Berapakah Jumlah Rakaat Shalat Sunah Dhuha?
|  | 
| Jumlah Rakaat Sholat Dhuha | 
Tidak  seperti shalat-shalat wajib yang telah ditentukan jumlah rakaatnya  masing-masing, shalat sunah Dhuha tidak memiliki ketentuan yang tegas  mengenai rakaat yang harus dilaksanakan. Selain itu, tidak ada juga  keterangan tentang berapa batasan maksimal jumlah rakaat shalat dhuha.  Namun demikian, berdasarkan keterangan sejumlah riwayat hadits yang ada,  shalat Dhuha dapat dilakukan minimal dua rakaat hingga delapan rakaat  atau dua belas rakaat.
Hal  ini bisa kita perhatikan dalam riwayat-riwayat berikut ini dan  seterusnya: Hadits di bawah ini mengisyaratkan bahwa shalat Dhuha bisa  dilakukan sebanyak dua rakaat. 
"Dari  Abu Hurairah ra. berkata:'Kekasihku (Rasulullah Saw.) berwasiat  kepadaku dengan tiga perkara: puasa tiga hari pada setiap bulan (ayyam al-bidh'), dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tfidur'." (HR Bukhari). Demikian juga dengan hadits di bawah ini. Abu Abdullah berkata, "Abu Hurairah berkata,    `Nabi Muhammad Saw. berwasiat kepadaku dengan dua rakaat dhuha." Itban bin Malik berkata, "Pada  suatu pagi Rasulullah Saw. berkunjung kepadaku bersama Abu Bakar  setelah siang mulai terasa panas. Maka, kami pun membuat shaf di  belakang beliau (bermakmum) dan beliau shalat dua rakaat." (HR Bukhari). 
Terkadang,  Rasulullah saw. melaksanakan shalat Dhuha sebanyak empat rakaat. Ini  terungkap dari jawaban istri beliau, `Aisyah, atas pertanyaan Mu'adzah  mengenai jumlah rakaat shalat sunah Dhuha yang dilakukan Nabi Muhammad.
Mu'adzah bertanya kepada Aisyah ra, "Berapa rakaat Rasulullah saw. shalat Dhuha?" Aisyah menjawab, "Empat rakaat dan menambah sekehendak beliau." (HR Muslim). 
Hadits  yang satu ini juga mengindikasikan bahwa Rasulullah suka melaksanakan  shalat Dhuha lebih dari empat rakaat, sekalipun di sini tidak begitu  jelas disebutkan berapa pastinya tambahan rakaat shalat Dhuha Nabi  ketika beliau melakukan shalat tersebut lebih dari empat rakaat. 
Keterangan  hadits seperti ini juga tampaknya menjadi indikasi bahwa tidak ada  ketentuan yang tegas mengenai berapa batasan maksimal shalat Dhuha.  Sekalipun demikian, kita menemukan adanya riwayat hadits-hadits lain  yang menunjukkan bahwa Rasulullah melaksanakan shalat Dhuha sebanyak  delapan rakaat. Berikut ini hadits-haditsnya:
...Ummu  Hani binti Abu Thalib meriwayatkan bahwa ketika tahun penaklukan Makkah  dia menjumpai Rasulullah Saw. ketika beliau sedang ada di tempat yang  palig tinggi di Makkah. Lalu, beliau mandi dan Fatimah menghampirinya  untuk membawakan baju beliau. Kemudian, beliau memakainya dan shalat  sunah Dhuha delapan rakaat. Dari Said bin Abi Hindi dengan isnad yang  sama berkata, "Kemudian Fatimah menghampiri beliau dan mengambilkan  baju beliau. Setelah selesai mandi beliau memakai baju tersebut lalu  berdiri dan shalat delapan rakaat. Itu adalah shalat Dhuha." (HR Muslim).  
Abdullah bin Harits berkata, "Aku  bertanya pada masa Utsman bin Affan dan orang-orang pada saat itu  sering melaksanakan shalat Dhuha, sedangkan aku tidak mendapatkan kabar  tentang shalat Dhuha dari seorang pun (para sahabat Rasulullah saw)  kecuali Ummu Hani yang meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. shalat Dhuha  delapan rakaat." (HR Ibnu Majah). 
Hadits-hadits  ini dapat menjadi keterangan tentang jumlah rakaat shalat Dhuha yang  dilakukan oleh Rasulullah ketika beliau melaksanakannya lebih dari empat  rakaat. Namun, bagaimanapun juga, keterangan-keterangan hadits seperti  ini tampaknya tetap tidak bisa dijadikan landasan tentang ketentuan  pasti jumlah maksimal rakaat shalat sunah Dhuha. 
Ada juga riwayat tentang shalat dhuha 12 rakaat. Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 rakaat,  maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di surga”. [HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan].
Dari hadits-hadits di atas kita dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat sholat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, dilakukan secara munfarid (sendirian). Lalu, berapa rakaat shalat dhuha sebaiknya dikerjakan?
Menurut saya, yang terbaik adalah yang istiqomah walaupun cuma 2 rakaat. Simak hadits berikut ini: Dari Aisyah r.a. berkata : Nabi pernah ditanya :”Manakah amal yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda :”Yang dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit”. Beliau bersabda lagi :”Dan lakukanlah amal-amal itu, sekedar kalian sanggup melakukannya.” (HR. Bukhari). Semoga kita bisa istiqomah melakukan shalat sunnah dhuha ini. Aamiin...
sbagusari.blogspot.com
Dari hadits-hadits di atas kita dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat sholat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, dilakukan secara munfarid (sendirian). Lalu, berapa rakaat shalat dhuha sebaiknya dikerjakan?
Menurut saya, yang terbaik adalah yang istiqomah walaupun cuma 2 rakaat. Simak hadits berikut ini: Dari Aisyah r.a. berkata : Nabi pernah ditanya :”Manakah amal yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda :”Yang dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit”. Beliau bersabda lagi :”Dan lakukanlah amal-amal itu, sekedar kalian sanggup melakukannya.” (HR. Bukhari). Semoga kita bisa istiqomah melakukan shalat sunnah dhuha ini. Aamiin...
sbagusari.blogspot.com
 








 
 
 



Tidak ada komentar:
Posting Komentar