| 41 | Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang  mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir,  maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu.(QS. 23:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'minuun 41 
 
 فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنَاهُمْ غُثَاءً فَبُعْدًا لِلْقَوْمِ(41) الظَّالِمِين    (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur) suara yang menandakan turunnya azab dan binasanya makhluk (dengan hak) maka matilah mereka (dan Kami jadikan mereka bagaikan tumbuh-tumbuhan yang kering) Kami jadikan mereka seperti tanaman yang kering atau mati (maka alangkah jauhnya) dari rahmat (bagi orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang yang mendustakan Rasul itu.
 |  | 
   | 42 | Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain.(QS. 23:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'minuun 42 
 
 ثُمَّ أَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قُرُونًا آخَرِينَ(42     (Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat) kaum-kaum (yang lain). |  | 
   | 43 | Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu).(QS. 23:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'minuun 43 
 
 
 
   (42)مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ 
 (Tidak dapat sesuatu umat pun mendahului ajalnya) seumpamanya mereka mati sebelum ajal mereka (dan tidak dapat pula mereka terlambat) dari ajalnya itu. Lafal Yasta'khiruna dalam bentuk jamak dikaitkan kepada lafal Ummatin yang bentuknya muannats, hal ini memandang dari segi maknanya, karena ummatin berarti jamak. |  | 
   | 44 | Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu)  rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada  umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka  dengan sebagian yang lain. Dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia),  maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman.(QS. 23:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 44 
 
 ثُمَّ  أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَى كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَسُولُهَا  كَذَّبُوهُ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ  فَبُعْدًا لِقَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ ( 44  Kemudian Allah mengutus  kepada umat-umat itu Rasul-rasul-Nya secara berturut-turut dalam  beberapa abad yang tertentu. Pada tiap-tiap abad ada Rasul-Nya yang  berfungsi menyampaikan risalah-Nya. Demikianlah mereka datang silih  berganti sampai kepada Nabi penutup yaitu Nabi Muhammad saw, setiap  Rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya. Oleh karena  masing-masing umat itu mendustakan Rasul-Nya, maka Allah membinasakan  mereka berturut-turut, dan Allah menjadikan mereka buah tutur manusia  yang datang kemudiannya. Mereka sering menyebut-nyebut kisah mereka  dalam percakapannya sehari-hari untuk dijadikan pelajaran dalam sejarah  umat-umat yang pernah mendustakan Nabi-nabinya. Maka kebinasaanlah  akhirnya bagi umat-umat yang tidak beriman itu.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'minuun 44
 
 
 ثُمَّ  أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَى كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَسُولُهَا  كَذَّبُوهُ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ  فَبُعْدًا لِقَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ (44 (Kemudian Kami utus  rasul-rasul Kami berturut-turut) lafal Tatran dapat pula dibaca Tatraa  tanpa memakai harakat Tanwin, artinya berturut-turut yang di antara  kedua rasul terdapat pemisah jarak waktu yang cukup lama. (Manakala  datang kepada suatu umat) lafal Jaa-a Ummatan dapat dibaca Jaa-a ummatan  yakni dengan mentashhilkan huruf Hamzah yang kedua, sehingga ucapannya  seolah-olah ada huruf Wau (Rasul, umat itu mendustakannya, maka Kami  perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain) Kami samakan  mereka dengan umat-umat terdahulu dalam hal terbinasa (dan Kami jadikan  mereka buah tutur manusia maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak  beriman).
 |  | 
   | 45 | Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata,(QS. 23:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 45 
 
 ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَى وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُبِينٍ (45 Kemudian  Allah mengutus Musa dan saudaranya Harun (sebagai pembantunya) kepada  Firaun dan kaumnya dengan membawa sembilan macam mukjizat seperti yang  telah tersebut dalam surat Al A'raf dan hujah yang nyata atas  kerasulannya, tetapi Firaun dengan pemuka-pemuka kaum Qibti bersikap  sombong dan takabur menerima seruan Musa dan Harun, agar mereka hanya  menyembah kepada Allah dan meninggalkan kemusyrikan kepada-Nya, dan agar  mereka jangan menyiksa Bani Israel yang berada di Mesir, dan  membolehkan mereka dibawa kembali oleh Musa dan Harun kembali ke negeri  asal Nabi Yakub di Palestina. Musa dan Harun datang kepada Firaun dengan  seruan yang lemah lembut sebagaimana dalam firman-Nya:
 
 
 
 فقولا له قولا لينا لعله يتذكر أو يخشى Artinya: Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut." (Q.S. Taha: 44)
 |  | 
   | 46 | kepada Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takbur dan mereka adalah orang-orang yang sombong.(QS. 23:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 46 
 
 إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا عَالِينَ (46 Kedatangan  Musa dan Harun kepada Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya itu disertai  dengan hujah yang kuat, namun mereka tidak juga menyadari, bahkan  mereka bersikap sombong yang memang telah menjadi kebiasaannya.
 |  | 
   | 47 | Dan mereka berkata:` Apakah (patut) kita  percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum  mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada  kita? `(QS. 23:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 47 
 
 فَقَالُوا أَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عَابِدُونَ (47 Mereka  berkata, "Apakah kita pantas percaya kepada dua orang manusia seperti  kita juga?. Apakan patut kita tunduk saja menerima keduanya, padahal  mereka itu adalah golongan hamba-bamba dan khadam-khadam yang tunduk  kepada kita sebagai majikan dan tuannya?" Mereka menyamakan keahlian  untuk menyampaikan tugas risalah dari Allah Taala itu yang berdasarkan  keikhlasan, kepercayaan dan kejujuran, seperti jabatan keduniaan saja  yang bersumber kepada kepangkatan dan kekayaan. Pandangan mereka itu  seperti pandangan orang kafir Quraisy seperti dijelaskan dalam ayat ini.
 
 
 
 لولا نزل هذا القرآن على رجل من القريتين عظيم Artinya: Dan  mereka berkata, "Mengapa Alquran ini tidak diturunkan kepada seorang  besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini?". (Q.S. Az  Zukhruf: 31)
 Mereka mengingkari wahyu dan kenabian Muhammad saw,  karena menurut jalan pikiran mereka, seorang yang diangkat menjadi Rasul  itu hendaklah seorang yang kaya dan berpengaruh. Mereka tidak  mengetahui bahwa pilihan Allah untuk kerasulan itu tidak didasarkan  kepada soal kekayaan atau kepangkatan, akan tetapi semata-mata kepada  karunia Allah, yang sudah ada ketetapannya di alam azali, dan  hubungannya dengan keluhuran budi pekerti, kesucian dan kejujuran dan  kesayangan kepada umatnya. Para Nabi itu karena kesucian batin mereka  tidak terpengaruh oleh alam kebendaan. Mereka menerima wahyu dari  malaikat, dan dalam melayani segala kepentingan umatnya dalam alam  lahir, mereka tetap tidak terputus hubungannya dengan Tuhan mereka.  Apabila hal ini dipandang aneh, mengapa Allah mengutus utusan-Nya dari  kalangan manusia sendiri, maka lebih aneh dan ajaib lagi, mengapa mereka  menyandarkan ketuhanan kepada kayu dan batu, yang dibuat dan diukir  oleh tangan mereka sendiri? Tepat benar apa yang difirmankan dalam ayat.
 
 
 
 فإنها لا تعمى الأبصار ولكن تعمى القلوب التي في الصدور Artinya: Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Q.S. Al Hajj: 46)
 |  | 
   | 48 | Maka (tetaplah) mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan.(QS. 23:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 48 
 
 فَكَذَّبُوهُمَا فَكَانُوا مِنَ الْمُهْلَكِينَ (48 Maka  (tetaplah) Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya mendustakan Musa dan  Harun, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan,  ditenggelamkan di Laut Merah.
 |  | 
   | 49 | Dan sesungguhnya telah Kami berikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.(QS. 23:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 49 
 
 وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ (49 Kemudian  setelah musuh-musuh Musa dan Harun ditenggelamkan (dibinasakan), Allah  menerangkan karunia-karunia-Nya yang dilimpahkan kepada para utusan-Nya,  yaitu bahwa Dia sesungguhnya telah menurunkan Al Kitab (Taurat) kepada  Musa, yang di dalamnya berisi hukum-hukum syariat, beberapa perintah dan  larangan, dengan harapan agar mereka Bani Israel itu mendapat petunjuk,  ke jalan kebahagiaan dunia dan akhirat.
 |  | 
   | 50 | Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam  beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami  melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat  padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.(QS. 23:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 50 
 
 وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ (50 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah menjadikan Isa putra Maryam  suatu tanda yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah yang dapat  menciptakan seorang manusia hanya dari seorang ibu saja tanpa ayah, dan  memberi kemampuan kepada seorang bayi berbicara sebelum waktunya, dan  memberi mukjizat kepadanya, dapat menyembuhkan orang buta sejak lahir,  menghidupkan seorang yang sudah mati tiga hari dari kuburannya, membuat  burung yang terbang dari tanah liat dan sebagainya. Ibunya pula yaitu  Maryam dijadikan tanda bukti kekuasaan Allah, karena hamil tanpa  disentuh manusia, Maryam dan putranya disejajarkan dengan tanda  kekuasaan Allah sebagaimana dalam firman-Nya:
 
 
 
 والتي أحصنت فرجها فنفخنا فيها من روحنا وجعلناها وابنها آية للعالمين Artinya: Dan  (Ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami  tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami, dan Kami jadikan dia dan  anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Q.S. Al  Anbiya: 91)
 Dan Kami memberi tempat kediaman dan melindungi mereka  di suatu dataran tanah yang tinggi di daerah Palestina yang mempunyai  padang-padang rumput dan sumber-sumber air jernih yang mengalir. Nabi  Isa dan Maryam selama hidupnya tidak pernah keluar dari Palestina atau  Syam, dan siapa yang mengatakan bahwa Nabi Isa pergi ke Rabwah dekat  Lahore di Pakistan dan meninggal dunia di sana, maka dugaan yang  demikian tidak mempunyai dasar sama sekali.
 |  | 
   | 51 | Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang  baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha  Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. 23:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 51 
 
 يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (51 Allah  memerintahkan kepada setiap Nabi, supaya makan rezeki yang halal dan  baik yang dikaruniakan Allah kepadanya dan sekali-kali tidak dibolehkan  dia memakan harta yang haram dan supaya dia selalu mengerjakan perbuatan  yang baik dan menjauhi perbuatan yang keji dan mungkar. Nabi-nabi  itulah orang-orang yang pertama-tama yang harus mematuhi perintah Allah,  karena mereka akan menjadi contoh teladan bagi umat dimana mereka  diutus untuk menyampaikan risalah Tuhannya. Perintah ini walaupun hanya  ditunjukkan kepada Nabi-nabi, tetapi ia berlaku pula terhadap umat  mereka tanpa kecuali karena para Nabi itu adalah menjadi panutan bagi  umatnya kecuali dalam beberapa hal yang sudah dikhususkan untuk para  Nabi itu saja. karena tidak sesuai untuk diwajibkan pula kepada umatnya.  Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
 
 
 
 أيها الناس! إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا وإن الله تعالى أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين. Artinya: Hai  Manusia, Sesungguhnya Allah Taala adalah baik, Dia tidak menerima  kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Taala memerintahkan kepada  orang-orang yang beriman apa yang diperintahkan-Nya kepada  Rasul-rasul-Nya. (H.R. Muslim dan Tirmizi dari Abu Hurairah)
 Maka Rasulullah saw membaca ayat ini. Kemudian Rasulullah saw membaca lagi ayat:
 
 
 
 يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu. (Q.S. Al Baqarah: 172)
 Kemudian  Nabi menerangkan keadaan seorang laki-laki yang telah melakukan  perjalanan panjang (lama), rambutnya penuh debu, makanannya dari yang  haram, minumannya dari yang haram dan pakaiannya dari yang haram pula.  Laki-laki itu berkata sambil menadahkan tangan ke langit. "Ya Tuhanku!  Ya Tuhanku! Bagaimanakah doanya itu akan terkabul?
 Pada ayat ini  Allah mendahulukan perintah memakan makanan yang baik-baik baru beramal  saleh, ini berarti amal yang saleh itu tidak akan diterima oleh Allah  kecuali bila orang yang mengerjakannya memakan harta yang halal dan baik  dan menjauhi harta yang haram. Menurut riwayat yang diterima dari  Rasulullah beliau pernah bersabda:
 
 
 
 إن الله تعالى لا يقبل عبادة من في جوفه لقمة من حرام وصح أيضا أيما لحم نبت من سحت فالنار أولى به. Artinya: Sesungguhnya  Allah tidak menerima ibadat orang yang dalam perutnya terdapat sesuap  makanan yang haram. Dan diriwayatkan pula bahwa Nabi saw bersabda,  "setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram maka neraka lebih  berhak membakarnya". (H.R. Muslim dan Tirmizi)
 Di dalam sebuah hadis  yang diriwayatkan oleh Ahmad, lbnu Abi Hatim dan lbnu Mardawaih dan  Ummi Abdillah saudara perempuan Syaddad bin Aus ra bahwa Ummi Abdillah  ini pernah mengirimkan seteko susu kepada Rasulullah untuk berbuka  puasa. Susu itu ditolak oleh Rasulullah dan beliau menyuruh pembawa susu  itu kembali dan menanyakan kepadanya dari mana susu itu didapatnya.  Ummi Abdillah menjawab itu adalah susu kambingku sendiri. Kemudian susu  itu ditolak lagi dan pesuruh Ummi Abdillah disuruh lagi menanyakan dari  mana kambing itu didapat. Ummi Abdillah menjawab itu adalah kambing yang  aku beli sendiri dengan uangku sendiri. Kemudian barulah Rasulullah  menerima susu itu.
 Keesokan harinya Ummi Abdillah datang menemui  Rasulullah menanyakan kepada beliau mengapa ia menolak susu itu, pada  mulanya. Rasulullah menjawab: Para Rasul diperintahkan supaya jangan  memakan kecuali yang baik-baik dan jangan berbuat sesuatu kecuali yang  baik-baik. Demikianlah perintah Allah kepada para Rasul-Nya yang harus  dipatuhi oleh umat manusia karena Allah Maha Mengetahui amal perbuatan  manusia, tak ada satupun yang bersembunyi bagi-Nya. Dia akan membalas  perbuatan yang baik dengan berlipat ganda dan perbuatan jahat dengan  balasan yang setimpal.
 |  | 
   | 52 | Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.(QS. 23:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 52 
 
 وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ (52 Pada  ayat ini Allah SWT menerangkan agama para Rasul itu adalah agama yang  satu yaitu agama tauhid yang mengakui ke Esaan Allah SWT dan tidak ada  sekutu bagi-Nya. Tidak ada seorang Rasulpun yang menyimpang dari prinsip  ini. Kalau dalam suatu agama terdapat sedikit saja penyimpangan dari  prinsip ini maka agama itu bukanlah agama yang asli yang dibawa oleh  seorang Rasul, berarti agama itu telah dirubah-rubah oleh pengikutnya  dan tidak orisinil lagi. Mustahil Allah Yang Maha Esa memilih dan  mengangkat seorang Rasul dengan membawa suatu agama yang bertentangan  dengan kebenaran dan bertentangan dengan kemurnian ke Esaan-Nya.  Meskipun syariat dan peraturan-peraturan yang dibawa para Nabi dan Rasul  berbeda-beda sesuai dengan masa dan tempat di mana mereka diutus,  tetapi mengenai dasar tauhid tidak ada sedikitpun perbedaan antara  mereka. Oleh sebab itu Allah menegaskan lagi dalam ayat ini bahwa Dia  adalah Tuhan Semesta Alam, hendaknya semua manusia menyembah dan  bertakwa hanya kepada-Nya saja dan sekali-kali jangan  mempersekutukan-Nya dengan siapapun dan sesuatu apapun jua.
 |  | 
   | 53 | Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu)  menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan.  Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka  (masing-masing).(QS. 23:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 53 
 
 فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (53 Kemudian  pada ayat ini Allah menerangkan bahwa umat para Rasul itu telah  menyeleweng dari ajaran mereka sehingga mereka terpecah belah menjadi  beberapa golongan, masing-masing golongan menganggap bahwa  golongannyalah yang benar, sedang golongan yang lain adalah salah.  Memang demikianlah didapat dalam sejarah agama agama samawi yang dibawa  para Nabi dan Rasul. Pada mulanya agama-agama itu tetap suci dan murni  tak sedikitpun dimasuki oleh dasar-dasar syirik, tetapi dengan  berangsur-angsur sedikit demi sedikit paham tauhid yang murni itu telah  dimasuki oleh paham-paham lain yang berbau syirik atau telah menyimpang  sama sekali dari dasar tauhid sehingga jatuhlah manusia ke jurang  kesesatan bahkan ada di antara manusia yang menyembah manusia, menyembah  binatang dan benda-benda seperti patung dan berhala. Namun demikian  kita dapat mengetahui suci dan murninya suatu agama dengan berpegang  teguh kepada norma yang pasti yaitu paham tauhid. Bila dalam agama itu  tidak terdapat sedikitpun penyimpangan dari dasar tauhid maka agama itu,  pastilah agama yang asli dan murni. Tetapi bila terdapat di dalamnya  paham yang menyimpang dari dasar itu, yakinilah bahwa agama itu telah  tidak murni lagi dan telah kemasukan paham-paham yang sesat. Paham-paham  yang sesat inilah yang tetah dianut oleh kaum musyrikin Mekah sekalipun  mereka mendakwakan bahwa mereka adalah pengikut Nabi Ibrahim. Mereka  telah jauh tersesat dari ajaran Nabi Ibrahim, tetapi mereka tetap  membanggakan bahwa agama merekalah yang benar walaupun yang mereka  sembah adalah benda-benda mati yang tidak bermanfaat sedikitpun dan  tidak pula berdaya menolak suatu kemudaratan. Maka mereka menentang  dengan keras ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad saw dan mengancam  akan bertindak tegas terhadap siapa saja yang menentang mereka.
 |  | 
   | 54 | Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu.(QS. 23:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 54 
 
 فَذَرْهُمْ فِي غَمْرَتِهِمْ حَتَّى حِينٍ (54 Pada  ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw supaya membiarkan  saja orang-orang yang keras kepala yang tidak mau menerima kebenaran  itu sampai tiba saatnya Allah akan menyiksa mereka baik di dunia maupun  di akhirat nanti, di mana mereka akan menyaksikan sendiri bagaimana  hebat dan dahsyatnya siksaan yang disediakan untuk mereka. Adapun  siksaan di dunia ialah mala petaka yang menimpa mereka di waktu perang  Badar di zaman mereka mengalami kekalahan basar dan kehancuran. Perintah  seperti ini terdapat pula pada ayat yang lain seperti firman Allah:
 
 
 
 فمهل الكافرين أمهلهم رويدا Artinya: Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri-tangguhlah mereka itu barang sebentar. (Q.S. At Tariq: 17)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويلههم الأمل فسوف يعلمون Artinya: Biarkanlah  mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh  angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat  perbuatan mereka). (Q.S. Al Hijir: 3)
 |  | 
   | 55 | Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),(QS. 23:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 55 - 56 
 
 أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ (55) نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَلْ لَا يَشْعُرُونَ (56 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu telah ditipu dan  diperdayakan oleh harta benda dan anak-anak mereka padahal harta  kekayaan dan anak-anak yang banyak itu bukanlah suatu tanda bahwa Allah  meridai mereka. Mereka membangga-banggakan harta dan kekayaan mereka  terhadap kaum Muslimin yang di kala itu dalam keadaan serba kekurangan,  seperti tersebut dalam firman Allah:
 
 
 
 وقالوا نحن أكثر أموالا وأولادا وما نحن بمعذبين Artinya: Dan  mereka berkata, "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (dari  kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab". (Q.S. Saba: 35)
 Sebenarnya  Allah memberikan kelapangan rezeki kepada mereka hanya semata-mata  untuk menjerumuskan mereka ke lembah kemaksiatan dan kedurhakaan karena  sikap mereka yang sangat congkak dan sombong terhadap ajaran yang dibawa  Nabi Muhammad saw. Dengan harta dan anak-anak yang banyak itu mereka  akan menjadi lupa daratan seakan-akan merekalah yang benar dan berkuasa,  apa saja yang mereka lakukan adalah hak mereka walaupun dengan  perbuatan itu mereka menginjak-injak hak orang lain dan menganiaya kaum  lemah. Tetapi pada suatu saat Allah pasti akan menyiksa mereka karena  menjadi Sunatullah bahwa kelaliman dan penganiayaan itu tidak akan kekal  bahkan akan hancur dan musnah. Hal ini ditegaskan Allah dalam  firman-Nya:
 
 
 
 فلا تعجبك أموالهم ولا أولادهم إنما يريد الله ليعذبهم بها في الحياة الدنيا وتزهق أنفسهم وهم كافرون Artinya: Maka  janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya  Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk  menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa  mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir". (Q.S. At Taubah: 55)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 ولا يحسبن الذين كفروا أنما نملي لهم خير لأنفسهم إنما نملي لهم ليزدادوا إثما ولهم عذاب مهين Artinya: Dan  janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian  tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya  Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa  mereka, dan bagi mereka azab yang menghinakan". (Q.S. Ali Imran: 178)
 Qatadah  seorang mufassir telah memberikan ulasannya mengenai ayat ini sebagai  berikut, "Allah telah memperdayakan orang-orang kafir itu dengan harta  dan anak-anak mereka. Hai anak Adam janganlah kamu menganggap seseorang  terhormat karena harta kekayaan dan anak-anaknya, tetapi hormatilah dia  karena iman dan amal saleh. Diriwayatkan dan Ibnu Masud bahwa Rasulullah  saw bersabda:
 
 
 
 إن الله قسَم بينكم أخلاقكم كما قَسَم بينكم  أرزاقكم وإن الله يعطي الدنيا من يحب ومن لا يحب ولا يعطي الدين إلا من أحب  فمن أعطاه الله الدين فقد أحبه والذي نفس محمد بيده لا يُسْلِمُ العبد حتى  يُسْلِمَ قلبه ولسانه ولا يؤمن حتى يأمن جاره بوائقه قالوا وما بوائقه يا  رسول الله? قال غشه وظلمه. Artinya: Sesungguhnya Allah telah  membagi-bagikan akhlak di antara kamu sebagaimana Dia telah  membagi-bagikan rezeki di antara kamu. Sesungguhnya Allah memberikan  nikmat dunia kepada orang yang diridai-Nya dan kepada orang yang tidak  diridai-Nya. Dan Dia tidak memberikan keteguhan beragama melainkan  kepada yang la rida. Dan barangsiapa yang Allah berikan kepadanya  keteguhan beragama, berarti Allah meridainya. Demi Tuhan yang jiwa  Muhammad berada di tangan-Nya. Tidak Islam seorang hamba kecuali bila  telah Islam pula batin dan lidahnya, tidak beriman dia kecuali  tetangganya merasa aman terhadap kejahatannya. Para sahabat bertanya,  "Apakah kejahatannya itu, Ya Rasulullah?". Rasulullah menjawab,  "Penipuan dan aniayanya".
 |  | 
   | 56 | Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.(QS. 23:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'minuun 56 
 
  نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَلْ لَا يَشْعُرُونَ (56 
 (Kami bersegera) menyegerakan (memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka) tidak, sesungguhnya tidak demikian (sebenarnya mereka tidak sadar) bahwasanya hal itu adalah pengluluh atau Istidraj buat mereka.
 |  | 
   | 57 | Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,(QS. 23:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 57 
 
 إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (57 Salah  satu di antara sifat-sifat orang yang benar-benar beriman itu pertama  ialah takut kepada Tuhan. Karena itu mereka selalu mencari keridaan-Nya  dengan bersungguh-sungguh mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi  segala larangan-Nya. Yang menjadi pedoman bagi hidup mereka ialah ajaran  agama karena ajaran itulah prinsip mereka. Apa saja yang bertentangan  dengan prinsip-prinsip itu tetap mereka tolak bagaimanapun akibatnya.  Iman mereka tidak dapat digoyahkan oleh bujuk rayu atau ancaman apapun  terhadap mereka.
 |  | 
   | 58 | Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka,(QS. 23:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 58 
 
 وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (58 Sifat  yang kedua ialah percaya sepenuhnya kepada bukti-bukti ke Esaan dan  kekuasaan Allah yang terbentang luas dalam alam semesta sebagaimana  difirmankan oleh Allah:
 
 
 
 سنريهم آياتنا في الآفاق وفي أنفسهم حتى يتبين لهم أنه الحق أولم يكف بربك أنه على كل شيء شهيد Artinya: Kami  akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di  segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri. sehingga jelaslah bagi mereka  bahwa Alquran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi  kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?. (Q.S.  Fussilat: 53)
 Dan mereka percaya pula sepenuhnya kepada semua  ayat-ayat yang diturunkan kepada Rasul-Nya apa yang tersebut dalam  ayat-ayat itu adalah kebenaran mutlak yang tak dapat ditawar-tawar lagi.
 |  | 
   | 59 | dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun),(QS. 23:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 59 
 
 وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ (59 Sifat  yang ketiga ialah memelihara kemurnian tauhid dengan benar-benar  menyembah Allah semata tanpa mempersekutukan-Nya dengan  sembahan-sembahan lain. Maka orang-orang yang beriman tidak akan mau  menyembah berhala-berhala atau minta tolong kepadanya walaupun  berhala-berhala itu dianggap oleh kaum musyrik sebagai alat untuk  mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
 
 
 
 ألا لله الدين الخالص والذين اتخذوا من دونه أولياء ما نعبدهم إلا ليقربونا إلى الله زلفى Artinya: Ingatlah  hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih dari (sirik). Dan  orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): Kami tidak  menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah  dengan sedekat-dekatnya". (Q.S. Az Zumar: 3)
 Mereka tidak akan minta  tolong kepada makam-makam dan kuburan-kuburan karena mereka yakin  sepenuhnya bahwa perbuatan itu sama saja dengan minta tolong kepada  berhala-berhala dan itu termasuk perbuatan syirik yang sangat dimurkai  Allah. Mereka tidak pula akan minta tolong kepada arwah-arwah, jin dan  setan karena yang demikianpun termasuk syirik pula. Demikianlah semua  perbuatan yang membawa kepada mempersekutukan Allah mereka hindari  sejauh-jauhnya, sehingga kepercayaan mereka benar-benar murni tidak  dikotori sedikitpun oleh hal-hal yang berbau syirik.
 |  | 
   | 60 | dan orang-orang yang memberikan apa yang telah  mereka berikan, dengan hati takut, (karena mereka tahu bahwa)  sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka,(QS. 23:60) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 60 
 
 وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60 Sifat  yang keempat ialah takut kepada Allah, karena mereka yakin akan kembali  kepada-Nya pada hari berhisab di mana akan diperhitungkan segala amal  perbuatan manusia. Meskipun mereka telah mengerjakan segala perintah  Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya dan menafkahkan hartanya di jalan  Allah namun mereka merasa takut kalau-kalau amal baik mereka tidak  diterima karena mungkin ada di dalamnya unsur-unsur riya atau lainnya  yang menyebabkan ditolaknya amal itu. Oleh sebab itu mereka selalu  terdorong untuk selanjutnya berbuat baik karena kalau amal yang  sebelumnya tidak diterima, mungkin amal yang sesudah itu menjadi amal  yang makbul yang diberi ganjaran yang berlipat ganda.
 Siti Aisyah  pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai ayat ini, apakah yang  dimaksud dengan ayat ini ialah orang berzina dan meminum khamar atau  mencuri, dan karena itu ia takut kepada Tuhan dan siksa-Nya? Pertanyaan  ini dijawab oleh Rasulullah. "Bukan demikian maksudnya Hai anak Abu  Bakar Sidik. Yang dimaksud dalam ayat ini ialah orang-orang yang  mengerjakan salat, berpuasa dan menafkahkan hartanya namun dia merasa  takut kalau-kalau amalnya itu termasuk amal yang tidak diterima  (mardud).
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar