| 21 | Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim),(QS. 77:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 21 
 
 فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (21 Air  yang hina yang disebut mani ini tersimpan dalam tempat yang kokoh yakni  rahim ibu. Di situlah mani sang ayah dengan sel telur ibu bercampur dan  mengikuti proses kejadian tahap demi tahap yang diatur dengan sangat  rapih dan teliti oleh yang Maha Kuasa.
 |  | 
   | 22 | sampai waktu yang ditentukan,(QS. 77:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 22 
 
 إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ (22 Setelah cukup waktu yang ditetapkan, maka lahirlah calon manusia itu dalam bentuk bayi.
 |  | 
   | 23 | lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.(QS. 77:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 23 
 
 فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ (23 Dan  dalam urusan mengatur dan menetapkan masa lamanya si anak "tersimpan"  dalam rahim itu dan kemudian menetapkan bila dia harus lahir sebagai  anak yang sempurna ke alam ini, adalah urusan Allah semata. Manusia  boleh mengetahui lewat pikirannya, namun soal pengaturannya tetaplah di  tangan Yang Maha Kuasa itu. Dan terhadap soal ini Tuhan menegaskan bahwa  Dia lah sebaik-baiknya yang menentukan.
 Betapa tepat, indah dan  harmonisnya kejadian manusia yang diciptakan-Nya itu dapat kita  bandingkan umpamanya dengan bentuk dan rupa hewan. Sekalipun jenis  makhluk hewan itu tidak ada yang cacat maupun yang janggal menurut  penglihatan kita, namun ciptaan dan susunan anatomi tubuh manusia tetap  jauh lebih sempurna, indah dan menarik dibandingkan dengan segala  makhluk hidup yang ada. Dengan merenungkan hal itu, barulah kita  menyimpulkan bahwa memang Tuhanlah yang sebaik-baik menentukan.
 Ayat  ini mengandung ajakan bagi manusia untuk berpikir dan menyimpulkan  sikap hidupnya terhadap Zat yang menjadikan itu. Apakah tidak patut  manusia bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya?. Apakah tidak  selayaknya kalau manusia menanggalkan sikap ingkar dan keras kepalanya  setelah ia menyadari sepenuhnya betapa kasih sayang Tuhan, betapa Tuhan  telah membimbing kehidupan ini dengan mengirim Rasul-Nya guna  mengajarkan ajaran tentang keesaan-Nya ?
 |  | 
   | 24 | Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.(QS. 77:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 24 
 
 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (24 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa terlepas dari semua itu kalau memang  manusia tak mau mengubah tabiat dan karakternya, tetap saja kafir  laknat?, dan lebih dari itu mereka berusaha merongrong kewibawaan Ilahi  itu dengan mempersekutukan-Nya dengan makhluk lain ciptaan-Nya, dan sama  sekali tidak yakin adanya hari berbangkit, hari manusia menerima  ganjaran amal perbuatan baiknya, maka Tuhan mengancam untuk kedua  kalinya: "Celaka besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang  mendustakan".
 |  | 
   | 25 | Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul,(QS. 77:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 25 
 
 أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ كِفَاتًا (25 Setelah  menyebutkan berbagai rupa nikmat Allah di sekitar proses kejadian  manusia, maka dalam ayat ini Allah mengajak pula manusia dalam bentuk  pertanyaan, memperhatikan dengan seksama terhadap nikmat Allah yang ada  di cakrawala ini, dengan firman-Nya "Bukankah Kami telah menciptakan  bumi yang terhampar dan terbentang begitu luas sebagai tempat berkumpul,  tempat hidup bersama-sama mencari penghidupan atau kuburan bagi yang  sudah mati.
 |  | 
   | 26 | orang-orang hidup dan orang-orang yang mati?,(QS. 77:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 26 
 
 أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا (26 Gunanya  bumi ini diciptakan terhampar dan tempat berkumpul adalah bukan saja  untuk yang masih hidup yang tinggal di atas permukaannya, melainkan juga  bagi yang telah meninggal dunia untuk dikuburkan dalam perutnya. Itulah  sebabnya dikatakan bumi untuk orang yang masih hidup dan yang sudah  meninggal. "Kifata" dalam bahasa Arab berarti; kuburan bagi yang  meninggal dan rumah bagi yang masih hidup.
 |  | 
   | 27 | Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?(QS. 77:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 27 
 
 وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاءً فُرَاتًا (27 Yang  kedua dalam ayat ini Allah mengarahkan perhatian manusia kepada  penciptaan gunung, untuk apa dia jadikan? Gunung yang menjulang tinggi  dari permukaan bumi, gunung itu dikatakan sebagai pasak bumi dan dengan  demikian manusia merasa tenteram tinggal di bumi, artinya gunung itulah  yang bertugas sebagai pasak tiang untuk menjaga keseimbangan bumi  tersebut. Terkadang sebagian badan gunung-gunung itu terbenam dalam  tanah atau dalam laut maupun sungai-sungai.
 Yang ketiga Tuhan  mengajak manusia memikirkan tentang air tawar yang diminum setiap hari,  sebagai anugerah dari Allah. Dialah yang menurut ayat ini memberikan  minum. Terkadang air itu tercurah dari langit yang dibawa hujan yang  berasal dari gumpalan awan atau dari salju mencair dan adakalanya pula  mengalir dari anak-anak sungai atau memancar dari mata air, di bawah  celah-celah gunung maupun di pinggir kali, dan sebagainya.
 |  | 
   | 28 | Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.(QS. 77:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 28 
 
 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (28 Oleh  karena itu kepada siapa yang masih mendustakan nikmat Allah itu terkena  oleh kutukan ayat ini: "Celaka besarlah pada hari itu bagi orang-orang  yang mendustakan".
 |  | 
   | 29 | (Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat):` Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya.(QS. 77:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 29 
 
 انْطَلِقُوا إِلَى مَا كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (29 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang bernasib malang yang  hendak di masukkan ke dalam neraka Jahanam, akan ditegur oleh malaikat  penjaga sambil membentaknya: "Pergilah kalian kepada azab dan siksaan  yang kalian dustakan ketika masih di dunia dahulu!"
 |  | 
   | 30 | Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang,(QS. 77:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 30 
 
 انْطَلِقُوا إِلَى ظِلٍّ ذِي ثَلَاثِ شُعَبٍ (30 Gumpalan  asap neraka itu bercabang tiga. Satu bagian di sebelah kanan, satu  cabang di kiri dan yang ketiga di atas pundak mereka. Sehingga mereka  terkepung di dalamnya tidak dapat keluar lagi. Di dalam ayat yang lain  Allah berfirman:
 
 
 
 إنا اعتدنا للظالمين نارا أحاط بهم سرادقها Artinya: Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka.
 (Q.S. Al-Kahfi: 29)
 |  | 
   | 31 | yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka `.(QS. 77:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 31 
 
 لَا ظَلِيلٍ وَلَا يُغْنِي مِنَ اللَّهَبِ (31 Di  dalam ayat ini Allah mengatakan bahwa biarpun neraka itu disebutkan  punya lindungan namun bukan melindungi mereka dari panasnya api neraka.  Tiada tempat beristirahat dan tempat berteduh dari kepanasan.
 Ditegaskan  pula di sini bahwa lindungan mereka bukan lindungan seperti yang  diperoleh seorang mukmin, karena tidak ada yang dapat menaungi mereka  dari panasnya gejolak api neraka itu.
 Ayat lain menerangkan:
 
 
 
 في سموم وحميم وظل من يحموم لا بارد ولا كريم Artinya: Dalam  (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan  dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
 (Q.S. Al-Waqi'ah: 42-44)
 |  | 
   | 32 | Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana.(QS. 77:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 32 
 
 إِنَّهَا تَرْمِي بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ (32 Dalam  ayat ini Allah menyebutkan pula bahwa mereka itu selalu melontarkan  bunga api sebesar dan setinggi istana, ke seluruh penjuru.
 |  | 
   | 33 | Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.(QS. 77:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 33 
 
 كَأَنَّهُ جِمَالَةٌ صُفْرٌ (33 Dalam  ayat ini Allah mengumpamakan bahwa gejolak api neraka Jahanam yang  sangat dahsyat itu seolah-olah unta kuning yang sangat banyak dan  bergerak cepat.
 |  | 
   | 34 | Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.(QS. 77:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 34 
 
 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (34 Pada  ayat ini Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang  yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan  yang begitu hebat.
 |  | 
   | 35 | Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu),(QS. 77:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 35 
 
 هَذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُونَ (35 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa pada hari itu manusia tidak bisa  berbicara, terpukau karena dahsyatnya keadaan. dan mereka tidak  diizinkan berbicara, andaikata mereka diizinkan berbicarapun tidak ada  gunanya.
 |  | 
   | 36 | dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur.(QS. 77:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 36 
 
 وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُونَ (36 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa mereka tidak diizinkan untuk minta  uzur, sebab hari itu bukanlah hari pembalasan diri tetapi hari untuk  menerima keputusan.
 Mereka dapat mengeluh dan menyesali nasib, namun  untuk mengajukan sanggahan tidak mungkin lagi karena keputusan Allah  tidak dapat digugat lagi. Dalam surah Al An'am ayat ke 23 orang musyrik  di hari itu menyatakan, "Kami tidak mau musyrik lagi". Pada ayat An  Nisa' ayat ke 42 disebutkan bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan  pembicaraannya, dan dalam ayat Az Zumar 31 disebutkan mereka orang-orang  kafir berdebat di muka Allah, saling menuduh dan saling menyalahkan.
 |  | 
   | 37 | Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.(QS. 77:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 37 
 
 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (37 Dalam  ayat ini Allah mengulangi lagi ancaman-Nya, bahwa kecelakaan besarlah  di hari itu bagi orang yang mendustakan. Sebab Rasul telah mengajak  mereka supaya beriman dan mengancam dengan memperingatkan mereka dengan  akan datangnya azab yang mereka hadapi itu. Sayang mereka tidak mau  menerima dan mendengarkan ajakan itu.
 |  | 
   | 38 | Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu.(QS. 77:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 38 
 
 هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ جَمَعْنَاكُمْ وَالْأَوَّلِينَ (38 Dalam  ayat ini Allah menerangkan bahwa hari ini adalah hari keputusan! Inilah  hari yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan, hari ketika  diungkapkan kebenaran dan kepalsuan seseorang.
 Di hari itu Allah  menghimpun semua manusia yang pernah hidup di dunia ini sejak zaman Adam  sampai akhir masa, pada suatu hari dan pada tempat yang satu. Tujuannya  untuk memberikan suatu keputusan hukum buat mereka siapa yang salah dan  siapa yang benar, sehingga masing-masing orang memperoleh haknya.
 |  | 
   | 39 | Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku.(QS. 77:39) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 39 
 
 فَإِنْ كَانَ لَكُمْ كَيْدٌ فَكِيدُونِ (39 Dalam  ayat ini Allah menantang dengan cara mengejek orang-orang kafir dan  orang-orang yang merasa mempunyai kekuatan membela diri, untuk  menggunakan kepandaian dan tipu dayanya guna menyelamatkan diri dari  siksaan-Nya.
 Ayat ini memberikan suatu pelajaran keras bagi  orang-orang yang menentang agama Islam, yang selalu menipu dan  mempermainkan orang-orang yang beriman, kelak pada saatnya mereka akan  mengetahui betapa lemahnya alasan mereka yang suka mengolok-olokkan  agama itu.
 |  | 
   | 40 | Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.(QS. 77:40) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mursalaat 40 
 
 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (40 Dalam  ayat ini Allah mengulangi lagi ancaman-Nya bahwa kecelakaan besarlah di  hari berbangkit bagi orang-orang yang mendustakan-Nya. Kecelakaan buat  mereka di hari berbangkit karena waktu itulah terbukti kelemahan dan  mereka berhadapan dengan Allah yang mereka dustai. Pada saat seperti itu  terbukti betapa batalnya dakwaan yang mereka yakini selama ini.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar