Rabu, 19 Juni 2013

Tafsir Surat Ali Imran 41 - 60 ( 3 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ALI IMRAN
Ayat [200]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/10
41 Berkata Zakariya: `Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)`. Allah berfirman: `Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari`.(QS. 3:41)


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 41

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً قَالَ آيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا رَمْزًا وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ (41

Setelah Zakaria mendengar jawaban itu dari malaikat Jibril maka dia berkata: "Tuhanku berilah aku sesuatu tanda bahwa istriku akan hamil". Menurut Hasan Al-Basri, Nabi Zakaria bertanya demikian itu adalah untuk segera memperoleh kegembiraan hatinya atau untuk menyambut nikmat dengan syakur, tanpa menunggu sampai anak itu lahir.
Kemudian Allah menjelaskan bahwa tanda istrinya mengandung itu ialah, bahwa dia sendiri tidak dapat berbicara dengan orang lain selama tiga hari. Selama tiga hari itu dia hanya dapat mempergunakan isyarat dengan tangan, kepala dan lain-lainnya. Dan beliau tidak lalai dari berzikir dan bertasbih kepada Allah. Dan Allah menjadikan Zakaria tidak bisa berbicara selama tiga hari itu adalah, agar seluruh waktunya digunakan untuk zikir dan bertasbih kepada-Nya, sebagai pernyataan syukur yang hakiki.
Menurut Al Qurtubi, sebagian mufassirin mengatakan bahwa tiga hari Zakaria menjadi bisu itu adalah sebagai hukuman Allah terhadapnya, karena dia meminta pertanda kepada Malaikat sehabis percakapan mereka.
Di akhir ayat ini Allah memerintahkan kepada Zakaria agar tetap ingat kepada Allah dan berzikir sebanyak-banyaknya pada waktu pagi dan petang hari, sebagai tanda syukur kepada-Nya.


42 Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: `Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).(QS. 3:42)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 42 

وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَى نِسَاءِ الْعَالَمِينَ (42

Ayat ini kembali menceritakan keluarga Imran, sesudah pada ayat-ayat yang lalu telah diceritakan hal ihwal keluarga Zakaria yang juga termasuk keluarga `Iman.
Dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw, tentang peristiwa yang dialami oleh Maryam ketika dia didatangi oleh Malikat Jibril as .
Pembicaraan Jibril dan Maryam di sini bukanlah seperti pembicaraan Jibril dengan nabi-nabi, yang merupakan penyampaian wahyu Allah kepada mereka melainkan sebagai pemibicaraan malaikat dengan wali-wali Allah, yang berupa ilham.
Kesyukuran Maryam kepada Allah dengan 'ibadah dan ketaatannya yang tidak putus-putusnya, menambankan terpeliharanya kemuliaan dan kesempurnaan diri pribadinya, serta menambah jauhnya dari segala sifat yang tidak baik. Karena itu wajarlah bila Maryam memperolehlangsung ilham dari Jibril as sebagai penghormatan atas dirinya.
Jibril as menandaskan bahwa Allah telah memilih Maryam untuk berkhidmat di Baitul Makdis, din membersihkan dia dari keaiban lahir dan batin, serta menentukannya untuk melahirkan seorang nabi meskipun dia tidak dijamah oleh seorang lelaki. Dan Allah melebihkannya atas segala wanita di masanya.
Sabda Rasul Saw:

كمل من نساء العالمين أربع: مريم وآسية امرأة فرعون وخديجة وفاطمة
Artinya:
Sebaik-baiknya wanita di dunia ini adalah empat orang : Maryam. Asiyah istri Firaun. Khadijah dan Fatimah
(Ibnu 'Asakir dari Ibnu 'Abbas)


43 Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukulah bersama orang-orang yang ruku.(QS. 3:43)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 43 

يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ (43

Pada ayat ini Allah mewajibkan kepada Maryam untuk taat kepada. Nya sebagai tanda syukur atas nikmat yang dianugerahkan Nya kepadanya, dengan firman-Nya yang artinya: "Taatilah Tuhanmu hai, Maryam bersujudlah, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk". Yang dimaksud dengan "sujud" di sini adalah sujud seperti sujud dalam salat dan dimaksudkan dengan "rukuk" ialah salat itu sendiri. Ayat ini memerintahkan kepada Maryam supaya melakukan salat berjemaah bersama-sama orang lain.
Salat menurut pengertian orang Yahudi waktu itu ialah doa atau bersujud. Sujud dengan meletakkan dahi ke bumi itu salat mereka, semua 'ibadah yang dilakukan Maryam bertempat di Mihrab.


44 Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.(QS. 3:44)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 44

ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يُلْقُونَ أَقْلَامَهُمْ أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يَخْتَصِمُونَ (44

Pada ayat ini Allah menutup ceritera itu dengan mengarahkan pembicaraan kepada Nabi Muhammad saw, bahwa ceritera itu termasuk ceritera yang belum diketahuinya, sedang hal itu sesuai dengan isi Kitab Taurat. Allah menyatakan dalam ayat ini bahwa apa yang telah dikisahkkan yaitu kisah Maryam din Zakaria adalah dari kisah-kisah yang tidak pernah disaksikan oleh Nabi Muhammad saw, atau keluarganya,dan tidak pula pernah Muhammad membacanya dalam suatu kitab, serta tidak pula diajarkan oleh seorang guru. Itulah wahyu, yang diturunkan Allah kepadanya dengan perantara Ruhul Amin, untuk menjadi bukti atas kebenaran kenabiannya. dan untuk mematahkan hujjah orang yang mengingkarinya.
Kemudian Allah menyatakan pula bahwa Nabi Muhammad saw, belum ada dan tentu saja tidak menyaksikan mereka ketika mengadakan undian itu diantara Zakaria dan lain-lainnya itu untuk menetapkan siapa yang akan mengasuh Maryam.
Nabi Muhammad saw, tidaklah hadir dalam perselisihan mereka untuk mengasuh Maryam. Mereka terpaksa mengadakan undian untuk menyelesaikan perselisihan itu. Mereka yang berselisih itu adalah orang-orang terkemuka yakni para pendeta mereka. Dan perselisihan itu semata-mata didorong oleh keinginan yang besar untuk mengasuh dan memelihara Maryam. Boleh jadi keinginan ini disebabkan karena bapaknya yaitu 'Imran adalah pemimpin mereka, sehingga dengan itu mereka mengharapkan akan mendapatkan hadiah dari tugas mengasuh Maryam itu. Dan boleh jadi pula disebabkan mereka mengetahui dalam kitab-kitab agama bahwasanya kelak akan terjadi peristiwa besar bagi Maryam dan putranya. Atau mungkin disebabkan mereka berpendapat bahwa mengasuh bayi perempuan itu adalah suatu kewajiban agama, karena bayi itu dimazarkan untuk mengabdi kepada Baitulmakdis. Ayat ini diletakkan sesudah menerangkan kisah tersebut adalah untuk menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw, tidak pernah membaca ceritera keluarga Imran (Bani Israel), karena beliau seorang yang ummi. Lagi pula beliau tidak pernah mendengar dari seseorang, sebab beliau juga waktu itu ditengah-tengah orang yang ummi.
Tidak ada jalan bagi Nabi saw, untuk mengetahui seluk beluk ceritera ini kecuali dengan jalan menyaksikan dengan mata kepala sendiri, atau dengan jalan wahyu. Menyaksikan dengan mata kepala sendiri adalah suatu hal yang mustahil, karena peristiwa itu terjadi di zaman sebelum lahirnya Nabi Muhammad saw.
Kalau demikian tentulah Nabi Muhammad mengetahuinya dengan jalan wahyu.
Para ahli Kitab yang mengingkari Alquran mengatakan bahwa segala isi Alquran yang sesuai dengan isi Kitab mereka itu adalah berasal dari kitab mereka sedang yang bertentangan dengan isi Kitab mereka itu mereka katakan tidak benar. Isi Alquran yang tidak terdapat dalam kitab mereka juga dianggap tidak benar. Sikap demikian itu hanyalah karena sifat sombong dan sifat permusuhan mereka.
Kaum muslimin meyakini, bahwa segala yang diterangkan Alquran adalah benar. Karena cukup dalil-dalil yang membuktikan bahwa Muhammad Saw itu adalah seorang nabi, dan ayat Alquran yang bertentangan dengan kitab-kitab yang terdahulu dipandang sebagai koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang terdapat pada kitab-kitab itu karena sudah diubah-ubah atau tidak sesuai lagi dengan kemaslahatan umat.


45 (Ingatlah), ketika Malaikat berkata:` Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),(QS. 3:45)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 45

إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ (45

Di dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw, terhadap ceritera Maryam di kala Jibril datang kepadanya, yang membawa kabar gembira kepadanya bahwa dia akan melahirkan seorang putra yang saleh. Ketika Jibril menyampaikan kabar gembira itu Allah telah memilihnya, menyucikannya untuk tetap beribadah kepada Allah dan selalu bersyukur kepada-Nya. Yang dimaksud dengan malaikat di sini ialah Jibril, sebagaimana di dalam firman Allah:

فأرسلنا إليها روحنا فتمثل لها بشر سويا
Artinya:
"Lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sebenarnya".
(Q.S Maryam: 17)
Isa as disebut dengan "kalimat Allah", sebagai pemberitahuan tentang proses penciptaannya yang berlainan dengan kejadian manusia biasa.
Isa as dinamakan Al Masih sedang Al Masih itu adalah gelar raja, karena kata Al Masih dalam Taurat dan Injil berarti "yang disapu atau yang diminyaki". Menyapu dan meminyaki itu adalah suatu ketentuan dalam adat istiadat mereka bahwa siapa yang telah disapu dengan minyak suci oleh kepala agama, maka dia sudan menjadi suci pula, cakap untuk memegang kerajaan, memiliki ilmu pengetahuan dan kekuasaan, lagi mendapat berkah. Di sini Allah SWT menunjukkan bahwa Isa as senantiasa mendapat berkah walaupun belum pernah disapu dengan minyak suci itu.
Ada pula yang mengatakan hahwa nama Isa itu adalah berasal dari kata Yunani "yasu", artinya "yang diselamatkan yang terpilih".
Para nabi dahulu telah menerangkan bahwa akan datang seorang Al Masih, dia seorang raja yang akan mengembalikan kekuasaan Bani Israel yang telah hilang.
Maka ketika Isa lahir dan dinamai Al Masih, segolongan mereka beriman kepadanya Orang-orang Yahudi yang mengingkarinya berpendapat, bahwa yang dijanjikan itu belum lagi datang.
Dan dia dinamakan lbnu Maryam (putra Maryam) untuk memberi pengertian bahwa Isa akan lahir tanpa ayah karena itulah ia dibangsakan kepada ibunya.
Isa as mempunyai kedudukan yang terkemuka di dunia, karena dia mendapat tempat di hati orang-orang mukmin serta dihormati. Perbaikan-perbaikan yang ditinggalkan Isa as tetap membekas dikemudian hari. Dan kebesarannya itu jauh lebih nyata daripada kebesaran para penguasa atau raja-raja sebab orang-orang menghormat kepada para penguasa dan raja itu adalah untuk menghindarkan diri dari penyiksaan mereka, atau karena takut terhadap kelaliman mereka, atau untuk mengambil muka supaya diberi kedudukan duniawi. Kebesaran yang demikian ini adalah kemegahan semu belaka, tanpa ada bekasnya sedikit juapun di dalam jiwa, bahkan mungkin menimbulkan kebencian.
Selain dari itu, Isa as mempunyai kebesaran di akhirat, yaitu kedudukan dan kemuliaan yang tinggi, karena beliau adalah senantiasa dekat kepada Tuhan.


46 dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh.`(QS. 3:46)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 46

وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ (46

Dalam ayat ini Allah menerangkan, Isa as telah berbicara dengan manusia ketika masih kecil dalam ayunan, untuk menjelaskan kebersihan ibunya dari tuduhan yang dilemparkan kepadanya, dan untuk menjadi bukti atas kenabiannya. Isa as juga berbicara dengan manusia ketika dia sudah dewasa yakni sesudah Allah mengangkatnya menjadi rasul dan menurunkan kepadanya wahyu-Nya, untuk menyampaikan perintah dan larangan-larangan-Nya kepada manusia.
Beliau tergolong orang yang saleh yang telah diberi hikmat oleh Allah yakni para nabi, para Siddiqin dan para Syuhada.


47 Maryam berkata:` Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun. `Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):` Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: `Jadilah`, lalu jadilah dia.(QS. 3:47)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 47 

قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (47

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Maryam menghadapkan kata-katanya kepada Allah SWT yang telah mengutus Jibril, yaitu: "bagaimana aku akan memperoleh seorang putera, padahal aku tidak bersuami. Apakah kejadian yang demikian itu dengan perkawinan dahulu, ataukah dengan kodrat Allah semata-mata". Mungkin maksud kata-kata Maryam itu untuk menyatakan kekagumannya pada kekuasaan Allah dan memandang hal itu sebagai suatu mukjizat yang besar. Allah menjelaskan bahwa kelahiran demikian akan terjadi bilamana Allah menghendakinya, Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya. Jika Allah berkehendak menetapkan sesuatu maka hanya cukup berkata kepadanya "jadilah engkau", lalu jadilah dia.
Allah menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya, termasuk menciptakan hal-hal yang ajaib, yang menyimpang dari kebiasaan seperti menciptakan anak tanpa ayah. Bahkan Nabi Adam as, telah diciptakan-Nya tanpa ayah dan ibu.
Damikianlah penggambaran bagi kesempurnaan Kodrat Allah serta kepastian kehendak-Nya. Gambaran tentang kecepatan terwujudnya apa yang dikehendaki oleh Allah tanpa batas waktu dan tanpa ada faktor penyebab, diterangkan Tuhan sendiri dalam firman-Nya:

وما أمرنا إلا واحدة كلمح البصر
Artinya:
"Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata".
(Q.S Al Qamar: 50)
Apa yang diperintahkan itu pasti segera terjadi. Perintah yang seperti itu dinamai perintah "takwin".
Orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, tidak membenarkan Isa dilahirkan dengan tidak berayah, karena pikiran mereka hanya terbatas kepada kejadian-kejadian yang biasa saja. Mereka tidak menyadari bagaimana terjadinya alam semesta ini sedang merekapun tidak mempunyai suatu dalil aqly yang memustahilkan kejadian seorang anak tanpa ayah. Setiap hari kita menyaksikan kejadian-kejadian yang luar biasa yang disangka tidak mungkin terjadi. Ada di antaranya yang mempunyai sebab yang sudah diketahui, lalu dinamai penemuan baru. Dan ada pula yang tidak diketahui sebab-sebabnya lalu dinamai penyimpangan alam dari hukumnya.
Orang mukmin berkeyakinan bahwa sesuatu yang terjadi tidak menurut sebab yang biasa, membuktikan kekuasaan Allah dan bahwa sebab-sebab bagi terjadinya sesuatu tidak selamanya harus sesuai dengan pertimbangan akal.
Generasi sekarang telah melihat dan menyaksikan adanya kejadian-kejadian yang aneh dan luar biasa. Hal seperti itu jika dilihat oleh orang-orang dahulu, tentulah mereka akan menganggapnya sebagai suatu perbuatan sihir, atau perbuatan jin. Orang-orang dahulu itu tidak berusaha mencari alasan dalam mengingkari sesuatu kejadian yang ia sendiri belum mengetahui sebab-sebabnya.
Para filosof zaman sekarang menetapkan bahwa mungkin terjadi suatu binatang lahir dari sesuatu yang bukan binatang. Maka kalau demikian halnya, jika ada seekor binatang lahir dari seekor binatang lain yang berbeda macamnya, adalah sangat mungkin dan masuk akal.


48 Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.(QS. 3:48)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 48 

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ (48

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Dialah yang mengajar Isa pengetahuan menulis 309) dan ilmu yang benar menggerakkan kemauan seseorang untuk mengerjakan amal-amal yang bermanfaat, serta Allah memberi kepadanya kemampuan untuk memahami Taurat dan segala rahasia hukum-hukumnya. Al Masih mengetahui segala rahasia hukum, kemudian menjelaskan kepada kaumnya Juga Allah mengajarkan kepada Isa, Injil yang Dia wahyukan kepadanya.


49 Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): `Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.(QS. 3:49)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 49

وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (49

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Allah menjadikan Isa as, seorang rasul kepada Bani Israel.
Allah mengutus Isa as kepada Bani Israel agar mengatakan kepada mereka bahwa kedatangannya membawa beberapa tanda yang besar yakni "mukjizat" kepada mereka sebagai penguat risalahnya. Mukjizat-mukjizat itu di antaranya:
Pertama: `Isa as dapat membuat dari tanah sesuatu yang berbentuk burung dan setelah ditiupnya lalu menjadi burung yang hidup seperti burung biasa, dengan izin Allah. Sebenarnya Allah-lah yang menciptakan hidup dalam tubuh burung itu, dengan kekuasaan Nya ketika Isa meniupnya, untuk menjadiannya mukjizat bagi kenabiannya.
Diriwayatkan, bahwa ketika Isa as menyatakan dirinya jadi nabi dan menampakkan mukjizatnya, Bani Israel meminta kepadanya untuk membuat kelelawar. Maka ia mengambil tanah, lalu membentuknya sebagai seekor kelelawar dan ditiupnya. Maka terbanglah kelelawar itu diawang-awang. Kelelawar itu terbang selama orang itu masih dapat melihatnya, dan ketika sudah tidak nampak lagi oleh mata mereka, maka kelelawar itu jatuh ke bumi dan mati. Hal ini sangat berbeda dengan kejadian makhluk-makhluk Allah lainnya.
Sudah menjadi sunah Allah bahwa mukjizat-mukjizat terjadi di tangan nabi-nabi Nya sewaktu umatnya meminta dan menjadikan iman mereka tergantung kepada mukjizat itu. Maka jika kaum Isa as, meminta yang demikian kepadanya, diapun telah melaksanakannya.
Kedua: Isa as dapat mengobati penyakit buta dan sopak, padahal kedua penyakit itu adalah penyakit yang sukar diobati oleh para tabib dimasa itu meskipun ketabiban pada masa Isa as sudan maju.
Telah menjadi sunah. Allah pula, bahwa mukjizat para nabi berupa sesuatu yang sangat terkenal pada zamannya. Umpamanya kepada Musa as, diberikan tongkat yang dapat menjadi ular dan menelan semua ular-ular ahli sihir. Orang-orang Mesir pada waktu itu adalah terkenal sekali keahlian mereka dalam ilmu sihir. Kepada Isa as diberi Allah mukjizat dari jenis ketabiban yang melebihi kesanggupan para tabib zaman itu, pada hal merekapun juga sudah mempunyai keahlian yang tinggi. Demikian pula kepada Nabi Muhammad saw, diberi mukjizat yaitu Alquran, karena yang dibangga-banggakan mereka pada masa itu ialah kesusasteraan.
Ketiga: Beliau dapat menghidupkan orang mati, atas izin Allah SWT. Banyak riwayat menerangkan bahwa Isa as menghidupkan orang-orang yang telah mati. Di antaranya menghidupkan seorang anak perempuan sebelum dikubur, dan menghidupkan Ya'azir sebelum busuk tubuhnya. Tetapi tidak ada riwayat yang menerangkan bahwa ia menghidupkan mayat yang sudah menjadi tulang belulang.
Keempat: Isa as dapat mengabarkan apa yang dimakan dan apa yang disimpan orang di rumahnya.
Perbedaan antara perkabaran gaib yang disampaikan oleh Isa as dengan perkabaran ahli nujum dan dukun-dukun yang kadang-kadang tepat ialah tukang nujum dan dukun-dukun itu mengungkapkan sesuatu dengan jalan memperhatikan sebab-sebab yang memungkinkannya mengetahui sesuatu itu. Dan tidaklah demikian perkabaran yang disampaikan oleh Nabi Isa as serta oleh para nabi dun para rasul. Mereka ini tidak mencari atau berusaha mencari sebab-sebab dan tidak pula melakukan tipu daya, melainkan semata-mata pemberitahuan yang disampaikan Allah SWT kepada mereka.
Demikianlah mukjizat-mukjizat Nabi Isa as yang disaksikan oleh Bani Israel. Sesungguhnya pada mukjizat-mukjizat itu terdapat petunjuk-petunjuk bagi mereka untuk membenarkan kerasulan dan kenabian Isa as. Terdapat pula pada mukjizat-mukjizat itu pelajaran untuk dipikirkan dan ditarik kesimpulannya, yaitu bahwa Isa berkata benar terhadap mereka. Merekapun mengetahui apa yang diserukan Isa itu adalah benar perintah dari Allah SWT. Jika mereka membenarkan ayat-ayat Allah, mengakui ke Esaan Nya dan percaya kepada Nabi Musa dan Taurat yang dibawanya, tentulah mereka beriman pula kepada Nabi Isa as.


50 Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.(QS. 3:50)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 50

وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (50

Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Isa datang kepada Bani Israel untuk membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka, mengakui dan menguatkannya, bukan mengganti atau menyalankan hukum-hukumnya, kecuali meringankan beberapa hukum untuk penganutnya, yang sebelumnya dirasakan sebagai suatu beban yang amat berat bagi mereka. Karena itu Isa as berkata: Aku menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan atasmu", yakni sebagian makanan-makanan yang pernah diharamkan atas mereka yang disebabkan oleh kelaliman dan banyaknya pertanyaan mereka. Lalu oleh Isa as, dihalalkan kembali sebagaimana diterangkan Allah dalam Alquran.

فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا
Artinya:
Maka disebabkan kelaliman orang-orang Yahudi Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, (juga) karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
(Q.S An Nisa': 160)
Di antara makanan yang dihalalkan kembali itu ialah : ikan. daging unta, lemak, juga dihalalkan kembali bekerja pada hari Sabtu. Dan Nabi Isa juga menjelaskan persoalan-persoalan yang menjadi perselisihan mereka. Seperti diterangkan dalam Alquran:

ولأبين لكم بعض الذي تختلفون فيه
Artinya:
dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari yang kamu berselisih tentangnya.
(Q.S Az Zukhruf: 63)
Kemudian Nabi Isa as mengulangi keterangan ayat yang lalu, katanya: "Aku datang kepadamu dengan membawa mukjizat-mukjizat dari Tuhan kamu". Mukjizat itu menjadi saksi atas kebenaran risalah yang dibawanya seperti yang telah disebutkan yaitu menciptakan burung, menyembuhkan penyakit buta sejak kecil dan penyakit kusta serta menghidupkan orang mati, serta memberitahukan hal-hal yang tersembunyi dan lain-lain sebagainya. Karena dia datang membawa mukjizat yang jelas, ayat-ayat yang terang, maka diapun berseru kepada kaumnya agar takut kepada Allah tidak menentang Nya, serta menaati segala apa yang diajarkan kepada mereka.


51 Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.`(QS. 3:51)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 51

إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (51

Pada ayat ini dijelaskan ucapan Nabi Isa as kepada kaumnya bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka bersama-sama yang harus disembah, dan menyembah semata-mata adalah merupakan jalan yang lurus dengan pernyataan keesaan Allah dan pengakuan bahwasanya Allah itu adalah Tuhan alam semesta, karena itu sembahlah Dia.
Inilah di antara perintah Nabi Isa as kepada kaumnya, supaya mereka mempunyai kepercayaan yang benar yaitu Tauhid, selalu menunaikan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya lahir dan batin. Itulah jalan yang lurus dan lapang yang digariskan oleh para rasul, yaitu jalan yang menuju 1 kepada kebahagiaan dunia dan akhirat".


52 Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkatalah dia: `Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?` Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: `Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri.(QS. 3:52)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 52

فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (52
 
Pada ayat ini dan ayat berikutnya Allah menerangkan hubungan Nabi Isa as dengan kaumnya, apa-apa yang telah dialaminya dari mereka; baik berupa hambatan-hambatan, tantangan, kekerasan, serta rencana-rencana untuk membunuhnya, pertolongan-pertolongan yang telah diberikan Allah kepada golongan orang yang mengakui ke Esaan Allah, serta ancaman-ancaman Nya yang disampaikan kepada orang-orang kafir, dan siksaan yang menimpa mereka di dunia dan di akhirat.
Tatkala Isa as meyakini bahwa kaumnya Bani Israel tetap dalam kekafiran dan menemui penolakan yang keras dari mereka, bahkan bermaksud menyakitinya, bertanyalah dia "Siapakah penolong-penolongku kepada Allah?".
Isa benar-benar menemui tantangan yang keras dari orang Yahudi, mereka mengerumuninya dan memperolok-oloknya. Mereka berkata: "Apakah yang telah dimakan oleh si Anu tadi malam, apa yang disimpannya di rumahnya untuk besok pagi?". Walaupun Isa dapat menjawabnya, namun mereka tetap memperolok-oloknya. Demikianlah keadaan itu senantiasa terjadi antara Isa dan kaumnya sampai kepada suatu ketika mereka merencanakan akan membunuhnya. Isa ketakutan lalu bersembunyi dan akhirnya dia bersama ibunya pergi mengembara di muka bumi.
Pada ceritera ini terdapat pelajaran bagi Nabi Muhammad saw, dan sekaligus menjadi penghibur baginya. Di sini terbukti bahwa mukjizat-mukjizat, walaupun banyak dikemukakan tidaklah dengan sendirinya membawa kepada iman. Keimanan itu tergantung kepada manusia yang diajak apakah bersedia untuk menerimanya.
Pada saat meningkatnya tantangan itulah Isa as mengatakan kepada Hawariyyin siapa yang bersedia menyerahkan jiwanya kepada Allah dan menolong rasul-Nya. Hawariyyin menjawab : "Kamilah penolong agama Allah", mereka menyediakan tenaga mereka untuk memperteguh dakwah Rasul Allah dan bersedia memegang teguh ajaran-ajarannya serta meninggalkan ajaran-ajaran yang lalu yang salah.
Pertolongan yang diminta Isa as ini tidak selalu menuntut peperangan tapi cukup dengan mengamalkan ajaran agama dan dakwahnya.
Hawariyyin adalah segolongan di antara Bani Israel yang beriman kepada Al Masih as, dan bersedia membantu, menolongnya dan mengikuti cahaya yang diturunkan kepadanya. Mereka menyatakan kepada Isa bahwa mereka beriman kepada Allah dan memohon kesaksian bahwa mereka adalah orang-orang yang berserah diri". Pernyataan ini merupakan faktor yang membawa kemenangan dalam menghadapi perlawanan musuh-musuhnya. Mereka memohon agar mereka dimasukkan ke dalam golongan orang yang mengakui ke Esaan Allah.


53 Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)`.(QS. 3:53)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 53 

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ (53

: Sesudah mereka menjadi saksi atas kerasulan Isa as dan menjadi saksi atas kekuasaan Allah yang memerintankan supaya beriman kepada Kitab yang diturunkan kepadanya, dan taat kepada segala perintah-Nya, maka dalam ayat ini mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, kami teIah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan". Pernyataan ini adalah suatu sikap merendahkan diri kepada Allah SWT, dan mengungkapkan ihwal mereka kepada Allah., sesudah menyatakan kepada Rasul-Nya untuk lebih menjelaskan pendirian mereka. "Kami telah mengikuti rasul", dan mematuhi segala perintah yang dibawanya dari Allah.
Menempatkan kata "mengikuti" sesudah kata "beriman" dalam ayat ini menunjukkan bahwa iman orang Hawariyyin ini telah mencapai tingkat yakin, yang memberi arah kepada jiwa mereka dalam melakukan setiap tindakan. Ilmu yang benar ialah ilmu yang menuntut perbuatan yang sesuai dengan ilmu itu, sedang ilmu yang tidak mempengaruhi perbuatan itulah ilmu yang kabur dan kurang, tidak memberikan keyakinan dan ketenangan. Banyak orang mengira bahwa dia sudah berilmu tetapi bila dia melakukan sesuatu perbuatan ternyata perbuatannya itu tidak dapat dikuasai dan dikendalikannya, setelah itu barulah ia sadar bahwa ia keliru dalam pengakuannya.
Sesudah kaum Hawariyyin ini menyatakan kepada Allah kesaksian mereka atas kebenaran Kitab dan Rasul Nya, maka merekapun memohon kepada Allah agar Allah SWT memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang mengakui keesaan Allah SWT.
Murid-murid Isa yang setia ada dua belas orang, sebagaimana tersebut dalam Injil Matius 10 : mereka adalah :1. Simon, yang disebut Petrus, 2.Andreas saudaranya. 3. Yakub anak Zabdi, 4. Yahya saudara Yakub. 5. Philipus, 6. Bartholomeus, 7. Thomas, 8. Matius pemungut cukai, 9. Yakub anak Alpius, 10. Yudas Eskariot, 11. Tadius, 12. Simon orang Kanani.
Mereka ini disebut rasul dari Isa as karena beliau mengutus mereka kepada Bani Israel yang sesat, mengajak mereka ke jalan yang benar yang dibawa Isa as.


54 Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.(QS. 3:54)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 54

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ (54

Sesudah Allah menerangkan tentang kaum Hawariyyin maka dalam ayat ini Allah menerangkan sikap Bani Israel terhadap Isa as, mereka membuat tipu daya dan bermaksud membinasakannya dengan jalan melaporkan dan memfitnah Isa as kepada raja mereka. Tetapi Allah memperdayakan dan menggagalkan tipu daya mereka itu dan mereka tidak herhasil membuisuhnya. Beliau diangkat ke langit oleh Allah SWT dan diganti dengan orang yang serupa dengan beliau. sehingga orang-orang yakin bahwa yang disalib itu adalah Isa. Tipu muslihat Allah mengatasi tipu muslihat mereka, dan menimpakan kesengsaraan kepada orang-orang kafir itu, tanpa mereka perkirakan. Rencana Tuhan yang tak diketahui oleh hambu-hamba Nya, sebenarnya adalah untuk menegakkan sunah Nya dan menyempumakan hikmah Nya.


55 (Ingatlah), ketika Allah berfirman: `Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya`.(QS. 3:55)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 55

إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (55

Allah SWT membalas tipu daya orang kafir dengan mengangkat Isa as kepada-NyL Dalam hal ini terdapat berita gembira untuk Nabi Isa tentang datangnya bantuan Allah untuk menyelamatkan dirinya dari tipu daya orang-orang kafir sehingga mereka dalam usaha untuk melaksanakan tipu daya itu tidak akan berhasil.
Allah SWT akan mengangkat Nabi Isa kepada Nya dan akan mewafatkannya pada saat ajalnya tiba, sesudah turun dari langit pada waktu yang ditentukan sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw, yang artinya ialah:
"Demi (Allah), yang jiwaku di tangan Nya, Isa putra Maryam akan turun di antaramu sebagai hakim yang adil, kemudian ia akan memecah salib, membunuh babi, menghentikan peperangan, dan membagi-bagikan harta, sehingga tak seorangpun yang akan menerimanya (karena tidak membutuhkan lagi) dan merasa bahwa sujudnya (ibadahnya) lebih utama dari dunia dan semua isinya"
"Allah membersihkan Isa as dari orang-orang kafir", dengan menyelamatkannya dari kejahatan, cercaan serta nistaan dan tuduhan, yang akan mereka lakukan; dan akan menjadikan pengikut-pengikutnya yang beriman itu percaya bahwa dia adalah hamba Allah dan utusan Nya, dan percaya akan kata-kata Isa bahwa beliau diutus untuk memberi kaber gembira kedatangan seorang utusan Allah, yang akan datang sesudahnya, yang bernama Ahmad (Nabi Muhammad saw). Allah akan mengangkat mereka yang percaya itu kepada derajat yang tinggi tidak seperti orang-orang Yahudi yang menipu dan mendustakan nabi Isa yang direndahkan martabatnya. Ketinggian derajat itu ada kalanya dibidang keimanan, yang bersifat rohaniah, dan dalam bidang akhlaq dan kesempurnaan sopan santun serta dekatnya mereka pada yang hak serta jauhnya dari yang batil dan ada kalanya kelebihan yang bersifat duniawi yaitu mereka akan memegang tampuk pimpinan di dunia.
Kemudian seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah yaitu pada hari berbangkit dan Allah akan memutuskan perkara yang mereka perselisihkan dalam urusan agama termasuk di dalamnya perselisihan-perselisihan yang terjadi di antara pengikut-pengikut Isa dan orang-orang yang tidak percaya kepadanya.


56 Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong.(QS. 3:56)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 56

فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (56

Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang Yahudi'yang mendustakan Nabi Muhammad akan disiksa dengan siksaan yang pedih baik di dunia mau pun di akhirat.
Siksaan dunia yang akan menimpa mereka ialah, mereka akan dibunuh dan ditawan serta dikuasai oleh bangsa-bangsa lain. Sedang slksaan akhirat ialah siksaan Allah di hari pembalasan yang sangat pedih. Pada waktu itu mereka tidak akan mendapatkan pertolongan dari siapapun.


57 Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.(QS. 3:57)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 57 

وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (57

Allah SWT, menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman dan orang-orang yang melakukan amal saleh yaitu orang-orang yang membenarkan Nabi Muhammad saw mengakui kenabiannya, dan mengakui Kitab yang dibawanya (Alquran), mengamalkan segala perintah Allah SWT, serta meninggalkan semua larangan-Nya, Allah SWT, akan menyempurnakan pahala mereka, tanpa ada kekurangan sediktpun.
Sesudah itu dijelaskan bahwa orang-orang yang mempunyai sifat sebaliknya berarti mereka telah menganiaya diri sendiri, mereka tidak dicintai Allah dan akan mendapat siksaan yang sangat pedih.


58 Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al quran yang penuh hikmah.(QS. 3:58)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 58 

ذَلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ (58

Allah SWT menerangkan bahwa berita yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw, tentang Nabi Isa as, Maryam, Zakaria dan putranya Yahya, dan kisah-kisah orang-orang Hawariyyin dan orang Yahudi dari keturunan Israel, itulah kisah yang benar dan sebagai pembetulan terhadap kepercayaan-kepercayaan yang tersiar di kalangan ahil kitab pada waktu itu.
Dalam kisah ini terdapat berbagai macam contoh tauladan dan butir-butir liikmat* yang sangat berharga, sehingga orang-orang yang beriman dapat mengambil petunjuk dari padanya dan memahami syariat Allah serta prinsip-prinsip tentang kehidupan bermasyarakat.
Dalam kisah tersebut terdapat pula bukti-bukti yang nyata untuk menolak pendapat utusan-utusan Nasrani dari penduduk Najran dan pendapat orang-orang Yahudi yang mendustakan risalah Muhammad saw, dan kebenaran agama yang dibawanya.


59 Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: `Jadilah` (seorang manusia), maka jadilah dia.(QS. 3:59)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 59

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (59

Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa sebenarnya kejadian Isa yang menakjubkan itu adalah seperti penciptaan Adam as, yang dijadikan dari tanah, keduanya diciptakan Allah dengan cara yang lain dari penciptaan manusia biasa. Segi persmaan itu ialah Isa diciptakan tanpa ayah, dan Adam diciptakan tanpa ayah dan tanpa ibu.
Keingkaran orang terhadap kejadian Isa as tanpa ayah, sedang ia mengakui kejadian Adam tanpa ibu bapak, termasuk sesuatu yang bertentangan dengan logika.
Selanjutnya Allah SWT menerangkan bahwa Dia menciptakan Adam sebagai manusia dengan memberi ruh ke dalam jasadnya semata-mata karena kehendak-Nya dan terjadilah ia seperti yang termuat di dalam firman Allah:

ثم انشأناه خلقا آخر
Artinya:
"Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain".
(Q.S Al Mukminun: 14)
Diriwayatkan, mengenai sebab turunnya ayat ini, bahwa utusan Nasrani dari penduduk Najran berkata kepada RasuIullah saw : "Mengapa engkau mencela nabi kami?". Rasulullah bersabda:" Apakah yang telah saya katakan?" Mereka menjawab:" Engkau berkata bahwasannya Isa adalah seorang hamba Allah". Nabi Muhammad bersabda, "Ya, benar dia adalah seorang hamba Allah, rasul dan kalimat Nya yang telah disampaikan kepada Maryam, seorang perawan suci.
Kemudian mereka menjadi marah dan berkata: "pernahkah engkau melihat manusia dilahirkan tanpa ayah? Maka apabila engkau benar tunjukkanlah kepada kami contohnya. Lalu Allah SWT, menurunkan ayat ini.


60 (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.(QS. 3:60)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 60

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ (60

Dimaksud dengan "Itulah yang benar yang datang dari Tuhan" ialah bahwa apa yang telah diberitakan Allah kepada Muhammad saw, tentang Nabi Isa dan Maryam itulah yang benar bukan apa yang telah dikatakan oleh orang-orang Nasrani bahwa Al Masih itu adalah putra Tuhan; dan bukan pula seperti anggapan orang-orang Yahudi bahwa Nabi Isa itu hasil perzinaan antara Maryam dengan Yusuf An Najar. Dengan demikian orang-orang Islam telah mendapat pengetahuan yang meyakinkan mengenai Isa dan Maryam itu tidak boleh ragu-ragu lagi.
Larangan ini ditujukan kepada Nabi Muhammad saw, padahal tidak mungkin terjadi Nabi Muhammad akan bersifat ragu-ragu terhadap ayat Allah. Hal ini mempunyai dua pengertian:
1.Bahwasanya Nabi Muhammad saw, pada saat mendengar ayat ini bertambahlah keyakinannya dan ia merasa puas dengan keyakinannya itu.
2.Kalau Nabi Muhammad saw, yang mempunyai kedudukan yang tinggi dilarang ragu-ragu terhadap kebenaran kisah itu, maka umatnya lebih diIarang lagi
.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [10]
Ayat 41 s/d 60 dari [200]





Sumber Tafsir dari :

1.Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU