| 141 | kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.(QS. 37:141) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 140 - 142 
 
 إِذْ  أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (140) فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ  الْمُدْحَضِينَ (141) فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ (142 Adapun  Yunus as sesudah memberikan peringatan dengan ancaman azab kepada  kaumnya itu lalu pergi meninggalkan mereka sebelum ada perintah dari  Tuhan. Beliau melarikan diri dengan menumpang sebuah kapal yang penuh  dengan muatan. Karena sarat dengan barang-barang dan penumpang, sehingga  mereka takut tenggelam di tengah lautan, maka mereka mengadakan undian  di antara penumpang. Barang siapa kalah undian dilempar ke laut dengan  demikian kapal menjadi ringan serta terhindar dari bahaya tenggelam.  Dalam undian itu, Yunus kalah, namun mereka merasa segan melemparkannya  ke laut. Lalu diadakan undian ulangan dan Yunus mengalami kekalahan  lagi. Juga mereka masih segan melemparkannya ke laut. Di adakan kembali  undian ketiga kalinya, tetapi Yunus tetap kalah undian. Akhirnya dia  memutuskan sendiri terjun ke laut. Dalam pada itu Allah SWT  memerintahkan seekor ikan hiu menelan Yunus. Kepada ikan itu diwahyukan  pula agar jangan memakan dagingnya ataupun tulangnya, tetapi menjadikan  perutnya sebagai penjara bagi Yunus, karena Yunus bukanlah makanannya.
 Demikianlah  keadaan Nabi Yunus hidup dalam kegelapan perut ikan itu disebabkan dia  meninggalkan kaumnya tanpa izin dari Allah SWT dan karena tidak sabar  menahan perlakuan kaumnya sebagaimana halnya para Rasul lainnya.
 |  | 
   | 142 | Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.(QS. 37:142) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 142 
 
 فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ (142  (Maka ia ditelan oleh ikan besar) ditelan bulat-bulat (dalam keadaan tercela) karena ia melakukan perbuatan yang tercela, yaitu pergi dengan memakai jalan laut kemudian naik kapal meninggalkan kaumnya, tanpa izin terlebih dahulu dari Rabbnya.
 |  | 
   | 143 | Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,(QS. 37:143) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 143 - 144 
 
 فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ (143) لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (144 Dalam  ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa sekiranya Yunus bukan orang yang  banyak mengingat Tuhan, berzikir, tasbih dan tahmid sepanjang umurnya,  tentulah dia tinggal di perut ikan itu sampai mati dan barulah  dibangkitkan pada Hari Kiamat. Di dalam perut dia akan hancur lumat pada  zat-zat dan darah seperti halnya makanan-makanan ikan lainnya; tetapi  Allah Maha Pengampun lagi Pengasih membiarkannya tetap hidup dalam perut  ikan beberapa waktu lamanya, dan selama di dalam perut itu, dia tetap  mengucapkan tasbih dan bertobat kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:
 
 
 
 فنادى في الظلمات أن لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين فاستجبنا له ونجيناه من الغم وكذلك ننجي المؤمنين Artinya: ...  maka Yunus menyeru ia dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada  Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,  sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah  memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan  demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Q.S. Al Anbiya:  87-88)
 |  | 
   | 144 | niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.(QS. 37:144) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 144 
 
 لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (144  
 |  | 
   | 145 | Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.(QS. 37:145) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 145 - 146 
 
 فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ (145) وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ (146 Kemudian  Allah SWT menceritakan bagaimana dia menyelamatkan Nabi Nya dari perut  ikan itu. Setelah beberapa hari ikan itu menelan Nabi Yunus, maka Tuhan  mewahyukan kepada ikan itu agar melontarkan Yunus ke daratan yang sepi  dan kering, tidak ada tumbuh-tumbuhan dan kayu-kayuan. Nabi Yunus  setibanya di daratan dalam keadaan lemah dan sakit. Hal ini disebabkan  penderitaan selama dalam perut ikan, dan kesedihan hati karena sikap  kaumnya yang menentang dakwahnya.
 Untuk memeliharanya dari kepanasan  matahari dan kedinginan malam, maka Allah SWT menumbuhkan di sampingnya  sebatang pohon Yagtin (semacam labu) atau pisang (dengan daunnya). Dia  dapat menyelimuti badannya dan berlindung dari panas matahari. Buahnya  dimakannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
 |  | 
   | 146 | Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.(QS. 37:146) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 146 
 
  وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ (146 (Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu) pohon itu dapat menaunginya dengan batangnya, berbeda keadaannya dengan pohon labu yang biasanya. Hal ini merupakan suatu mukjizat baginya, setiap pagi dan petang datang kepadanya kambing hutan, ia meminum air susu dari teteknya hingga ia kuat kembali.
 |  | 
   | 147 | Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.(QS. 37:147) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 147 - 148 
 
 وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ (147) فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (148 Sesudah  Nabi Yunus mulai sembuh dari penderitaannya, badannya sudah mulai  segar, Allah SWT mengutus kembali kepada kaumnya yang pada waktu itu  jumlahnya seratus ribu orang atau lebih. Kedatangan Nabi Yunus as  disambut dengan baik dan mereka beriman kepadanya. Sesungguhnya mereka  telah menyadari bahwa mereka dahulunya telah melakukan kesalahan  sehingga Yunus as pergi meninggalkan mereka. Bilamana mereka tidak  beriman dan mematuhinya, tentulah mereka akan ditimpa azab seperti  halnya kaum-kaum yang dahulu yang mengingkari Nabi-nabinya. Ketika Yunus  kembali ke tengah-tengah mereka dan mengajak mereka ke jalan yang  benar, beriman kepada Allah dan Rasul Nya, mereka segera menerimanya  dengan penuh ketaatan. Karena itu, Allah SWT menganugerahkan kenikmatan  kepada mereka dengan hidup bahagia, aman sentosa sampai ajal mereka.
 |  | 
   | 148 | Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.(QS. 37:148) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 148 
 
  فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (148 (Lalu mereka beriman) sewaktu mereka menyaksikan azab yang telah dijanjikan kepada mereka (karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka) artinya, kami biarkan mereka menikmati harta yang ada pada mereka (hingga waktu yang tertentu) hingga ajal mereka datang.
 |  | 
   | 149 | Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka  (orang-orang kafir Mekah):` Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan  untuk mereka anak laki-laki,(QS. 37:149) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 149 
 
 فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ (149 Allah  SWT memerintahkan kepada Rasul Nya agar menanyakan kepada orang-orang  kafir Quraisy tentang anggapan mereka bahwa malaikat itu anak-anak  perempuan Allah. Pertanyaan ini mengandung bantahan atas kesalahan jalan  pikiran mereka bahwa Allah SWT mempunyai anak-anak perempuan. Hal itu  tidak masuk akal karena mereka sendiri menyenangi anak laki-laki dan  membenci anak perempuan, bahkan apabila istri-istri mereka melahirkan  anak perempuan mereka malu bertemu dengan kaumnya sebelum mereka  mengubur anak perempuan itu hidup-hidup.
 Allah SWT berfirman:
 
 Artinya:وإذا بشر أحدهم بالأنثى ظل وجهه مسودا وهو كظيم
 Dan  apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak  perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.  (Q.S. An Nahl: 58)
 Dan firman-Nya:
 
 Artinya:ألكم الذكر وله الأنثى تلك إذا قسمة ضيزى
 Apakah  (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?  Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (Q.S. An  Najm: 21-22)
 |  | 
   | 150 | atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan (nya)?(QS. 37:150) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 150 
 
 أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثًا وَهُمْ شَاهِدُونَ (150 Sudah  itu Allah SWT memperkeras bantahannya terhadap keyakinan mereka yang  salah itu, mereka tidaklah menyaksikan apa yang mereka katakan itu dan  tidak dapat membuktikan dengan keterangan-keterangan wahyu yang  tertulis, tetapi keyakinan mereka itu hanyalah didasarkan kepada  dongeng-dongeng yang mereka terima dari mulut ke mulut, yang sama sekali  tidak didasarkan kepada jalan pikiran yang sehat. Anggapan mereka  tersebut tidak benar bahkan mereka harus mempertanggungjawabkan yang  mereka katakan dan bertanggungjawab pula terhadap akibat buruk yang  dialami oleh orang-orang yang mengikutinya.
 Allah SWT berfirman:
 
 Artinya:وجعلوا الملائكة الذين هم عباد الرحمن إناثا أشهدوا خلقهم ستكتب شهادتهم ويسألون
 Dan  mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba  Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka  menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan  persaksian mereka dan mereka akan diminta pertanggungjawaban. (Q.S. Az  Zukhruf: 19)
 |  | 
   | 151 | Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan:(QS. 37:151) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 151 - 152 
 
 أَلَا إِنَّهُمْ مِنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ (151) وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (152 Kemudian  Allah SWT mengungkapkan kebatilan akidah mereka bahwa apa yang mereka  katakan dan apa yang mereka yakini, tiada lain kecuali kebohongan besar  yang mereka ada-adakan untuk mendustakan dan menghinakan kebenaran wahyu  yang dibawa oleh Rasul Nya. Anggapan mereka bahwa Allah mempunyai anak  sama sekali bertentangan dengan pikiran yang sehat, karena Allah sebagai  Pencipta langit dan bumi serta segenap isinya mustahil apabila  dikatakan memerlukan anak. Bukanlah dia yang memerlukan sesuatu, akan  tetapi segala sesuatu itu memerlukan bantuan dan bimbingan Nya. Jadi  jelaslah bahwa kebohongan yang mereka ada-adakan, tiada lain kecuali  sikap pengingkaran kepada agama tauhid yang dibawakan oleh Rasulullah  saw. Itulah sebabnya maka di akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa  mereka benar-benar orang yang berdusta.
 |  | 
   | 152 | `Allah beranak`. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.(QS. 37:152) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 152 
 
  وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (152  ("Allah beranak") melalui perkataan mereka yang menyatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. (Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta) dalam hal ini.
 |  | 
   | 153 | Apakah Tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan daripada anak laki-laki?(QS. 37:153) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 153 - 155 
 
 أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ (153) مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ (154) أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (155 Kemudian  Allah SWT membatalkan alasan dari anggapan mereka itu dengan  menjelaskan bahwa tak ada sesuatu alasanpun yang dapat dibenarkan oleh  pikiran yang sehat, bahwa Allah Pencipta segala sesuatu yang ada di  jagat raya ini, harus memerlukan anak-anak perempuan sedangkan menurut  kebiasaan sehari-hari, dan pikiran yang sehat menunjukkan kepada keadaan  yang sebaliknya, yaitu Allah sebagai Pencipta tidak menghajatkan  sesuatu, baik sebagai pembantu, sebagai perantara ataupun sebagai anak.
 Allah SWT berfirman:
 
 Artinya:أفأصفاكم ربكم بالبنين واتخذ من الملئكة إناثا إنكم لتقولون قولا منكرا
 Maka  apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia  sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat?  Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar  (dosanya). (Q.S. Al Isra': 40)
 Itulah sebabnya maka Allah SWT  menegaskan bahwa. meskipun mereka mempunyai akal, tetapi mereka tidak  mempergunakan akal itu sebaik-baiknya sehingga mereka tidak bisa menilai  apa yang mereka katakan. Akibatnya mereka terjerumus kepada kesimpulan  yang salah, yaitu mengiktikadkan sesuatu yang bertentangan dengan jalan  pikirannya; padahal andainya mereka mau mempergunakan akalnya  sebaik-baiknya, tentulah mereka tidak akan mengatakan dan meyakini  sesuatu yang memang jelas kebatilannya.
 |  | 
   | 154 | Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan?(QS. 37:154) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 154 
 
 مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ (154 (Apakah yang terjadi pada kalian? Bagaimanakah caranya kalian menetapkan?) kesimpulan yang rusak ini.
 |  | 
   | 155 | Maka apakah kamu tidak memikirkan?(QS. 37:155) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 155 
 
  أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (155(Maka apakah kalian tidak memikirkan?) bahwasanya Allah swt. itu Maha Tinggi lagi Maha Suci dari mempunyai anak? |  | 
   | 156 | Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?(QS. 37:156) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 156 - 157 
 
 أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ (156) فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (157 Lalu  Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar membantah iktikad mereka  lagi dengan meminta agar mereka mengemukakan keterangan wahyu yang dapat  membuktikan kebenaran iktikad mereka. Kalau mereka mempunyai  bukti-bukti yang nyata kebenarannya yang berdasar wahyu, tentulah mereka  mampu mengembangkannya, akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya,  mereka tidak akan sanggup mendatangkan bukti itu dengan demikian  jelaslah bahwa keyakinan mereka hanyalah di dasarkan kepada  dongeng-dongeng yang berasal dari nenek moyang mereka, yang disampaikan  dari mulut ke mulut, yang sebenarnya jauh dari kebenaran.
 Di dalam  ayat ini terkandung isyarat bahwa apa yang mereka katakan dan apa yang  mereka yakini, adalah perbuatan dosa besar yang patut menerima murka  Allah, dan mengingkari kebenaran.
 Allah SWT berfirman:
 
 Artinya:أم أنزلنا عليهم سلطانا فهو يتكلم بما كانوا به يشركون
 Atau  pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan. lalu keterangan itu  menunjukkan (kebenaran) apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan  Tuhan? (Q.S. Ar Rum: 35)
 |  | 
   | 157 | Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.(QS. 37:157) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 157 
 
 فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (157 (Maka bawalah kitab kalian) kitab Taurat kalian, kemudian perlihatkanlah kepadaku mengenai hal itu di dalamnya (jika kalian memang orang-orang yang benar) di dalam perkataan dan dugaan kalian itu.
 |  | 
   | 158 | Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara  Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka  benar-benar akan diseret (ke neraka),(QS. 37:158) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 158 
 
 وَجَعَلُوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا وَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ (158 Dalam  pada itu Allah SWT menyebutkan ucapan orang-orang kafir Quraisy yang  lebih jahat lagi, yaitu mereka menghubungkan nasab antara malaikat  dengan Allah. Mereka menyembah malaikat, karena mereka menganggap bahwa  malaikat-malaikat itu anak-anak perempuan Allah.
 Penjelasan lebih jauh mengenai penafisiran ini dapat dikemukakan beberapa pendapat sebagai berikut:
 Imam Mujahid berpendapat: bahwa orang-orang musyrikin mengatakan malaikat itu anak-anak perempuan Allah.
 Abu  Bakar ra pernah bertanya: "Siapakah ibu malaikat itu?". Orang-orang  musyrikin pun menjawab: "Ibu mereka ialah putri pembesar Jin".
 Ibnu Ishak menyatakan bahwa orang-orang musyrikin Arab menyembah malaikat, karena malaikat itu anak-anak perempuan Allah.
 Di  akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa malaikat yang mereka anggap  sebagai anak perempuan Allah dan mereka persekutukan dengan Dia itu,  mengetahui dan menyaksikan bahwa orang-orang kafir Quraisy yang  beriktikad seperti itu akan disiksa dengan siksaan api neraka di hari  pembalasan.
 Allah SWT berfirman:
 
 Artinya:ويوم يحشرهم جميعا ثم يقول للملائكة أهؤلاء إياكم كانوا يعبدون
 Dan  (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya,  kemudian Allah berfirman kepada malaikat: Apakah mereka ini dahulu  menyembah kamu? (Q.S. As Saba: 40)
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 158
 
 
 وَجَعَلُوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا وَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ (158 (Dan  mereka adakan) orang-orang musyrik itu (antara Dia) yakni Allah swt.  (dan antara jin) yakni malaikat dinamakan Al-Jinnah karena mereka tidak  dapat dilihat oleh mata (hubungan nasab) melalui perkataan mereka yang  menyatakan bahwasanya malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan  Allah. (Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka) yakni orang-orang  yang mengatakan demikian (benar-benar akan diseret) ke dalam neraka dan  mereka akan diazab di dalamnya.
 |  | 
   | 159 | Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan,(QS. 37:159) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 159 - 160 
 
 سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ (159) إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (160 Kemudian  Allah SWT menyatakan bahwa Dia Maha Suci dari sifat-sifat kekurangan  yang tidak layak diperuntukkan kepada Nya dengan menegaskan bahwa Dia  Maha Suci dari anggapan-anggapan yang dikemukakan oleh orang-orang kafir  Quraisy itu. Dia tidak memerlukan anak, tidak memerlukan sekutu dan  tidak memerlukan perantara yang dapat mendekatkan hubungan dengan ibadah  hamba-hamba Nya.
 Sesudah itu Allah SWT menyebutkan para hamba Nya  yang ikhlas. Mereka ini diselamatkan dari siksaan api neraka, karena  keikhlasannya dan kecenderungan hatinya yang selalu mengikuti  keterangan-keterangan yang benar, yang diturunkan Allah kepada Rasul Nya  dengan perantaraan wahyu.
 Mereka ini meyakini bahwa malaikat itu  tiada lain kecuali hamba Allah yang selalu siap untuk menghambakan diri  kepada Nya melaksanakan perintah-perintah Nya dan tidak membangkang  sedikit juapun.
 |  | 
   | 160 | kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa).(QS. 37:160) | 
   |  | 
   |  | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaaffaat 160 
 
  إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (160 (Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa) yakni kecuali orang-orang yang beriman. Istitsna di sini adalah bersifat Munqathi'. Maksudnya bahwa mereka yang beriman itu memahasucikan Allah swt. dari apa yang telah disifatkan oleh mereka kepada-Nya.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar