| 61 | Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu  supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang.  Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas  manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.(QS. 40:61) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 61 
 
 اللَّهُ  الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ  مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ  النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ (61 Pada ayat ini diterangkan tentang Allah SWT yang memerintahkan agar manusia beribadat kepada-Nya itu yaitu:
 1.  Yang memerintahkan agar beribadat kepada-Nya itu ialah Tuhan yang  menjadikan malam sebagai waktu beristirahat, waktu untuk mempersiapkan  tenaga baru agar dapat berusaha lagi esok harinya. Pada waktu malam pada  umumnya manusia tidur dan tidur itu merupakan keperluan tubuh yang  harus dipenuhi.
 2. Menjadikan siang bercahaya, yang menerangi alam semesta sehingga manusia dapat berusaha padanya. mencukupi keperluan hidup.
 3.  Allah SWT mempunyai karunia yang tidak terhingga banyaknya yang  disediakan untuk seluruh makhluk Nya, dan karunia itu tidak akin  habis-habisnya.
 Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa kebanyakan  manusia itu tidak mau mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah  dilimpahkan kepadanya, mereka mengingkari nikmat, seakan-akan nikmat itu  mereka peroleh semata-mata karena usaha mereka sendiri.
 |  | 
   | 62 | Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu,  Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan melainkan Dia; maka bagaimanakah  kamu dapat dipalingkan?(QS. 40:62) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 62 
 
 ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (62 Ayat  ini menerangkan bahwa yang melimpahkan nikmat yang tidak terhingga  kepada seluruh makhluk itu adalah Tuhan yang berhak disembah, karena Dia  lah yang menciptakan seluruh makhluk.
 Kenapa kamu hai orang-orang  kafir berpaling dan tidak menyembah Nya serta tidak mengesakan Nya?.  Pada hal semua yang disembah mereka itu adalah ciptaan Nya, yang tidak  pantas disembah.
 |  | 
   | 63 | Seperti demikianlah dipalingkan orang-orang yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah.(QS. 40:63) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 63 
 
 كَذَلِكَ يُؤْفَكُ الَّذِينَ كَانُوا بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (63 Sebagaimana  orang-orang musyrikin telah sesat karena menyembah tuhan-tuhan yang  lain selain Allah, demikian pulalah telah sesat orang-orang yang sebelum  mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan menyembah tuhan-tuhan  yang lain, itu semata-mata karena kebodohan mereka dan menuruti hawa  nafsu belaka.
 |  | 
   | 64 | Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu  tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu  membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang  baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah,  Tuhan semesta alam.(QS. 40:64) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 64 
 
 اللَّهُ  الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً  وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ  ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (64 Allahlah  yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat kediaman, kamu hidup di  atasnya dengan menikmati rezeki yang dilimpahkan-Nya. Dia pula yang  menjadikan langit sebagai atap dan dihiasi dengan bintang-bintang yang  gemerlapan tampak di malam hari dan karena teraturnya peredaran  bintang-bintang itu timbullah malam, siang, gelap dan terang benderang.
 Pada  ayat ini diterangkan dalil-dalil keesaan dan kekuasaan Allah yang  terdapat pada diri manusia sendiri, yaitu Dia telah menjadikan manusia  dalam bentuk yang baik di antara para makhluk-Nya dan dilengkapi dengan  anggota tubuh yang sesuai dengan keperluan dan kepentingan hidup manusia  itu sendiri. Dia pulalah yang memberikan kepada manusia makanan dan  minuman yang baik sebagai rezeki dari-Nya. Allah itu Tuhan yang Maha  Tinggi, yang memiliki semesta alam.
 Pada akhir ayat ini ditegaskan  bahwa Tuhan yang melimpahkan rahmat-Nya atas kamu itu adalah Tuhan yang  wajib disembah, Tuhan Yang Maha Sempurna dan memiliki semesta alam.
 |  | 
   | 65 | Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan melainkan  Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala  puji bagi Allah Tuhan semesta alam.(QS. 40:65) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 65 
 
 هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (65 Tuhan  yang disembah itu adalah Tuhan yang hidup kekal, yang tidak pernah  mati. Dialah yang menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya, yang selain  daripada-Nya tidak pantas disembah, karena itu murnikanlah ketundukan  dan ketaatan hanya kepada-Nya saja, jangan sekali-kali  mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
 Pada akhir ayat ini  diterangkan bahwa segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Suci; karena  Dialah Yang memiliki segala makhluk-Nya, baik yang berupa malaikat, jin,  manusia, dan semua makhluk yang lain yang ada di alam ini. Semuanya itu  tergantung kepada-Nya. Karena itu segala sifat kebesaran dan kemuliaan  ada pada-Nya. Karena itu selalulah ucapkan: "Alhamdulillahi Rabbil  alamin".
 |  | 
   | 66 | Katakanlah (ya Muhammad): `Sesungguhnya aku  dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang  kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan  supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.(QS. 40:66) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 66 
 
 قُلْ  إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ  لَمَّا جَاءَنِيَ الْبَيِّنَاتُ مِنْ رَبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ  لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (66 Pada ayat-ayat ini Allah SWT  memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar mengatakan kepada  orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang kafir yang lain: "Allah SWT  melarangku menyembah tuhan yang kamu sekalian sembah itu, selain dari  Allah SWT".
 Yang dimaksud menyembah tuhan-tuhan selain Allah itu  ialah, menghambakan diri kepada sesuatu, menganggapnya mempunyai  kekuatan gaib seperti kekuatan Allah, memohon pertolongan dan meminta  sesuatu kepadanya. Dalam ayat ini disebutkan bahwa tuhan-tuhan itu  berupa patung-patung. Tetapi dimaksud juga, segala macam benda atau  makhluk yang disembah dan dimohon pertolongan kepadanya, seperti  sungai-sungai, batu-batu keramat, kuburan yang dianggap keramat dan  sebagainya.
 Selanjutnya Rasulullah saw menyatakan: "Allah SWT  melarangku menyembah selain Allah, dan mengemukakan bukti-bukti,  dalil-dalil berupa ayat-ayat Alquran, maupun herupa perintah agar  memperhatikan kejadian alam ini Dengan merenungkan kejadian alam dan  ayat-ayat Alquran itu. maka orang-orang akan sampai kepada kesimpulan  bahwa yang berhak disembah itu hanyalah Allah semata.
 Pada akhir  ayat ini Allah SWT memerintahkan agar tunduk dan patuh kepada-Nya,  memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya saja, karena Dia-lah Tuhan Pemilik  semesta alam.
 |  | 
   | 67 | Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah  kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah,  kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu  dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian  (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang  diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai  kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya).(QS. 40:67) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 67 
 
 هُوَ  الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ  ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ  لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ  وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (67 Dia-lah  yang menjadikan manusia dari tanah, menjadi setetes mani, dari setetes  mani menjadi sesuatu yang melekat, dan segumpal darah menjadi segumpal  daging, kemudian dilahirkan ke dunia dalam bentuk manusia.
 Para ahli  tafsir menerangkan bahwa yang dimaksudkan dengan Allah SWT menjadikan  manusia dari tanah, maksudnya ialah AJlah SWT menjadikan manusia dari  saripati yang berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu memakan  makanan yang berasal dari tanah, dari binatang ternak dan dari  tumbuh-tumbuhan. Binatang ternak memakan tumbuh-tumbuhan dan berkembang  dengan menggunakan zat-zat yang berasal dari tanah. Sebagaimana makanan  yang dimakan ibu atau bapak itu menjadi mani. Telur mani ibu bertemu  dengan mani bapak dalam rahim ibu, sehingga menjadi segumpal darah dan  seterusnya.
 Sebagian ahli tafsir yang lain berpendapat bahwa yang  dimaksud dengan "Allah menciptakan manusia dari tanah. ialah bapak  manusia Adam diciptakan Allah SWT dari tanah.
 Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa manusia yang diciptakan-Nya dari tanah itu mengalami hidup dalam tiga masa; yaitu
 1. Masa kanak-kanak.
 2. Masa dewasa.
 3. Masa tua.
 Di  antara manusia ada yang diwafatkan-Nya pada masa kanak-kanak, ada pula  pada masa dewasa dan ada yang diwafatkan setelah berusia lanjut.  Ketentuan kapan seorang manusia meninggal itu berada di tangan Allah  semata.
 Proses kejadian manusia itu diterangkan dalam ayat ini agar  dapat menjadi bahan renungan dan pemikiran bagi orang-orang yang  berakal, sehingga mereka beriman kepada Allah SWT Pencipta seluruh  makhluk ini.
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 67
 
 
 هُوَ  الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ  ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ  لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ  وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (67 (Dialah  Yang menciptakan kalian dari tanah) yang menciptakan bapak moyang  kalian yaitu Nabi Adam dari tanah liat (kemudian dari setetes nuthfah)  yakni air mani (sesudah itu dari segumpal darah) yakni dari kental  (kemudian dikeluarkan-Nya kalian sebagai seorang anak) lafal Thiflan  sekalipun bentuknya mufrad atau tunggal, bermakna jamak (kemudian)  dibiarkan-Nya kalian hidup (supaya kalian sampai kepada masa dewasa)  masa sempurnanya kekuatan kalian, yaitu di antara umur tiga puluh sampai  dengan empat puluh tahun (kemudian -dibiarkan-Nya kalian hidup- sampai  tua) dapat dibaca Syuyuukhan atau Syiyuukhan (di antara kalian ada yang  diwafatkan sebelum itu) sebelum dewasa dan sebelum mencapai usia tua.  Dia melakukan hal tersebut kepada kalian supaya kalian hidup (dan supaya  kalian sampai pada ajal yang ditentukan) yakni waktu yang telah  dibataskan bagi hidup kalian (dan supaya kalian memahami) bukti-bukti  yang menunjukkan keesaan-Nya, kemudian kalian beriman kepada-Nya.
 |  | 
   | 68 | Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka  apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya:`  Jadilah `, maka jadilah ia.(QS. 40:68) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 68 
 
 هُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ فَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (68 Allah  SWT memerintahkan agar Rasulullah saw menyampaikan kepada orang-orang  musyrik: "Allah SWT yang wajib disembah itu adalah Tuhan Yang  menghidupkan manusia dari tidak ada kepada ada, menghidupkan kembali  sesudah matinya, mematikan seluruh makhluk pada waktu-waktu yang telah  ditentukan-Nya. Dia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, jika  dia berkehendak menciptakan sesuatu, maka cukuplah Dia mengatakan:  "Ada", maka adalah sesuatu itu.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 68
 
 
 هُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ فَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (68 (Dialah  yang menghidupkan dan yang mematikan, maka apabila Dia menetapkan  sesuatu urusan) artinya, Dia berkehendak mewujudkan sesuatu (Dia hanya  berkata kepadanya, 'Jadilah!' maka jadilah ia.") lafal Fayakuunu dapat  pula dibaca Fayakuuna akan tetapi dengan memperkirakan adanya huruf An  sebelumnya. Yakni, sesuatu yang dikehendaki itu langsung ada sesudah ada  kehendak-Nya, sebagaimana yang telah digambarkan oleh makna firman yang  tadi itu.
 |  | 
   | 69 | Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan?(QS. 40:69) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 69 
 
 أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ أَنَّى يُصْرَفُونَ (69 Allah  SWT menyatakan kepada Rasul-Nya Muhammad saw, apakah ia tidak melihat  orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah, yang ayat-ayat itu  menerangkan dan membuktikan keesaan Allah dan hari berbangkit.  Orang-orang kafir itu membantah tanpa mengemukakan dalil-dalil yang  kuat, yang dapat diterima akal dan pikiran yang benar. Hal ini  menunjukkan bahwa kekafiran dan keingkaran mereka itu tidak beralasan  sedikitpun, dan jika ada alasan yang mereka kemukakan, maka alasan itu  semata-mata mengelakkan diri dari seruan Muhammad.
 Sikap mereka yang  demikian itu adalah sikap yang aneh dan tidak benar, jika mereka ingin  mencari kebenaran dan ingin mengikuti kepercayaan yang benar, amat  banyak dalil-dalil yang dapat mereka pelajari dan perhatikan, untuk  mencapai keinginan mereka itu.
 |  | 
   | 70 | (Yaitu) orang-orang yang mendustakan Al Kitab  (Al quran) dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami  utus. Kelak mereka akan mengetahui,(QS. 40:70) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 70 
 
 الَّذِينَ كَذَّبُوا بِالْكِتَابِ وَبِمَا أَرْسَلْنَا بِهِ رُسُلَنَا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (70 Orang-orang  yang membantah ayat-ayat Allah itu ialah orang-orang yang mendustakan  ayat-ayat Alquran yang diturunkan Allah kepada Muhammad dan mendustakan  semua yang disampaikan Rasul-rasul atas perintah-Nya.
 Dalam  ayat-ayat Alquran dan apa yang disampaikan Rasul-rasul itu terdapat  ajaran yang menghambakan diri kepada Allah semata, tidak menyembah  sesuatu pun selain Dia, meyakini adanya hari berbangkit, hukum-hukum dan  petunjuk untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
 Orang-orang yang ingkar itu kelak akan mengetahui akibat keingkaran mereka.
 |  | 
   | 71 | ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,(QS. 40:71) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 71 - 72 
 
 إِذِ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلَاسِلُ يُسْحَبُونَ (71) فِي الْحَمِيمِ ثُمَّ فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ (72 Akibat  keingkaran orang-orang kafir itu akan mereka rasakan di akhirat, ketika  belenggu dan rantai-rantai dikalungkan ke leher mereka, kemudian mereka  ditarik dengan paksa ke dalam neraka yang di dalamnya mereka dibakar.
 Ayat ini sama isinya dan maksudnya dengan firman Allah SWT:
 
 
 
 ثم إن مرجعهم لإلى الجحيم Artinya: Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (Q.S. As Saffat: 68)
 Dan firman Allah SWT
 
 
 
 خذوه فاعتلوه إلى سواء الجحيم ثم صبوا فوق رأسه من عذاب الحميم ذق إنك أنت العزيز الكريم إن هذا ما كنتم به تمترون Artinya: Peganglah  dia, kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka Jahim. Kemudian  tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang sangat panas.  Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.  Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu ragu-ragukan. (Q.S.  Ad Dukhan: 47-50)
 |  | 
   | 72 | ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,(QS. 40:72)
 | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 72 
 
 
 فِي الْحَمِيمِ ثُمَّ فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ (72
 
 (Ke dalam air yang sangat panas) yakni neraka Jahanam (kemudian mereka dibakar dalam api) maksudnya, mereka dibakar oleh api neraka.
 |  | 
   | 73 | kemudian dikatakan kepada mereka:` Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan,(QS. 40:73) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 73 - 74 
 
 ثُمَّ  قِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تُشْرِكُونَ (73) مِنْ دُونِ اللَّهِ  قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا بَلْ لَمْ نَكُنْ نَدْعُو مِنْ قَبْلُ شَيْئًا  كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ الْكَافِرِينَ (74 Orang-orang kafir yang  sedang ditimpa azab yang sangat itu, kepada mereka diajukan  pertanyaan-pertanyaan untuk menambah berat penderitaan yang sedang  mereka derita itu. Pertanyaan-pertanyaan itu ialah: "Hai orang-orang  kafir, manakah berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah dahulu,  yang kamu katakan bahwa berhala itu sanggup melepaskan dan menyelamatkan  kamu dari azab dan bencana hari ini?"
 Mereka menjawab:  "Berhala-berhala itu telah menghilang dari kami, dan telah mengikuti  jalan yang lain dan membiarkan kami ditimpa bencana dan kesengsaraan  pada hari ini. Sebenarnya kami selama hidup di dunia telah mengikuti  agama dan kepercayaan yang salah dan menyembah sesuatu yang tidak layak  disembah.
 Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa sebagaimana  Dia telah membiarkan sesat orang-orang musyrik, sehingga tidak ada  sesuatu pun yang dapat diterima dari mereka sebagai amal yang saleh,  maka demikian pula-lah
 Dia bersikap terhadap semua pekerjaan yang  telah dilakukan orang-orang kafir. Mereka tidak dapat mengambil manfaat  sedikitpun dari amal-amal mereka.
 |  | 
   | 74 | (yang kamu sembah) selain Allah? `Mereka  menjawab:` Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu  tiada pernah menyembah sesuatu `. Seperti demikianlah Allah menyesatkan  orang kafir.(QS. 40:74) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 74 
 
 
 مِنْ دُونِ  اللَّهِ  قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا بَلْ لَمْ نَكُنْ نَدْعُو مِنْ قَبْلُ  شَيْئًا  كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ الْكَافِرِينَ (74
 
 (Selain Allah?") yang kalian sembah selain-Nya; yang dimaksud adalah berhala-berhala. (Mereka menjawab, "Mereka telah hilang lenyap) artinya, telah tiada (dari kami) maka kami tidak melihat mereka (bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu") mereka mengingkari penyembahan mereka kepada berhala-berhala itu. Kemudian berhala-berhala sesembahan mereka itu didatangkan, selanjutnya dikatakan kepada mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, adalah makanan Jahanam." (Q.S. Al- Anbiya, 98). (Seperti demikianlah) yakni sebagaimana disesatkan-Nya orang-orang yang mendustakan Alquran (Allah menyesatkan orang-orang kafir.)
 |  | 
   | 75 | Yang demikian itu disebabkan karena kamu  bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu  bersuka ria (dalam kemaksiatan).(QS. 40:75) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 75 
 
 ذَلِكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَفْرَحُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَمْرَحُونَ (75 Ayat  ini menerangkan sebab-sebab Allah menimpakan azab yang pedih kepada  orang-orang kafir itu. Yaitu karena merasa gembira dan bahagia selama  hidup di dunia mengerjakan perbuatan-perbuatan syirik, seperti menyembah  lebih dari satu tuhan, atau menyembah tuhan yang lain di samping  menyembah Allah, atau mengakui bahwa ada makhluk-makhluk selain Allah  mempunyai kekuatan gaib seperti kekuatan Allah. Di samping itu mereka  juga melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, berlaku congkak dan sombong  serta belaka zalim terhadap manusia.
 |  | 
   | 76 | (Dikatakan kepada mereka):` Masuklah kamu ke  pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah  seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong `.(QS. 40:76) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 76 
 
 ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ (76 Kemudian  kepada mereka dikatakan. masuklah kamu ke dalam neraka melalui  pintu-pintunya, sesuai dengan keadaan perbuatan jahat yang telah kamu  lakukan. Tetaplah kamu di dalam Jahanam itu. dan itulah tempat yang  layak bagi orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan menyombong  diri kepada-Nya.
 |  | 
   | 77 | Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji  Allah adalah benar; maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian  siksa yang Kami ancamkan kepada mereka ataupun Kami wafatkan kamu  (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kami sajalah mereka  dikembalikan.(QS. 40:77) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 77 
 
 فَاصْبِرْ  إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَإِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي  نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ (77 Allah  SWT memerintahkan kepada Rasul-rasul-Nya: "Hai Rasul, hendaklah engkau  sabar terhadap tindakan orang-orang musyrik yang mendustakan dan  membantah ayat-ayat Allah dan bersabarlah atas gangguan don  ancaman-ancaman mereka itu. Bertakwalah kepada-Nya, mohonkanlah ampun  atas segala dosa-dosamu dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu petang dan  pagi.
 "Wahai Rasul, jika Kami memperlihatkan kepadamu di waktu  engkau masih hidup azab yang ditimpakan kepada orang-orang musyrik,  seperti kekalahan mereka dalam perang Badar dan sebagainya, atau tidak  kami perlihatkan kepadamu azab itu dengan mewafatkan engkau sebelum  kedatangan azab itu, maka hal itu adalah sama saja, karena pada Hari  Kiamat semuanya kembali kepada Kami, lalu Kami berikan kepada mereka  balasan yang setimpal.
 Ayat lain yang searti dengan ayat ini ialah:
 
 
 
 فإما نذهبن بك فإنا منهم منتقمون أو نرينك الذي وعدناهم فإنا عليهم مقتدرون Artinya: Sungguh,  jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan), maka  sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat). Atau Kami  memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami (Allah) ancamkan kepada  mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. (Q.S. Az Zukhruf:  41-42)
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 77
 
 
 فَاصْبِرْ  إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَإِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي  نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ (77 (Maka  bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah) yang akan mengazab mereka  (adalah benar; maka jika Kami perlihatkan kepadamu) lafal Immaa adalah  berasal dari In Syarthiyah yang diidgamkan kepada Maa Zaidah yang  berfungsi mengukuhkan makna Syarat di awal Fi'il, kemudian menyusul Nun  Taukid sesudahnya yang juga mengukuhkan makna syarath tadi (sebagian  siksa yang Kami ancamkan kepada mereka) yakni semasa kamu masih hidup  Kami menurunkan sebagian azab kepada mereka. Jawab Syarathnya tidak  disebutkan, yaitu lafal Fadzaaka, yakni maka itulah sebagian dari azab  Kami (atau pun Kami wafatkan kamu) yaitu sebelum mereka diazab (namun  kepada Kami sajalah mereka dikembalikan) lalu Kami akan mengazab mereka  dengan siksaan yang sangat keras. Jawab Syarath yang telah disebutkan di  atas tadi hanyalah untuk Ma'thuf saja, yakni hanya untuk kalimah,  Fa-immaa Nuriyannaka Ba'dhal Ladzii Na'iduhum, Fadzaaka.
 |  | 
   | 78 | Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa  orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan  kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan  kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat,  melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah,  diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah  orang-orang yang berpegang kepada yang batil.(QS. 40:78) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 78 
 
 وَلَقَدْ  أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ  وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ  يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ  قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ (78 Ayat ini  menerangkan bahwa Allah SWT, telah mengutus Rasul-rasul dan Nabi-nabi  kepada umat-umat dahulu sebelum Muhammad. Di antara Nabi dan Rasul itu  ada yang diterangkan kisahnya di dalam Alquran, sebanyak 25 Rasul,  seperti Nuh as. Idris as, Ibrahim as.; Musa as., Sulaiman as., Isa as.,  dan Rasul-rasul yang lain, dan ada pula di antara Nabi-nabi dan  Rasul-rasul itu yang tidak disebutkan di dalam Alquran.
 Dari Abu Zar  ia berkata: "Aku berkata: "Ya Rasulullah berapa jumlah bilangan  Nabi-nabi itu?". Rasulullah saw. menjawab: "124 ribu dan yang menjadi  Rasul di antaranya ialah 315 orang". (H.R. Imam Ahmad)
 Tiap-tiap  Rasul yang diutus Allah itu tidak sanggup mengadakan mukjizat sendiri,  tetapi yang memberikan mukjizat kepada mereka adalah Allah SWT. Mukjizat  itu adalah sebagai bukti kerasulannya yang dikemukakan kepada kaum yang  mendustakannya. Bentuk mukjizat itu disesuaikan dengan keadaan, masa  dan tempat, sehingga mukjizat itu benar-benar diyakini oleh umat pada  waktu itu sebagai bukti kerasulan yang diutus Allah SWT kepada mereka.  Dalam pada itu mukjizat itu diberikan jika Allah SWT sendiri berkehendak  memberikannya. Jika Allah belum berkehendak memberikannya, maka  mukjizat itu tidak akan diberikannya walaupun orang-orang kafir  memintanya. Mukjizat itu diberikan sesuai dengan hikmah dan  kebijaksanaan Allah dan sesuai pula dengan kemaslahatan.
 Pada akhir  ayat ini diterangkan bahwa jika azab Allah telah datang, menimpa  orang-orang yang mendustakan-Nya, maka Allah menyelesaikan perkara  mereka dengan seadil-adilnya. Allah SWT menyelamatkan para Rasul dan  orang-orang yang beriman besertanya dari azab itu, dan membinasakan  orang-orang yang ingkar dan mempersekutukan Allah itu. Hal ini dapat  dilihat pada waktu azab Allah menimpa kaum `Ad, maka Allah menyelamatkan  Nabi Hud dan orang-orang yang beriman dengannya, demikian pula azab  yang menimpa kaum Samud dan sebagainya.
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 78
 
 
 وَلَقَدْ  أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ  وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ  يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ  قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ (78 (Dan  sesungguhnya telah Kami utus rasul-rasul sebelum kamu; di antara mereka  ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada -pula- yang  tidak Kami ceritakan kepadamu) menurut suatu riwayat diceritakan, bahwa  Allah swt. telah mengutus delapan ribu orang nabi untuk menjadi rasul;  yang empat ribu orang di antaranya dari kaum Bani Israel, sedangkan yang  empat ribu orang lagi dari kalangan umat-umat selain Bani Israel.  (Tidak dapat bagi seorang rasul) di antara rasul-rasul itu (membawa  suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah) karena mereka juga  hamba-hamba Allah yang diperintah oleh-Nya (maka apabila telah datang  perintah Allah) yang memerintahkan supaya azab diturunkan atas  orang-orang kafir (diputuskan) semua perkara di antara rasul-rasul dan  orang-orang yang mendustakannya (dengan adil. Dan ketika itu rugilah  orang-orang yang berpegang kepada yang batil) yakni, keputusan itu  merupakan kemenangan bagi rasul-rasul dan kerugian bagi orang-orang yang  mendustakannya; pada hakikatnya sebelum itu pun orang-orang yang  mendustakan para rasul sudah merugi.
 |  | 
   | 79 | Allah-lah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.(QS. 40:79) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'min 79 - 80 
 
 اللَّهُ  الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَنْعَامَ لِتَرْكَبُوا مِنْهَا وَمِنْهَا  تَأْكُلُونَ (79) وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَلِتَبْلُغُوا عَلَيْهَا  حَاجَةً فِي صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ (80 Kebanyakan  ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan binatang ternak  dalam ayat ini ialah unta, karena binatang itulah yang sesuai dengan  sifat-sifat yang disebutkan di atas pada ayat ini.
 Karena itu maksud  ayat ini ialah: Allah SWT telah menjadikan unta untuk kamu tunggangi,  untuk kamu makan dagingnya dan untuk manfaat-manfaat yang lain seperti  bulunya dapat dijadikan bahan pakaian, dan susunya dapat dijadikan  minuman yang menyehatkan, badan dan dapat dibuat keju, kulitnya dapat  dibuat tas, sepatu dan sebagainya, dan untuk mengangkut barang-barang  dari suatu negeri ke negeri yang lain. Di samping unta maka kapal-kapal  pun dapat pula mengangkut barang-barang, pergi dari suatu negeri ke  negeri yang lain dengan mengarungi sungai-sungai, danau-danau dan  lain-lain.
 Ayat ini sama maksudnya dengan firman Allah SWT:
 
 
 
 والأنعام  خلقها لكم فيها دفء ومنافع ومنها تأكلون ولكم فيها جمال حين تريحون وحين  تسرحون وتحمل أثقالكم إلى بلد لم تكونوا بالغيه إلا بشق الأنفس إن ربكم  لرءوف رحيم Artinya: Dan Dia telah menciptakan binatang ternak  untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai  manfaat, dan sebagainya kamu makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang  indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dari ketika  kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan ia memikul beban-bebanmu  ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan  dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri Sesungguhnya Tuhanmu  benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". (Q.S. An Nahl: 5-7)
 Unta  adalah binatang yang paling banyak digunakan oleh orang-orang yang  hidup di padang pasir, seakan-akan unta itu tidak dapat dipisahkan dari  hidup dan kehidupan mereka. Untalah yang membawa mereka ke  berbagai-bagai negeri dalam usaha perdagangan. Unta merupakan sahabat  setia mereka jika mereka seorang diri di tengah-tengah padang pasir  luas. Perut unta merupakan persiapan tempat air minum mereka yang akan  mereka ambil air itu di waktu kehabisan air dalam perjalanan, Banyak  lagi manfaat unta yang lain.
 Karena itu jika unta dikemukakan oleh  ayat-ayat ini kepada orang-orang Arab, sebagai salah satu binatang yang  besar manfaatnya, maka perumpamaan itu sudah tertangkap oleh pikiran  mereka. Pada zaman Pertengahan bangsa Arab merupakan bangsa yang  menghubungkan negeri Barat dan negeri Timur. Pada waktu itu terjadi  perdagangan dari Timur ke Barat, membawa rempah-rempah ke Barat, dan  membawa hasil kerajinan ke Timur.
 Di negeri Timur rempah-rempah itu  dibawa ke Arab Selatan atau ke Teluk Persia. kemudian barang itu dibawa  ke Turki melalui padang pasir yang luas. Pengangkutan utama yang  digunakan oleh orang Arab waktu itu adalah binatang unta.
 |  | 
   | 80 | Dan (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada  binatang ternak itu untuk kamu dan supaya kamu mencapai suatu keperluan  yang tersimpan dalam hati dengan mengendarainya. Dan kamu dapat diangkut  dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai  bahtera.(QS. 40:80) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 80 
 
 
 وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَلِتَبْلُغُوا عَلَيْهَا  حَاجَةً فِي صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ (80
 
 (Dan -ada lagi- manfaat-manfaat lain pada binatang ternak itu untuk kalian) yaitu berupa air susu, keturunan binatang ternak itu dan juga dari bulu-bulunya (dan supaya kalian mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati) maksudnya, dapat kalian gunakan untuk mengangkut barang-barang ke berbagai negeri (dengan mengendarainya) di daratan (dan dengan menaiki bahtera) yakni perahu melalui jalan laut (kalian dapat menaiki semuanya.)
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar