| 21 | Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak  cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu  mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala  amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.(QS. 52:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 21 
 
 وَالَّذِينَ  آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ  ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ  امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ (21 Dalam ayat ini, Allah SWT  menerangkan bahwa orang-orang yang beriman yang diikuti oleh anak cucu  mereka dalam keimanan, akan dipertemukan Allah SWT dalam satu tingkatan  dan kedudukan yang sama sebagai karunia Tuhan kepada mereka meskipun  para keturunan ternyata belum mencapai-derajat tersebut dalam amal  mereka. Dengan demikian, orang tua mereka menjadi senang, maka  sempurnalah kegembiraan mereka karena dapat berkumpul semua  bersama-sama.
 Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda:
 
 
 
 إذا دخل الرجل الجنة سأل عن أبويه وزوجته وولده, فيقال له: إنهم لم يبلغوا درجتك وعملك فيقول: رب قد عملت لي ولهم فيؤمر بإلحاقهم به Artinya: Apabila  seseorang memasuki surga, ada orang yang menanyakan kedua orang tuanya,  istrinya, dan anaknya, maka dikatakan kepadanya: "Mereka belum sampai  pada derajatmu dan amalanmu" Maka ia berkata: "Ya Tuhanku, aku telah  beramal untukku dan untuk mereka". Maka (permohonannya dikabulkan Tuhan)  disuruhlah mereka (orang tua, istri, anak) untuk bergabung dengan dia."
 (H.R. Ibnu Mardawaih dan At Tabrany)
 Ini merupakan karunia  Allah SWT terhadap anak cucu yang beriman dengan berkat amal bapak-bapak  mereka sebab bapakpun memperoleh karunia Allah SWT dengan berkat anak  cucu mereka sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:
 
 
 
 إن الله ليرفع الدرجة للعبد الصالح في الجنة فيقول: يارب أنى لي هذه فيقول: باستغفار ولدك لك Artinya: Sesungguhnya  Allah SWT mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga, maka ia  berkata, Tuhanku. Dari mana aku memperoleh derajat ini! Allah SWT  menjawab: "Ini adalah permohonan ampun anakmu untukmu".
 (H.R. Bukhari dan Muslim)
 Hadis ini sejalan dengan hadis Nabi sebagai berikut:
 
 
 
 عن  أبي هريرة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا مات ابن آدم انقطع عمله  إلا من ثلاث: صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له Artinya: Dari  Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Apabila mati seorang  anak Adam, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: amal jariah, atau ilmu  yang bermanfaat atau anak yang saleh yang mendoakannya".
 (H.R. Ahmad dari Abu Hurairah)
 Kemudian  dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan lagi bahwa Dia tidak mengurangi  pahala amal bapak-bapak bahkan Allah SWT mengangkat kedudukan anak cucu  mereka sebagai suatu karunia dari Allah SWT, meskipun amal anak cucu  mereka belum sederajat dengan amal mereka. Selanjutnya Allah menerangkan  keadilan Nya yaitu bahwa seseorang itu terikat pada amalnya sendiri ia  tidak menanggung dosa orang lain, baik orang lain itu bapaknya atau  anaknya atau siapa saja. Allah SWT menjadikan setiap amal seseorang itu  sebagai pembayar utang dan orangnya sebagai barang yang terganti  sedangkan barang gadaian itu belum terlepas tanggung jawab, maka  sekaligus ia telah membayar hutangnya karena amal baik itu diterima oleh  Allah SWT dan diangkat ke sisi Nya. Dan apabila amalnya buruk, maka ia  belum membayar utangnya. Dan orang yang seperti ini adalah orang yang  masih tetap tergadai dirinya, sedangkan amalnya yang buruk memberatkan  dirinya pula. Dalam ayat yang sama artinya Allah SWT berfirman:
 
 
 
 كل نفس بما كسبت رهينة إلا أصحاب اليمين Artinya: "Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya kecuali golongan kanan".
 (Q.S. Al-muddassir: 38, 39)
 Maksudnya  setiap orang diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya di hadapan  Allah SWT. Tanggung jawab itu tidak akan terlepas dari mereka kecuali  golongan kanan yaitu orang-orang yang berbuat baik. Mereka inilah yang  akan terlepas dari tanggung jawab disebabkan oleh ketaatan mereka dalam  perbuatan mereka berbakti kepada Allah SWT.
 |  | 
   | 22 | Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.(QS. 52:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 22 
 
 وَأَمْدَدْنَاهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ (22 Selanjutnya  Allah SWT menyebutkan bahwa dia menambahkan kesenangan mereka tersebut  dari waktu ke waktu dengan apa yang mereka ingini, segala macam  kesenangan dengan berbagai macam buah-buahan, dan berbagai macam daging  yang sangat baik dan sedap, sekalipun mereka tidak memintanya.
 Allah  SWT menyebutkan buah-buahan dan daging dan tidak menyebutkan  macam-macam makanan yang lain karena yang dua macam itu merupakan  makanan yang mewah di dunia.
 |  | 
   | 23 | Di dalam syurga mereka saling memperebutkan  piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak  berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa.(QS. 52:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 23 
 
 يَتَنَازَعُونَ فِيهَا كَأْسًا لَا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ (23 Dalam  ayat ini, Allah SWT menggambarkan tentang kegembiraan mereka di surga  yaitu mereka masing-masing mengambil gelas-gelas mereka. Mereka duduk  sambil menarik dengan teman-teman mereka, bersenda gurau seperti terjadi  dalam suatu kelompok sahabat, sebagai gambaran betapa gembiranya  mereka.
 Minuman-minuman di akhirat itu tidak memabukkan seperti  halnya dengan minuman-minuman di dunia. Dan tidak pula menyebabkan orang  berbicara melantur tak tentu arah seperti peminum-peminum di dunia.  Allah SWT telah menjelaskan dalam ayat lain, yakni tentang indah rupa  pemandangannya dan sedap rasa makanannya yaitu ayat yang berbunyi dalam  firman-Nya:
 
 
 
 بيضاء لذة للشاربين لا فيها غول ولا هم عنها ينزفون Artinya: (Warnanya)  putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak ada  dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya.
 (Q.S. As Shaffat: 46, 47)
 Dan firman Nya:
 
 
 
 لا يصدعون عنها ولا ينزفون Artinya: "Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk".
 (Q.S. Al-Waqi'ah: 19)
 |  | 
   | 24 | Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.(QS. 52:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 24 
 
 وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُونٌ (24 Mereka  dikelilingi oleh pelayan-pelayan yang muda belia sambil membawa  minuman. Pelayan-pelayan itu siap senantiasa diperintah. Mereka itu  seperti mutiara yang berkilauan indah dan tersimpan dalam tempat yang  tersembunyi. Dalam ayat yang sama artinya Allah SWT menjelaskan:
 
 
 
 يطوف عليهم ولدان مخلدون بأكواب وأباريق وكأس من معين Artinya: Mereka  dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas,  cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang  mengalir. (Q.S. Al-Waqi'ah: 17, 18)
 Dari ayat ini Qatadah barkata:  "Saya mendengar khabar Rasulullah ditanya tentang pelayan surga yang  seperti mutiara, maka bagaimana dengan yang dilayani?.
 Rasulullah bersabda:
 
 
 
 والذي نفسي بيده إن فضل ما بينهم كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب Artinya: "Demi Allah bahwa kelebihan mereka dari pelayan-pelayan itu, seperti kelebihan malam bulan purnama atas semua bintang".
 (H.R. Ibnu Jasir dan Ibnu Munzir)
 Dan  diriwayatkan bahwa derajat yang paling rendah di surga ialah orang yang  bilamana ia memanggil pelayannya, maka datanglah seribu pelayan berdiri  di pintunya, dengan menjawab, Labbaik, labbaik (ya ....... ya  .......)".
 |  | 
   | 25 | Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya.(QS. 52:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 25 
 
 وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ (25 Kemudian  Allah SWT menerangkan bahwa setiap penghuni surga itu sering datang  kepada penghuni yang lain bertanya tentang keadaan baribadah di dunia  dahulu yaitu meliputi hal lelah dan takutnya mereka akan azab Allah SWT  tatkala mereka beribadat. Kemudian mereka memuji Allah SWT yang telah  menghilangkan sedih, pilu, duka dan kegelisahan mereka. Mereka di surga  tidak merasakan kesusahan dan kesukaran mencari nafkah hidup atau  mencari rezeki dan segala hal yang berkenaan dengan yang semacam itu.  Mereka hanya tinggal menikmati kelezatan saja.
 Diriwayatkan bahwa Anas berkata sebagai berikut:
 
 
 
 قال  رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا دخل أهل الجنة الجنة اشتاقوا إلى  الإخوان فيجيء سرير هذا حتى يحاذي سرير هذا, فيتحدثان فيتكئ ذا ويتكئ ذا  فيتحدثان بما كانوا في الدنيا فيقول أحدهما لصاحبه يا فلان أتدري أي يوم  غفر الله لنا, اليوم الذي كنا في موضع كذا وكذا فدعونا الله فغفر لنا Artinya: Bersabda  Rasulullah saw: "Apabila penghuni surga memusuki surga dan mereka rindu  kepada kawan-kawan mereka, maka datanglah dipan seseorang berhadapanlah  dengan dipan yang lainnya keduanya duduk santai sambil bercakap-cakap  dan membicarakan amal mereka di dunia dahulu. Maka berkatalah seseorang  dari mereka, "Hai Anu Tahukan engkau hari apa Tuhan mengampuni kita?  Pada hari itu di tempat anu, di mana kita berdoa kepada Allah SWT  kemudian kita diampuni Nya".
 (H.R. Al-Bazzar)
 |  | 
   | 26 | Mereka berkata:` Sesungguhnya kami dahulu sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab) `.(QS. 52:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 26 - 27 
 
 قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ (26) فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ (27 Kemudian  dalam ayat ini, Allah SWT memperinci jawaban mereka. Mereka berkata  bahwa sesungguhnya mereka sewaktu di dunia, pada waktu mereka di  tengah-tengah keluarga mereka timbul rasa takut akan azab Allah SWT dan  siksanya. Kemudian Allah SWT menghilangkan rasa takut itu dengan  mengaruniakan nikmat Nya kepada mereka yaitu bahwa mereka terpelihara  dari api neraka.
 Perasaan takut mereka di dunia akan azab Allah SWT  mendorong mereka mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi  segala larangannya meskipun ketika itu mereka berada di tengah-tengah  keluarga, nampaknya mereka itu tenang. Apabila mereka takut akan Allah  SWT pada waktu itu, tentunya lebih-lebih lagi takutnya mereka dalam  keadaan lain. Diriwayatkan bahwasanya Aisyah berkata yang artinya:
 "Andaikata Allah membukakan neraka di bumi ini seujung jari saja, maka akan terbakarlah bumi dan seluruh isinya".
 |  | 
   | 27 | Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.(QS. 52:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ath Thuur 27 
 
  فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ (27  (Maka Allah memberikan karunia kepada kami) berupa ampunan (dan  memelihara kami dari azab neraka") dinamakan Samuum karena sakitnya  sampai merasuk ke dalam pori-pori. Dan mereka mengisyaratkan pula  melalui perkataan mereka,
 |  | 
   | 28 | Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.(QS. 52:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 28 
 
 إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ (28 Dalam  ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa penghuni-penghuni surga itu telah  memenuhi persyaratan mereka sehingga mereka mendapat kemuliaan itu.  Mereka berkata bahwa mereka dahulu menyembah Allah SWT dan memohon  kepada Nya. Maka Allah SWT memperkenankan dan mengabulkan permintaan  mereka dan menerima ibadat mereka, karena Allah yang melimpahkan  kebaikan, pemberi karunia, lagi Maha Penyayang.
 Setiap orang yang  beriman dan setiap orang kafir tidak akan lupa, akan apa yang telah  mereka perbuat di dunia, maka akan bertambah kenikmatan orang-orang yang  beriman bila mereka melihat bahwa mereka telah berpindah dari penjara  dunia kealam kesenangan akhirat, dan dari kesempitan kepada kelapangan.  Sebaliknya bertambahlah siksa sang kafir bilamana ia melihat bahwa  dirinya telah berpindah dari kemewahan dunia ke alam kehancuran di  akhirat, dan kesengsaraan neraka Jahanam.
 |  | 
   | 29 | Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang gila.(QS. 52:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 29 
 
 فَذَكِّرْ فَمَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَلَا مَجْنُونٍ (29 Dalam  ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk  memberikan peringatan kepada kaumnya yang lain, dengan mengajarkan  kepada mereka ayat-ayat Allah SWT tanpa menghiraukan perkataan-perkataan  mereka yang tidak mengandung kebenaran. Allah menegaskan bahwa hambanya  Muhammad saw bukanlah tukang tenung atau orang gila. Dengan penegasan  Allah ini, terlepaslah Muhammad dari tuduhan sebagai tukang tenung dan  sebagai orang gila yang mereka tuduhkan kepadanya berkat nikmat Allah  kepadanya. Ayat ini adalah sanggahan terhadap tuduhan mereka itu sebab  yang dikaruniakan kepada Muhammad saw adalah akal yang sehat, cita-cita  yang tinggi, perbuatan yang mulia dan kebenaran kerasulannya. Hal itu  sudah cukup sekali untuk menyucikan nama baik Muhammad saw dari semua  tuduhan mereka.
 Di antara yang menuduh Muhammad saw sebagai tukang  sihir dan tenung ialah Syaibah bin Rabiah. Di antara yang menuduhnya  gila ialah Uqbah bin Abu Muit.
 |  | 
   | 30 | Bahkan mereka mengatakan:` Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya `.(QS. 52:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 30 
 
 أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌ نَتَرَبَّصُ بِهِ رَيْبَ الْمَنُونِ (30 Kemudian  dalam ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa keadaan mereka semakin  ingkar kepada Muhammad saw bahkan mereka mengatakan bahwa ia seorang  penyair. Dan mereka akan menunggu saja saatnya ia binasa atau datangnya  suatu kejadian yang membinasakannya.
 Diriwayatkan bahwa suatu hari  orang-orang Quraisy berkumpul di suatu tempat pertemuan yang terkenal  dengan nama Darun Nadwah. Di sana terjadi tukar menukar pendapat dalam  usaha mencegah dan menghalangi dakwah Muhammad saw dan dalam menghadapi  bahaya yang mengancam mereka. Apakah yang akan mereka lakukan dalam  menghadapi Muhammad? Berkatalah seorang dari Bani Abdud Dar, "Tunggulah  kecelakaan yang akan menimpanya. Sesungguhnya dia itu seorang penyair  dan akan binasa sebagaimana binasanya penyair-penyair sebelumnya yaitu  Zuhair, Nabigah dan Al`Asya. Kemudian mereka bubar. Maka turunlah ayat  30 ini.
 |  | 
   | 31 | Katakanlah:` Tunggulah, maka sesungguhnya akupun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu `.(QS. 52:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 31 
 
 قُلْ تَرَبَّصُوا فَإِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُتَرَبِّصِينَ (31 Dalam  ayat ini, Allah SWT menegaskan kepada Muhammad saw supaya ia mengancam  mereka dengan mengajak mereka menunggu hari kehancuran mereka. Dan  Muhammad saw juga menyatakan bahwa ia ikut juga menunggu seperti mereka  akan datangnya ketentuan dari Tuhan supaya mereka mengetahui siapa yang  berakhir dengan kebaikan dan siapa pula yang mendapat kemenangan di  dunia dan di akhirat.
 |  | 
   | 32 | Apakah mereka diperintah oleh fikiran-fikiran  mereka untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan itu ataukah mereka kaum yang  melampaui batas?(QS. 52:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 32 
 
 أَمْ تَأْمُرُهُمْ أَحْلَامُهُمْ بِهَذَا أَمْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ (32 Kemudian  Allah SWT menerangkan dalam ayat ini apakan mereka itu diperintah oleh  akal pikiran mereka untuk mengatakan perkataan-perkataan yang saling  bertentangan (kontradiksi) itu? Yang jelas bahwa penyair bukan seorang  tukang tenung dan bukan pula orang gila. Sebenarnya terdapat perbedaan  antara orang yang hilang akalnya dengan seorang penyair yang bijaksana  sebagaimana perbedaan antara orang yang mengaku-aku pembawa berita gaib  dengan alasan wahyu dengan seseorang yang benar-benar membawakan wahyu  Allah SWT seperti Nabi Muhammad saw.
 Tegasnya mereka itu tidak berpikir dan tidak mempergunakan akal yang sehat.
 |  | 
   | 33 | Ataukah mereka mengatakan:` Dia (Muhammad) membuat-buatnya `. Sebenarnya mereka tidak beriman.(QS. 52:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 33 
 
 أَمْ يَقُولُونَ تَقَوَّلَهُ بَلْ لَا يُؤْمِنُونَ (33 Dalam  ayat ini, Allah SWT menerangkan lagi bahwa mereka juga mengatakan bahwa  Nabi Muhammad saw itu seorang penyair atau pengarang Alquran yang  dibuat-buatnya sendiri. Karena yang mendorong mereka berkata demikian  itu, adalah kekafiran mereka.
 |  | 
   | 34 | Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al quran itu jika mereka orang-orang yang benar.(QS. 52:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 34 
 
 فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِثْلِهِ إِنْ كَانُوا صَادِقِينَ (34 Kemudian  dalam ayat ini, Allah SWT menjawab semua yang dituduhkan oleh mereka  itu dan membiarkan mereka untuk berbicara sesama mereka karena kalau  Muhammad saw itu dituduh penyair, maka di tengah-tengah mereka itu  banyak penyair yang fasih.
 Atau kalau dia dituduh tukang tenung,  bukankah di tengah-tengah mereka juga banyak tukang-tukang tenung yang  ahli? Atau kalau ia dituduh mengada-adakan, bukankah di tengah-tengah  mereka itu juga banyak ahli pidato, lancar berbicara dengan keindahan  tutur katanya, dan sebagainya? Maka mengapakah mereka tidak sanggup  membuat suatu karangan mengenai Alquran bila mereka memang orang-orang  yang benar dalam tuduhan mereka? Bahkan mereka mempunyai tokoh-tokoh  ahli yang punya kemampuan besar dalam berpidato, bersyair, dan telah  banyak pengalaman bekerja dengan menggunakan gaya bahasa puitis atau  prosa. Dan mereka mengetahui benar sejarah bangsa Arab lebih dari  pengetahuan Muhammad saw? Walaupun demikian, nyatanya mereka masih tidak  mampu membuat suatu surah pun seperti Alquran meskipun mereka semua  bersatu bergotong royong.
 |  | 
   | 35 | Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?(QS. 52:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 35 
 
 أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ (35 Dalam  ayat ini, Allah mengejek dengan menyatakan apakah orang-orang kafir itu  mengingkari Allah Pencipta yang menjadikan semesta alam ini. Atau  kemungkinan mereka menganggap bahwa mereka itu diciptakan sebagus itu  tanpa adanya pencipta? Namun, akal menetapkan bahwa setiap yang ada  berasal dari tiada. Ini menunjukkan suatu akibat bahwa ada yang  mengadakannya.
 Ataukah mereka menganggap bahwa diri mereka sendiri  yang menciptakan mereka? Anggaplah mereka seperti ini tentulah  bertentangan dengan akal yang sehat, sebab setiap sesuatu itu harus ada  yang menyebabkan adanya dan yang mengadakannya.
 |  | 
   | 36 | Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).(QS. 52:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 36 
 
 أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بَلْ لَا يُوقِنُونَ (36 Kemudian  dalam ayat ini Allah SWT mengejek dengan menyatakan kalau mereka itu  menciptakan diri mereka sendiri, apakan juga mereka berani berkata bahwa  mereka menciptakan alam semesta ini (langit dan bumi), sedangkan pada  keduanya terdapat segala penyebab kehidupan mereka? Aneh sekali kalau  mereka beranggapan demikian.
 Namun, pastilah mereka itu tidak dapat  meyakinkan diri mereka sendiri dan mereka tidak konsekwen terhadap apa  yang mereka katakan, karena bila mereka ditanyai siapa yang menjadikan  mereka dan siapa yang menjadikan langit dan bumi, pasti mereka akan  berkata, "Allahlah yang menjadikan itu". Tetapi sesungguhnya bila mereka  meyakininya, tidaklah mereka itu akan mengingkari ke-Esa-an Allah SWT.
 |  | 
   | 37 | Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?(QS. 52:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 37 
 
 أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُسَيْطِرُونَ (37 Selanjutnya  dinyatakan dalam ayat ini dalam bentuk mengejek, apakah mereka  bertindak selaku penguasa dan di tangan mereka perbendaharaan Tuhan?  Kemudian mereka menganugerahkan jabatan kenabian kepada siapa yang  mereka kehendaki dan memilih orang-orang yang mereka senangi? Ataukah  mereka itu orang-orang yang berkuasa sehingga mereka mengatur urusan  alam semesta, kemudian mereka menjadikan sesuatu atas kehendak dan  kemauan mereka? Kenyataannya bahwa mereka bukanlah seperti itu. Akan  tetapi Allah-lah Yang Maha Kuasa, yang mengatur menjadikan semuanya yang  dikehendaki-Nya.
 Diriwayatkan oleh Imam Bukahri dari Az Zuhry, dari Muhammad bin Jubair bin Mut'im bapaknya berkata:
 "Saya  mendengar Nabi Muhammad saw membaca surah At Tur ketika salat Magrib.  Ketika telah sampai pada ayat 35-37 ini, jantungku hampir terasa  melayang. Dan Jubair bin Mut'im telah datang kepada Nabi Muhammad saw  seusai perang Badar dalam Kemp. tahanan. Saat itu dia masih seorang  musyrik. Kemudian dia mendengarkan ayat ini yang akhirnya oleh sebab  ayat ini ia masuk Islam".
 |  | 
   | 38 | Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit)  untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang ghaib)? Maka hendaklah  orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan  yang nyata.(QS. 52:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 38 
 
 أَمْ لَهُمْ سُلَّمٌ يَسْتَمِعُونَ فِيهِ فَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُمْ بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ (38 Dalam  ayat ini, Allah SWT menyatakan dalam bentuk mengejek, apakah mereka  mempunyai tangga untuk naik ke langit, kemudian mereka dapat  mendengarkan perkataan malaikat tentang masalah-masalah gaib yang  diwahyukan?
 Sebenarnya mereka hanya berpegang kepada hawa nafsu  mereka saja. Juga mereka mengakui hal itu, maka cobalah mereka  mengemukakan suatu pembuktian yang nyata, yang menerangkan kebenaran  suatu pembukuan yang nyata, yang menerangkan kebenaran pengakuan mereka  itu seperti pembuktian yang dibawa oleh Muhammad saw dari Tuhannya.
 |  | 
   | 39 | Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan dan untuk kamu anak-anak laki-laki?(QS. 52:39) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 39 
 
 أَمْ لَهُ الْبَنَاتُ وَلَكُمُ الْبَنُونَ (39 Dalam  ayat ini, Allah SWT mengejek mereka apakah menurut mereka Tuhan  mempunyai anak-anak perempuan yaitu yang dinamakan malaikat, sedangkan  mereka mempunyai anak-anak laki-laki? Dalam ayat ini Allah berfirman:
 
 
 
 تلك إذا قسمة ضيزى Artinya: "Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil".
 (Q.S. An Najm: 22)
 Ini  merupakan kelengkapan penjelasan bahwa barang siapa yang berpendapat  seperti itu, jelaslah bahwa dia tidak termasuk orang-orang yang  mempunyai pikiran yang sehat.
 |  | 
   | 40 | Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang?(QS. 52:40) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thuur 40 
 
 أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُمْ مِنْ مَغْرَمٍ مُثْقَلُونَ (40 Dalam  ayat ini, Allah SWT mengejek mereka perlukah Muhammad saw meminta upah  kepada orang-orang musyrik, sedangkan dia diutus Allah SWT kepada mereka  untuk mengesakan Tuhan dan taat kepada Nya? Andaikata demikian,  tidaklah upah yang diminta Muhammad saw itu memberatkan beban mereka  sehingga mereka tidak dapat memenuhi seruan Muhammad?
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar