Jumlah Surah : 114   Jumlah Ayat : 6236    Madinah : 28 Surah    Makiyah : 86 Surah 
Albaqarah, 286 Ayat
Albaqarah, 286 Ayat
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| kamaa arsalnaa fiikum rasuulan minkum yatluu 'alaykum aayaatinaa wayuzakkiikum wayu'allimukumu alkitaaba waalhikmata wayu'allimukum maa lam takuunuu ta'lamuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 151. Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni'mat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| faudzkuruunii adzkurkum wausykuruu lii walaa takfuruuni | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)  kepadamu [98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu  mengingkari (ni'mat)-Ku. [98] Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ista'iinuu bialshshabri waalshshalaati inna allaaha ma'a alshshaabiriina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai  penolongmu [99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [99] Ada pula yang mengartikan: "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| walaa taquuluu liman yuqtalu fii sabiili allaahi amwaatun bal ahyaaun walaakin laa tasy'uruuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 154. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di  jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu  hidup [100], tetapi kamu tidak menyadarinya. [100] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat keni'matan-keni'matan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup itu. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Mandah dalam kitab Ash-Shahabah dari jalur  As-Sadiyush Shaghir dari Kalbiy, dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas,  katanya, "Tamim bin Hammam gugur di Badar dan mengenai dirinya serta  lain-lainnya turun ayat, 'Dan janganlah kamu katakan terhadap orang yang  terbunuh di jalan Allah bahwa mereka itu mati ...' sampai akhir ayat."  (Q.S. Al-Baqarah 154). Kata Abu Naim, "Mereka sepakat bahwa ia adalah  Umair bin Hammam dan bahwa Sadiy telah melakukan kesalahan dalam  menyebutkannya." | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| walanabluwannakum bisyay-in mina alkhawfi waaljuu'i wanaqshin mina al-amwaali waal-anfusi waaltstsamaraati wabasysyiri alshshaabiriina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| alladziina idzaa ashaabat-hum mushiibatun qaaluu innaa lillaahi wa-innaa ilayhi raaji'uuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" [101]. [101] Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat "istirjaa" (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ulaa-ika 'alayhim shalawaatun min rabbihim warahmatun waulaa-ika humu almuhtaduuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| inna alshshafaa waalmarwata min sya'aa-iri allaahi faman hajja albayta awi i'tamara falaa junaaha 'alayhi an yaththhawwafa bihimaa waman tathawwa'a khayran fa-inna allaaha syaakirun 'aliimun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 158. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah  [102]. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau  ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya [103] mengerjakan sa'i antara  keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan  kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri [104] kebaikan  lagi Maha Mengetahui. [102] Syi'ar-syi'ar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah. [103] Tuhan mengungkapkan dengan perkataan "tidak ada dosa" sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa'i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. Dan di masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i. Untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini. [104] Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, menambah ni'mat-Nya dan sebagainya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Bukhari dan Muslim dan lain-lain dari Urwah dari  Aisyah, katanya kepada Aisyah, "Bagaimana pendapat Anda tentang firman  Allah, 'Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian dan syiar-syiar  Allah,' maka barang siapa yang beribadah Haji ke Baitullah atau  berumrah, maka tak ada dosa baginya untuk mengerjakan sai di antara  keduanya.' (Q.S. Al-Baqarah 158). Saya lihat tak ada alasan bagi  seseorang untuk tidak bersai di antara keduanya." Jawab Aisyah, "Jelek  sekali apa yang kamu katakan itu, wahai keponakanku! Sekiranya ayat itu  menurut apa yang kamu takwilkan, tentulah dia akan berbunyi, 'Maka tidak  ada dosa baginya untuk tidak melakukan sai di antara keduanya.' (Q.S.  Al-Baqarah 18). Tetapi sebenarnya ia diturunkan terhadap orang-orang  Ansar. Sebelum masuk Islam, mereka mengadakan upacara-upacara ke berhala  Manat dan sesudah masuk Islam sebagian warganya merasa keberatan untuk  sai di antara Safa dan Marwah. Lalu mereka tanyakan hal itu kepada  Rasulullah saw., kata mereka, 'Wahai Rasulullah! Kami merasa keberatan  untuk sai di antara Safa dan Marwah di masa jahiliah?' Maka Allah pun  menurunkan, 'Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian di antara  syiar-syiar Allah...' sampai dengan firman-Nya '...maka tak ada dosa  baginya untuk mengerjakan sai di antara keduanya.'" (Q.S. Al-Baqarah  158). Diketengahkan oleh Bukhari dari Ashim bin Sulaiman katanya, "Saya  tanyakan kepada Anas tentang Safa dan Marwah." Jawabnya, "Selama ini  kami menganggapnya sebagai urusan jahiliah, dan setelah Islam datang  kami menahan diri untuk membicarakannya", maka Allah pun menurunkan,  "Sesungguhnya Shafa dan Marwah termasuk dalam syiar-syiar Allah." (Q.S.  Al-Baqarah 158). Diketengahkan oleh Hakim dari Ibnu Abbas, katanya, "Di  masa jahiliah, setan-setan gentayangan sepanjang malam di antara Safa  dan Marwah, dan di antara keduanya itu terdapat berhala-berhala mereka.  Maka tatkala Islam datang, kaum muslimin pun mengatakan, 'Wahai  Rasulullah! Kami tak hendak sai lagi di antara Safa dan Marwah. Cukuplah  kami melakukannya di masa jahiliah.' Maka Allah pun menurunkan ayat  ini." | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| inna alladziina yaktumuuna maa anzalnaa mina albayyinaati waalhudaa min ba'di maa bayyannaahu lilnnaasi fii alkitaabi ulaa-ika yal'anuhumu allaahu wayal'anuhumu allaa'inuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 159. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati, | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim dari jalur Said atau  Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya, "Muaz bin Jabal, Saad bin Muaz dan  Kharijah bin Zaid menanyakan kepada beberapa orang pendeta Yahudi  tentang sebagian isi Taurat. Mereka merahasiakannya dan tak hendak  membukakannya." Maka Allah menurunkan tentang mereka, "Sesungguhnya  orang-orang yang menyembunyikan keterangan-keterangan dan petunjuk yang  telah Kami turunkan..." sampai akhir ayat. (Q.S. Al-Baqarah 159). | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| illaa alladziina taabuu wa-ashlahuu wabayyanuu faulaa-ika atuubu 'alayhim wa-anaa alttawwaabu alrrahiimu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 160. kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan [105]  dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima  taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang. [105] Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
 








 
 
 



Tidak ada komentar:
Posting Komentar