Jumlah Surah : 114   Jumlah Ayat : 6236    Madinah : 28 Surah    Makiyah : 86 Surah 
 
Al-Baqarah, 286 ayat
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| waminhum man yaquulu rabbanaa aatinaa fii alddunyaa hasanatan wafii al-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaaba alnnaari | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 201. Dan di antara mereka ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan kami,  berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah  kami dari siksa neraka" [127]. [127] Inilah do'a yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dari Ibnu Abbas, katanya, "Suatu  golongan dari kalangan Arab biasa datang ke tempat berwukuf lalu  berdoa, 'Ya Allah! Jadikanlah tahunku ini tahun hujan dan tahun  kesuburan, serta tahun kasih sayang dan kebaikan,' tanpa menyebut-nyebut  soal akhirat walau sedikit pun." Allah pun menurunkan tentang mereka,  "Di antara manusia ada yang mengatakan, 'Ya Tuhan kami berilah kami  (kebaikan) di dunia, tetapi tiadalah bagian di akhirat.' (Q.S.  Al-Baqarah 200) Setelah itu datanglah golongan lain yakni orang-orang  beriman yang memohon, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan  kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka. Mereka  itulah yang beroleh bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah  sangat cepat perhitungan-Nya.'" (Q.S. Al-Baqarah 201) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ulaa-ika lahum nashiibun mimmaa kasabuu waallaahu sarii'u alhisaabi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 202. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| waudzkuruu allaaha fii ayyaamin ma'duudaatin faman ta'ajjala fii yawmayni falaa itsma 'alayhi waman ta-akhkhara falaa itsma 'alayhi limani ittaqaa waittaquu allaaha wai'lamuu annakum ilayhi tuhsyaruuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 203. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang  berbilang [128]. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina)  sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin  menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa  pula baginya [129], bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada  Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. [128] Maksud dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya. Beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah. Hari-hari itu dinamakan hari-hari tasy'riq. [129]. Sebaiknya orang haji meninggalkan Mina pada sore hari terakhir dari hari tasy'riq, mereka boleh juga meninggalkan Mina pada sore hari kedua. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| wamina alnnaasi man yu'jibuka qawluhu fii alhayaati alddunyaa wayusyhidu allaaha 'alaa maa fii qalbihi wahuwa aladdu alkhishaami | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 204. Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim dari jalur Said atau Ikrimah dari  Ibnu Abbas, katanya, "Tatkala ekspedisi tentara yang di dalamnya  terdapat Ashim dan Martsad ditimpa musibah, dua orang munafik  mengatakan, 'Alangkah malangnya nasib orang-orang yang tertipu yang  mengalami kecelakaan seperti ini. Mereka tidak tinggal duduk di  lingkungan keluarga mereka dan tidak pula menunaikan tugas atau misi  dari sahabat mereka yakni Nabi saw.' Maka Allah pun menurunkan, 'Dan di  antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik  hatimu...'" (Q.S. Al-Baqarah 204) Diketengahkan pula oleh Ibnu Jarir  dari As-Sadiy, katanya, "Ayat itu diturunkan mengenai Akhnas bin Syuraiq  yang datang kepada Nabi saw. dan memperlihatkan keislamannya, hingga  beliau merasa kagum dan tertarik kepadanya. Kemudian ia berlalu dan  lewat di sebuah kebun tempat perladangan dan pemeliharaan keledai milik  suatu golongan kaum muslimin. Maka dibakarnya tanaman yang terdapat di  sana dan dibabatnya leher keledai-keledai milik kaum muslimin itu. Maka  Allah pun menurunkan ayat tersebut." | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| wa-idzaa tawallaa sa'aa fii al-ardhi liyufsida fiihaa wayuhlika alhartsa waalnnasla waallaahu laa yuhibbu alfasaada | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk  mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang  ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan [130]. [130] Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mu'min dan selalu mengadakan pengacauan. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| wa-idzaa qiila lahu ittaqi allaaha akhadzat-hu al'izzatu bial-itsmi fahasbuhu jahannamu walabi/sa almihaadu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 206. Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| wamina alnnaasi man yasyrii nafsahu ibtighaa-a mardaati allaahi waallaahu rauufun bial'ibaadi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 207. Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Harits bin Abu Usamah dalam musnadnya dan Ibnu Abu  Hatim dari Said bin Musayyab, katanya, "Shuhaib (dari Romawi) pergi  berhijrah kepada Nabi saw. lalu ia diikuti oleh orang-orang Quraisy, ia  turun dari atas kendaraannya dan mengeluarkan semua isi kantong anak  panahnya, lalu katanya, 'Hai mana golongan Quraisy? Tuan-tuan telah  mengetahui bahwa aku ini adalah orang yang paling ahli dalam memanah.  Demi Allah, belum lagi tuan-tuan sampai kepada saya di sini, saya telah  berhasil melepaskan semua anak panah dari kantong ini, kemudian aku  tebas dengan pedang sisa tuan-tuan yang masih hidup. Terserah tuan-tuan  apa yang akan tuan-tuan pilih! Tetapi jika tuan-tuan mau, saya akan  menunjukkan tempat simpanan harta saya di Mekah dengan syarat tuan-tuan  tidak akan menghalangi saya dan biarkan saya pergi!' 'Baiklah, kalau  begitu!' ujar mereka. Dan ketika ia datang ke Madinah untuk menemui Nabi  saw. maka sabdanya, 'Beruntung perdagangan Abu Yahya (nama panggilan  Shuhaib), dan beruntunglah usahanya!' Ketika itu turunlah ayat, 'Di  antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari  keridaan Allah, dan Allah Maha Penyantun terhadap hamba-hamba-Nya.'"  (Q.S. Al-Baqarah 207) Diketengahkan pula oleh Hakim dalam Mustadrak yang  sama dengan itu, yakni dari jalur Ibnu Musayyab dari Shuhaib secara  mausul. Dan dikeluarkannya lagi seperti itu dari mursal Ikrimah juga  dari jalur-jalur Hamad bin Salamah dari Tsabit dan Anas di mana  ditegaskan turunnya ayat. Katanya pula, hadis ini sahih menurut syarat  Muslim. Diketengahkan lagi oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah, katanya, "Ayat  ini turun buat Shuhaib, Abu Dzar dan Jundub bin Sakan yakni oleh seorang  keluarga Abu Dzar." | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| yaa ayyuhaa alladziina aamanuu udkhuluu fii alssilmi kaaffatan walaa tattabi'uu khuthuwaati alsysyaythaani innahu lakum 'aduwwun mubiinun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah, katanya, "Berkata Abdullah  bin Salam, Tsa`labah bin Yamin serta Asad dan Usaid bin Kaab, Said bin  Amar dan Qais bin Zaid, mereka semua dari golongan Yahudi, 'Wahai  Rasulullah! Hari Sabtu adalah hari besar kami, maka biarkanlah kami  merayakannya dan bahwa Taurat itu adalah kitabullah, maka biarkanlah  kami membacanya di waktu malam!' Maka turunlah ayat, 'Hai orang-orang  yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan...'" (Q.S.  Al-Baqarah 208) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| fa-in zalaltum min ba'di maa jaa-atkumu albayyinaatu fai'lamuu anna allaaha 'aziizun hakiimun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 209. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| hal yanzhuruuna illaa an ya/tiyahumu allaahu fii zhulalin mina alghamaami waalmalaa-ikatu waqudhiya al-amru wa-ilaa allaahi turja'u al-umuuru | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 210. Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan  malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan [131], dan diputuskanlah  perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan. [131] Naungan awan bersama malaikat biasanya mendatangkan hujan yang artinya rahmat, tetapi rahmat yang diharap-harapkan itu tidaklah datang melainkan azab Allah-lah yang datang. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
 








 
 
 



Tidak ada komentar:
Posting Komentar