Minggu, 11 Agustus 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AL-FURQAAN AYAT 21 - 40 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-FURQAAN
Ayat [77]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/4
21 Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan Kami:` Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita? `Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kezaliman.(QS. 25:21)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 21 

وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا (21

Orang-orang yang mengingkari dan tidak percaya hari kebangkitan pada Hari Kiamat bahwa mereka akan dihadapkan ke hadirat Allah untuk diadili segala amal perbuatannya di dunia, mereka berkata dengan penuh kesombongan: "Mengapa tidak diturunkan kepada kita malaikat yang menjadi saksi atas kebenaran Muhammad, sehingga dapat menghilangkan keragu-raguan kita tentang kebenaran wahyu yang diturunkan kepadanya atau jika hal itu sulit untuk dilaksanakan, mengapa kita tidak langsung saja melihat Tuhan kita yang dengan nyata menerangkan kepada kita bahwa Muhammad itu benar-benar diutus oleh-Nya untuk menyampaikan kabar gembira dan memberi peringatan, dan jika yang demikian itu dilaksanakan, niscaya kita semuanya akan beriman kepada Muhammad". Mereka mengucapkan yang demikian itu tidak lain hanyalah karena kesombongan mereka sendiri, dan karena kelaliman mereka dengan mendustakan seorang utusan Allah. Mereka sama sekali tidak menghiraukan mukjizat besar dan nyata yang telah dikemukakan oleh Rasulullah saw kepada mereka, dan setiap orang yang berakal sehat pasti tercengang mendengar ucapan-ucapan mereka itu dan menilainya seperti ucapan orang yang sinting sebagaimana tercantum dalam firman Allah:


أم تأمرهم أحلامهم بهذا أم هم قوم طاغون
Artinya:
Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?. (Q.S. At Tur: 32)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 21

وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا (21

(Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuannya dengan Kami,) yakni orang-orang yang tidak takut kepada adanya hari berbangkit dan hari pembalasan ("Mengapakah tidak) (diturunkan kepada kita malaikat) yang menjadi Rasul-rasul kepada kita (atau mengapa kita tidak melihat Rabb kita?") kemudian kita diberi tahu, bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya. Lalu Allah berfirman, ("Sesungguhnya mereka memandang besar) merasa besar (tentang diri mereka dan mereka telah melampaui batas) berlaku sangat kurang ajar (dengan kelewat batas yang sangat besar) disebabkan mereka berani meminta melihat Allah swt. di dunia. Lafal 'Atauw dengan memakai huruf Wau sesuai dengan kata asalnya, berbeda dengan lafal 'Ataa yang huruf akhirnya telah diganti menjadi Ya, seperti dalam surah Maryam.
22 Pada hari mereka melihat-malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata:` Hijraan mahjuura `(QS. 25:22)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 22 

يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلَائِكَةَ لَا بُشْرَى يَوْمَئِذٍ لِلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَحْجُورًا (22

Pada hari orang-orang kafir itu melihat malaikat maka pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa, ketika mereka berkata: "hijran mahjura", yang artinya diharamkan kepada kamu menerima kabar baik yaitu akan dapat ampunan atau masuk surga, karena keduanya itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan membenarkan Rasul-Nya". Kemudian Allah SWT menjelaskan sebab-sebab kemalangan dan kerugian orang kafir itu pada ayat berikutnya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 22

يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلَائِكَةَ لَا بُشْرَى يَوْمَئِذٍ لِلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَحْجُورًا (22

(Pada hari mereka melihat Malaikat) di antara makhluk-makhluk Allah yang lainnya, yaitu pada hari kiamat. Lafal Yauma dinashabkan oleh lafal Udzkur, yang keberadaannya diperkirakan sebelumnya; maksudnya, ingatlah pada hari mereka melihat Malaikat (di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa) yakni orang-orang kafir, berbeda keadaannya dengan orang-orang Mukmin, bagi mereka kabar gembira yaitu mendapatkan surga (dan mereka berkata: 'Hijran mahjuuran'") sebagaimana kebiasaan mereka di dunia apabila mereka tertimpa kesengsaraan, artinya: lindungilah kami di tempat perlindungan. Mereka pada hari itu meminta perlindungan kepada Malaikat. Kemudian Allah berfirman,
23 Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.(QS. 25:23)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 23 

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا (23

Allah akan memperlihatkan segala kebaikan yang pernah dikerjakan orang kafir selama hidup di dunia seperti; menghubungkan silaturahmi, menolong orang yang menderita, memberikan derma untuk meringankan bencana alam, memberi bantuan kepada rumah sakit, yatim piatu, membebaskan atau menebus orang-orang tawanan dan sebagainya. Kebaikan-kebaikan itu walaupun besarnya laksana gunung, mereka hanya dapat melihat saja, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan di angkasa. Mereka sedikitpun tidak dapat mengambil manfaat darinya, sehingga mereka duduk termenung penuh dengan penyesalan. Itulah yang mereka rasakan sebagai akibat kekafiran dan kesombongan mereka. Jauh berbeda sekali dengan nasib orang-orang yang beriman.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 23 

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا (23

("Dan Kami hadapi) kami hadapkan (segala amal yang mereka kerjakan) amal kebaikan seperti sedekah, menghubungkan silaturahmi, menjamu tamu dan menolong orang yang memerlukan pertolongan sewaktu di dunia (lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.") amal perbuatan mereka tidak bermanfaat sama sekali pada hari itu, tidak ada pahalanya sebab syaratnya tak terpenuhi, yaitu iman, akan tetapi mereka telah mendapatkan balasannya selagi mereka di dunia.
24 Penghuni-penghuni syurga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.(QS. 25:24)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 24 

أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا (24

Kaum mukmin penghuni surga, pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dibanding dengan tempat kediaman kaum musyrikin di dunia yang oleh mereka selalu dijadikan kemegahan dan kemewahan. Tempat kediaman ahli surga, adalah merupakan tempat istirahat yang paling indah. Kenikmatan di dunia hanya sebentar dapat dirasakan yaitu selama hidup saja dan kesenangannyapun hanya memperdayakan belaka, seperti tersebut dalam firman Allah SWT:


كل نفس ذائقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم القيامة فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Q.S. Ali Imran: 185)


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 24 

أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا (24

(Penghuni-penghuni surga pada hari itu) di hari kiamat (paling baik tempat tinggalnya) lebih baik daripada tempat tinggal orang-orang kafir sewaktu di dunia (dan paling indah tempat istirahatnya) lebih indah daripada tempat istirahat mereka sewaktu di dunia. Lafal Maqiila artinya tempat untuk beristirahat di tengah hari yang panas. Kemudian dari pengertian ini dapat diambil kesimpulan makna tentang selesainya masa perhitungan amal perbuatan, yaitu di waktu tengah hari, hanya memakan waktu setengah hari, seperti yang telah disebutkan di dalam hadis.
25 Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.(QS. 25:25)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 25 

وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا (25

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Muhammad supaya memberi peringatan kepada kaumnya tentang kedahsyatan hari kiamat, di mana langit akan pecah, dan semua benda angkasa yang berada di dalamnya akan hancur bagaikan kabut yang beterbangan, akibat benturan planet-planet dan bintang-bintang yang tidak berjalan lagi menurut ketentuan orbitnya masing-masing, sebagaimana dalam firman Allah:


وفتحت السماء فكانت أبوابا وسيرت الجبال فكانت سرابا
Artinya:
Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. (Q.S. An Naba: 19-20)
Dan seperti firman Allah:


إذا الشمس كورت وإذا النجوم انكدرت وإذا الجبال سيرت .... .... علمت نفس ما أحضرت
Artinya:
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan .. maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. (Q.S. At Takwir: 1,2,3 dan 14)
Maka pada hari yang dahsyat itu diturunkanlah malaikat secara bergelombang sambil membawa kitab-kitab yang berisi catatan semua amal hamba-hamba Allah yang mereka saksikan ketika mereka masih hidup di dunia untuk dijadikan bahan bukti ketika diadili Allah di padang mahsyar.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 25 

وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا (25

(Dan ingatlah di hari ketika langit pecah) yaitu semua langit (mengeluarkan kabut) seraya mengeluarkan kabut yang berwarna putih (dan diturunkan Malaikat) dari setiap lapisan langit (bergelombang-gelombang) pada hari kiamat itu. Dinashabkannya lafal Yauma karena pada sebelumnya diperkirakan ada lafal Udzkur. Menurut qiraat yang lain lafal Tasyaqqaqu dibaca Tasysyaqqaqu dengan ditasydidkannya huruf Syin yang diambil dari asal kata Tatasyaqqaqu. Kemudian huruf Ta yang kedua diganti menjadi Syin lalu diidgamkan kepada Syin yang kedua sehingga menjadi Tasysyaqqaqu. Sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi lafal Nuzzila dibaca Nunzilu dan lafal Al Malaaikatu dibaca Al Malaaikata, sehingga bacaan lengkapnya menurut qiraat ini menjadi Nunzilul Malaaikata, artinya, Kami menurunkan Malaikat-malaikat.
26 Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir.(QS. 25:26)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 26 

الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمَنِ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكَافِرِينَ عَسِيرًا (26

Kerajaan yang hak pada hari kiamat itu adalah kepunyaan Allah Yang Maha Pemurah. Dia-lah Yang mempunyai kekuasaan yang menentukan yang akan mengadili sekalian hamba-Nya dengan penuh keadilan dan memperlakukan hamba-hamba-Nya yang beriman dengan penuh kasih sayang. Pada hari itu terasa benar akibat kekafiran dan keingkaran orang-orang musyirikin, yaitu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir, karena tidak ada yang memberi syafaat atau pertolongan kepada mereka yang telah putus asa itu.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 26 

الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمَنِ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكَافِرِينَ عَسِيرًا (26

(Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Allah Yang Maha Pemurah) tiada seorang pun yang menyaingi-Nya dalam hal ini. (Dan adalah) hari itu (satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir) berbeda dengan keadaan orang-orang yang beriman.
27 Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata:` Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. `(QS. 25:27)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 27 

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27

Pada hari itu orang-orang yang zalim akan menggigit jari mereka dengan penuh penyesalan karena telah melalaikan kewajiban-kewajibannya selama hidup di dunia, dan dengan sombong, mereka telah berpaling dari kebenaran yang dibawa oleh utusan Allah kepada mereka. Mereka menangis tersedu-sedu mengharapkan kiranya dulu ketika hidup di dunia mereka mengikuti ajakan Rasulullah kepada jalan yang lurus yang membawa keselamatan dunia dan akhirat. Mereka berkata dengan penuh penyesalan: "Kiranya aku di dunia mengikuti Muhammad, aduhai kiranya dulu aku bersama-sama beliau mengambil jalan yang benar. Aduhai, kiranya aku dulu dapat menahan kesombongan sehingga dengan tulus ikhlas memeluk agama Islam". Hanya sayang keluhan itu tidak berguna lagi. Dan mereka mengeluh pula karena keliru mencari kawan.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 27 

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27

(Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim) orang musyrik, yaitu Uqbah bin Mu'ith yang pernah membaca dua kalimat syahadat, kemudian ia menjadi murtad demi mengambil hati Ubay bin Khalaf (menggigit dua tangannya) karena menyesal dan kecewa, di hari kiamat (seraya berkata, "Aduhai!) huruf Ya menunjukkan makna penyesalan (Kiranya dahulu aku mengambil bersama Rasul) yakni Nabi Muhammad (jalan) petunjuk.
28 Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab (ku).(QS. 25:28)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 28 

يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28

Inilah kecelakaan yang besar pula. Kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku yang telah menjerumuskan aku ke dalam kesesatan". Memang yang menjerumuskan manusia ke dalam kecelakaan dan kesesatan itu ada kalanya setan sendiri atau setan yang berbentuk manusia, seperti seorang musyrik Arab yang bernama Ubay bin Khalaf.
Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa seorang yang bernama 'Uqbah bin Abu Mu'it sering duduk menghadiri pengajian Nabi Muhammad saw, sehingga karena dipandang sebagai kenalannya, maka pada suatu hari ia mengundang Nabi saw makan di rumahnya. Setelah makanan disiapkan, Nabi saw tidak mau makan, melainkan setelah tuan rumah mengucapkan dua kalimat syahadat. Maka 'Uqbah mengucapkan kalimat syahadat, dan pada hari itu ia sudah dipandang memeluk agama Islam.
Berita tentang 'Uqbah masuk Islam itu setelah sampai kepada Ubay bin Khalaf teman akrabnya membangkitkan kemarahannya, sampai ia berkata kepada 'Uqbah: "Apa betul engkau telah meninggalkan agama nenek moyangmu dan memeluk agama Muhammad?" Uqbah menjawab: "Demi Allah, tidak. Muhammad hanya datang ke rumahku. Aku sodorkan makanan kepadanya, tetapi ia tidak mau makan kecuali bila aku sudah mengucapkan dua kalimah syahadat. Oleh karena aku malu, jika ada tamu tidak mau makan makananku, maka aku mengucapkan dua kalimat syahadat itu, dan sekali-kali bukan dengan maksud masuk Islam". Ubay bin Khalaf berkata: "Jika benar ucapanmu itu, bahwa kamu hanya berpura-pura saja, maka saya tidak suka bersahabat lagi dengan kamu kecuali kamu harus berani menginjak Muhammad dan meludahi wajahnya". Pada suatu hari Uqbah menjumpai Muhammad saw sedang salat di Darun Nadwah, dekat Baitullah, lalu dikerjakan perbuatannya yang terkutuk itu dan Nabi saw berkata: "Awas hai Uqbah, bila aku menjumpai nanti di luar kota Mekah, Insya Allah pasti aku akan memukulmu dengan pedang pada lehermu". Maka pada waktu perang Badar Uqbah ditawan dan Nabi menyuruh Ali bin Abu Talib memotong lehernya. Itulah akibat yang diderita oleh Uqbah bin Abu Mu'it, karena murtadnya dan perbuatannya yang sangat terkutuk terhadap Nabi ketika beliau sedang salat di muka Baitullah itu. Pantaslah jika ia pada hari kiamat nanti mengeluarkan keluhannya yang penuh dengan penyesalan itu.
Adapun nasib yang menimpa Ubay bin Khalaf, ialah ketika terjadi perang Uhud, Nabi saw melemparkan sebuah tombak kepadanya yang tepat mengenai tenggorokannya. Ia tidak banyak mengeluarkan darah, karena darahnya terbendung dalam kerongkongannya. Ia hanya meraung-raung saja menderita kesakitan, sehingga dengan cara sempoyongan ia kembali kepada kaumnya, yang tidak dapat menolong lagi dan iapun mati beberapa hari kemudian dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Oleh karena itu Nabi saw memberi pedoman supaya selalu mencari sahabat atau teman yang akrab yang baik. Sabda beliau:


الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل.
Artinya:
Manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar bersama teman se agamanya. Oleh karena itu, perhatikanlah olehmu siapa yang dijadikan teman akrabmu itu. (H.R. Abu Daud dan Tirmizi)
Dan sabda Rasulullah saw:


لا تصاحب إلا مؤمنا ولا يأكل طعامك إلا تقي
Artinya:
Jangan bersahabat melainkan dengan orang yang beriman, dan jangan memakan hidanganmu melainkan orang yang bertakwa. (H.R. Abu Daud dan Tirmizi)
Dan Sabda Rasulullah saw:


إنما مثل الجليس الصالح وجليس السوء كحامل المسك ونافخ الكير فحامل المسك إما أن يحذيك وإما أن تبتاع منه وإما أن تجد منه ريحا طيبة ونافخ الكير إما أن يحرق ثيابك وإما أن تجد منه ريحا منتنة
Artinya:
Perumpamaan teman duduk yang baik dan yang jahat, ialah seperti pembawa minyak kasturi dan pandai besi. Pembawa minyak kasturi itu adakalanya kamu menerima atau membeli minyak daripadanya. Dan paling sedikit kamu mendapatkan bau harum daripadanya. Adapun pandai besi kadang-kadang ia membakar pakaianmu karena semburan apinya atau paling sedikit kamu menjumpai bau keringatnya yang busuk". (H.R. Syaikhani dari Abu Musa Al Asy'ari)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 28 

يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28

(Kecelakaan besar bagiku) huruf Alif dari lafal Yaa Wailataa merupakan pergantian Ya Idhafah, asalnya adalah Yaa Wailatii maknanya alangkah binasanya aku (kiranya aku dahulu tidak menjadikan si Polan itu) yakni Ubay bin Khalaf yang dijilatnya tadi (teman akrab).
29 Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al quran ketika Al quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.(QS. 25:29)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 29 

لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29

Orang-orang kafir itu berkata: "Si Fulan itu telah menyesatkan aku dari ajaran Alquran dan dari beriman kepada Muhammad setelah petunjuk itu datang kepadaku. Dan adalah kebiasaan setan itu menipu manusia dan memalingkannya dari kebenaran dan tidak mau menolong manusia yang telah disesatkannya itu.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 29 

لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29

(Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari peringatan) Alquran (sesudah peringatan itu datang kepadaku") karena dialah yang menjadikan aku murtad dan tidak beriman lagi kepada Alquran. Kemudian Allah berfirman, ("Dan adalah setan itu terhadap manusia) yang kafir (selalu membuat kecewa.") karena ia akan meninggalkannya begitu saja, cuci tangan bilamana manusia tertimpa malapetaka.
30 Berkatalah Rasul:` Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al quran ini suatu yang tidak diacuhkan `.(QS. 25:30)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 30 

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (30

. Rasulullah saw berkata, seraya mengadu kepada Allah SWT: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku yang aku diutus untuk mengajak mereka kepada ketauhidan menjadikan Alquran ini sesuatu yang tidak dihiraukan lagi. Mereka tidak beriman kepadanya, tidak memperhatikan janjinya dan peringatan-peringatannya: Bahkan berpaling dari mendengarnya dan mengikutinya. Kemudian Allah menyuruh Rasul-Nya berlaku sabar menghadapi persoalan-persoalan yang berat itu.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 30 

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (30

(Berkatalah Rasul) Nabi Muhammad, ("Ya Rabbku! Sesungguhnya kaumku) kabilah Quraisy (menjadikan Alquran ini suatu yang diasingkan") ditinggal begitu saja. Maka Allah swt. berfirman,
31 Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.(QS. 25:31)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 31 

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا (31

Dan seperti itulah telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi musuh dari orang-orang yang berdosa yang selalu mencemoohkan kesucian agama dan meremehkan petunjuk yang dibawa oleh Rasul-rasul kepada mereka. Oleh karena itu janganlah engkau berputus asa ataupun merasa sendirian menghadapi tantangan-tantangan seperti itu, karena cukuplah Tuhanmu menjadi Pemimpin dan Penolongmu. Sesuai dengan firman Allah:


وكذلك جعلنا لكل نبي عدوا شياطين الإنس والجن يوحي بعضهم إلى بعض زخرف القول غرورا
Artinya:
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Q.S. Al An'am: 112)


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 31 

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا (31

("Dan seperti itulah) sebagaimana Kami telah menjadikan bagimu musuh dari kalangan orang-orang musyrik kaummu sendiri (Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi) sebelum kamu (musuh dari orang-orang yang berdosa) yakni orang-orang musyrik maka bersabarlah sebagaimana mereka bersabar. (Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk) bagimu (dan Penolong") yang menolong kamu terhadap musuh-musuhmu.
32 Berkatalah orang-orang yang kafir:` Mengapa Al quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? `; Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok.(QS. 25:32)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 32 

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا (32

Orang-orang Yahudi berkata: "Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepada Muhammad sekali turun saja?". Seperti kitab-kitab dari Allah sebelumnya. Kitab Taurat kepada Musa dan Zabur kepada Daud. Anggapan orang-oranag Yahudi bahwa kitab-kitab sebelum Alquran diturunkan kepada Rasul-rasul-Nya secara sekaligus adalah anggapan yang salah. Sebab kitab Taurat sendiri diturunkan dalam 18 tahun seperti diterangkan dalam beberapa nas dalam kitab Taurat. Maka Allah menolak anggapan mereka itu dan menerangkan apa sebab-sebabnya mengapa Alquran diturunkan secara berangsur-angsur. Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengan diturunkannya Alquran secara berangsur-angsur dan agar mudah dihafalkannya.
Tersebut dalam firman Allah:


وقرآنا فرقناه لتقرأه على الناس على مكث ونزلناه تنزيلا
Artinya:
Dan Alquran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (Q.S. Al Isra': 106)
Turunnya Alquran secara berangsur-angsur memang mengandung banyak hikmah:
1. Karena Nabi Muhammad saw tidak dapat membaca dan menulis (ummi) maka seandainya Alquran itu diturunkan kepadanya sekaligus, tentulah menjadi kesulitan baginya untuk menghafalnya dan menjaganya dari kesalahan dan kekhilafan.
2. Supaya hafalannya lebih sempurna dan terhindar dari segala kealpaan.
3. Seandainya Alquran itu diturunkan sekaligus, tentu syariat-syariatnyapun diturunkan sekaligus; dan yang demikian itu pasti mengakibatkan banyak kesulitan, tetapi karena turunnya berangsur-angsur maka datangnya syariatpun berangsur-angsur sehingga mudah dilaksanakan.
4. Karena turunnya Alquran itu berangsur-angsur, maka Nabi Muhammad saw. sering berjumpa dengan malaikat Jibril sehingga banyak menerima nasihat guna menambah semangat. kesabaran dan ketabahan dalam menunaikan risalah-Nya.
5. Karena turunnya Alquran banyak berkaitan dengan sebab-sebab turunnya seperti adanya pertanyaan-pertanyaan; peristiwa-peristiwa, kejadian, maka yang demikian itu lebih membekas dalam hati para sahabat karena merupakan pengalaman.
6. Dengan turunnya Alquran secara berangsur-angsur mereka tidak mampu meniru Alquran walaupun satu ayat, apalagi jika Alquran itu diturunkan secara sekaligus.
7. Sebagian hukum syariat Islam pada permulaannya diturunkan disesuaikan dengan adat-istiadat kaum Muslimin pada waktu itu, yang kemudian setelah mereka tambah cerdas dan bertambah tebal keimanannya baru diterapkan syariat Islam yang lebih sempurna dengan ayat-ayat Alquran yang turun kemudian. Seandainya Alquran itu diturunkannya sekaligus tentu hal demikian itu tidak mungkin terjadi. Dan kami menurunkannya dan membacakannya dengan perantaraan Jibril kelompok demi kelompok.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 32 

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا (32

(Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya Alquran sekali turun saja?") sebagaimana kitab Taurat, kitab Injil dan kitab Zabur. Allah menjawab melalui firman-Nya, "Kami sengaja menurunkannya (demikian) secara terpisah-pisah (supaya Kami perkuat hatimu dengannya) Kami menguatkan kalbumu dengan Alquran (dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok") Kami menurunkannya tahap demi tahap secara perlahan dan tidak tergesa-gesa, supaya mudah dipahami dan dihafal.
33 Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.(QS. 25:33)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 33 

وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا (33

Dan tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang batil yang mereka ada-adakan untuk menodai kerasulanmu, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar yang dapat menolak tuduhan mereka dan Kami berikan penjelasan yanag paling baik.
Hal seperti ini tersebut pula dalam firman Allah:


بل نقذف بالحق على الباطل فيدمغه فإذا هو زاهق
Artinya:
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. (Q.S. Al anbiya: 18)


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 33 

وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا (33

(Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang ganjil) untuk membatalkan perkaramu (melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar) yang menolak dan membantahnya (dan yang paling baik penjelasannya) untuk menjelaskan perkara yang sebenarnya kepada mereka.
34 Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahannam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.(QS. 25:34)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 34 

الَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَى جَهَنَّمَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلًا (34

Orang-orang yang dihimpun ke neraka Jahanam, dengan diseret atas muka mereka dengan rantai-rantai dan belenggu, ialah orang-orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. Nabi Muhammad disuruh Allah mengucapkan kata-kata ini kepada orang-orang kafir yang mengemukakan beberapa sifat yang ganjil dengan maksud untuk menodai kerasulannya, seolah-olah beliau ini menyuruh mereka untuk mengadakan perbandingan siapakah di antara mereka itu yang mendapat petunjuk dan siapa yang berada dalam kesesatan. Sesuai dengan firman Allah:


وإنا وإياكم لعلى هدى أو في ضلال مبين
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami atau kamu(orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Saba: 24)
Juga tersebut dalam hadis Rasulullah saw:


يحشر الناس يوم القيامة ثلاثة أصناف صنفا مشاة وصنفا ركبانا وصنفا على وجوههم قيل يا رسول الله كيف يمشون على وجوههم? قال إن +الذي أمشاهم على أقدامهم قادر على أن يمشيهم على وجوههم أما إنهم يتقون بوجوههم كل حدب وشوك
Artinya:
"Akan dikumpulkan manusia pada hari kiamat dalam tiga golongan. segolongan jalan kaki, segolongan lagi berkendaraan dan segolongan lagi berjalan di atas wajahnya. Rasulullah ditanya: "Bagaimana mereka berjalan di atas wajahnya?". Beliau menjawab: "Sesungguhnya Tuhan yang dapat menjalankan mereka di atas kedua kakinya mampu pula menjalankan mereka di atas wajahnya". Sesungguhnya mereka akan dapat menjaga wajahnya setiap yang menonjol dan berduri". (H.R. Tirmizi dari abu Hurairah)
Yang dimaksud di sini bahwa malaikat menyeret mereka atas wajah-wajahnya ke dalam neraka.
35 Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).(QS. 25:35)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 35 

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَا مَعَهُ أَخَاهُ هَارُونَ وَزِيرًا (35
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa seperti Kami telah menurunkan Alquran kepadamu dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya menyertai dia sebagai seorang wazir (pembantu) yang selalu diajak musyawarah untuk diminta pendapatnya. Dalam ayat lain diterangkan bahwa Harun itu diperbantukannya kepada Musa sebagai seorang Nabi. Dan hal ini tidak bertentangan karena walaupun Harun adalah seorang Nabi tetapi dalam bidang syariatnya mengikuti syariat Musa dan mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Musa dan Harun diperintahkan supaya menyampaikan risalahnya kepada Firaun dengan jaminan bahwa kemenangan terakhir pasti berada pada sisi mereka.
36 Kemudian Kami berfirman kepada keduanya:` Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami `. Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya.(QS. 25:36)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 36 

فَقُلْنَا اذْهَبَا إِلَى الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَدَمَّرْنَاهُمْ تَدْمِيرًا (36

Kemudian Allah memerintahkan kepada Musa dan Harun "pergilah kamu berdua kepada Firaun dan kaumnya yang telah mendustakan tanda-tanda ke Essan Allah yang berada di seluruh alam. Setelah mereka menunaikan tugasnya yaitu menyampaikan risalahnya, dengan lemah lembut ternyata sikap Firaun tetap mendustakan sehingga Allah membinasakan mereka sehancur-hancurnya. Seperti tersebut dalam firman Allah:


دمر الله عليهم وللكافرين أمثالها
Artinya:
Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (Q.S. Muhammad: 10)
Dan pada peristiwa ini Allah menghibur Nabi Muhammad saw dan supaya berlaku sabar, karena beliau bukanlah Nabi pertama yang didustakan oleh kaumnya.
37 Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih;(QS. 25:37)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 37 

وَقَوْمَ نُوحٍ لَمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ أَغْرَقْنَاهُمْ وَجَعَلْنَاهُمْ لِلنَّاسِ آيَةً وَأَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ عَذَابًا أَلِيمًا (37

Dan demikian pula Allah telah bertindak (membinasakan) kaum Nuh yang telah mendustakan para Rasul, di mana Nuh telah menunaikan risalahnya dengan melaksanakan dakwah kepada kaumnya sedangkan yang beriman kepadanya hanya sedikit sekali, lalu Allah menenggelamkan mereka dalam sebuah topan besar yang membinasakan semua manusia dan binatang selain binatang air kecuali yang berada dalam kapal Nabi Nuh itu. Dan Allah menjadikan ceritera mereka itu (peristiwa itu) jadi pelajaran bagi umat manusia supaya mereka selalu mengingati dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah menyelamatkan mereka dari bahaya topan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:


إنا لما طغا الماء حملناكم في الجارية لنجعلها لكم تذكرة وتعيها أذن واعية
Artinya:
Sesungguhnya Kami tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Q.S. Al Haqqah: 11-12)
Lalu Allah menerangkan akibat orang-orang yang mendustakan risalah Nuh dengan firman-Nya "dan kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim siksa yang pedih". Dan ayat ini mengandung peringatan pada orang-orang Quraisy supaya mereka jangan sampai mendustakan Nabi Muhammad karena besar kemungkinan merekapun akan ditimpa azab seperti umat-umat terdahulu yang telah mendustakan Rasul-rasul-Nya.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 37 

وَقَوْمَ نُوحٍ لَمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ أَغْرَقْنَاهُمْ وَجَعَلْنَاهُمْ لِلنَّاسِ آيَةً وَأَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ عَذَابًا أَلِيمًا (37

(Dan) ingatlah (kaum Nuh tatkala mereka mendustakan Rasul-rasul) mereka mendustakan Nabi Nuh, mengingat Nabi Nuh tinggal bersama mereka dalam kurun waktu yang lama sekali, maka diungkapkan dalam ayat ini seolah-olah Nabi Nuh menduduki tempat Rasul-rasul. Atau karena dengan mendustakan Nabi Nuh maka seolah-olah mereka mendustakan Rasul-rasul lainnya yang membawa risalah yang sama dengan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh, yaitu ajaran Tauhid (Kami tenggelamkan mereka) lafal ayat ini menjadi jawab dari Lamma (dan Kami jadikan cerita mereka bagi manusia) sesudah mereka (sebagai tanda) pelajaran (dan Kami telah menyediakan) di akhirat (untuk orang-orang yang zalim) yakni orang-orang kafir (azab yang pedih) siksaan yang sangat menyakitkan di samping azab yang telah mereka rasakan sewaktu hidup di dunia.
38 dan (Kami binasakan) kaum Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.(QS. 25:38)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 38 

وَعَادًا وَثَمُودَ وَأَصْحَابَ الرَّسِّ وَقُرُونًا بَيْنَ ذَلِكَ كَثِيرًا (38

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah membinasakan kaum Ad, kaum Nabi Hud as dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang; dan Samud kaum Nabi Saleh as dengan suara yang keras mengguntur dan membinasakan pul penduduk Rass yang ada di negeri Yamamah yang telah membunuh Nabinya. Dan telah banyak pula generasi-generasi yang lain kaum-kaum tersebut yang telah dibinasakan.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 38 

وَعَادًا وَثَمُودَ وَأَصْحَابَ الرَّسِّ وَقُرُونًا بَيْنَ ذَلِكَ كَثِيرًا (38

(Dan) ingatlah (kaum Ad) yakni kaum Nabi Hud (dan Tsamud) kaum Nabi Saleh (dan penduduk Rass) nama sebuah sumur; Nabi mereka menurut suatu pendapat adalah Nabi Syuaib, tetapi menurut pendapat yang lain bukan Nabi Syuaib. Mereka tinggal di sekitar sumur itu, kemudian sumur itu amblas berikut orang-orang yang tinggal di sekitarnya dan rumah-rumah mereka pun ikut amblas (dan banyak lagi generasi-generasi) kaum-kaum (di antara kaum-kaum tersebut) yakni antara kaum Ad dan penduduk Rass.
39 Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka tamsil ibarat; dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya.(QS. 25:39)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 39 

وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ الْأَمْثَالَ وَكُلًّا تَبَّرْنَا تَتْبِيرًا (39

Pada ayat ini Allah menerangkan agar kisah umat dahulu itu diajarkan sebagai tamsil/ibarat, dan menjelaskan kepada mereka dalil-dalil ke Esaan-Nya. Tetapi ternyata mereka terus menerus mendustakan dan mengingkarinya sehingga Allah membinasakan mereka sampai hancur lebur. Kemudian Allah memerintahkan kepada Muhammad agar mengingatkan kepada orang-orang musyrik Mekah, ketika mereka dalam perjalanan dagangnya selalu melalui tempat-tempat kaum yang telah dibinasakan itu, agar mereka dapat mengambil tamsil pelajaran sebagai tamsil/ibarat.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 39 

وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ الْأَمْثَالَ وَكُلًّا تَبَّرْنَا تَتْبِيرًا (39

(Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka tamsil) untuk menegakkan hujah terhadap mereka, oleh karenanya tidak sekali-kali Kami membinasakan mereka melainkan sesudah mereka Kami beri peringatan (dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya) yakni Kami tumpas mereka hingga binasa, disebabkan mereka telah mendustakan nabi-nabi mereka.
40 Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan.(QS. 25:40)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN, KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Furqaan 40 

وَلَقَدْ أَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِي أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ أَفَلَمْ يَكُونُوا يَرَوْنَهَا بَلْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ نُشُورًا (40

Sesungguhnya kaum musyrikin Mekah sering melalui negeri Sodom yang dahulu pernah dihujani dengan hujan batu yang sederas-derasnya dan bekas kediaman Nabi Lut as yang terkenal dengan perbuatan homosexual. Maka apakah mereka tidak menyaksikan bekas runtuhan itu sebagai azab akibat mendustakan seorang utusan Allah. Kemudian Allah menjelaskan bahwa sebab utama yang menutup mata hati mereka tentang turunnya azab itu bukannya mereka tidak melihat tetapi oleh karena mereka tidak percaya akan adanya hari kebangkitan pada hari kiamat, sesudah mereka mati.


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 40 

وَلَقَدْ أَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِي أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ أَفَلَمْ يَكُونُوا يَرَوْنَهَا بَلْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ نُشُورًا (40

(Dan sesungguhnya mereka telah melalui) yakni orang-orang kafir Mekah itu sering melewati (sebuah negeri yang dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya) lafal As Sau' adalah bentuk Mashdar dari lafal Saa-a. Maksudnya mereka telah dihujani dengan batu-batu; negeri tempat tinggal mereka adalah suatu kota yang paling besar bagi kaum Nabi Luth, kemudian Allah membinasakan mereka sebab mereka gemar melakukan perbuatan yang keji. (Maka apakah mereka tidak menyaksikan bekas-bekasnya) di dalam perjalanan mereka menuju ke negeri Syam, kemudian mereka mengambil pelajaran darinya? Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna Taqrir, maksudnya, hendaklah mereka mengambil pelajaran dari bekas-bekas itu (bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan) mereka tidak takut sama sekali (akan kebangkitan) maksudnya hari mereka dihidupkan kembali, mereka sama sekali tidak beriman kepadanya.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [4]
Ayat 21 s/d 40 dari [77]


Sumber Tafsir dari : 

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU