| 81 | Dan Dia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda  (kekuasaan-Nya); maka tanda-tanda (kekuasaan) Allah yang manakah yang  kamu ingkari?(QS. 40:81) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 81 
 
 وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَأَيَّ آيَاتِ اللَّهِ تُنْكِرُونَ (81 Demikianlah  Allah SWT memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran  Nya itu yang kamu akui dan mana pula yang tidak kamu akui. Sebenarnya  tidak ada satu pun di antara tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Nya itu  yang tidak dapat dilihat atau tidak sesuai dengan akal pikiran.  sehingga tidak ada jalan bagimu untuk mengingkarinya. Jika kamu  mengingkarinya, maka alasan keingkaranmu itu hanyalah dicari-cari  belaka.
 |  | 
   | 82 | Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan  di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang  sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat  kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa  yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.(QS. 40:82) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 82 
 
 أَفَلَمْ  يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ  مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآثَارًا  فِي الْأَرْضِ فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (82 Apakah  orang-orang musyrik Mekah, yang mengingkari ayat-ayat Allah yang  disampaikan kepada mereka itu tidak pernah berjalan dan bepergian ke  negeri-negeri lain? Sebenarnya mereka adalah para perantau dan para  musafir yang telah pergi ke berbagai negeri dalam melakukan perdagangan.  Mereka pergi ke Yaman, Arab Selatan dan Syria pada setiap musim dan  waktu, sesuai dengan bentuk perdagangan waktu itu. Dalam perjalanan  mereka melalui negeri-negeri yang pernah didiami oleh umat-umat dahulu,  seperti negeri-negeri kaum `Ad, negeri kaum Samud, negeri penduduk Aikah  negeri Mesir, Babilonia dan sebagainya. Dari bekas-bekas yang mereka  lihat di negeri itu demikian pula dari cerita yang mereka terima dari  nenek moyang mereka, mereka mengetahui bahwa di negeri-negeri itu pernah  ada umat-umat perkasa, berkebudayaan tinggi, telah menaklukkan  negeri-negeri sekitarnya, mereka memahat gunung untuk rumah-rumah  mereka, membuat piramida-piramida yang kokoh dan sebagainya. Tetapi  karena keingkaran mereka kepada Rasul-rasul Allah yang diutus kepada  mereka, maka mereka pun ditimpa azab Allah. Di saat itu tidak ada  sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. Kamu hai  orang-orang musyrik Mekah, yang belum dapat menandingi hasil yang pernah  dicapai oleh umat-umat dahulu itu, jika tetap mengingkari Rasul Kami  Muhammad, maka kamu akan mengalami nasib, seperti nasib orang-orang yang  dahulu itu dan tidak seorang pun yang dapat menyelamatkan kamu dari  pada-Nya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 82
 
 
 أَفَلَمْ  يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ  مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآثَارًا  فِي الْأَرْضِ فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (82 (Maka  apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu  memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah  orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan -lebih  banyak- bekas-bekas mereka di muka bumi) seperti gedung-gedung dan  bangunan-bangunan lainnya sebagai peninggalan mereka (maka apa yang  mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.)
 |  | 
   | 83 | Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul  (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka  merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka  dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu.(QS. 40:83) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 83 
 
 فَلَمَّا  جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ  الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (83 Umat-umat  dahulu itu datang kepada mereka Rasul-rasul Kami yang diutus kepada  mereka dengan membawa dalil-dalil dan keterangan-keterangan yang kuat  dan nyata, tetapi mereka tetap mengingkarinya bahkan menentang seruan  Rasul-rasul itu. Mereka memperlihatkan kepada para Rasul itu betapa  kuatnya keyakinan mereka dalam agama yang telah mereka anut. Mereka  menyangka bahwa ilmu yang mereka peroleh itu adalah ilmu yang tiada tara  sehingga mereka memperolok-olokkan para Rasul itu.
 Ucapan-ucapan mereka itu disebutkan dalam firman Allah SWT:
 
 Artinya:وما يهلكنا إلا الدهر
 Dan tidak ada yang membinasakan kita kecuali masa". (Q.S. Al Jatsiah: 29)
 Dan firman Allah SWT:
 
 Artinya:لو شاء الله ما أشركنا ولا آباؤنا
 Jika Allah menghendaki niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya". (Q.S. Al an'am: 148)
 Orang-orang kafir itu akan ditimpa siksa yang berat di akhirat nanti.
 |  | 
   | 84 | Maka tatkala mereka melihat azab Kami mereka  berkata:` Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada  sembahan-sembahan yang telah kami mempersekutukan (nya) dengan Allah `.(QS. 40:84) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 84 
 
 فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ (84 Ayat  ini menerangkan watak dan kepercayaan manusia yang sebenarnya kepada  Allah SWT. Manusia pada dasainya mempercayai bahwa Tuhan itu adalah Esa.  Dia-lah Yang Maha Kuasa, Yang memberikan nikmat kepada hamba-hamba-Nya.  Kepercayaan itu dapat ditutup oleh keadaan yang mempengaruhi kehidupan  manusia itu. Jika mereka sedang berkuasa, sedang kaya dan sedang  dikuasai oleh hawa nafsunya, maka ia lupa kepada Allah SWT, bahkan dia  mencari tuhan-tuhan yang lain yang akan disembahnya, sesuai dengan  tuntutan hawa nafsunya. Jika mereka ditimpa bahaya, malapetaka,  kesedihan dan sebagainya, mereka kembali ingat dan menghambakan diri  kepada Tuhan yang menciptakannya dan di saat itu pula mereka kembali  mengingkari tuhan-tuhan yang mereka adakan itu.
 Banyak contoh dan  perumpamaan yang dikemukakan Allah dalam ayat-ayat-Nya yang berhubungan  dengan hal ini dan banyak pula orang-orang yang mempunyai sifat-sifat  yang demikian, seperti Firaun. Karun dan sebagainya.
 |  | 
 | 
   | 85 | Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka  tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah  berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang  kafir.(QS. 40:85) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 85 
 
 فَلَمْ  يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ  الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ (85  Ayat  ini menegaskan bahwa iman orang-orang seperti diterangkan ayat di atas,  tidak ada manfaatnya lagi, jika azab Allah telah datang, maka pintu  tobat telah tertutup bagi mereka, seperti firman Allah SWT kepada Firaun  waktu ia akan tenggelam:
 
 Artinya:أمنت أنه لا إله إلا الذي أمنت به بنوا إسرائيل
 Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel".(Q.S. Yunus: 90)
 Dan firman Allah SWT:
 
 Artinya:الآن وقد عصيت قبل وكنت من المفسدين
 Apakah  sekarang (kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak  dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan". (Q.S.  Yunus: 91)
 Ayat ini akan memberi pengertian bahwa iman itu akan  berfaedah bagi seseorang, apabila ia beriman kepada Allah dalam  kehidupannya di dunia yang fana ini, pikiran dan hatinya merasakan  kebesaran dan kekuasaan Allah dan ia merasa bahwa hidup dan matinya  tergantung kepada-Nya, jika ia melakukan kesalahan, ia pun bertobat dan  berjanji tidak akan melakukan kesalahan.
 Yang diterangkan itu adalah  hukum-hukum Tuhan yang berlaku bagi semua orang. Iman itu tidak ada  faedahnya lagi di kala mereka melihat azab. Pada saat itu tidak ada lagi  gunanya iman dan pada masa itu rugilah semua orang-orang yang kafir.
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 85
 
 
 فَلَمْ  يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ  الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ (85 (Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah  melihat siksa Kami. Itulah sunah Allah) dinashabkannya lafal  Sunnatallaahi karena menjadi Mashdar dari Fi'il yang diperkirakan  keberadaannya, dan Fi'il tersebut diambil dari lafalnya (yang telah  berlaku terhadap hamba-hamba-Nya) yaitu pada semua umat, bahwasanya iman  tiada gunanya apabila timbul di kala azab turun. (Dan di waktu itu  merugilah orang-orang kafir) yakni jelaslah kerugian mereka;  masing-masing di antara mereka mengalami kerugian yang nyata; dan memang  sebelum itu pun mereka adalah orang-orang yang merugi.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar