Jumlah Surah : 114   Jumlah Ayat : 6236    Madinah : 28 Surah    Makiyah : 86 Surah 
                          
                           Al-Baqarah, 286 ayat
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| waqaaluu lan yadkhula aljannata illaa man kaana huudan aw nashaaraa tilka amaaniyyuhum qul haatuu burhaanakum in kuntum shaadiqiina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 111. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| balaa man aslama wajhahu lillaahi wahuwa muhsinun falahu ajruhu 'inda rabbihi walaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 112. (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| waqaalati alyahuudu laysati alnnashaaraa 'alaa syay-in waqaalati alnnashaaraa laysati alyahuudu 'alaa syay-in wahum yatluuna alkitaaba kadzaalika qaala alladziina laa ya'lamuuna mitsla qawlihim faallaahu yahkumu baynahum yawma alqiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 113. Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari jalur Said atau Ikrimah, dari  Ibnu Abbas, katanya, "Tatkala orang-orang Nasrani penduduk Najran datang  kepada Rasulullah saw, pendeta-pendeta Yahudi pun mengunjungi mereka,  lalu kedua belah pihak terlibat dalam pertikaian. Kata Rafi' bin  Khuzaimah, 'Kamu tidak punya pegangan', dan ia ingkar kepada Isa dan  Injil. Salah seorang warga Najran membalas ucapan Yahudi itu, katanya,  'Kamulah yang tidak punya pegangan' dan ia ingkar kepada Musa dan  Taurat." Maka Allah menurunkan ayat, "Orang-orang Yahudi berkata, 'Orang  Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan...' sampai akhir ayat." | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| waman azhlamu mimman mana'a masaajida allaahi an yudzkara fiihaa ismuhu wasa'aa fii kharaabihaa ulaa-ika maa kaana lahum an yadkhuluuhaa illaa khaa-ifiina lahum fii alddunyaa khizyun walahum fii al-aakhirati 'adzaabun 'azhiimun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 114. Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari jalur yang telah disebutkan  bahwa orang-orang Quraisy melarang Nabi saw. mengerjakan salat di sisi  Kakbah Masjidilharam, maka Allah pun menurunkan, "Dan siapakah yang  lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah  dalam masjid-masiid-Nya..." sampai akhir ayat. (Q.S. Al-Baqarah 114).  Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari Ibnu Zaid, katanya, "Ayat ini turun  mengenai orang-orang musyrik, yakni ketika mereka menghalangi Rasulullah  memasuki Mekah pada hari Hudaibiyah." | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| walillaahi almasyriqu waalmaghribu fa-aynamaa tuwalluu fatsamma wajhu allaahi inna allaaha waasi'un 'aliimun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu  menghadap di situlah wajah Allah [83]. Sesungguhnya Allah Maha Luas  (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. [83] 'Disitulah wajah Allah' maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu berhadapan dengan Allah. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Muslim, Tirmizi, dan Nasai dari Ibnu Umar, katanya,  "Nabi saw. biasa salat sunah di atas kendaraannya ke mana saja ia  menghadap, sewaktu beliau kembali dari Mekah ke Madinah. Kemudian Ibnu  Umar membaca, 'Dan milik Allah lah timur dan barat,' seraya berkata,  'Mengenai hal itulah ayat ini diturunkan.'" Diketengahkan pula oleh  Hakim, katanya, diturunkan ayat, "...maka ke mana saja kamu menghadap,  di sanalah Zat Allah," (Q.S. Al-Baqarah 115) Anda dapat melakukan salat  sunat di atas kendaraan Anda ke mana saja ia menghadap. Ia berkata,  "Hadis ini sah menurut syarat Muslim." Inilah yang paling sah isnadnya  mengenai ayat tersebut, bahkan dijadikan pegangan oleh suatu golongan.  Tetapi padanya tidak ada ketegasan menyebutkan sebab, hanya dikatakannya  bahwa ayat itu turun mengenai soal ini, dan hal itu telah kita  bicarakan dulu. Di samping itu ada pula kita temui riwayat yang  menyatakan asbabun nuzulnya secara tegas, misalnya yang diketengahkan  oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim, dari jalur Ali bin Abu Thalhah dari  Ibnu Abbas, bahwa tatkala Rasulullah saw. hijrah ke Madinah, beliau  diperintahkan Allah untuk menghadap ke Baitulmakdis hingga orang-orang  Yahudi gembira. Beberapa belas bulan lamanya Nabi menghadap ke  Baitulmakdis, walau sebenarnya ia lebih menyukai kiblat Nabi Ibrahim. Ia  selalu memohon kepada Allah dan menengadahkan mukanya ke langit, maka  Allah pun menurunkan, "Maka palingkanlah mukamu ke arahnya." (Q.S.  Al-Baqarah 144). Orang-orang Yahudi menjadi bingung karenanya, kata  mereka, "Apa sebabnya mereka berpaling dari kiblat mereka semula?" Maka  Allah pun menurunkan "Katakanlah! 'Dan milik Allah-lah timur dan barat',  dan firman-Nya, 'maka ke mana saja kamu berpaling, di sanalah Zat  Allah.'" (Q.S. Al-Baqarah 115). Isnadnya kuat dan maknanya juga  menunjangnya, maka ambillah sebagai pegangan! Mengenai ayat ini, ada  lagi beberapa riwayat lain yang lemah, misalnya yang dikeluarkan oleh  Tirmizi, Ibnu Majah dan Daruquthni, dari jalur Asy`ats As-Saman, dari  Ashim bin Abdullah, dan Abdullah bin Amir bin Rabiah dari bapaknya,  katanya, "Kami berada bersama Nabi saw. dalam suatu perjalanan di malam  yang gelap gulita, hingga kami tidak mengetahui lagi arah kiblat. Maka  kami melakukan salat di kendaraan masing-masing dan tatkala hari telah  pagi, kami sampaikan hal itu kepada Nabi saw., maka turunlah, 'maka ke  mana saja kamu berpaling, di sanalah Zat Allah.'" (Q.S. Al-Baqarah 115).  Menurut Tirmizi hadis ini gharib atau langka, sedangkan Asy`ats lemah  dalam meriwayatkan hadis. Diketengahkan oleh Daruquthni dan Ibnu  Murdawaih, jalur Arzami, dari Atha', dari Jabir, katanya, "Rasulullah  saw. mengirim pasukan yang aku ikut di dalamnya. Tiba-tiba datang gelap  gulita hingga kami tidak tahu arah kiblat; sebagian sahabat mengatakan  bahwa sepengetahuan mereka kiblat itu di sini yakni ke arah utara.  Mereka pun salat dan membuat jajaran garis-garis. Tetapi sebagian lagi  mengatakan bahwa kiblat itu ke arah selatan, hingga mereka pun salat dan  membuat jajaran garis-garis pula. Tatkala hari pagi dan sang matahari  menampakkan diri, ternyata bahwa garis-garis semalam tidak menghadap ke  arah kiblat. Maka tatkala kami kembali dari perjalanan dan kami tanyakan  hal itu kepada Nabi saw. Beliau diam, lalu Allah menurunkan, 'Dan milik  Allahlah timur dan barat...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 115).  Diketengahkan oleh Ibnu Murdawaih, dari jalur Al-Kalbiy, dari Abu  Shalih, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah saw. mengirim satu ekspedisi.  Tiba-tiba mereka diselimuti kabut hingga tidak tahu arah kiblat, lalu  melakukan salat. Kemudian setelah matahari terbit, ternyata mereka salat  tidak menghadap arah kiblat. Tatkala mereka bertemu dengan Rasulullah,  mereka sampaikan peristiwa itu, dan Allah lalu menurunkan ayat ini, "Dan  milik Allah-lah timur dan barat..." sampai akhir ayat. (Q.S. Al-Baqarah  115). Diketengahkan pula oleh Ibnu Jarir, dari Qatadah, bahwa Nabi saw.  bersabda, "Seorang saudara kamu telah meninggal dunia (maksudnya  Najasyi,) maka salatkanlah dia!" Jawab mereka, "Apakah kita akan  menyalatkan seseorang yang tidak beragama Islam?" Maka turunlah ayat,  "Sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada orang yang beriman kepada Allah  ..." sampai akhir ayat. (Q.S. Ali Imran 199). Kata mereka, "Tetapi  salatnya ke arah kiblat." Maka Allah pun menurunkan, "Dan milik Allahlah  timur dan barat ..." sampai akhir ayat. Riwayat ini amat gharib sekali,  di samping ia mursal dan mu`dhal. Diketengahkan pula oleh Ibnu Jarir,  dari Mujahid, katanya, "Tatkala turun ayat, 'Bermohonlah kepada-Ku,  niscaya Aku kabulkan permohonanmu itu', (Q.S. Ghafir, 60) mereka  bertanya, 'Ke arah mana?' Maka turunlah ayat, 'Ke mana saja kamu  menghadap di sanalah Zat Allah!'" (Q.S. Al-Baqarah 115) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| waqaaluu itakhadza allaahu waladan subhaanahu bal lahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi kullun lahu qaanituuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 116. Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| badii'u alssamaawaati waal-ardhi wa-idzaa qadaa amran fa-innamaa yaquulu lahu kun fayakuunu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 117. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| waqaala alladziina laa ya'lamuuna lawlaa yukallimunaa allaahu aw ta/tiinaa aayatun kadzaalika qaala alladziina min qablihim mitsla qawlihim tasyaabahat quluubuhum qad bayyannaa al-aayaati liqawmin yuuqinuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 118. Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim, dari jalur Said atau  Ikrimah, dari Ibnu Abbas, katanya: Kata Rafi` bin Khuzaimah kepada  Rasulullah saw., "Sekiranya Anda memang seorang Rasulullah saw.  sebagaimana Anda katakan, maka sampaikanlah kepada Allah supaya Dia  berbicara dengan kami agar kami dengar pembicaraan-Nya!" Maka mengenai  hal itu Allah pun menurunkan, "Dan berkatalah orang-orang yang tidak  mengetahui..." sampai akhir ayat. (Q.S. Al-Baqarah 118). | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| innaa arsalnaaka bialhaqqi basyiiran wanadziiran walaa tus-alu 'an ash-haabi aljahiimi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 119. Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Berkata Abdurrazaq, diceritakan oleh As-Tsauri kepada kami dari Musa  bin Ubaidah, dan Muhammad bin Kaab Al-Qurathi, katanya bahwa Rasulullah  saw. bersabda, "Wahai bagaimanakah kiranya nasib kedua orang tuaku?"  Maka turunlah ayat, "Sesungguhnya Kami telah mengutusmu dengan  kebenaran, pembawa berita gembira dan pembawa peringatan. Kamu tidak  akan diminta pertanggungjawaban tentang penghuni-penghuni neraka." (Q.S.  Al-Baqarah 119). Maka sampai wafatnya tidak pernah lagi Nabi  menyebut-nyebut kedua orang tuanya itu. Riwayat ini mursal.  Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari jalur Ibnu Juraij, katanya,  disampaikan kepadaku oleh Daud bin Abu Ashim bahwa pada suatu hari Nabi  saw. bersabda, "Di manakah ibu-bapakku?" Maka turunlah ayat tersebut.  Riwayat ini juga mursal. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| walan tardaa 'anka alyahuudu walaa alnnashaaraa hattaa tattabi'a millatahum qul inna hudaa allaahi huwa alhudaa wala-ini ittaba'ta ahwaa-ahum ba'da alladzii jaa-aka mina al'ilmi maa laka mina allaahi min waliyyin walaa nashiirin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SEBAB TURUNNYA AYAT:  Tafsir / Indonesia / Sebab turun / Surah Al Baqarah 120  ?????? ??????? ?????? ?????????? ????? ??????????? ?????? ?????????  ??????????? ???? ????? ????? ??????? ???? ???????? ???????? ??????????  ????????????? ?????? ??????? ??????? ???? ????????? ??? ???? ????  ??????? ???? ??????? ????? ??????? (120)  Diketengahkan oleh Tsa`labi dari Ibnu Abbas katanya, "Orang-orang Yahudi  Madinah dan Nasrani Najran berharap agar Nabi saw. melakukan salat  dengan menghadap ke kiblat mereka. Maka tatkala Allah memalingkan ke  Kakbah, mereka merasa keberatan dan putus asa; keislaman mereka tidak  dapat diharapkan lagi. Maka Allah pun menurunkan, 'Orang-orang Yahudi  dan Nasrani...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 120). | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|  | 
 








 
 
 



Tidak ada komentar:
Posting Komentar