Jumat, 07 Maret 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-MUDDATSTSIR AYAT 21 - 40 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-MUDDATSTSIR
Ayat [56]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/3
21 Kemudian dia memikirkan,(QS. 74:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 21 

ثُمَّ نَظَرَ (21

Kemudian Al Walid memikirkan, berulang-ulang kalau-kalau ada Sesuatu kesalahan dan susunan ayat Alquran itu sesuai dengan keinginannya Lalu dia teliti kembali boleh jadi ada titik kelemahan ayat yang dapat dijadikan senjata mengeritik dan mencela Nabi Muhammad.
22 sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,(QS. 74:22)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 22 

ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ (22

Ayat ini mengungkapkan bahwa Al Walid bermasam muka dan cemberut. Sebab dia gagal mencari kelemahan Alquran, dan tidak tahu lagi apa yang harus diucapkan untuk mencelanya.
Di sini merupakan isyarat bahwa Al Walid dan orang-orang yang ahli seperti dia sebenarnya dalam hati kecilnya telah mengakui kebenaran Nabi Muhammad. Hanya saja sikap keras kepalanya (kafir `inad) mendorong dia untuk mencaci dan mencela Nabi. Andai kata ia mantap pada keyakinannya akan kebenaran tersebut tentu dia mendapat yang ia inginkan. Dan tidak mungkin dia berwajah cemberut yang melambangkan perasaan yang tidak puas.
23 kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,(QS. 74:23)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 23 

ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ (23

Ayat ini mengungkapkan bahwa Al Walid berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri dengan memalingkan muka dari menatap kebenaran tersebut dan sambil menunjukkan keangkuhannya sama sekali tidak mau tunduk dan patuh kepada kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
24 lalu dia berkata:` (Al quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu),(QS. 74:24)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 24 - 25 

فَقَالَ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ (24) إِنْ هَذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ (25

Ayat ini menegaskan bahwa Al Walid lalu berkata, bahwa Alquran ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu). Maksudnya Alquran (menurut dugaannya) adalah sesuatu ucapan yang disalin Muhammad dari orang lain yang terdahulu daripadanya, diterima dari orang yang bercerita kepadanya Selanjutnya ia berkata: 

إن هذا إلا قول البشر
Artinya:
Alquran ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.
Bahwa ancaman ini tidak lain hanyalah perkataan manusia. Maksudnya selain menuduh Alquran sebagai sihir yang bisa dipelajari, juga perkataan manusia biasa dan Muhammad mencurinya dari ucapan-ucapan orang lain. Jelasnya ia berkata bahwa Alquran bukan kalamullah seperti yang didakwahkan oleh Muhammad.
Andai kata benar tuduhan Al Walid bahwa Alquran itu perkataan manusia biasa, tentulah orang lain selain Muhammad sanggup pula menyusun seperti itu atau membuat tantangan yang lebih bagus lagi dari itu Padahal di kalangan bangsa Arab banyak sekali terdapat tokoh-tokoh sastrawan yang fasih lidahnya bersyair dan berpidato.
Ada pula yang dalam pengetahuannya tentang berbagai macam ilmu pengetahuan. Namun demikian tidak ada seorang pun yang sanggup menandingi ucapan yang keluar dari mulut Muhammad itu.
Dalam ayat berikut Allah menggambarkan balasan setimpal bagi yang begitu lancang menuduh Alquran sebagai ucapan manusia.
25 ini tidak lain hanyalah perkataan manusia `.(QS. 74:25)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain/ Surah Al Muddatstsir 25

إِنْ هَذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ (25

("Tiada lain) (ini hanyalah perkataan manusia") sama dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik lainnya, yaitu bahwasanya Alquran ini diajarkan kepadanya oleh manusia.
26 Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.(QS. 74:26)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 26 

سَأُصْلِيهِ سَقَرَ (26

Dalam ayat ini digambarkan bahwa Allah akan memasukkan Al Walid ke dalam neraka Saqar. Artinya Allah melemparkan dia ke dalam neraka Jahanam. Saqar itu adalah salah satu nama neraka.
27 Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?(QS. 74:27)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 27 - 28 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ (27) لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ (28

Dalam ayat ini digambarkan pula betapa sifat neraka Saqar itu. Perkataan "wa ma adra ka" (dan tahukah engkau) dalam bahasa Arab menunjukkan besar dan sangat dahsyatnya masalah yang dipertanyakan. Apakah yang engkau ketahui tentang Saqar? Dan pasti tidak seorang pun mengetahuinya dan mencapai hakikat sebenarnya kecuali dengan keterangan yang diberikan oleh wahyu.
Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak mengembalikan. Artinya setiap tubuh manusia yang dibakarnya tidak satupun yang tersisa dari daging maupun tulang. Dan dikembalikan lagi tubuh yang telah hangus itu menjadi baru dan segar tetapi kemudian dibakarnya lagi sampai hangus untuk kedua kali dan seterusnya.
Keterangan seperti itu kita peroleh dari ayat yang lain berbunyi:


كلما نضجت جلودهم بدلناهم جلودا غيرها ليذوقوا العذاب
Artinya:
Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.
(Q.S. An Nisa': 56)
28 Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.(QS. 74:28)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 28

لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ (28

(Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan) sedikit pun dari daging dan otot melainkan dia melahapnya habishabisan, kemudian daging dan otot itu kembali seperti semula, lalu dilahapnya lagi, demikianlah seterusnya.
29 (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.(QS. 74:29)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 29 

لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ (29

Ayat ini menegaskan bahwa (neraka Saqar itu) pembakar kulit manusia. Artinya Saqar itu membakar hangus kulit manusia sampai hitam warnanya. Arti kata "Lawwahah" sebenarnya adalah "Yang mengubah kulit menjadi hitam". Lebih hitam dari kegelapan malam.
30 Di atasnya ada sembilanbelas (malaikat penjaga).(QS. 74:30)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 30 

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ (30

Ayat ini menegaskan bahwa Saqar itu dijaga oleh 19 malaikat yang dikepalai oleh Malik.
Diriwayatkan dari sahabat Al Barra bahwa serombongan orang Yahudi pernah bertanya kepada sebagian sahabat Nabi tentang penjaga-penjaga neraka Jahanam. Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui". Kemudian turunlah Jibril kepada Rasul menerangkan tentang apa yang mereka tanyakan itu seperti dalam ayat ke-30 ini. (Riwayat Al Baihaqy dari Ibnu Mardawaih).
31 Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan):` Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan? `Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.(QS. 74:31)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 31 

وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ (31

Dari Ibnu 'Abbas diriwayatkan bahwa ketika turun ayat ke-30 di atas yang menerangkan bahwa Allah menugaskan 19 orang malaikat sebagai penjaga neraka, Abu Jahal yang mendengar keterangan itu dengan nada mengejek berkata kepada sesama rekannya dari golongan Quraisy, "Ibu kamu telah kehilangan kamu semua .... Aku dengar sendiri itu anak si Abu Kabsyah (gelar ejekan buat Nabi) menceritakan kepada kamu bahwa neraka itu dijaga oleh 19 malaikat, sedang kamu adalah pemberani dari lasykar. Apakah tiap sepuluh di antara kamu tidak sanggup mengalahkan seorang dari (malaikat) itu? Lalu Abul Asyad Ibnu Kaladah Al Jumahy yang mendengar tawaran Abu Jahal yang memang terkenal pahlawan, menjawab dengan pongahnya, "Aku akan kalahkan 19 malaikat itu. Sepuluh orang aku sikut dengan bahu kananku yang 9 orang lagi aku sikut dengan bahu kiriku, sehingga kamu masuk ke dalam surga. Ibnu Kaladah berbicara sambil berolok-olok.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa nama orang yang menentang malaikat itu adalah Al Haris ibnu Kaladah yang berkata dengan angkuhnya, "Saya sanggup mengalahkan 17 orang malaikat sekaligus, dan kamu semua cukup menghadapi dua orang saja". Maka turunlah ayat ini.
Dalam ayat-ayat yang lalu Allah telah menjelaskan tentang kehebatan neraka Saqar sebagai balasan bagi orang yang menuduhkan bahwa Alquran itu ciptaan manusia, yang dijaga oleh 19 malaikat. Maka pada ayat ini dan selanjutnya ditegaskan pula bahwa jumlah yang 19 malaikat itu hanyalah merupakan pengawal bagi orang yang kafir. Tetapi bagi orang yang beriman keterangan serupa itu akan menambah keimanannya. Ayat-ayat selanjutnya mengatakan Saqar itu sebagai bencana besar untuk peringatan bagi manusia.
Pada permulaan ayat ini Allah menegaskan bahwa petugas yang diangkat oleh Allah untuk mengurus urusan neraka dan memberikan siksaan kepada penghuninya adalah para malaikat. Para malaikat itulah yang diberi kepercayaan mengatur dan mengawasinya. Mereka adalah makhluk Allah yang hebat dan perkasa dan bertindak atas perintah Allah. Mereka bukan manusia, dan bukan pula jin, sebab yang disiksa di sana adalah kedua makhluk itu. Andai kata penjaga neraka itu dari jenis manusia atau jin tentu mereka akan kasihan dan lemah lembut kepada makhluk yang sejenis dengan mereka.
Adapun jumlah mereka yang sedikit itu (19 orang) dibandingkan dengan begitu luas neraka yang tiada bertepi yang harus mereka awasi serta puluhan milyar jin dan manusia yang mengisinya, hanyalah sekadar ujian dan cobaan bagi golongan yang tidak percaya. Sehingga mereka berkata seenaknya; sanggup berkelahi dengan malaikat seperti ucapan Ibnu Kaladan di atas. Dengan sengaja Allah menyebutkan jumlah yang sedikit itu agar semakin congkak orang kafir itu, sehingga berlipat ganda pula pembalasan yang harus mereka derita.
Fitnah (cobaan) yang dimaksudkan di sini tentulah karena jumlah mereka yang terlalu sedikit. Hal itu bagi orang yang tidak percaya akan menimbulkan tanda tanya, "Bagaimana pula malaikat yang tidak sampai 20 itu sanggup mengendalikan jutaan bahkan ribuan juta jin dan manusia yang menghuni neraka? Padahal kalau mereka menyadari bahwa sesungguhnya malaikat itu hanyalah sekadar alat belaka (atribut) yang bekerja atas perintah dan kekuasaan Allah. Biarpun hanya dua atau tiga orang, akan tetapi kalau Zat Yang Maha Kuasa ada di belakangnya, pasti pekerjaan itu berjalan lancar.
Sebaliknya untuk orang yang telah diturunkan kitab (kaum Yahudi dan Nasrani) keterangan ayat ini seharusnya menambahkan keyakinan akan kebenaran yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebab jumlah yang 19 itu sesuai dengan keterangan yang mereka peroleh dalam kitab-kitab suci mereka (Taurat dan Injil). Dan sekaligus pula Allah menegaskan bahwa antara kitab-kitab suci yang telah diturunkan-Nya itu tak mungkin ada pertentangan satu sama lain.
Orang beriman pasti akan bertambah yakin dengan keimanannya, sebab mereka melihat bagaimana orang ahli kitab membenarkan dan mengakui ayat Alquran, karena sesuai isinya dengan Taurat dan Injil.
Dengan demikian orang-orang beriman dan golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang bersifat jujur tiada meragukan lagi tentang pengertian kalimat 19 malaikat itu. Mereka (ahli kitab) juga tidak ragu lagi bagaimana hakikat iman seorang muslim, bahkan mereka diharapkan pula dapat menjelaskan hal demikian kepada orang yang masih ragu-ragu, seperti kepada golongan munafik dan lain-lain.
Di sini disebutkan tentang ahli kitab dan munafik, padahal ayatnya diturunkan di Mekah, sedang orang ahli Kitab dan munafik baru muncul setelah Rasulullah SAW berada di Madinah, karena itu ayat ini harus dipandang sebagai berita gaib yang pasti akan terjadi yang disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Dan menceritakan yang masih gaib atau belum terwujud termasuk salah satu bentuk mukjizat Nabi seperti disebutkan dalam kitab-kitab hadis.
Bagi orang-orang yang tidak percaya kepada kebenaran yang dibawa Nabi SAW akan mempertanyakan kembali soal malaikat yang 19 itu, "Apa sesungguhnya yang dikehendaki Allah dengan menyebutkan bilangan terlalu sedikit ini, dan kenapa tidak disebutkan 20 saja?" Karena kebiasaan yang berlaku menyebut contoh/misal selalu menggunakan bilangan genap, maka perumpamaan Allah ini dipandang ganjil.
Lalu Allah sendiri menjelaskan, "Demikianlah Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dari golongan munafik dan musyrik yang selalu mempersoalkan jumlah bilangan malaikat itu. Tetapi Dia pula yang memberikan petunjuk ke jalan yang benar bagi orang yang dikehendaki-Nya sehingga mereka paham dengan maksud ayat ini.
Dari keterangan ini jelaslah bagi kita bahwa perbedaan pendapat di kalangan manusia bahkan antara orang muslim adalah wajar, dan itu merupakan sunatullah. Hanya orang yang mendapat bimbingan akan memperoleh hakikat yang sebenarnya dan masalah yang dipersoalkan.
Allah kembali menegaskan kekuasaan-Nya, bahwa Dia sendiri yang tahu hakikat malaikat yang diperintahkan-Nya untuk mengawasi mereka. Hanya Dia saja yang mengerti bagaimana sesungguhnya malaikat yang bertugas itu. Tegasnya manusia tiada seorangpun yang mengerti hikmah menjadikan jumlah 19 itu. Ada yang menerangkan bahwa ayat ini turun sebagai jawaban dari ucapan Abu Jahal ketika mendengar ayat tentang penjaga neraka 19 orang itu. "Tahukah engkau bahwa Tuhan Muhammad itu cuma 19 orang saja penolong-Nya?" Yang jelas 19 malaikat itu dibantu oleh tentara Allah yang lain yang banyaknya tiada yang tahu melainkan Dia saja.
Ayat ini menegaskan bahwa neraka Saqar yang disertai dengan gambaran seperti diutarakan ayat di atas, merupakan peringatan bagi sekalian manusia.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 31 

وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ (31

(Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan malaikat) yakni mereka tidak akan dapat dilawan, tidak sebagaimana yang diduga oleh orang-orang kafir (dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka) yang sembilan belas itu (melainkan untuk jadi cobaan) atau membawa kepada kesesatan (bagi orang-orang kafir) seumpamanya mereka mengatakan, mengapa jumlah malaikat-malaikat penjaga neraka itu hanya sembilan belas? (supaya menjadi yakin) menjadi tambah jelas (orang-orang yang diberi Alkitab) artinya, supaya orang-orang Yahudi yakin akan kebenaran Nabi saw. yang telah menyatakan bahwa jumlah mereka sembilan belas malaikat, dan ini sesuai dengan keterangan yang terdapat di dalam kitab mereka (dan supaya orang-orang yang beriman bertambah) yaitu, orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab (imannya) kepercayaannya, karena apa yang dijelaskan oleh Nabi saw. itu sesuai dan cocok dengan keterangan yang terdapat di dalam Kitab mereka (dan supaya orang-orang yang diberi Alkitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu) yaitu orang-orang yang beriman bukan dari kalangan mereka; tentang bilangan malaikat-malaikat penjaga neraka itu (dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit) berupa keragu-raguan; mereka berada di Madinah (dan orang-orang kafir mengatakan) yaitu orang-orang kafir Mekah: ("Apakah yang dikehendaki Allah dengan hal ini) yakni bilangan ini (sebagai suatu perumpamaan?") mereka menamakannya sebagai perumpamaan, karena hal itu amat aneh didengar oleh mereka. Lafal Matsalan berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan. (Demikianlah) sebagaimana disesatkan-Nya orang yang tidak mempercayai bilangan ini, dan diberi-Nya petunjuk orang yang percaya kepada-Nya (Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu) yaitu malaikat-malaikat tentang kekuatan dan kemampuan mereka (melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain) neraka itu (hanyalah peringatan bagi manusia.)
32 Sekali-kali tidak, demi bulan,(QS. 74:32)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 32 - 36 

كَلَّا وَالْقَمَرِ (32) وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ (33) وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ (34) إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ (35) نَذِيرًا لِلْبَشَرِ (36

Dalam ayat-ayat ini Allah memperingatkan bahwa tiada jalan bagi manusia untuk mengingkari kekuasaan Allah yang nyata-nyata dapat mereka saksikan sendiri Kata-kata "kalla" (sekali-kali tidak) juga merupakan bantahan terhadap ucapan-ucapan orang musyrik di atas.
Untuk menguatkan hal itu Allah bersumpah dengan bulan, dengan malam bila ia telah berlalu, bila subuh mulai bersinar. Dengan bulan, malam dan subuh itu Allah menegaskan bahwa neraka Saqar itu merupakan suatu bencana yang amat dahsyat bagi umat manusia.
Ada yang menerangkan bahwa maksud "ihdal kubar" (salah satu yang besar) adalah salah satu dari tujuh lembah neraka yang dahsyat. Ketujuh lembah neraka (seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat lain) itu adalah: Jahanam, Laza, Hutamah, Sa'ir, Saqar, Jahim dan Hawiyah.
Hal tersebut adalah sebagai ancaman bagi manusia. Yakni adanya ketujuh neraka itu (satu di antaranya Saqar) merupakan ancaman bagi yang masih tidak mau tunduk kepada kehendak Allah.
Ada yang mengartikan bahwa nazir (yang memberi ancaman) itu adalah sifat Allah sendiri, lalu artinya: "Aku ini memberikan ancaman kepadamu, karena itu hendaklah kamu takut kepada ancaman itu, Ada yang mengartikan nazir sebagai sifat Nabi Muhammad SAW seperti disebutkan dalam ayat kedua atas tadi.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 32 

كَلَّا وَالْقَمَرِ (32

(Ingatlah) lafal Kallaa pada ayat ini merupakan lafal yang mengandung makna Istiftah atau kata pembuka, artinya, ingatlah (demi bulan.)
33 dan malam ketika telah berlalu,(QS. 74:33)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 33

وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ (33

(Dan malam ketika) dibaca Idzaa bukan Idz (datang) sesudah siang hari habis. Akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca Adbara, yakni telah berlalu.
34 dan subuh apabila mulai terang.(QS. 74:34)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 34

وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ (34 

(Dan subuh apabila mulai terang) mulai menampakkan sinarnya.
35 Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,(QS. 74:35)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 35

إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ (35

(Sesungguhnya Saqar itu) neraka Saqar itu (adalah salah satu bencana yang amat besar) malapetaka yang paling besar.
36 sebagai ancaman bagi manusia.(QS. 74:36)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 36 

نَذِيرًا لِلْبَشَرِ (36

(Sebagai ancaman) berkedudukan menjadi Haal dari lafal Ihdaa, disebutkan karena mengingat di dalamnya terkandung makna azab (bagi manusia.)
37 (Yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.(QS. 74:37)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 37 

لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ (37

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa ancaman tersebut ditujukan kepada siapa saja yang mau menerimanya atau menolaknya. Boleh juga ancaman itu ditolak, namun akan mengalami akibatnya seperti halnya Al Walid yang disebut dalam ayat yang laku. Yang berkehendak maju atau mundur dalam ayat ini berarti "bagi siapa yang ingin mencapai kebaikan dan perbuatan taat sebanyak banyaknya atau menjauhi kebaikan dan ketaatan itu sehingga terjatuh ke dalam lembah dosa dan maksiat."
Jelasnya pengertian Alquran itu ditujukan kepada yang mukmin maupun yang kafir, sebagaimana yang disebut dalam ayat lain:


ولقد علمنا المستقدمين منكم ولقد علمنا المستأخرين
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu dari padamu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu).
(Q.S. Al-Hijr: 24)
Ringkasnya orang-orang kafir itu telah memahami tentang adanya neraka Saqar, siksaannya dan para malaikat penjaganya. Terserah kepada mereka apakah akan segera menghindarinya dengan mengejar sebanyak mungkin perbuatan amal saleh/taat, ataukah tetap menolak dan mengingkarinya, sehingga pada saat yang dijanjikan mereka akan melihat sendiri buktinya.
Dari ayat ke 37 ini Ibnu `Abbas menyimpulkan bahwa selain kalimat-kalimatnya bersifat ancaman (tahdid) iuga merupakan suatu maklumat bahwa siapa yang beriman dan taat kepada Nabi Muhammad SAW pasti dibalasi dengan pahala yang tiada putusnya, sebaliknya yang menolak kebenaran Muhammad serta mendustainya akan disiksa dengan azab yang tiada henti-hentinya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 37 

لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ (37

(Yaitu bagi siapa di antara kalian) lafal ayat ini berkedudukan sebagai Badal dari lafal Al-Basyar (yang berkehendak akan maju) kepada kebaikan atau surga dengan beriman (atau mundur) menuju kepada perbuatan dosa, atau neraka dengan melakukan kekafiran.
38 Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,(QS. 74:38)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 38 - 39 

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ (38) إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ (39

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa setiap jiwa manusia tergadai di sisi Allah. Yang muslim maupun yang kafir, yang ingkar ataupun yang taat. Semuanya tergantung kepada Allah, tegasnya tiap jiwa terikat dengan amal yang dikerjakan sampai Hari Kiamat.
Kecuali golongan kanan. Artinya mereka dapat melepaskan keterikatan mereka di sisi Allah dengan amal-amal yang mereka kerjakan, sebagaimana halnya seorang dapat melepaskan diri dari status gadai karena telah membayarkan kewajibannya Kecuali golongan kanan. Artinya mereka dapat melepaskan keterikatan mereka dengan amal baik mereka.
Golongan kanan yang dimaksudkan adalah orang-orang mukmin yang ikhlas, yang menerima buka amalan mereka di sebelah kanan di Hari Kiamat. Tetapi ada pula yang mengatakan golongan kanan dalam ayat ini adalah anak-anak yang memang belum diperhitungkan dosa dan kejahatannya. Bahkan ada yang berpendapat golongan kanan itu adalah para malaikat
39 kecuali golongan kanan,(QS. 74:39)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Muddatstsir 39

  إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ (39

(Kecuali golongan kanan) mereka adalah orang-orang yang beriman, mereka selamat dari siksa neraka, di mana mereka berada.
40 berada di dalam syurga, mereka tanya menanya,(QS. 74:40)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Muddatstsir 40 - 41 

فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ (40) عَنِ الْمُجْرِمِينَ (41

Ayat ini menjelaskan lebih lanjut bahwa golongan kanan itu tempatnya di surga, mereka saling bertanya bagaimana nasib golongan yang durhaka.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 21 s/d 40 dari [56]


Sumber Tafsir dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU