| 41 | Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di  dalam Al Kitab (Al quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang  sangat membenarkan lagi seorang Nabi.(QS. 19:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 41 - 42 
 
 وَاذْكُرْ  فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (41) إِذْ  قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ  وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا (42 Pada ayat-ayat ini Allah  memerintahkan kepada Rasulullah agar ia menerangkan kepada kaum  musyrikin Mekah kisah Nabi Ibrahim yang mereka anggap sebagai bapak  bangsa Arab dan mereka sendiri adalah anak cucunya dan mendakwahkan  bahwa mereka adalah pengikut-pengikut agamanya. Padahal Nabi Ibrahim  adalah seorang mukmin seorang kekasih Allah dan seorang Nabi penyembah  Tuhan Yang Maha Esa bukan seorang musyrik penyembah berhala. Allah  memerintahkan kepada Muhammad agar dia menceritakan kepada mereka ketika  Nabi Ibrahim melarang kaumnya menyembah berhala dan berkata kepada  bapaknya sebagai berikut, "Mengapakah engkau menyembah berhala-berhala  yang tidak dapat mendengar pujianmu ketika engkau menyembahnya, tidak  dapat melihat bagaimana khusyuknya engkau menyembahnya, tidak dapat  melihat bagaimana engkau dalam melakukan ibadah, tidak dapat menolongmu  dan memberikan manfaat barang sedikitpun dan tidak dapat menolak bahaya  bila engkau meminta tolong kepadanya". Dengan kata-kata yang lemah  lembut dan dapat diterima akal Nabi Ibrahim menyeru bapaknya kepada  tauhid dan meninggalkan penyembahan berhala benda mati yang tidak  berdaya. Sedangkan manusia mendengar dan melihat serta dapat memberikan  pertolongan, tidaklah patut disembah, apalagi benda mati yang kita buat  sendiri, bila kita hendak merusaknya atau menghancurkannya dia tidak  berdaya apa-apa untuk mempertahankan dirinya. Benda yang demikian halnya  yang tidak mungkin memberikan manfaat atau pertolongan kepada manusia,  tidaklah patut menjadi sembahan manusia. Hal ini sesuai dengan  perumpamaan yang dijelaskan Allah dalam firman Nya.
 
 
 
 يا أيها  الناس ضرب مثل فاستمعوا له إن الذين تدعون من دون الله لن يخلقوا ذبابا ولو  اجتمعوا له وإن يسلبهم الذباب شيئا لا يستفيدوه منه ضعف الطالب والمطلوب Artinya: "Hai  manusia! Telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan  itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak  dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk  menciptakannya. Jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah  mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang  menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah". (Q.S. Al Hajj: 73)
 |  
 
 | 
   | 42 | Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya:`  Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar,  tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?(QS. 19:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 41 - 42 
 
 وَاذْكُرْ  فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (41) إِذْ  قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ  وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا (42 Pada ayat-ayat ini Allah  memerintahkan kepada Rasulullah agar ia menerangkan kepada kaum  musyrikin Mekah kisah Nabi Ibrahim yang mereka anggap sebagai bapak  bangsa Arab dan mereka sendiri adalah anak cucunya dan mendakwahkan  bahwa mereka adalah pengikut-pengikut agamanya. Padahal Nabi Ibrahim  adalah seorang mukmin seorang kekasih Allah dan seorang Nabi penyembah  Tuhan Yang Maha Esa bukan seorang musyrik penyembah berhala. Allah  memerintahkan kepada Muhammad agar dia menceritakan kepada mereka ketika  Nabi Ibrahim melarang kaumnya menyembah berhala dan berkata kepada  bapaknya sebagai berikut, "Mengapakah engkau menyembah berhala-berhala  yang tidak dapat mendengar pujianmu ketika engkau menyembahnya, tidak  dapat melihat bagaimana khusyuknya engkau menyembahnya, tidak dapat  melihat bagaimana engkau dalam melakukan ibadah, tidak dapat menolongmu  dan memberikan manfaat barang sedikitpun dan tidak dapat menolak bahaya  bila engkau meminta tolong kepadanya". Dengan kata-kata yang lemah  lembut dan dapat diterima akal Nabi Ibrahim menyeru bapaknya kepada  tauhid dan meninggalkan penyembahan berhala benda mati yang tidak  berdaya. Sedangkan manusia mendengar dan melihat serta dapat memberikan  pertolongan, tidaklah patut disembah, apalagi benda mati yang kita buat  sendiri, bila kita hendak merusaknya atau menghancurkannya dia tidak  berdaya apa-apa untuk mempertahankan dirinya. Benda yang demikian halnya  yang tidak mungkin memberikan manfaat atau pertolongan kepada manusia,  tidaklah patut menjadi sembahan manusia. Hal ini sesuai dengan  perumpamaan yang dijelaskan Allah dalam firman Nya.
 
 
 
 يا أيها  الناس ضرب مثل فاستمعوا له إن الذين تدعون من دون الله لن يخلقوا ذبابا ولو  اجتمعوا له وإن يسلبهم الذباب شيئا لا يستفيدوه منه ضعف الطالب والمطلوب Artinya: "Hai  manusia! Telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan  itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak  dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk  menciptakannya. Jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah  mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang  menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah". (Q.S. Al Hajj: 73)
 |  
 | 
   | 43 | Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang  kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka  ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.(QS. 19:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 43 
 
 يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا (43 Selanjutnya  Nabi Ibrahim a.s. mengatakan kepada bapaknya bahwa dia telah diberi  ilmu oleh Allah yang belum diketahui oleh bapaknya. Dengan ilmu itu  Ibrahim dapat memimpin manusia kepada jalan yang lurus dan  membebaskannya dari perbuatan yang merendahkan derajatnya seraya  membawanya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Meskipun aku adalah  anakmu dan jauh lebih muda tetapi Allah telah menurunkan rahmat-Nya  kepadaku dengan memberikan ilmu itu. Aku sangat ingin agar bapak  mengikutiku dan dengan demikian aku dapat membawa ke-jalan yang lurus.
 |  
 | 
   | 44 | Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.(QS. 19:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 44 - 45 
 
 يَا  أَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَنِ  عَصِيًّا (44) يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ  الرَّحْمَنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا (45 Wahai bapakku!  Janganlah engkau mengikuti ajaran setan yang membawamu kepada menyembah  berhala, karena setan itu selalu memperdayakan manusia agar ia tersesat  dari jalan yang benar. Sesungguhnya setan itu adalah makhluk yang  durhaka kepada Tuhannya, makhluk yang sangat sombong dan takabur, karena  itu Allah melaknatnya dan menjauhkannya dari rahmat-Nya. Dan karena  setan itu telah dimurkai oleh Allah dia bertekad akan selalu berusaha  menyesatkan manusia. Janganlah bapak termasuk golongan orang-orang yang  terkena tipu daya setan dan masuk ke dalam perangkapnya. Aku khawatir  sekiranya bapak tetap mengikuti ajarannya bapak akan ditimpa kemurkaan  Allah seperti kemurkaan yang telah menimpa setan itu dan tentulah bapak  akan termasuk golongannya.
 |  
 
 | 
   | 45 | Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa  kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi  kawan bagi syaitan `.(QS. 19:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya... |  
 
 | 
   | 46 | Berkata bapaknya:` Bencikah kamu kepada  tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu  akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama `.(QS. 19:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 46 
 
 قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا (46 Bapak  Nabi Ibrahim menolak ajakan anaknya yang diucapkan dengan nada lemah  lembut itu dengan kata-kata yang keras dan tajam yang membayangkan  keingkaran dan kemarahan yang amat sangat. Apakah engkau membenci  berhala-berhala yang aku sembah, yang aku muliakan dan yang aku agungkan  hai Ibrahim? Apakah engkau tidak menyadari kesalahan pengertianmu?  Bukankah berhala-berhala yang aku sembah itu sembahan semua kaummu?.  Bukankah tuhan-tuhan yang aku muliakan itu sembahan nenek moyangmu sejak  dahulu kala? Apakah engkau telah gila atau kemasukan setan dengan  dakwahmu bahwa engkau telah mendapat ilmu dari Tuhan sesungguhnya?. Jika  engkau tidak menghentikan seruanmu itu, aku akan melemparmu dengan batu  sampai mati atau engkau pergilah dari sisiku bahkan dari negeri ini dan  tidak usah kembali lagi. Mendengar bantahan dan jawaban yang amat keras  itu hancur luluhlah hati Ibrahim karena dia sangat sayang dan santun  kepada bapaknya dan sangat menginginkan agar dia bebas dari kesesatan  menyembah berhala dan menerima petunjuk ke jalan yang benar serta mau  beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Dia ingin agar dengan  beriman itu bapaknya akan mendapat karunia dan rahmat dari Tuhannya.  Tetapi apa yang akan dilakukan dan dikatakannya, sedang bapaknya sudah  kalap dan mengusirnya dari rumah dan kampung halamannya bahkan tidak  menginginkan kembalinya seakan-akan dia bukan anaknya lagi.
 |  
 
 | 
   | 47 | Berkata Ibrahim:` Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku.(QS. 19:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 47 
 
 قَالَ سَلَامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا (47 Tak  ada jawaban Ibrahim terhadap bentakan-bentakan bapaknya yang kasar itu  kecuali mengucapkan, "Selamat sejahtera atasmu". Aku berdoa agar bapak  selalu berada dalam sehat dan afiat. Aku tidak akan membalas kata-kata  yang kasar itu dengan kasar pula karena engkau adalah bapakku yang  kucintai. Aku tidak akan melakukan sesuatupun yang merugikan atau  mencelakakan bapak, biarlah aku pergi dari negeri ini meninggalkan  bapak, meninggalkan rumah dan kampung halaman. Aku meminta kepada Tuhan  agar bapak diampuni-Nya dan selalu berada dalam naungan rahmat-Nya,  mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus yang membawa kebaikan dan  kebahagiaan. Memang Nabi Ibrahim a.s. telah mendoakannya sebagaimana  tersebut dalam firman Allah:
 
 
 
 واغفر لأبي إنه كان من الضالين Artinya: Dan ampunilah bapakku karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat. (Q.S. Asy Syu'ara: 86)
 Nabi  Ibrahim a.s. yakin bahwa Tuhan akan mengabulkan doanya karena biasanya  di masa yang lalu doanya selalu dikabulkan. Nabi Ibrahim berdoa untuk  bapaknya karena dia telah menjanjikan kepadanya akan beriman sebagaimana  tersebut dalam firman Allah:
 
 
 
 وما كان استغفار إبراهيم لأبيه إلا عن موعدة وعدها إياه فلما تبين له أنه عدو الله تبرأ منه إن إبراهيم لأواه حليم Artinya: Dan  permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya. tidak lain  hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya  itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh  Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim  adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (Q.S. At  Taubah: 114)
 |  
 
 | 
   | 48 | Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan  daripada apa yang kamu seru selain dari Allah, dan aku akan berdoa  kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada  Tuhanku `.(QS. 19:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 48 
 
 وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَأَدْعُو رَبِّي عَسَى أَلَّا أَكُونَ بِدُعَاءِ رَبِّي شَقِيًّا (48 Selanjutnya  Ibrahim berkata kepada bapaknya, aku akan pergi meninggalkanmu,  meninggalkan kaummu, meninggalkan berhala-berhala yang kamu sembah. Aku  akan pergi dari sini agar aku bebas beribadat kepada Tuhanku yang akan  menolongku dan melepaskan aku dari bahaya yang menimpaku, karena semua  petunjuk dan nasihatku kamu tolak mentah-mentah bahkan mengancamku  dengan ancaman yang mengerikan. Aku akan menyembah dan berdoa hanya  kepada Tuhanku saja dan sekali-kali aku tidak akan menyembah selain Dia.
 Menurut riwayat, Ibrahim hijrah ke negeri Syam dan di sana dia  menikah dengan Siti Sarah. Aku berharap dengan berdoa dan menyembah  Tuhanku bahwa aku tidak akan menjadi orang yang kecewa seperti kamu yang  selalu menyembah dan berdoa kepada berhala-berhala itu, tetapi ternyata  berhala-berhala itu tidak dapat berbuat sesuatu apapun apalagi akan  melaksanakan apa yang kamu minta kepadanya.
 |  
 
 | 
   | 49 | Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari  mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan  kepadanya Ishak, dan Yaqub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi  nabi.(QS. 19:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 49 
 
 فَلَمَّا  اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ  إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلًّا جَعَلْنَا نَبِيًّا (49 Setelah Nabi  Ibrahim a.s. meninggalkan negerinya dan menetap di negeri Syam,  dikaruniai Tuhan kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Allah  mengaruniakan kepadanya anak-anak dan cucu-cucu yang sebahagian dari  mereka diangkat Allah menjadi Nabi di kalangan Bani Israel. Allah  mengaruniakan kepada Ishak dan Ishak inipun mendapat anak bernama Yakub  yang menggantikan kedudukannya sebagai Nabi. Adapun anaknya Ismail yang  ditinggalkannya di sekitar Kakbah diangkat pula menjadi Nabi yang telah  meninggikan dan menyemarakkan syiar agama di sana. Demikianlah ganjaran  Tuhan kepada Nabi Ibrahim yang bersedia meninggalkan bapak, kaum dan  tanah airnya demi untuk keselamatan akidahnya dan menyebarkan agama  tauhid yang diperintahkan Allah kepadanya. Allah tidak mengabaikan dan  tidak menyia-nyiakan bahkan mengganti kesedihan meninggalkan keluarga  dan tanah airnya dengan kebahagiaan keluarga dan bertanah air yang baru  dan menerima ajaran dan petunjuknya serta memberikan kepadanya anak cucu  yang baik-baik yang sebahagiannya menjadi penegak agama Allah bahkan  banyak pula yang menjadi Nabi.
 |  
 
 | 
   | 50 | Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.(QS. 19:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 50 
 
 وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا (50 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa hampir semua anak-anak dan  cucu-cucunya diangkat-Nya menjadi Nabi dan melimpahkan kepada mereka  rahmat dan karunia-Nya serta memberkahi hidup mereka dengan kesenangan  dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat nanti. Mereka semuanya  meninggalkan nama yang baik dan mengharumkan serta meninggikan nama Nabi  Ibrahim sehingga diakui kemuliaan dan ketinggiannya oleh semua pihak  baik dari kalangan umat Yahudi umat Nasrani maupun kaum musyrikin  sendiri. Ini adalah fakta yang nyata bagi terkabulnya doa Nabi Ibrahim  seperti tersebut pada ayat:
 
 
 
 واجعل لي لسان صدق في الآخرين Artinya: Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. (Q.S. Asy syu'ara: 84)
 Wajarlah bila Allah mengangkat derajat dan menamakan dia "Khalilullaah' (kesayangan-Nya) seperti tersebut dalam ayat:
 
 
 
 واتخذ الله إبراهيم خليلا Artinya: Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan Nya. (Q.S. An Nisa: 125)
 Dan  menjadikan bekas telapak kakinya di waktu membangun Kakbah tempat yang  diberkahi dan disunahkan salat di sana seperti tersebut dalam ayat:
 
 
 
 وإذ جعلنا البيت مثابة للناس وأمنا واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى Artinya: "Dan  (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat  berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian  maqam Ibrahim tempat salat". (Q.S. Al Baqarah: 125)
 |  
 
 | 
   | 51 | Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka),  kisah Musa di dalam Al Kitab (Al quran) ini. Sesungguhnya ia adalah  seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi.(QS. 19:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 51 
 
 وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مُوسَى إِنَّهُ كَانَ مُخْلَصًا وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا (51 Pada  ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar menerangkan  kepada kaum musyrikin sedikit kisah mengenai Nabi Musa a.s. dan  keutamaan sifat-sifatnya agar Nabi sendiri beserta kaumnya dapat  mengetahui bagaimana Allah menghargai dan memuliakannya.  Keistimewaan-keistimewaan Nabi Musa a.s. itu di antaranya dia adalah  orang yang dipilih Allah dan diikhlaskan-Nya untuk semata-mata  menyampaikan dakwah agama tauhid seperti dakwahnya kepada Firaun beserta  kaumnya, sebagaimana tersebut pada ayat ini:
 
 
 
 قال يا موسى إني اصطفيتك على الناس برسالاتي وبكلامي فخذ ما آتيتك وكن من الشاكرين Artinya: Allah  berfirman, "Hai Musa sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu lebih  dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa Risalah Ku dan untuk  berbicara langsung dengan Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa  yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang  bersyukur". (Q.S. Al A'raf: 144)
 Allah mengangkatnya sebagai Rasul  di samping menjadi Nabi. Perbedaan antara Rasul dan Nabi ialah: Rasul  yang mempunyai risalah yang harus disampaikan kepada manusia dan  diturunkan kepadanya kitab yang mengandung akidah, hukum-hukum dan  sebagainya, sedang Nabi orang yang mendapat wahyu dari Allah tentang  agama yang benar dan memberitahukan hal itu kepada manusia tetapi tidak  mempunyai risalah yang harus disampaikan kepada manusia dan tidak pula  diturunkan kitab kepadanya. Di kalangan Bani Israel banyak Nabi yang  tugas mereka hanya memelihara syariat yang dibawa Nabi Musa yang  tersebut dalam kitab Taurat, seperti Yusa', Ilyas dan lainnya.
 |  
 
 | 
   | 52 | Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan  gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia  munajat (kepada Kami).(QS. 19:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 52 
 
 وَنَادَيْنَاهُ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ الْأَيْمَنِ وَقَرَّبْنَاهُ نَجِيًّا (52 Di  samping itu Allah memanggil Musa a.s. dan berbicara langsung dengan dia  di-sebelah kanan bukit Tur yaitu sebuah bukit yang di waktu Tuhan  berbicara langsung dengan Musa a.s. bukit itu berada di sebelah  kanannya. Di waktu itu Musa sedang menuju ke Mesir dari Madyan untuk  menyampaikan dakwahnya kepada Firaun. Di bukit Tur itulah Musa  diberitahukan oleh Allah bahwa dia telah diangkat-Nya menjadi Rasul dan  menjanjikan kepadanya bahwa dia akan menang dalam menghadapi Firaun yang  zalim yang mendakwahkan dirinya sebagai Tuhan; Tuhan juga menjanjikan  kepadanya akan menurunkan rahmat kepada keluarga Bani Israel dengan  menurunkan kitab Taurat. Allah menerangkan pula bahwa Dia telah  mendekatkan Musa kepada-Nya di waktu berbicara itu dengan arti  memuliakannya dan memilihnya sebagai Rasul-Nya seakan-akan Musa di waktu  itu dekat kepada Tuhan sebagaimana dekatnya seorang raja di waktu  berbicara dengan menterinya. Kita tidak dapat mengetahui bagaimana  caranya Tuhan berbicara langsung dengan Musa. Apakah Musa benar-benar  mendengar suara ataukah Musa hanya merasa bahwa dia telah berada di alam  rohani yang tinggi seakan-akan mendengar wahyu Ilahi. Kita tidak dapat  mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya, semua itu harus kita  serahkan kepada. Allah Yang Maha Kuasa. Kewajiban kita sebagai orang  mukmin hanya mempercayai hal yang demikian, karena tidak dikisahkan di  dalam Alquran.
 |  
 
 | 
   | 53 | Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.(QS. 19:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 53 
 
 وَوَهَبْنَا لَهُ مِنْ رَحْمَتِنَا أَخَاهُ هَارُونَ نَبِيًّا (53 Di  antara rahmat Allah kepada Musa ialah Allah telah mengabulkan  permintaannya agar Harun saudara tuanya diangkat pula menjadi Nabi untuk  membantunya dalam menyampaikan risalah Tuhan sebagai tersebut dalam  ayat:
 
 
 
 واجعل لي وزيرا من أهلي هارون أخي اشدد به آزري واشركه في أمري Artinya: Dan  jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku. (yaitu) Harun,  saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku dan jadikanlah dia sekutu  dalam urusanku. (Q.S. Taha: 29-32)
 Dan dalam ayat:
 
 
 
 وأخي هارون هو أفصح مني لسانا فارسله معي ردءا يصدقني إني أخاف أن يكذبون Artinya: Dan  saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya dari padaku, maka utuslah dia  bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku;  sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku. (Q.S. Al Qasas: 34)
 Sebagai karunia dan rahmat dari Allah kepada Musa Allah memperkenankan permintaan Musa itu seperti tersebut dalam ayat:
 
 
 
 قال قد أوتيت سؤلك يا موسى Artinya: Allah berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu hai Musa". (Q.S. Taha: 36)
 Mengenai  syafaat (pertolongan) Nabi Musa a.s. untuk Nabi Harun ini sebagian  Ulama salaf (terdahulu) mengatakan, "Tidak ada seorangpun yang dapat  memberikan syafaat kepada seorang yang lain lebih besar dari syafaat  yang diberikan kepada Harun dengan perantaraan Nabi Musa. Menurut  riwayat Ibnu Abbas, Harun di waktu itu lebih tua dari Musa sekitar 4  tahun.
 |  
 
 | 
   | 54 | Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka)  kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al quran. Sesungguhnya ia adalah  seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.(QS. 19:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 54 
 
 وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا (54 Pada  ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. supaya  menceritakan pula sedikit tentang Ismail nenek moyang bangsa Arab yang  diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul agar dapat menjadi contoh teladan  bagi mereka tentang sifat-sifatnya, kesetiaan dan kejujurannya,  ketabahan dan kesabarannya dalam menjalankan perintah Tuhan dan ketaatan  serta kepatuhannya. Salah satu di antara sifat yang sangat menonjol  pada Ismail ialah menepati janji. Menepati janji adalah sifat yang  dipunyai oleh setiap Rasul dan Nabi tetapi sifat ini pada diri Ismail  sangat menonjol sehingga Allah menjadikan sifat ini sebagai keistimewaan  Ismail. Di antara janji-janji yang ditepatinya walaupun janji itu  membahayakan jiwanya ialah kesediaannya disembelih untuk melaksanakan  perintah Allah kepada ayahnya Ibrahim yang diterimanya dengan  perantaraan mimpi yang senilai dengan wahyu. Tatkala Ibrahim  membicarakan dengan dia tentang perintah Allah untuk menyembelihnya,  Ismail dengan tegas menyatakan bahwa dia bersedia disembelih demi untuk  menaati perintah Allah dan dia akan tabah dan sabar menghadapi maut  bagaimanapun perih dan sakitnya. Hal ini tersebut dalam ayat:
 
 
 
 فلما بلغ معه السعى قال يا بني إني أرى في المنام أني اذبحك فانظر ماذا ترى قال يا أبت افعل ما تؤمر ستجدني إن شاء الله من الصابرين Artinya: Maka  tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama  Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam  mimpi bahwa aku meyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia  menjawab, "Hai bapakku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu,  Insya-Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".  (Q.S. As Saffat: 102)
 Itulah janji Ismail kepada bapaknya Ibrahim.  Janji itu benar-benar ditepati oleh Ismail dan dia menyerahkan dirinya  kepada. bapaknya yang telah siap dengan pisau yang tajam untuk  menyembelihnya. Ibrahim-pun walau dengan perasaan sangat iba dan kasihan  merebahkan Ismail untuk memudahkan penyembelihan dan pisaupun telah  ditujukan ke lehernya. Ketika itu Allah memanggil Ibrahim dan mengganti  Ismail dengan seekor biri-biri yang besar dan gemuk. Hal ini diceritakan  Allah dalam firman-Nya:
 
 
 
 فلما أسلما وتله للجبين وناديناه أن يا إبراهيم قد صدقت الرؤيا إنا كذلك نجزي المحسنين إن هذا لهو البلاء المبين وفديناه بذبح عظيم Artinya: Tatkala  keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas  pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia,  "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu,  sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang  berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan  Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". (Q.S. As  Saffat: 103-107)
 Di samping sifat yang menonjol itu diapun diangkat  Allah menjadi Nabi dan Rasul kepada kabilah Jurhum yang menetap di Mekah  bersama Ismail dan ibunya. Dia sebagai Rasul ditugaskan oleh Allah  menyampaikan risalah yaitu risalah yang dibawa oleh ayahnya Nabi Ibrahim  kepada kabilah Jurhum itu. Memang sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai  Rasul terdapat di-kalangan bangsa Arab orang-orang yang menganut paham  tauhid dan besar kemungkinan paham tauhid yang dianut mereka adalah  paham yang dibawa dan disampaikan oleh Ismail kepada kaumnya.
 |  
 
 | 
   | 55 | Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.(QS. 19:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 55 
 
 وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا (55 Pada  ayat ini Allah SWT. menerangkan pula bahwa Ismail selalu menyuruh  keluarganya tetap mengerjakan salat dan menunaikan zakat Jelaslah bahwa  salat dan zakat itu telah disyariatkan semenjak Nabi Ibrahim karena  risalah yang disampaikan oleh Nabi Ismail adalah risalah yang dibawa  oleh bapaknya Ibrahim. Meskipun yang diterangkan di sini hanya mengenai  keluarganya tetapi perintah itu mencakup seluruh kaumnya karena Rasul  itu diutus bukan untuk keluarga semata tetapi diutus untuk semua  umatnya. Nabi Muhammad sendiri pada mulanya hanya disuruh menyampaikan  ajaran Islam kepada keluarganya dan kemudian baru diperintahkan mengajak  seluruh manusia mengikuti ajaran yang dibawanya, Hal ini terdapat dalam  firman Allah:
 
 
 
 وانذر عشيرتك الأقربين Artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. (Q.S. Asy syu'ara: 214)
 Dan firman-Nya:
 
 
 
 وأمر أهلك بالصلاة واصطبر عليها Artinya: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya (Q.S. Taha: 132)
 Kemudian  Allah menerangkan bahwa Ismail itu adalah orang yang diridai Allah  karena dia tidak pernah lalai menaati perintah Tuhannya, dan selalu  melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
 |  
 
 | 
   | 56 | Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka  kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al quran. Sesungguhnya ia adalah  seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.(QS. 19:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 56 - 57 
 
 وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (56) وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا (57 Pada  kedua ayat ini Nabi Muhammad diperintahkan supaya menerangkan pula  sekelumit berita tentang Nabi Idris. Para ahli ilmu keturunan mengatakan  bahwa Nabi Idris adalah nenek Nabi Nuh as. Menurut riwayat yang  termashur ia adalah nenek bapak Nabi Nuh. Ia adalah orang yang  pertama-tama menyelidiki ilmu bintang-bintang dan ilmu hisab, sebagai  salah satu mukjizat yang dibenarkan Allah kepadanya. Ia adalah Rasul  pertama yang diutus Allah sesudah Adam a.s. dan diturunkan kepadanya  kitab yang terdiri atas tiga puluh lembar. Ia dianggap pula sebagai  orang yang mula-mula menciptakan timbangan dan takaran, pena untuk  menulis, pakaian berjahit sebagai ganti pakaian kulit binatang dan  senjata untuk berperang. Banyak sekali riwayat yang menceritakan dengan  panjang lebar tentang Nabi Idris ini, kita cukupkan saja sedemikian.  Allah menerangkan pada ayat ini bahwa Idris adalah seorang yang beriman  membenarkan kekuasaan dan ke Esaan Allah SWT. dan diangkat-Nya menjadi  Nabi dan meninggikan derajatnya ke tingkat yang paling tinggi, baik di  dunia maupun di akhirat. Adapun di dunia ialah dengan diterimanya  risalah yang dibawanya oleh kaumnya dan keharuman namanya di kalangan  umat manusia. Hal ini sama dengan karunia Allah kepada Nabi Muhammad  seperti tersebut dalam firman Allah:
 
 
 
 ورفعنا لك ذكرك Artinya: Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (Q.S. Alam Nasrah: 4)
 Di  akhirat nanti ia ditempatkan di surga pada tempat yang paling tinggi  dan mulia, tempat para Nabi dan para Shiddiqin seperti tersebut dalam  ayat:
 
 
 
 ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا Artinya: Barangsiapa  yang menaati Allah dan Rasul (Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan  orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para  Sadiqin orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang saleh. Dan  mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (Q.S. An Nisa: 69)
 |  
 
 | 
   | 57 | Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.(QS. 19:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya... |  
 
 | 
   | 58 | Mereka itu adalah orang-orang yang telah  diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari  orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan  Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah  Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada  mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.(QS. 19:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 58 
 
 أُولَئِكَ  الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ  آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ  وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى  عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا (58 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa para Nabi dan Rasul yang telah  disebutkan namanya pada ayat-ayat yang lalu mereka itulah orang-orang  yang telah diberi karunia dan nikmat oleh Allah dengan meninggikan  derajat mereka dan mengharumkan nama mereka di kalangan umat manusia.  Pada umumnya semua Nabi dan Rasul mendapat karunia seperti itu semenjak  dari Nabi Adam bapak pertama sampai kepada Nabi Nuh bapak kedua, sampai  kepada Nabi Ibrahim dan anak cucunya termasuk Ishak, Yakub, Ismail, Musa  Harun, Zakaria, Isa dan semua orang pilihan-Nya, semua orang itu  mempunyai suatu sifat yang jarang dipunyai oleh orang-orang lain yaitu  apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Allah mereka tersungkur sujud dan  menangis dan merendahkan diri karena mengingat kebesaran Allah. Mereka  adalah manusia yang penuh takwa, sangat tajam pendengaran dan perasaan  mereka bila mendengar nama Allah dan bergetar hati mereka bila dibacakan  ayat-ayat-Nya tidak memiliki kata-kata yang akan mereka ucapkan untuk  melukiskan apa yang terasa dalam hati sehingga meneteskan air mata di  pipi mereka dan tersungkur bersujud ke hadirat Allah Yang Maha Besar  Maha Kuasa dan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demikianlah sifat yang  dimiliki oleh para Nabi dan Rasul itu dan wajarlah bila Allah  memberikan kepada mereka karunia dan nikmat yang besar. Hal ini  disebutkan pula dalam firman Allah:
 
 
 
 إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا تليت عليهم آياته زادتهم إيمانا وعلى ربهم يتوكلون Artinya: Sesungguhnya  orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama  Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka  ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah  mereka bertawakkal. (Q.S. Al Anfal: 2)
 Abbas berkata:
 
 إذا قرأتم سجدة سبحان فلا تعجلوا بالسجود حتى تبكوا فإن لم تبك عين أحدكم فليبك قلبه Artinya: Apabila  kamu membaca "Sajdata Subhana" maka janganlah kamu cepat-cepat sujud  sebelum kamu menangis lebih dahulu. Jika matamu tidak bisa menangis maka  hendaklah hatinya menangis.
 |  
 
 | 
   | 59 | Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang  jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka  mereka kelak akan menemui kesesatan,(QS. 19:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 59 
 
 فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا (59 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa banyak di-antara orang-orang datang  kemudian sesudah meninggalnya para Nabi dan Rasul yang disebutkan pada  ayat-ayat yang lalu, menyimpang dari jalan yang lurus, meninggalkan  ajaran yang dibawa para Rasul sebelumnya sehingga mereka tidak lagi  mengerjakan salat dan selalu memperturutkan kehendak hawa nafsu dan  dengan terang-terangan melanggar larangan Allah seperti meminum minuman  keras, berjudi, berzina, dan mengadakan persaksian palsu. Mereka ini  diancam oleh Allah dengan ancaman yang keras, kepada mereka akan  ditimpakan kecelakaan dan kerugian baik di dunia maupun di akhirat.  Sehubungan dengan ayat ini Abu Said Al Khudri meriwayatkan bahwa  Rasulullah saw. berkata:
 
 
 
 يكون خلف من بعد ستين سنة اضاعوا الصلاة  واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا ثم يكون خلف يقرءون القرآن لا يعد وترا  فيهم ويقرأ القرآن ثلاثة مؤمن ومنافق وفاجر Artinya: "Akan datang  suatu generasi sesudah enam puluh tahun, mereka melalaikan salat dan  memperturutkan hawa nafsu, maka orang-orang ini akan menemui kecelakaan  dan kerugian. Kemudian datang lagi suatu generasi, mereka membaca  Alquran tetapi hanya di kerongkongan (mulut) saja (tidak masuk ke hati)  dan semua membaca Alquran, orang mukmin, orang munafik dan orang-orang  jahat dan fasik (tidak dapat lagi dibedakan mana orang mukmin sejati dan  mana orang yang berpura-pura beriman)". (H.R. Ahmad, Ibnu Hibban dan  Hakim)
 Kemudian Rasulullah membaca ayat ini (sebagai tersebut di atas).
 Uqbah bin `Amir meriwayatkan pula bahwa aku mendengar Rasulullah berkata:
 
 
 
 سيهلك  أمتي أهل الكتاب وأهل اللبن قلت يا رسول الله ما أهل الكتاب قال قوم  يتعلمون الكتاب يجادلون به الذين آمنوا قلت وما أهل اللبن قال قوم يتبعون  الشهوات ويضيعون الصلوات. Artinya: "Akan rusak binasalah  sebahagian dari umatku yaitu "Ahlul Kitab" dan "Ahlullaban" Aku bertanya  siapakah "Ahlul Kitab" wahai Rasulullah? Mereka ialah orang-orang yang  mempelajari Alquran untuk berdebat dengan orang-orang mukmin. Lalu siapa  pula "Ahlullaban" itu? Rasulullah menjawab, mereka ialah orang-orang  yang memperturutkan hawa nafsu dan meninggalkan salat". (H.R. Ahmad dan  Hakim)
 Demikian nasib orang-orang yang melalaikan salat dan  memperturutkan hawa nafsu dan menyia-nyiakannya, mereka pasti merugi  meskipun yang mereka derita tidak dapat dilihat dengan mata dan pasti  akan menerima balasan yang setimpal di akhirat kelak. Di sini tampak  dengan jelas bahwa salat yang telah menjadi syariat semenjak Nabi  Ibrahim adalah amat penting sekali dan tidak boleh disia-siakan apalagi  ditinggalkan. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:
 
 
 
 الصلاة عماد الدين فمن أقامها فقد أقام الدين ومن تركها فقد هدم الدين. Artinya: "Salat  itu adalah tiang agama. Siapa yang mendirikannya maka ia telah  menegakkan agama dan siapa yang meninggalkannya, maka ia telah  meruntuhkan agama". (H.R. Baihaki)
 |  
 
 | 
   | 60 | kecuali orang yang bertaubat, beriman dan  beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya  (dirugikan) sedikitpun,(QS. 19:60) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 60 
 
 إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا (60 Pada  ayat ini Allah menerangkan bahwa orang tersebut pada ayat 59 bila  mereka bertobat dan kembali mengerjakan amal yang saleh maka Allah akan  mengampuni dosa mereka dan akan dimasukkan ke dalam surga dan mereka  tidak akan dirugikan sedikitpun. Demikianlah ketetapan Allah Yang Maha  Adil Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Meskipun seseorang telah  berlarut-larut terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan karena tertipu dan  terpedaya dengan kelezatan duniawi yang fana, tetapi bila mereka insaf  dan kembali ke jalan yang benar dan bertobat kepada Allah sebenar-benar  tobat Allah akan menerima tobat mereka dengan ketentuan dan  syarat-syarat yang diterangkan pada ayat-ayat lain.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar