Dan  dalam ayat ini Allah bersumpah dengan malaikat yang bertugas membawa  wahyu kepada para nabi dan rasul. Akan tetapi seperti pada ayat-ayat  sebelumnya, ada yang mengartikan "al mulqiyat" ini dengan angin yang  menurunkan peringatan (akan bencana Allah) kepada manusia.
 |  | 
   | 6 | untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan,(QS. 77:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 6 
 
 عُذْرًا أَوْ نُذْرًا (6 Dalam  ayat ini ditegaskan bahwa kedatangan wahyu kepada para Nabi yang dibawa  oleh malaikat adalah sebagai menyampaikan alasan guna membantah ketidak  percayaan orang musyrik kepada adanya hari berbangkit, dan untuk  mengancam mereka dengan azab yang pedih bila mereka membangkang perintah  Tuhan.
 |  | 
   | 7 | sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu itu pasti terjadi.(QS. 77:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 7 
 
 إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَوَاقِعٌ (7 Setelah  Allah bersumpah dengan beberapa macam makhluk-Nya di atas, maka dalam  ayat ini ditegaskan bahwa "Sesungguhnya apa yang telah dijanjikan  kepadamu pasti terjadi". Yang dijanjikan kepada manusia itu adalah  datangnya hari berbangkit, berdirinya kiamat, dihidupkannya kembali  segala makhluk yang sudah mati sejak dahulu sampai sekarang dan yang  akan datang dan dikumpulkan di padang mahsyar. Semuanya itu menurut  penegasan ayat ini pasti akan terjadi!
 |  | 
   | 8 | Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan,(QS. 77:8) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 8 
 
 فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ (8 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa pada waktu kedatangan Hari Kiamat itu  bintang-bintang telah di hilangkan cahayanya, karena sumber cahayanya  telah berantakan, sebagaimana tersebut dalam ayat lain:
 
 
 
 وإذا النجوم انكدرت Artinya: dan apabila bintang-bintang berjatuhan.
 (Q.S. at Takwir: 2)
 |  | 
   | 9 | dan apabila langit telah terbelah,(QS. 77:9) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 9 
 
 وَإِذَا السَّمَاءُ فُرِجَتْ (9 Dikatakan  pula "bila langit pecah". Hancur berantakan berkeping-keping karena  terjadinya guncangan gempa yang amat dahsyat, karena benda-benda langit  beradu sesamanya. Demikianlah beberapa ayat lain menceritakan hal yang  sama yakni:
 
 
 
 ويوم تشقق السماء بالغمام ونزل الملائكة تنزيلا Artinya: Dan (ingatlah) Hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
 (Q.S. Al-Furqan: 25)
 |  | 
   | 10 | dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu,(QS. 77:10) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 10 
 
 وَإِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْ (10 Dan  gunung-gunung dihancurkan menjadi debu. Dalam ayat lain disebutkan  kedatangan hari kiamat menyebabkan gunung-gunung beterbangan bagaikan  kapas atau bulu diterbangkan angin, bahkan ada ayat lain menyebutkan:
 
 
 
 ويسألونك عن الجبال فقل ينسفها ربي نسفا Artinya: Dan  mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah:  "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya".
 (Q.S. Thaha: 105)
 |  | 
   | 11 | dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktu (mereka).(QS. 77:11) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 11 
 
 وَإِذَا الرُّسُلُ أُقِّتَتْ (11 Dalam  ayat ini ditegaskan bahwa dengan kedatangan Hari Kiamat para nabi dan  rasul dikumpulkan bersama-sama umat masing-masing. Tujuannya agar nabi  dan rasul itu diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan misi  kenabian dan kerasulan mereka di hadapan Allah serta umatnya sebagai  saksi. Hari itulah yang dikatakan sebagai hari pemisah dan hari  penyelesaian perkara. Ayat lain menerangkan:
 
 
 
 إذ قال الحواريون يا عيسى ابن مريم هل يستطيع ربك أن ينزل علينا مائدة منالسماء قال اتقوا الله إن كنتم مؤمنين Artinya: (Ingatlah)  ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putra Maryam,  bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?". Isa  menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kamu orang yang  beriman".
 (Q.S. Al-Ma'idah: 112)
 
 
 
 وأشرقت الأرض بنور ربها ووضع الكتاب وجاء بالنبين والشهداء وقضي بينهم بالحق وهم لا يظلمون Artinya: Dan  terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan)  Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan-perbuatan  masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi  keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.
 (Q.S. Az Zumar: 69)
 |  | 
   | 12 | (Niscaya dikatakan kepada mereka):` Sampai hari apakah ditangguhkan (mengazab orang-orang kafir itu)? `(QS. 77:12) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 12 
 
 لِأَيِّ يَوْمٍ أُجِّلَتْ (12 Ayat  ini menegaskan, sampai bilakah ditangguhkan urusan umat dengan rasul  mereka, sehingga yang kafir harus diazab atau mendapatkan kehinaan, dan  sebaliknya yang beriman memperoleh kenikmatan dan pemeliharaan dari  Allah?
 Ayat ini merupakan ancaman betapa hebatnya masalah-masalah  yang dihadapi umat di hari itu, betapa beratnya tanggung jawab manusia  di hadapan Allah kelak.
 |  | 
   | 13 | Sampai hari keputusan.(QS. 77:13) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 13 
 
 لِيَوْمِ الْفَصْلِ (13 Kemudian  Allah menerangkan bahwa pada hari yang dijanjikan itu Allah  menyelesaikan segala perkara yang terjadi di antara sesama makhluk. Pada  hari itulah tegaknya Mahkamah Ilahi yang mengadili segala perkara  dengan seadil-adilnya. Itulah hari yang disebut Yaumul Fasl (hari pemisah).
 |  | 
   | 14 | Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?(QS. 77:14) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 14 
 
 وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الْفَصْلِ (14 Dalam  ayat ini Allah menunjukkan betapa dahsyatnya hari itu dalam pertanyaan  kepada Muhammad, "Tahukah engkau apakah hari pemisah itu?" Apakah hari  saat umat dan rasul mereka masing-masing dikumpulkan?
 |  | 
   | 15 | Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.(QS. 77:15) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 15 
 
 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (15 Kemudian  Allah sendiri yang menjelaskan. Pada hari itu azab dan kehinaanlah yang  menimpa orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul serta kitab suci  yang diturunkan-Nya. Azab pulalah yang akan dijatuhkan kepada manusia  yang suka membohongkan dan mendustakan apa yang telah disampaikan dan  diceritakan oleh para rasul itu!
 Terhadap semua itu semua orang  kafir masih ragu, akan tetapi ingatlah, Allah tidak akan menyalahi  janji-Nya. Ayat lain menegaskan:
 
 
 
 يوم تبدل الأرض غير الأرض والسماوات وبرزوا لله الواحد القهار Artinya: (Yaitu)  pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian  pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul  menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.
 (Q.S. Ibrahim: 48)
 |  | 
   | 16 | Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu?(QS. 77:16) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 16 
 
 أَلَمْ نُهْلِكِ الْأَوَّلِينَ (16 Dimulai  dengan pertanyaan Tuhan, "Apakah Kami tidak membinasakan orang-orang  yang telah mendustakan Rasul Nya sebelum kamu? Sejarah para Nabi dan  Rasul bersama kaumnya mencatat, bahwa hampir setiap bangsa-bangsa yang  telah mendurhakai Allah dan Rasul Nya telah dibinasakan dengan berbagai  macam azab yang satu dengan yang lainnya berbeda.
 Terkadang Tuhan  menghancurkan mereka dengan banjir seperti nasibnya yang telah di derita  oleh umat Nabi Nuh, ketika negeri mereka ditenggelamkan Allah dengan  air bah. Ada yang ditelan binasa oleh bumi setelah negeri itu dilanda  oleh gempa yang sangat hebat, seperti halnya umat Nabi Lut Ada pula yang  diserang angin kencang selama 8 hari 7 malam, yang menyebabkan seluruh  penduduknya tewas, kecuali orang yang beriman, yakni umat Nabi Saleh.  Begitulah seterusnya.
 Pertanyaan Allah yang demikian mengandung  suatu peringatan halus agar manusia yang masih kafir itu hendaknya  "mawas diri", sebab bagaimanapun juga sunatullah peraturan Allah yang  harus berlaku tidak akan dirubah. Dalam hal ini siapa yang kafir baik  dahulu maupun sekarang atau pada masa yang akan datang, tetap akan  merasakan siksaan daripada Nya. Karena itu hendaklah manusia sadar  sebelum datang penyesalan yang tiada berguna.
 |  | 
   | 17 | Lalu Kami iringi (azab Kami terhadap) mereka dengan (mengazab) orang-orang yang datang kemudian.(QS. 77:17) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 17 
 
 ثُمَّ نُتْبِعُهُمُ الْآخِرِينَ (17 Ayat  ini menyatakan bahwa azab Allah yang menimpa bangsa-bangsa dahulu kala  itu silih berganti datangnya. Binasa umat yang satu, datang lagi yang  kemudian dari itu. Pada saatnya mereka akan binasa pula bila tidak mau  belajar dari sejarah nenek moyang mereka yang bertindak mendurhakai  Allah dan Rasul-Nya.
 Begitulah dengan turunnya Alquran, Allah  memperingatkan orang Mekah yang bersikap menantang dan mendustakan Nabi  Muhammad SAW. dan juga kepada umat yang hidup sesudah beliau pada masa  kini dan akan datang. Hendaklah selalu belajar dari sejarah, karena  sejarah itu akan datang mengulang dirinya.
 |  | 
   | 18 | Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa.(QS. 77:18) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 18 
 
 كَذَلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ (18 Dalam  ayat ini Allah sekali lagi menegaskan bahwa apa yang telah  diperbuat-Nya terhadap umat dahulu akan sama saja dengan apa yang  dilakukan-Nya terhadap umat sekarang. Sebab sunah-Nya sejak dahulu  sampai sekarang tetap sama, tidak akan berubah sedikitpun. Begitulah Dia  telah menghancurkan orang-orang yang berdosa akibat perbuatan dan sikap  mereka yang mendustai-Nya.
 |  | 
   | 19 | Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.(QS. 77:19) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 19 
 
 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (19 Ayat  ini berisi kutukan Allah terhadap orang-orang yang mendustakan-Nya,  mendustakan para nabi dan rasul-Nya, dengan kutukan "celakalah orang  yang mendustakan".
 Dengan berulang-ulang sumpah, kutukan yang  terdapat dalam surah Al Mursalat ini, di samping dimaksudkan untuk  menegaskan arti ( ta'kid ) juga mengandung pengertian lain; yakni bahwa  kutukan tersebut tidak hanya diberlakukan di kampung akhirat, melainkan  diperlihatkan-Nya di dunia ini juga.
 Imam Al Qurtuby mengatakan  lafal "wail" ini diulang-ulang dalam surah ini, karena menunjukkan bahwa  untuk masing-masing bangsa yang mendustai Allah dijatuhkan suatu bentuk  siksaan yang berlainan dengan apa yang diterima oleh bangsa lain  sebelumnya. Begitulah masing-masing umat Nabi dahulu kala yang bersikap  membangkang itu telah menerima siksaan Ilahi yang berlainan satu dengan  lainnya.
 |  | 
   | 20 | Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?,(QS. 77:20) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 20 
 
 أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (20 Setelah  pernyataan azab berat kaum yang mendustakan Nabi dan ajaran agama, maka  pada ayat ini Tuhan mengingatkan kembali dengan suatu pertanyaan  "tidakkah manusia itu dijadikan dari setetes air yang hina?".
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar