Shalat sunat wudhu
  atau yang disebut juga dengan shalat syukrul wudhu adalah shalat yang 
 dikerjakan setelah berwudhu. Tata cara pelaksanannya adalah:
1.Sesudah seseorang mengambil wudhu disunatkan untuk mendirikan Shalat Sunat Wudhu sebanyak dua rakaat dan alangkah baiknya jika dikerjakan setiap ba'da wudhu
2.Ketika Takbir ucapkan niat : Niat Shalat sunat wudhu dua rakaat karena allah ta'ala (didalam hati)
3.Rakaat pertama: Surah Al-Ikhlas Rakaat kedua: Surah An-Nas atau surat yang lain juga di perbolehkan.
Shalat sunat ini termasuk ke dalam shalat sunat ‘muqayyad’ yaitu shalat bersebab yang dikaitkan waktunya dengan wuduk. Dengan itu Shalat Sunat Wuduk boleh dilakukan walaupun dalam waktu larangan melakukan solat sunat.
Bagi mereka yang telah menyempurnakan wuduknya lalu mengerjakan solat sunat dua rakaat dengan penuh khusyuk dan Ikhlas kerana Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dosanya yang lalu akan di hapuskan dan dia akan dimasukkan ke dalam syurga.
مَنْ
 تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلََّى رَكْعَتَيْنِ لاَ 
يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Sesiapa
 berwudhu seperti  wudhuku ini lalu mendirikan shalat dua rakaat, yang 
pada shalatnya dia  tidak berbicara pada dirinya sendiri (yakni 
mendirikannya dengan  khusyuk) niscaya Allah SWT akan memberikan ampunan
 kepadanya atas  dosa-dosanya yang lalu.”  (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاََّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Tidaklah
 seorang Muslim berwudhu dengan sebaik-baiknya kemudian mengerjakan 
shalat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan menghadapkan wajahnya, 
melainkan telah wajib baginya syurga.”
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah; Bahawasanya Rasulullah SAW bertanya kepada Bilal pada waktu solat Subuh: 
 
“Hai Bilal ….! Ceritakanlah kepadaku, amal apakah yang telah engkau lakukan dalam Islam sehingga aku mendengar derap bunyi sandalmu di syurga?”  Bilal menjawab: “Aku tidak melakukan sesuatu amalan yang aku sangat harapkan pahalanya melainkan daripada kalau aku habis bersuci pada waktu malam ataupun siang, kecuali aku tentu bersolat dengan kesucianku (wuduk) itu, sebagaimana yang disarankan kepadaku untuk melakukan Solat Sunat Wuduk.”  (Muttafaq ‘alaih)
 








 
 
 



Tidak ada komentar:
Posting Komentar