
Dalam Al Qur’an Allah Swt menjamin bahwa  seluruh doa hambaNya pasti dikabulkan. Sebagaimana Allah Swt berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Waqaala rabbukumuud'uunii astajib lakum innal-ladziina yastakbiruuna 'an 'ibaadatii sayadkhuluuna jahannama da-aakhiriin(a)
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (QS.40.Al  Mu’min: 60)
Allah menjamin pengabulan setiap doa kita melalui  janji-Nya dalam ayat tersebut. Janji itu jelas bersifat mutlak. Hanya  saja dalam ayat tersebut Allah Swt tidak menjelaskan dengan kata-kata,  “menurut permintaanmu, atau menurut waktu yang engkau kehendaki, atau  menurut kehendakmu itu sendiri”.
Dalam hadits Rasutullah SAW  bersabda: “Tidak seorangpun yang berdoa, melainkan ia berada di antara  salah satu dari 3 (tiga) kelompok ini: Kadang ia dipercepat sesuai  dengan permintaannya, atau ditunda (diijabahnya) demi pahalanya, atau ia  dihindarkan dari keburukan yang menimpanya.” (HR. Imam Ahmad dan  AI-Hakim).
Dalam hadits lainnya disebutkan, Rasulullah Saw  bersabda.”Doa di antara kalian bakal di ijabahi, sepanjang kalian tidak  tergesa-gesa, (sampai akhirnya) seseorang mengatakan, “Aku telah berdoa,  tapi tidak diijabahi untukku. “ (HR. Bukhari-Muslim)
Sahabatku,
Sayangnya  kita sering kali putus asa dalam berdoa, karena kita merasa doa-doa  kita belum diijabah oleh Allah Swt. Sikap menyerah dan putus asa itu  disebabkan karena manusia tidak merasa yakin bahwa apa yang ia pinta  melalui  doanya itu, akan benar-benar diijabah oleh Allah Swt.  Kita  sering merasa bahwa Allah Swt itu adalah bawahan kita yang bisa kita  perintahkan semau kita. Kita ingin doa kita segera terkabul dan kalau  tidak terkabul kita ngambek gak mau berdoa lagi. Herannya kita lupa  bahwa ijabah atau tidaknya suatu doa itu adalah Hak Prerogatif Allah  semata, sama sekali bukan hak hamba, yang saleh sekalipun.
Dalam  situasi keputusasaan itulah manusia sering tidak mau berdoa lagi, dan  akhirnya ia kehilangan momen kehadirannya bersama Allah melalui doa.
Guru  Sufi, Ibnu Athaillah as-Sakandari mengingatkan kepada kita semua agar  kita tidak berputus asa dalam berdoa. Dalam Kitabnya yang terkenal “Al  Hikam”,  Ibnu Athailah berkata,
“Tertundanya pemberian  (pengabulan doa) setelah engkau mengulang-ulang permintaan (berdoa),  janganlah membuatmu putus harapan. Allah menjamin dikabulkannya doa  mahluknya sesuai dengan apa yang Allah pilih buatmu, bukan menurut apa  yang engkau pilih sendiri, dan pada waktu yang Allah kehendaki, bukan  pada waktu yang engkau ingini.”
Sebagai penutup silakan baca kisah seorang ibu penjual tempe di bawah ini yang saya peroleh dari seorang Ustadz teman saya.
Alkisah seorang perempuan tua pembuat tempe amat bersedih sebab  tempenya belum jadi dan tentu ia tidak akan mendapat rezeki pada hari  itu. Lalu diapun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, “Ya Alloh,  aku memohon kepada-Mu agar kedelai saya ini menjadi tempe, amin.”
Kemudian  permpuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan ujung  jarinya, lalu membuka sedikit bungkusan itu sambil berharap keajaiban  kedelai itu menjadi tempe. Namun ia termenung seketika sebab kedelai itu  masih tetap sama. Dia tidak putus asa. Sebelum keluar rumah dia berdoa  kembali, “Ya Alloh, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku.  Sementara aku berjalan menuju pasar, karuniakanlah keajaiban ini  untukku, jadikanlah tempe ini. Amin”. Sepanjang jalan tak lupa ia  membaca doa dalam hatinya.
Sesampainya di pasar, segera  diletakkan barangnya. Hatinya yakin kalau kedelainya sudah menjadi  tempen. Iapun membuka bakulnya dan menekan-nekan setiap bungkusan  tempenya. Perlahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat  isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum jadi. Hatinya sedikit  kecewa. Sementara hari semakin terang dan pasar sudah mulai sepi.
Dalam  keadaan seperti itu dia tetap berdoa,”Ya Alloh, berikanlah penyelesaian  yang terbaik untuk tempeku ini.” Tiba-tiba dia dikejutkan dengan  kedatangan seorang wanita yang kelihatan hendak pergi ke luar kota.  “Maaf, apa ibu menjual tempe yang belum jadi? Dari tadi saya sudah  pusing keliling pasar mencari, tapi masih belum ketemu juga. Saya akan  bawa untuk oleh2 di Jakarta” .
Ia termenung dan takjub seketika,  dan segera perempuan penjual tenpe itu berdoa dalam hati. “Ya Alloh,  saat ini aku tidak ingin tempe ini jadi. Biarlah tempe ini masih seperti  semula, Amin.” Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka  sedikit daun penutup tempenya. Ternyata memang benar tempenya masih  belum jadi. Alhamdulillah, akhirnya dia mendapatkan rezeki dari tempe  yang belum jadi itu.
Dari cerita diatas dapat diambil suatu  hikmah, bahwa Tertundanya pengabulan doa setelah penjual tempe itu  mengulang-ulang permintaan doanya, tidak membuat perempuan tua itu  menyerah dan putus harapan. Karena ia yakin Allah pasti akan  mengabulkannya sesuai kehendakNya, di waktu yang tepat menurutNya. Allah  Swt pasti punya rencana, dan sebaik-baik rencana adalah rencana Allah  Swt.
So, jika kita atau keluarga kita ditimpa suatu penyakit dan sudah  berdoa memohon kesembuhan namun belum sembuh juga, atau jika bisnis  kita gagal, rugi dan kita sudah berdoa namun belum untung juga, atau  jika kita belum memiliki pasangan hidup dan sudah tiap hari berdoa agar  segera mendapatkan pasangan namun belum dikabulkan, atau jika karir kita  tidak beranjak maju sementara teman teman lain karirnya melejit  meninggalkan kita atau jika rezeki/penghasilan kita tidak bertambah dan  justru tergerus inflasi dan sudah berdoa namun ekonomi rumah tangga kita  masih belum beranjak juga dst..dst…
Berdoalah terus kepada Yang  Maha Kuasa, Yang Maha Kaya dan Yang Maha Segala-Nya, Pemilik sekalian  Alam semesta, Allah Swt. Berdoalah terus kepadaNya sambil berharap dan  yakin bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa kita sesuai kehendakNya, di  waktu yang DIA kehendaki, dengan cara Allah sendiri. Dan yakinlah bahwa  Allah Swt pasti punya rencana yang terbaik buat kita, karena memang  hanya DIA sebaik-baik yang membuat rencana. Jangan menyerah dan jangan  putus asa dari rahmat Allah Swt.
Semoga kita dan anak keturunan  kita termasuk ke dalam golongan orang2 yang senantiasa berdoa dan tidak  akan pernah putus asa dalam berdoa serta tidak pernah menyiakan barang  sehari untuk tidak berdoa kepadaNya dan tidak pernah putus asa dari  rahmat Allah Swt. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.
Semangat Pagi  sahabatku, Selamat beraktifitas menjemput rezeki dan jangan lupa untuk  saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan  kesabaran.
Untuk Anda yangg sedang dilanda musibah/sakit, Semoga  Allah segera mengangkat musibah/ penyakitnya dan menggantinya dgn  kesehatan dan kebahagiaan. Amin YRA
Semoga tulisan sederhana ini membawa manfaat bagi diri saya, keluarga dan kita semua. Amin YRA
Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Terima kasih banyak, thank you n matur Syukran atas waktunya.
Bâraka Allâh fîkum. Amiin
Wassalamualaikum wr wb 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar