| 61 | mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.(QS. 23:61) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 61 
 
 أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ (61 Ayat  ini menegaskan bahwa orang-orang yang mempunyai sifat-sifat tersebut,  selalu bersegera berbuat kebaikan bila saja ada kesempatan untuk itu dan  selalu berdaya upaya agar amal baiknya selalu bertambah-tambah, baru  saja ia selesai melaksanakan amal yang baik ia ingin agar segera berbuat  amal yang lain dan demikianlah seterusnya. Orang-orang yang demikian  sifat-sifatnya akan diberi Allah pahala amalnya yang baik di dunia  maupun di akhirat seperti tersebut dalam firman-Nya:
 
 Artinya:وآتيناه في الدنيا حسنة وإنه في الآخرة لمن الصالحين
 Dan  Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di  akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S. An Nahl: 122)
 Dan firman-Nya:
 
 Artinya:فآتاهم الله ثواب الدنيا وحسن ثواب الآخرة والله يحب المحسنين
 Karena  itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik  di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S.  Ali Imran: 148)
 |  | 
   | 62 | Kami tiada membebani seseorang melainkan  menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang  membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.(QS. 23:62) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 62 
 
 وَلَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا وَلَدَيْنَا كِتَابٌ يَنْطِقُ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (62 Dengan  ayat ini Allah menjelaskan bahwa sudah menjadi Sunah dan ketetapan-Nya,  Dia tidak akan membebani seseorang dengan suatu kewajiban atau perintah  kecuali perintah itu sanggup dilaksanakannya dan dalam batas-batas daya  dan kekuatannya. Tidak ada suatu syariat yang diwajibkan-Nya yang berat  dilaksanakan oleh hamba-Nya bila diukur dengan kemampuannya, hanya  manusialah yang memandangnya berat karena keengganannya atau ia  disibukkan oleh urusan dunianya atau menghalanginya dari melaksanakan  keinginannya.
 Padahal perintah itu seperti salat umpamanya amat  ringan dan enteng bagi orang yang telah biasa mengerjakannya bahkan  salat itupun dapat meringankan beban dan tekanan hidup yang dideritanya  bila ia benar-benar mengerjakannya dengan tekun dan khusyuk. Muqatil  berkata, "Barangsiapa tidak sanggup mengerjakan salat dengan berdiri ia  boleh mengerjakannya dalam keadaan duduk, dan kalaupun tidak sanggup  duduk maka dengan isyarat sajapun sudah cukup. Karena itu tidak ada  alasan sama sekali bagi orang mukmin untuk membebaskan dirinya dari  kewajiban salat, demikian pula kewajiban-kewajiban lainnya karena semua  kewajiban itu adalah dalam batas-batas kemampuannya. Hanya nafsu dan  keinginan manusialah yang menjadikan kewajiban-kewajiban itu berat  baginya. Maka orang yang Seperti ini telah berbuat zalim terhadap  dirinya sendiri dan akan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan atas  keingkaran dan keengganannya. Tak ada suatu pelanggaranpun terhadap  perintah Allah melainkan sudah dicatat dalam buku catatan amalnya,  demikian pula amal perbuatan yang baik, baik kecil maupun besar semuanya  tercatat dalam buku itu sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
 
 Artinya:هذا كتابنا ينطق عليكم بالحق إنا كنا نستنسخ ما كنتم تعملون
 (Allah  berfirman), "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu  dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah  kamu kerjakan". (Q.S. Al Jasiah: 29)
 Dan firman-Nya:
 
 Artinya:ووضع  الكتاب فترى المجرمين مشفقين مما فيه ويقولون يا ويلتنا مال هذا الكتاب لا  يغادر صغيرة ولا كبيرة إلا أحصاها ووجدوا ما عملوا حاضرا ولا يظلم ربك أحدا
 Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat  orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di  dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang  tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia  mencatat semuanya, dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada  (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (Q.S. Al  Kahfi: 49)
 Mereka akan diberi balasan sesaui dengan perbuatannya  yang tertera dalam buku catatan itu dan mereka tidak akan dirugikan  sedikitpun.
 |  | 
   | 63 | Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam  kesesatan dari (memahami kenyataan) ini, dan mereka banyak mengerjakan  perbuatan-perbuatan (buruk) selain daripada itu, mereka tetap  mengerjakannya.(QS. 23:63) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 63 
 
 بَلْ قُلُوبُهُمْ فِي غَمْرَةٍ مِنْ هَذَا وَلَهُمْ أَعْمَالٌ مِنْ دُونِ ذَلِكَ هُمْ لَهَا عَامِلُونَ (63 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa hati kaum musyrikin telah berpaling  dan lalai dari memperhatikan petunjuk-petunjuk yang dibawa Alquran dan  tidak mau mengambil manfaat dari padanya. Padahal petunjuk-petunjuk  itulah yang dapat membawa mereka kepada kebahagiaan hidup di dunia dan  akhirat. Seandainya mereka mau membaca dan memperhatikannya barang  sedikit tentulah hati mereka akan terbuka dan melihat bahwa ajaran  Alquran itu memang amat berguna dan semua yang terkandung di dalamnya  adalah benar. Mereka akan mengakui bahwa semua perbuatan manusia akan  dipertanggungjawabkan di hadapan Allah tanpa kecuali. Inilah kesalahan  mereka yang pertama yang membawa kepada kesalahan-kesalahan lain dan  menyebabkan mereka tidak memperdulikan lagi norma-norma akhlak yang  mulia, berbuat sekehendak hati tanpa memperhatikan hak-hak orang-orang  lain. Apa saja yang mereka ingini mereka rebut walaupun dengan merampas  dan menganiaya kaum lemah. Karena itu pula mereka telah tenggelam dalam  kemusyrikan dan mata hari mereka telah buta tidak dapat lagi membedakan  mana yang benar dan mana yang sesat, telinga mereka telah tuli tidak  dapat lagi mendengar mutiara-mutiara hikmah.
 Yang benar adalah paham  mereka sendiri dan apa yang mereka warisi dari nenek moyang mereka.  Semua yang bertentangan dengan itu harus dibasmi, dibuang jauh-jauh.  Alquran itu hanya dongengan orang-orang yang dahulu yang dibawa oleh  orang yang gila atau hanya gubahan seorang penyair atau ajaran yang  diterima Muhammad dari Ahli kitab. Apabila diberikan kepada mereka  keterangan yang nyata yang tak dapat dibantah sehingga mereka  mengatakan, kami tak dapat menerimanya karena bertentangan dengan apa  yang dianut dan dipercayai moyang kami seperti tersebut dalam ayat:
 
 Artinya:بل قالوا إنا وجدنا آباءنا على أمة وإنا على آثارهم مهتدون
 Bahkan  mereka berkata , "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut  suatu agama dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk  dengan (mengikuti) jejak mereka". (Q.S. Az Zukhruf: 22)
 |  | 
   | 64 | Hingga apabila Kami timpakan azab kepada  orang-orang yang hidup mewah di antara mereka, dengan serta merta mereka  memekik minta tolong.(QS. 23:64) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 64 
 
 حَتَّى إِذَا أَخَذْنَا مُتْرَفِيهِمْ بِالْعَذَابِ إِذَا هُمْ يَجْأَرُونَ (64 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum musyrikin dan semua orang yang  ingkar dan durhaka akan disiksa dengan siksan yang pedih. Dikala mereka  telah dikepung oleh azab yang dahsyat dan mengerikan sebagai balasan  atas keingkaran dan kedurhakaan mereka, mereka berteriak-teriak minta  tolong dan sangat menyesali nasib mereka yang buruk itu, terutama  pemimpin-pemimpin dan orang-orang kaya mereka yang pernah hidup di dunia  dengan senang dan penuh kenikmatan. Tetapi siapa yang dapat menolong  mereka di waktu itu karena semua urusan dan keputusan berada di tangan  Allah (Tuhan Yang Maha Esa). Sesalan mereka tiada berguna lagi karena  nasi sudah menjadi bubur, kesalahan dan kedurhakaan mereka tak dapat  diampuni lagi.
 |  | 
   | 65 | Janganlah kamu memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan dari Kami.(QS. 23:65) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 65 
 
 لَا تَجْأَرُوا الْيَوْمَ إِنَّكُمْ مِنَّا لَا تُنْصَرُونَ (65 Allah  berfirman terhadap mereka , "Janganlah kamu berteriak-teriak meminta  tolong pada hari ini, karena tak ada gunanya teriakkanmu itu. Hari ini  adalah hari pembalasan terhadap apa yang kamu kerjakan di dunia dahulu".  Inilah ketetapan yang sudah pasti dari Tuhanmu yang harus kamu terima,  tak ada yang dapat menolong kamu atau membebaskan kamu dari azab ini dan  kamu tak dapat menghindarkan diri daripada-Nya.
 |  | 
   | 66 | Sesungguhnya ayat-ayat-Ku (Al quran) selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kamu selalu berpaling ke belakang.(QS. 23:66) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 66 
 
 قَدْ كَانَتْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ تَنْكِصُونَ (66 Tatkala  di dunia, telah dibacakan kepadamu ayat-ayat Kami oleh seorang Rasul  yang Kami utus kepadamu, tetapi kamu mendustakannya, memperolok-olokkan  dan menghinanya karena kesombongan dan kecongkakanmu padahal petunjuk  dan ajaran yang dibawanya adalah benar dan sangat bermanfaat bagi kamu  kalau kamu memperhatikan dan mendengarkannya.
 |  | 
   | 67 | Dengan menyombongkan diri terhadap Al quran  itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu  bercakap-cakap di malam hari.(QS. 23:67) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'minuun 67 
 
  مُسْتَكْبِرِينَ بِهِ سَامِرًا تَهْجُرُونَ(67 (Dengan menyombongkan diri) tidak mau beriman (akan keakuan kalian)  yakni membanggakan Kakbah atau tanah suci yang kalian tempati, maksudnya kalian beranggapan bahwa diri kalian  adalah penduduknya, oleh karena itu kalian merasa dalam keadaan aman dari azab Allah, berbeda dengan kaum-kaum yang lain  di tempat tinggal mereka selain dari tanah suci (dan seraya bergadang) lafal Samiran menjadi Hal, artinya mereka  berkumpul membentuk suatu kelompok sambil berbincangbincang di waktu malam hari; hal ini mereka lakukan di sekeliling Kakbah (kalian  mengucapkan perkataan-perkataan yang keji terhadapnya") lafal Tahjuruuna ini jika berasal dari Fi'il Tsulatsi  artinya tidak menganggap Alquran. Jika berasal dari Fi'il Ruba'i berarti mereka membuat-buat perkataan yang keji tanpa hak terhadap diri  Nabi saw. dan Alquran.
 |  | 
   | 68 | Maka apakah mereka tidak memperhatikan  perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak  pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?(QS. 23:68) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 68 
 
 أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ أَمْ جَاءَهُمْ مَا لَمْ يَأْتِ آبَاءَهُمُ الْأَوَّلِينَ (68 Pada  ayat ini Allah mencerca perbuatan dan ucapan mereka yang tak sopan dan  tak masuk akal itu. Apakah mereka tidak memperhatikan ayat-ayat Alquran  bagaimana induk dan tinggi susunan kata-katanya, pada hal mereka  mempunyai kesempatan yang luas untuk memperhatikannya. Tak terdapat di  dalam Alquran itu kelemahan, pertentangan atau sesuatu yang mengurangi  nilai sastranya atau merendahkan pengertian yang terdapat di dalamnya.  Bahkan di dalamnya terdapat dalil-dalil dan hujah-hujah yang nyata yang  tak dapat dibantah, terdapat dasar-dasar akhlak yang mulia, syariat dan  peraturan yang dapat membawa mereka ke tingkat yang paling atas bila  mereka mau mengamalkan dan mematuhinya. Ataukah mereka menganggap  kedatangan Muhammad sebagai rasul suatu hal yang mustahil yang belum  pernah terjadi pada umat-umat yang terdahulu, pada hal mereka mengetahui  adanya Rasul-rasul yang terdahulu itu bagaimana nasib umat-umat yang  mengingkari mereka bahkan mereka melihat sendiri bekas-bekas yang  ditinggalkan umat-umat yang durhaka itu.
 |  | 
   | 69 | Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya?(QS. 23:69) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 69 
 
 أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ (69 Ataukah  mereka tidak kenal kepada Muhammad, Rasul mereka sehingga mereka  mengingkarinya. Tidak! Mereka mengenal Muhammad sejak masa kecilnya,  sebagai seorang yang baik budi pekerti, seorang yang paling terpercaya  di kalangan mereka, seorang keturunan dari Bani Hasyim yang mereka  hormati dan mereka segani, sehingga mereka sendiri memberikan julukan  terhadapnya dengan Al Amin (seorang yang paling dipercaya) Abu Sofyan  sebagai kepala perutusan mereka kepada Romawi, ketika ditanya bagaimana  sifat-sifat Muhammad, dia menjawab Muhammad seorang dari keturunan  keluarga yang mulia, terkenal dengan kebenaran ucapannya dan amanahnya.
 |  | 
   | 70 | Atau (apakah patut) mereka berkata:` Padanya  (Muhammad) ada penyakit gila. `Sebenarnya dia telah membawa kebenaran  kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu.(QS. 23:70) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 70 
 
 أَمْ يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ (70 Ataukah  mereka menganggapnya sebagai seorang gila yang tidak sadar akan  ucapan-ucapannya pada hal mereka tahu benar bahwa Muhammad tidak gila,  mengakui bahwa dia adalah seorang yang paling cerdas diantara mereka  seorang cendekiawan yang bijaksana sehingga mereka pernah mengangkatnya  sebagai pemisah antara mereka, ketika mereka bertengkar siapa yang akan  meletakkan hajar aswad di tempatnya setelah mereka merombak dan  memperbaiki bangunan Kakbah.
 Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa  Muhammad adalah pembawa kebenaran dari Tuhannya, bukan sebagai yang  mereka tuduhkan itu. Dia mengajak mereka supaya meninggalkan  sembahan-sembahan dan berhala-berhala dan kembali kepada agama tauhid  yang murni agama nenek moyang mereka Nabi Ibrahim. Dia adalah pembawa  agama yang mempunyai syariat dan peraturan untuk kebahagiaan manusia di  dunia dan di akhirat. Tetapi kebanyakan mereka benci kepada kebenaran  yang dibawanya, karena hati mereka telah tertutup oleh kegelapan syirik,  dosa dan kedurhakaan sehingga mereka berpaling dari jalan yang benar  dan selalu menempuh jalan yang sesat dan tak dapat lagi memahami  kebenaran, bahkan mereka benci kepada kebenaran itu. Memang ada di  antara mereka yang sadar dan insaf, mengakui dalam hatinya bahwa agama  yang dibawa Muhammad itu adalah agama yang benar dan baik, tetapi karena  takut dicemooh kaumnya yang kafir mereka tidak mau beriman seperti  halnya paman Nabi sendiri yaitu Abu Talib. Ia pernah mengatakan, "Kalau  tidaklah karena takut akan dicerca oleh pemimpin-pemimpin kabilah kami,  tentulah kami benar-benar telah menjadi pengikutnya dalam segala hal.
 |  | 
   | 71 | Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu  mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di  dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan  (Al quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.(QS. 23:71) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 71 
 
 وَلَوِ  اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ  وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ  مُعْرِضُونَ (71 Kemudian Allah menjelaskan bahwa kalau Alquran  mengikuti kemauan mereka yang sesat itu seperti mempersekutukan Allah,  mengatakan bahwa Dia mempunyai anak, membenarkan perbuatan-perbuatan  dosa dan munkar, tentulah dunia ini akan rusak binasa sebagaimana  tersebut dalam firman-Nya:
 
 Artinya:لو كان فيهما آلهة إلا الله لفسدتا فسبحان الله رب العرش عما يصفون
 Sekiranya  ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya  itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy dari  apa yang mereka sifatkan. (Q.S. Al Anbiya: 22)
 Kalau Alquran  membolehkan perbuatan aniaya dan meninggalkan keadilan tentulah akan  terjadi kekacauan dan kegoncangan hebat dalam masyarakat. Kalau Alquran  membolehkan pelanggaran hak, perampasan harta sehingga si lemah menjadi  santapan yang empuk bagi si kuat tentulah dunia ini tidak akan aman dan  tenteram selama-lamanya. Hal ini telah terbukti pada diri mereka  sendiri. Hampir saja masyarakat Arab di masa Jahiliah rusak binasa,  karena tak mempunyai norma-norma akhlak yang mulia, tak ada syariat dan  +peraturan yang mereka patuhi. Mereka hanya membangga-banggakan kekayaan  dan kekuatan sehingga untuk memperebutkannya mereka jatuh dalam jurang  perselisihan dan peperangan yang tak habis-habisnya. Lalu Allah  menerangkan lagi bahwa Dia telah mengaruniakan kepada mereka sesuatu  yang seharusnya menjadi kebanggaan mereka sendiri yaitu Alquran. Mengapa  mereka berpaling dari padanya dan menolaknya, menganggap hina dan  memperolok-olokkannya. Kalau mereka sadar dan insaf tentulah mereka  tidak akan berbuat seperti itu. Memang terbukti kemudian bahwa Alquran  itu menjadikan mereka bangsa yang mulia dan mereka berbangga dengan  turunnya Alquran (pada mulanya) kepada mereka dan dalam bahasa mereka,  sesuai dengan firman Allah:
 
 Artinya:وإنه لذكر لك ولقومك وسوف تسألون
 Dan  sesungguhnya Alquran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar  bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban.  (Q.S. Az Zukhruf: 44)
 |  | 
   | 72 | Atau kamu meminta upah kepada mereka?, Maka upah dari Tuhanmu adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rezki Yang Paling Baik.(QS. 23:72) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 72 
 
 أَمْ تَسْأَلُهُمْ خَرْجًا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (72 Pada  ayat ini Allah menanyakan suatu kemungkinan lagi mengapa mereka tidak  mau menerima ajaran-ajaran Alquran karena Nabi Muhammad saw meminta  kepada mereka imbalan jasa atas penyampaian ajaran-ajaran itu. Padahal  Nabi Muhammad saw tidak pernah meminta apa-apa dari mereka karena dia  menyadari bahwa penyampaian risalah itu adalah kewajiban yang harus  dilaksanakan sebaik-baiknya atas perintah Tuhannya. Kalau ada sesuatu  yang diharapkannya maka harapan itu tiada lain hanyalah keridaan Allah  yang dengan keridaan-Nya ia akan berbahagia dan dengan keridaan Allah  itu ia akan mendapat balasan karunia yang tidak akan putus-putus sebagai  tersebut dalam firman-Nya:
 
 Artinya:قل ما سألتكم من أجر فهو لكم إن أجري إلا على الله وهو على كل شيء شهيد
 Katakanlah,  "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku  hanyalah dari Allah. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (Q.S.  Saba: 47)
 Karunia dari Allah itulah yang aku harapkan, karena Dia adalah sebaik-baik Yang memberi karunia.
 |  | 
   | 73 | Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.(QS. 23:73) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 73 
 
 وَإِنَّكَ لَتَدْعُوهُمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (73 Kemudian  pada ayat ini Allah meyakinkan Nabi Muhammad saw bahwa dia benar-benar  menyeru kaumnya kepada jalan yang lurus yang membawa mereka kepada  kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka janganlah engkau hai Muhammad  terpengaruh dengan kata-kata orang-orang kafir itu yang menghina dan  mencemoohkanmu. Semua ucapan-ucapan mereka itu adalah bohong belaka yang  keluar dari mulut mereka karena dengki dan sakit hati.
 |  | 
   | 74 | Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus).(QS. 23:74) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 74 
 
 وَإِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ عَنِ الصِّرَاطِ لَنَاكِبُونَ (74 Orang-orang  yang tidak mau beriman itu dan tidak percaya kepada hari akhirat,  benar-benar telah meyimpang dari jalan yang benar. Kepada mereka telah  diberikan alasan-alasan dan perumpamaan-perumpamaan yang kalau sedikit  saja mereka mau mendengarkan dan memikirkannya tentulah mereka akan  sadar dan kembali kepada kebenaran. Tetapi hati dan pikiran mereka telah  ditutupi oleh kesombongan, kedurhakaan dan perbuatan dosa yang selalu  mereka lakukan. Mereka tidak berhak sama sekali atas rahmat dan kasih  sayang Allah karena orang-orang yang demikian sifatnya tidak ada gunanya  sama sekali berbuat baik kepada mereka.
 |  | 
   | 75 | Andaikata mereka Kami belas kasihani, dan Kami  lenyapkan kemudharatan yang mereka alami, benar-benar mereka akan terus  menerus terombang-ambing dalam keterlaluan mereka.(QS. 23:75) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 75 
 
 وَلَوْ رَحِمْنَاهُمْ وَكَشَفْنَا مَا بِهِمْ مِنْ ضُرٍّ لَلَجُّوا فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ (75 Andai  kata Kami memberi rahmat kepada mereka dan Kami singkirkan dari mereka  bahaya yang mengancam mereka, maka mereka tidak akan mensyukuri rahmat  itu, bahkan mereka akan bertambah durhaka dan tetap akan melakukan  maksiat dan kelaliman. Tidak ada suatu kebaikanpun yang dapat diharapkan  dari mereka. Bahkan andai kata mereka di akhirat nanti setelah melihat  dahsyatnya siksaan yang akan ditimpakan ke atas diri mereka, kemudian  diperkenankan permintaan mereka untuk dikembalikan ke dunia untuk  memperbaiki kesalahan mereka namun mereka akan tetap juga melakukan  maksiat dan akan tetap juga menjadi orang-orang yang ingkar dan durhaka.
 |  | 
   | 76 | Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan  azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan  (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.(QS. 23:76) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 76 
 
 وَلَقَدْ أَخَذْنَاهُمْ بِالْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوا لِرَبِّهِمْ وَمَا يَتَضَرَّعُونَ (76 Kami  telah menimpakan azab kepada mereka pada peperangan Badar sehingga  banyak pemimpin dan pembesar mereka yang mati terbunuh tetapi mereka tak  pernah tunduk kepada Allah dan tak pernah patuh mengikuti ajaran dan  perintah-Nya. Tak pernah mereka merendahkan diri kepada-Nya bahkan tetap  sombong dan takabur dan tak pernah berhenti melakukan kelaliman dan  perbuatan dosa, bahkan mereka bertambah sesat dan bertambah giat  memerangi agama Allah sehingga mereka menyiapkan tentara dan alat-alat  perang yang lebih banyak dan lebih besar lagi.
 |  | 
   | 77 | Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu  pintu tempat azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka  menjadi putus asa.(QS. 23:77) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 77 
 
 حَتَّى إِذَا فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا ذَا عَذَابٍ شَدِيدٍ إِذَا هُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ (77 Sebenarnya  mereka yang telah jauh sesat dari jalan yang benar itu tidak akan sadar  dan insaf kecuali bila datang Hari Kiamat, dan dibukakan untuk mereka  pintu siksaan yang berat, di waktu itulah baru mereka menyesal dan  mengharapkan ampunan dari Allah, tetapi saat itu bukanlah saat untuk  bertobat. Sesalan mereka tak ada gunanya lagi dan tobat merekapun tidak  akan diterima. Pastilah mereka dijerumuskan ke dalam neraka sebagai  balasan atas keingkaran dan kedurhakaan mereka di dunia sebagaimana  tersebut dalam firman Allah:
 
 Artinya:ذلكم بما كنتم تفرحون في الأرض بغير الحق وبما كنتم تمرحون ادخلوا أبواب جهنم خالدين فيها فبئس مثوى المتكبرين
 Yang  demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan  yang tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).  (Dikatakan kepada mereka), "Masuklak kamu ke pintu-pintu neraka  Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat  bagi orang-orang yang sombong". (Q.S. Al Mu'min: 75-76)
 |  | 
   | 78 | Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.(QS. 23:78) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 78 
 
 وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (78 Pada  ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia telah mengaruniakan kepada manusia  pendengaran, penglihatan dan hati. Sekiranya manusia mau memperhatikan  dan memikirkan karunia Allah yang tiga macam itu saja yaitu mata,  telinga dan hati, niscaya dia akan mengakui betapa besarnya nilai nikmat  yang amat ajaib itu, betapa teliti dan halusnya ciptaan-Nya. Telinga  menurut susunan yang amat sederhana kelihatannya itu dapat menangkap  berbagai macam suara yang berbeda-beda. Suara binatang, burung-burung  suara yang terjadi pada alam sekitar seperti suara angin yang menderu,  suara petir yang mengguntur dan beraneka ragam suara yang ditimbulkan  oleh peradaban manusia seperti surra kendaraan dan mesin-mesin, suara  musik yang mengalun dan suara nyanyian yang merdu. Segala macam suara  itu dapat dibedakannya satu persatu dan dapatlah dia menentukan sikap  terhadap apa yang didengarnya. Mata dapat menangkap cahaya dan bentuk  sesuatu, dapat membedakan berbagai macam warna, dapat melihat keindahan  alam, dapat menyelidiki mana yang bermanfaat dan mana yang berbahaya.  Kemudian hati yang dapat merasakan berbagai macam perasaan dan meneliti  setiap kejadian serta mengambil kesimpulan darinya, seterusnya  menentukan sikap terhadapnya. Kalau benar-benar manusia mempergunakan  alat-alat itu sebaik-baiknya tentulah dia akan mendapat manfaat yang  banyak sekali dan akhirnya sampailah kepada suatu kesimpulan bahwa  pemberi nikmat dan karunia itu adalah Maha Luas ilmunya. Maha kuasa atas  segala sesuatu, Dia patut dipuji dan disyukuri atas segala anugerah-Nya  itu. Tetapi ternyata sedikit sekali manusia yang sampai kepada derajat  itu. Seperti yang difirmankan Allah:
 
 Artinya:وجعلنا لهم سمعا وأبصارا  وأفئدة فما أغنى عنهم سمعهم ولا أبصارهم ولا أفئدتهم من شيء إذ كانوا  يجحدون بآيات الله وحاق بهم ما كانوا به يستهزئون
 Dan  Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati,  tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna  sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat  Allah dan mereka telah diliputi siksa yang dahulu selalu mereka  memperolok-olokkannya. (Q.S. Al Ahqaf: 26)
 |  | 
   | 79 | Dan Dialah yang menciptakan serta mengembang biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nya-lah kamu akan dihimpunkan.(QS. 23:79) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 79 
 
 وَهُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (79 Di  antara karunia Allah kepada manusia ialah menciptakan manusia dengan  sempurna, dibekali dengan pendengaran, penglihatan dan mata hati dan  lain-lain persiapan sehingga dia dapat memanfaatkan semua yang  diciptakan Allah di bumi dan di langit yang memang diciptakan oleh Allah  untuk manusia sebagai tersebut dalam firman-Nya:
 
 Artinya:هو الذي خلق لكم ما في الأرض جميعا
 Dia lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. (Q.S. Al Baqarah: 29)
 Dan firman-Nya:
 
 Artinya:ألم تروا أن الله سخر لكم ما في السموات وما في الأرض وأسبغ عليكم نعمه ظاهرة وباطنة
 Tidakkah  kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk  (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan  menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. (Q.S. Luqman: 20)
 Dia  menciptakan manusia dengan persediaan-persediaan yang lengkap agar dia  benar-benar menjadi Khalifah di muka bumi. Tak ada makhluk di bumi ini  yang lebih sempurna ciptaannya dan pada manusia seperti tersebut dalam  firman-Nya:
 
 Artinya:لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم
 Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S. At Tin: 4)
 Dengan  keistimewaan itu manusia harus bersyukur kepada Penciptanya dengan  memanfaatkan karunianya itu dengan sebaik-baiknya, beramal dan bekerja  untuk kemaslahatan dunia dan akhiratnya. Karena nanti Allah akan  mengumpulkan manusia seluruhnya di padang mahsyar untuk menerima  perhitungan amal perbuatannya selama hidup di dunia.
 |  | 
   | 80 | Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan,  dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu  tidak memahaminya?(QS. 23:80) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 80 
 
 وَهُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (80 Di  antara karunia-Nya juga ialah menghidupkan dan mematikan, manusia tidak  akan dapat menikmati kehidupan dunia kalau Allah tidak mengaruniakan  roh kepadanya. Dengan adanya roh di dalam jasadnya barulah manusia dapat  berusaha, berikhtiar dan berpikir untuk mencapai apa yang diingini dan  dicita-citakannya. Tak ada yang mengetahui rahasia hidup mati ini  kecuali Allah SWT. Telah berabad-abad bahkan beribu tahun manusia  berusaha untuk mengetahui rahasia roh ini agar dia dapat hidup  selamanya, tetapi sampai sekarang tak ada ilmuwanpun yang sanggup  membukakan rahasia itu. Benarlah soal roh itu adalah suatu rahasia yang  gaib yang tidak diketahui kecuali oleh Allah sebagai tersebut dalam  firman-Nya:
 
 Artinya:ويسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي وما أوتيتم من العلم إلا قليلا
 Dan  mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk  urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.  (Q.S. Al Isra': 85)
 Selanjutnya Dialah yang mempergilirkan malam dan  siang. Malam dijadikan waktu untuk istirahat dan siang dijadikan waktu  untuk berusaha dan bekerja. Dapat dibayangkan bagaimanakah jadinya dunia  ini kalau yang ada siang saja, demikian pula sebaliknya. Mungkin dunia  ini dan segala makhluk yang ada di atasnya akan mati terbakar karena  selalu ditimpa terik matahari yang amat panas itu atau mungkin dunia ini  akan mati dengan segala isinya kalau yang ada hanya malam saja  sepanjang waktu, karena tak ada hangat dan panas yang menjadi sebab  hidupnya makhluk duniawi ini. Allah sangat menyesalkan manusia, manusia  yang tidak mengingat betapa besarnya karunia-Nya terhadap mereka.  Mengapa mereka tidak memikirkan dan meperhatikannya, agar mereka  bersyukur dan berterima kasih keqada-Nya atas segala nikmat dan  karunia-Nya itu?.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar