Kamis, 28 November 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AD DUKHAAN AYAT 21 - 40 ( 02 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    Dutch

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AD DUKHAAN
Ayat [59]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:2/3
21 dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)`.(QS. 44:21)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 21 

وَإِنْ لَمْ تُؤْمِنُوا لِي فَاعْتَزِلُونِ (21

Dan kalaulah mereka tidak mau menerima apa yang dia bawa dan dia serukan kepada mereka. Musa as mengharapkan agar mereka itu membiarkannya saja dan tidak akan membalas sikap mereka itu.
22 Kemudian Musa berdoa kepada Rabbnya: `Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka)`.(QS. 44:22)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 22

فَدَعَا رَبَّهُ أَنَّ هَؤُلَاءِ قَوْمٌ مُجْرِمُونَ (22

Setelah persoalan antara Musa as dan Firaun bersama kaumnya berlarut-larut, yang sekalipun kepada mereka telah diberikan bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka tetap saja membangkang, bahkan membunuhnya, Musa berdoa dan mengadu kepada Allah SWT bahwa mereka itu tetap saja mempersekutukan Nya dan mendustakan Rasul Nya.
Sejalan dengan ayat ini firman Allah SWT:


وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (88
Artinya:
Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia; Ya Tuhan kami, akibatnya, mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan Kami; binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih". (Q.S. Yunus: 88)
23 (Allah berfirman): `Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,,(QS. 44:23)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 23 

فَأَسْرِ بِعِبَادِي لَيْلًا إِنَّكُمْ مُتَّبَعُونَ (23

Allah SWT memerintahkan Musa as, supaya pergi meninggalkan Mesir malam hari dan membawa serta Bani Israel dan orang-orang yang beriman kepadanya dari bangsa Qibti', tanpa setahu Firaun. Ia diberitahu oleh Allah SWT bahwa Firaun dan kaumnya akan mengejarnya, tetapi tidak akan tersusul oleh mereka.
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:


وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَى (77
Artinya:
Dan sesungguhnya telah kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israel) di malam hari, maka buatlah untuk mereka ke jalan yang kering di laut itu; kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam).(Q.S. Taha: 77)
24 dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan.(QS. 44:24)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 24 

وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًا إِنَّهُمْ جُنْدٌ مُغْرَقُونَ (24

Allah SWT memerintahkan Musa agar dia dan kaumnya meninggalkan laut yang dilaluinya itu dalam keadaan terbelah seperti halnya ketika dia memasukinya, hingga Firaun dan tentaranya memasukinya pula, kemudian Allah SWT mempertautkan kembali laut terbelah tadi hingga tenggelamlah Firaun dan segenap tentaranya, sedangkan Musa as. dan orang-orang yang bersama dia selamat sampai ke daratan, sebagaimana dinyatakan di dalam firman Allah SWT:


وَأَنْجَيْنَا مُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَجْمَعِينَ (65) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (66
Artinya:
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang bersamanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu (Firaun dan tentaranya). (Q.S. As Syu'ara: 65-66)
Diriwayatkan bahwa Musa as ingin ketika melintasi laut itu memukul tongkatnya ke laut agar laut yang terbelah itu bertaut kembali karena dia takut dikejar oleh Firaun dan tentaranya, maka diperintahkan oleh Allah agar Musa membiarkan laut itu dalam keadaan terbelah hingga Firaun dan tentaranya memasukinya.
25 Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan,(QS. 44:25)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 25 - 26 

كَمْ تَرَكُوا مِنْ جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (25) وَزُرُوعٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ (26

Alangkah banyaknya kekayaan yang ditinggalkan Firaun dan tentaranya yang telah tenggelam ke dasar laut itu, berupa taman-taman yang penuh dengan bunga-bungaan yang menjadikan hawa sejuk menyenangkan, dan mata air yang mengalir dengan indahnya. Demikian pula kebun-kebun yang menghijau penuh dengan pohon-pohon yang berbuah dengan lebatnya, tempat tempat yang berpemandangan indah, bangunan yang megah dan istana yang menjulang tinggi.
26 dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah,(QS. 44:26)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 25 - 26 

كَمْ تَرَكُوا مِنْ جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (25) وَزُرُوعٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ (26

Alangkah banyaknya kekayaan yang ditinggalkan Firaun dan tentaranya yang telah tenggelam ke dasar laut itu, berupa taman-taman yang penuh dengan bunga-bungaan yang menjadikan hawa sejuk menyenangkan, dan mata air yang mengalir dengan indahnya. Demikian pula kebun-kebun yang menghijau penuh dengan pohon-pohon yang berbuah dengan lebatnya, tempat tempat yang berpemandangan indah, bangunan yang megah dan istana yang menjulang tinggi.
27 dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,(QS. 44:27)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 27 

وَنَعْمَةٍ كَانُوا فِيهَا فَاكِهِينَ (27

Semula mereka hidup dengan penuh ketenangan dengan penghidupan yang serba cukup dan lengkap, rezeki berlimpah-limpah, kegembiraan yang selalu dinikmati. Semuanya itu dilimpahkan Allah SWT kepada mereka, tetapi mereka itu tidak mau sadar. bahwa kejahatan dan kekafiran mereka bertambah-tambah karenanya lalu Allah membinasakan mereka. Kekayaan mereka tidak bermanfaat bagi mereka dan tidak dapat menolong mereka. Firman Allah SWT.:


وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى (11
Artinya:
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. (Q.S. Al Lail: 11)
28 demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.(QS. 44:28)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 28 

كَذَلِكَ وَأَوْرَثْنَاهَا قَوْمًا آخَرِينَ (28

Demikianlah Allah SWT membinasakan kaum yang mendustakan Rasul-rasul-Nya yang selalu menyalahi perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya. Negeri yang penuh kekayaan yang berlimpah-limpah dialihkan Allah SWT kepada kaum yang lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan mereka baik hubungan kekeluargaan maupun agama. Maka berganti-gantilah bangsa bangsa menguasai Mesir. Demikianlah Allah SWT memberikan kekayaan kepada orang yang dikehendaki-Nya dan mencabut kerajaan dari orang yang Dia kehendaki, memuliakan yang Dia kehendaki, dan menghinakan yang Dia kehendaki pula. Firman Allah SWT:


قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (26
Artinya:
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Q.S. Ali Imran: 26)
29 Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.(QS. 44:29)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 29 

فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا مُنْظَرِينَ (29

Langit dan bumi tidak menangisi kepergian dan kehancuran Firaun dan kaumnya. Tidak sesuatu pun baik di langit maupun di bumi yang menghiraukan kematian Firaun dan kaumnya yang jahat dan durjana itu. Mereka tidak diberi kesempatan bertobat memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka, malah azab mereka disegerakan tanpa ada penangguhan.
30 Dan sesungguhnya telah mi selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan,(QS. 44:30)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 30 - 31

وَلَقَدْ نَجَّيْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنَ الْعَذَابِ الْمُهِينِ (30) مِنْ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ كَانَ عَالِيًا مِنَ الْمُسْرِفِينَ (31

Allah SWT menyelamatkan Bani Israel dari siksaan Firaun dan kaumnya yang telah menghinakan mereka. Mereka (kaum Firaun) tidak tanggung-tanggung menghancurkan musuh mereka, membunuh anak laki-laki, membiarkan wanita-wanita hidup menanggung malu, dan memaksakan pekerjaan yang berat. Firaun itu adalah seorang yang sombong dan herbuat melampaui batas di luar perikemanusiaan.
Firman Allah SWT


إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (4

Artinya:
Sesungguhnya Firaun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka, sesungguhnya Firaun termasuk golongan orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al Qasas: 4)
31 dari (azab) Firaun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.(QS. 44:31)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ad Dukhaan 31

مِنْ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ كَانَ عَالِيًا مِنَ الْمُسْرِفِينَ (31

(Dari siksaan Firaun) menurut suatu pendapat menjadi Badal dari lafal Al'Adzaabi yang ada pada ayat sebelumnya dengan memperkirakan adanya Mudhaf sebelumnya, yaitu lafal 'Adzaabi, lengkapnya Min 'Adzaabi Firaun, artinya: dari siksaan Firaun. Tetapi menurut pendapat lain ia menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal Al 'Adzaabi (sesungguhnya dia adalah orang yang sombong lagi salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.)
32 Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa.(QS. 44:32)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 32

وَلَقَدِ اخْتَرْنَاهُمْ عَلَى عِلْمٍ عَلَى الْعَالَمِينَ (32

Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah memilih Bani Israel atas orang-orang pandai pada zaman mereka, menurunkan kepada mereka kitab-kitab Samawi, mengutus pada mereka Rasul-rasul karena Dia Maha Mengetahui kesanggupan dan kemampuan mereka.
33 Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata.`(QS. 44:33)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 33 

وَآتَيْنَاهُمْ مِنَ الْآيَاتِ مَا فِيهِ بَلَاءٌ مُبِينٌ (33

Allah SWT telah menganugerahkan kepada Bani Israel urusan-urusan penting yang menunjukkan kemuliaan mereka di sisi Allah yang dapat menjadi pelajaran bagi orang yang memperhatikannya. Maka Allah SWT menyelamatkan mereka dari musuh mereka, menaungi mereka dengan awan di atas mereka, menurunkan kepada mereka manna dan salwa dan lain-lain sebagainya.
Berkata Al Hasan dan Qatadah, yang dimaksud dengan kata-kata: "Al Balaul Mubin" ialah nikmat yang nyata seperti firman Allah SWT:


وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا
Artinya:
Dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan, kemenanga yang baik. (Q.S. Al Anfal: 17)
dan firman-Nya:
Artinya:


وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenarnya). (Q.S. Al Anbiya: 35)
34 Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu benar-benar berkata,(QS. 44:34)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 34 - 35

إِنَّ هَؤُلَاءِ لَيَقُولُونَ (34) إِنْ هِيَ إِلَّا مَوْتَتُنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِينَ (35

Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang kafir Quraisy tidak mempercayai adanya hari kebangkitan karena menurut keyakinan mereka mustahil orang yang sudah mati itu dapat hidup kembali. Timbulnya kepercayaan yang demikian itu karena pikiran mereka telah dilumuri oleh noda-noda kemusyrikan; semakin lama noda itu semakin tebal sehingga telah menutupi seluruh hati dan pikiran mereka. Maka timbullah rasa sombong takabur dalam hati mereka disertai dengan keingkaran tanpa alasan. Mereka berpendapat apa yang dipandang benar oleh nenek moyang mereka adalah benar pula menurut mereka meskipun pendirian nenek moyang mereka itu semata-mata berdasarkan dugaan yang tidak ada dasar kebenarannya. Keadaan mereka adalah seperti orang yang terlanjur melemparkan kata-kata, kemudian kata-kata itu dibelanya mati-matian tanpa memperhatikan lagi apakah yang dikatakannya itu benar atau salah. Mereka tidak lagi menggunakan pikiran yang sehat dalam menilai perkataan itu akan tetapi semata-mata menuruti hawa nafsu mereka.
Sikap dan keyakinan mereka itu tercetus dalam perkataan mereka: "Kematian itu hanyalah kematian di dunia ini saja, hanya satu kali, tidak dua kali, dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan kembali. Dengan perkataan itu, berarti mereka telah menolak keterangan wahyu yang mengatakan bahwa mati itu dua kali. Allah SWT berfirman:


كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (28

Artinya:
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan? (Q.S. Al Baqarah: 28)
Ayat ini menerangkan bahwa manusia itu sebelum hidup di dunia adalah sebagai makhluk yang mati, lalu mereka dilahirkan sebagai makhluk yang hidup. Setelah itu, mereka menemui ajalnya dan mengalami kematian yang kedua.
Kemudian mereka akan dibangkitkan kembali dari kubur, hidup untuk kedua kalinya. Dalam ayat ini, diterangkan bahwa orang-orang musyrik mengakui satu kali kehidupan dan satu kali kematian, tidak mempercayai adanya kehidupan sesudak mati. Keingkaran mereka terhadap hari kebangkitan itu tidak beralasan karena pikiran mereka tidak sampai kepada ketentuan: Jika Allah Maha Kuasa menciptakan semua kehidupan ini, tentu Dia Maha Kuasa pula mengembalikan kehidupan itu sesudah kematian dan menghisab semua amal perbuatan.
35 tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan,(QS. 44:35)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ad Dukhaan 35

  إِنْ هِيَ إِلَّا مَوْتَتُنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِينَ (35

("Tidak ada kematian) yang sesudahnya ada kehidupan lagi (selain kematian di dunia ini) sewaktu mereka masih dalam keadaan berupa air mani. (Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan) tidak akan dihidupkan kembali sesudah kematian yang pertama tadi.
36 maka datangkanlah (kembali) bapak-bapak kami jika kamu memang orang-orang yang benar(QS. 44:36)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 36 

فَأْتُوا بِآبَائِنَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (36

Allah SWT menerangkan tantangan orang-orang musyrik Mekah kepada Rasulullah. Seandainya yang dikatakan itu benar, yaitu adanya hari kebangkitan hendaklah dia mengemukakan suatu bukti kebenaran dan hendaklah dia menghidupkan kembali nenek moyang mereka yang telah mati dahulu. Menurut mereka, seandainya Rasulullah dapat membangkitkan (dari kubur) menghidupkan kembali nenek moyang mereka tentu hal ini dapat menjadi bukti bahwa akan ada nanti hari kebangkitan itu.
Allah SWT kuasa mengumpulkan zat-zat yang berserakan, sejak dari benda padat, benda cair, dan udara, dari atom yang paling kecil sampai kepada molekul-molekul, semua dikumpulkan menjadi satu sehingga berupa seorang manusia. Tahukah manusia dari mana asal makanan yang dimakannya, pakaian yang dipakainya, alat rumah tangga yang mereka gunakan, dan sebagainya. Semua datang dari penjuru dunia yang berjauhan, kemudian dikumpulkan Tuhan pada suatu tempat untuk memenuhi keperluan dan keinginan seorang manusia. Jika hal yang demikian itu dapat dilakukan Allah, tentu mengumpulkan kembali tulang yang berserakan, daging yang telah hancur luluh menjadi tanah, dan rekaman perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan seseorang lebih mudah dilakukan-Nya, mengulang membuat sesuatu jauh lebih mudah dari membuatnya-pada pertama kalinya. Dan keterangan demikian, dapat disimpulkan bahwa hari kebangkitan itu pasti terjadi. Hanya saja waktunya belum diketahui dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Yang jelas, hari kebangkitan itu akan terjadi setelah seluruh jagad raya mengalami kehancuran total termasuk semua isinya.
Itulah sebabnya Allah SWT tidak melayani tantangan orang-orang musyrik untuk menutupi isi dan keinginan hati mereka. Dikabulkan atau tidak permintaan mereka itu, mereka tidak juga akan beriman.
37 Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa.(QS. 44:37)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 37 

أَهُمْ خَيْرٌ أَمْ قَوْمُ تُبَّعٍ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ أَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (37

Kemudian Allah SWT mengingatkan mereka kepada peristiwa yang telah terjadi dahulu, yaitu kepada kaum yang telah ditimpa malapetaka dan azab Allah, karena mereka durhaka dan tidak mengindahkan seruan para Rasul yang diutus kepada mereka. Hendaklah mereka menjaga diri mereka, jangan sampai Allah mengazab mereka seperti yang telah dialami kaum yang terdahulu itu. Allah SWT menyatakan bahwa keadaan mereka tidaklah lebih baik dari kaum Tubba'.
Tubba' adalah sebutan bagi raja-raja Himyar di. Yaman. Kaumnya disebut kaum Tubba'. Mereka berbuat dosa yang melampaui batas sehingga negeri mereka dihancurkan Allah. Karena itu, sebahagian kaumnya masih hidup memencar dan mengembara ke negeri-negeri sekitarnya. Pada mulanya mereka adalah kaum yang mempunyai kemampuan dan mempunyai ilmu yang cukup tinggi serta mempunyai balatentara yang cukup kuat. Kalau dibandingkan dengan orang Tubba', maka orang-orang Quraisy bukanlah apa-apa dan jauh ketinggalan dari orang Tubba'. Juga Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang Quraisy itu tidak lebih baik keadaannya dari kaum `Ad dan Tsamud. Kedua kaum ini juga dibinasakan Allah SWT karena kesombongan mereka dan pengingkaran mereka terhadap adanya hari berbangkit.
Pada akhir ayat ini, Allah SWT menandaskan bahwa pada umat-umat terdahulu itu telah berlaku Sunah Allah. Mereka semua dibinasakan karena mereka telah tenggelam dalam lumpur kemaksiatan dan kejadian itu sebenarnya telah cukup bagi orang-orang Quraisy menjadi iktibar dan pelajaran seandainya mereka mau mengambil pelajaran. Dalam ayat yang lain, Allah SWT menegaskan Sunah-Nya ini. Dia berfirman:


سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا (62
Artinya:
Sebagai Sunah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu) dan kamu sekali-kali tidak akan mendapati perubahan pada Sunah Allah. (Q.S. Al Ahzab: 62)
38 Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.(QS. 44:38)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 38 

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ (38

Allah SWT menjelaskan bahwa langit dan bumi beserta segala isinya tidaklah diciptakan dengan sia-sia dan secara kebetulan tanpa maksud dan tujuan, tetapi semuanya itu diciptakan sesuai dengan rencana dan kehendak Allah. Apabila diperhatikan dengan seksama dan teliti setiap kehidupan yang ada di bumi dan segala kejadian di langit tentulah akan diketahui baik makhluk yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa dari berbagai macam tingkatan dari tingkat terendah sampai dengan tingkat yang tertinggi, masing-masing ada guna dan faedahnya, ada ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya, dan ada pula waktu yang ditentukan untuk kehidupannya.
Ambil saja sebagai contoh seekor burung. Ia ditetaskan dari sebuah telor yang berasal dari induknya. Setelah dierami dalam waktu tertentu, keluar anak burung yang kecil tanpa bulu dari telor itu. Dari hari ke hari burung itu dicarikan makan oleh induknya, sehingga anak burung itu tumbuh berangsur-angsur, badannya menjadi besar dan ditumbuhi bulu, sayapnya bertambah kuat. Kemudian diajar oleh induknya terbang, ia terbang dari dahan ke dahan dibimbing induknya mencari makanan dan minuman. Setelah dewasa mulailah ia melaksanakan tugas hidupnya, mencari pasangan untuk mengembangkan keturunan. Bila telah sampai ajalnya, iapun mati seperti burung-burung yang lain.
Jika diperhatikan lagi, seakan-akan ada misi kehidupan burung-burung itu. Ditakdirkan Allah bahwa makanan burung itu adalah serangga, serangga itu memakan dan merusak tanam-tanaman yang ditanam oleh manusia. Seolah-olah burung itu membantu usaha dan kehidupan manusia. Burung dengan bunyinya yang merdu menyegarkan dan menyejukkan hati orang yang mendengarnya. Bakteri, semacam binatang yang halus dan kecil, dan juga cacing seakan-akan tidak ada gunanya sama sekali. Jika diperhatikan maka bakteri dan cacing itu memakan sampah dan kotoran, baik yang berasal dan manusia maupun yang berasal dari makhluk yang lain. Jika bakteri dan cacing itu tidak ada, maka sampah dan kotoran akan menumpuk karena tidak akan membusuk sehingga terjadilah polusi yang membahayakan kehidupan manusia. Semakin dalam direnungkan dan diperhatikan alam dan kejadiannya ini, semakin banyak pula diketahui hikmah, guna dan tujuan penciptaannya; semakin terasa pula kasih sayang dan tujuan Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Hanya kebanyakan manusia tidak tahu diri dan merasa dirinya yang paling kuasa dan yang paling mampu
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:


أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115
Artinya:
Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Q.S. Al Mu'minun: 115)
Dan firman-Nya:


وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ (27
Artinya:
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka". (Q.S. Sad: 27)
39 Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.(QS. 44:39)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 39 

مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (39

Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa langit dan bumi serta isinya tidak diciptakan, kecuali (sebagai makhluk) tunduk kepada ketentuan-ketentuan yang benar dari Allah. Semuanya wajib tunduk kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan yang telah ditetapkan. Jika salah satu makhluk Tuhan menyimpang atau tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan itu, maka ia akan merasakan akibat dan penyimpangan itu. Seperti pohon pisang termasuk tanaman yang tumbuh di tempat yang cukup air. Jika tumbuh di tanah kering atau padang pasir, ia akan mati. Demikian pula halnya dengan ikan; ia ditetapkan hidup dalam air. Jika ia meloncat ke darat, ia pun akan mati. Demikian hukum Allah yang berlaku bagi seluruh makhluk-Nya.
Dari keragaman hukum-hukum itu, dapat diambil kesimpulan bahwa penciptanya adalah zat yang Maha Esa lagi Maha Kuasa dan Maha Bijaksana, karena itu segala makhluk ciptaan-Nya wajib tunduk dan patuh kepada hukum-hukum-Nya itu baik secara sadar maupun terpaksa. Karena semua makhluk itu diciptakan berdasarkan iradah-Nya, maka berdasarkan iradah-Nya pulalah makhluk itu kembali kepada-Nya nanti. Yang demikian itu terjadi karena ke Maha Agungan dan ke Maha Perkasaan-Nya.
Makhluk Allah SWT yang beraneka ragam dan tidak terhitung banyaknya itu merupakan tanda-tanda kekuasaan yang dapat dijadikan bahan pemikiran bagi orang yang ingin mencari kebenaran. Dengan memperhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya itu, orang dapat mengenal dan mengetahui betapa agung dan betapa luasnya ilmu penciptanya. Dalam hadis Qudsy disebutkan:


كُنْتُ كَنْزًا مَخْفِيًّا فَأَرَدْتُ أَنْ أُعْرَفَ فَخَلَقْتُ الْخَلْقَ فَبِيْ عَرَفُوْنِي
Artinya:
Aku adalah simpanan yang tersembunyi, maka Aku bermaksud supaya Aku dikenal; karena itu Aku menciptakan makhluk. Dengan mengenal ciptaan-Ku itulah makhluk-makhluk itu mengenal Aku. (Hadis Qudsi)
Kemudian Allah menyayangkan sikap orang-rang musyrik yang tidak mau memahami tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang ada di alam ini. Sikap mereka nampak di waktu mereka mendustakan kenabian Muhammad saw dan mengingkari hari kebangkitan sikap itu timbul karena kesombongan dan ketakaburan yang ada pada diri mereka sehingga menutupi kejernihan pikiran mereka. Akibatnya, mereka bertambah jauh dari rahmat Allah dan semakin tenggelam dalam. lembah kedurhakaan.
40 Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah hari yang dijanjikan bagi mereka semuanya,(QS. 44:40)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ad Dukhaan 40 

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيقَاتُهُمْ أَجْمَعِينَ (40

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan peristiwa yang terjadi pada hari hisab dengan menegaskan bahwa hari itu adalah hari yang telah ditetapkan Allah SWT untuk memberikan keputusan kepada semua makhluk tentang balasan perbuatan yang telah dilakukannya yang baik atau yang buruk. Pada hari keputusan itu, orang-orang musyrik takut dan tercengang melihat kenyataan bahwa dugaan mereka sewaktu hidup di dunia dahulu adalah dugaan yang tidak mengandung kebenaran sedikitpun. Mereka dahulu mengingkari akan adanya hari keputusan itu, tetapi kenyataannya sekarang benar-benar terjadi.
Pada hari itu, semua makhluk dihalau ke padang mahsyar dan berkumpul untuk menerima keputusan yang adil dari Allah. Pada waktu itu, terbukti pula bahwa berhala-berhala yang mereka sembah dan mohon pertolongan kepadanya semasa hidup di dunia tidak dapat memberinya manfaat dan pertolongan kepada mereka, bahkan berhala-berhala itu dimasukkan ke dalam neraka bersama-sama mereka bahkan anak-anak serta keluarga yang mereka bangga-banggakan dahulu tidak ada gunanya lagi dan tidak dapat menolong mereka menghindarkan diri dari azab Allah. Allah SWT berfirman:


لَنْ تَنْفَعَكُمْ أَرْحَامُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَفْصِلُ بَيْنَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (3
Artinya:
Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-kali tidak bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan diri dari kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Muhammad: 3)
Dan firman-Nya:


إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا (17
Artinya:
Sesungguhnya Hari keputusan itu adalah suatu waktu yang ditetapkan. (Q.S. An Naba: 160)

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 21 s/d 40 dari [59]


Sumber tafsir ini di nukil dari :

1. Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU