| 21 | Jibril berkata: `Demikianlah`. Tuhanmu  berfirman: `Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami  menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan  hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan`.(QS. 19:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 21 
 
 قَالَ  كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً  لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا (21 Jibril  menjawab, "Demikianlah Engkau akan mendapat seorang anak laki-laki  walaupun tidak bersuami ataupun tidak mengadakan hubungan dengan  laki-laki; karena demikian itu adalah kehendak Allah Yang Maha Kuasa dan  adalah yang demikian itu mudah bagi-Nya Dan Allah menjadikan demikian  itu agar dijadikan bukti bagi manusia atas kekuasaan-Nya dan sebagai  rahmat dari Allah karena kelak anak laki-laki itu akan menjadi seorang  Nabi yang menyeru kepada jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan itu  suatu hal yang telah diputuskan Allah dan tidak dapat dirubah lagi".
 |  
 
 | 
   | 22 | Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.(QS. 19:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 22 
 
 فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا (22 Setelah  Jibril menerangkan maksud kedatangannya itu, maka Maryam menjawab, "Aku  menyerah diri kepada ketetapan Allah". Lalu Jibril meniupkan roh Nabi  Isa ke dalam lengan baju Maryam sehingga mengakibatkan beliau  mengandung, lalu beliau mengasingkan diri dengan kandungannya ke suatu  tempat yang jauh untuk menghindari tuduhan dan cemoohan dari Bani  Israel.
 |  
 
 | 
   | 23 | Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa  ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: `Aduhai, alangkah  baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti,  lagi dilupakan`.(QS. 19:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 23 
 
 فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23 Ketika  beliau merasa sakit karena akan melahirkan anaknya, maka beliau  terpaksa bersandar pada pangkal pohon karma untuk memudahkan kelahiran  dan dengan penuh kesedihan beliau berkata, "Aduhai, alangkah baiknya  jika aku mati sebelum ini dan aku menjadi barang yang tidak berarti lagi  dilupakan. Beliau mengharapkan seandainya beliau ini mati saja sebelum  ini karena merasa beratnya penderitaan akibat melahirkan seorang anak  tanpa seorang ayah yang berakibat timbulnya tuduhan dan cemoohan dari  kaumnya yang tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya: atau beliau  mengharapkan menjadi sesuatu benda yang tidak berarti dalam pandangan  manusia, lagi dilupakan.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Maryam 23
 
 
 فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23 (Maka  sewaktu datang kepadanya) ketika ia mengalami (rasa sakit akan  melahirkan) yaitu rasa mulas karena akan melahirkan (-terpaksa ia  bersandar- pada pangkal pohon kurma) yakni menyandarkan diri padanya,  lalu ia melahirkan. Perlu diketahui bahwa sejak peniupan malaikat Jibril  hingga melahirkan hanya memakan waktu sesaat saja (dia berkata, "Aduhai  alangkah baiknya aku) lafal Ya di sini menunjukkan makna Tanbih atau  ungkapan kekecewaan (mati sebelum ini) yakni sebelum perkara ini (dan  aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan)" sebagai sesuatu  yang tiada artinya, tidak dikenal dan tidak disebut-sebut.
 |  
 
 | 
   | 24 | Maka Jibril menyerunya dari tempat yang  rendah: `Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah  menjadikan anak sungai di bawahmu.(QS. 19:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 24 
 
 فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24 Maka  datanglah Jibril dan berseru dari Suatu tempat di bawahnya; "Janganlah  kamu bersedih hati, karena sesungguhnya Tuhanmu telah mengalirkan sebuah  anak sungai di bawahmu". Ini merupakan suatu rahmat bagi Maryam karena  di tempat itu pada mulanya kering tidak ada air yang mengalir.
 |  
 
 | 
   | 25 | Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,(QS. 19:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 25 
 
 وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25 Dan  condongkanlah pohon kurma itu kepadamu dan goyangkanlah dia dan nanti  pohon itu akan menjatuhkan beberapa buah kurma yang telah masak  kepadamu. Dan ini adalah rahmat yang lain untuk Maryam karena pada  mulanya pohon kurma itu telah kering, dengan kehendak Allah menjadi  hijau dan subur kembali serta berbuah sebagai rezeki untuk Maryam.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Maryam 25
 
 
 وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25 (Dan  goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu) yang pada saat itu kering.  Huruf Ba dalam lafal Bijidz'i adalah Zaidah atau tambahan (niscaya  pohon itu akan menggugurkan) asal kata Tusaaqith adalah Tatasaaqath  kemudian Ta yang kedua diganti menjadi Sin, selanjutnya diidgamkan pada  Sin yang kedua. Menurut qiraat yang lain tetap dibaca seperti lafal  asalnya (buah kurma kepadamu) lafal Ruthaban adalah Tamyiz (yang  masak-masak) lafal Janiyyan menjadi sifat dari lafal Ruthaban.
 |  
 
 | 
   | 26 | maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.  Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah:` Sesungguhnya aku  telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak  akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.`(QS. 19:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 26 
 
 فَكُلِي  وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا  فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ  إِنْسِيًّا (26 Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu karena  mendapat rezeki itu dan hilangkanlah kesedihan hatimu karena Allan  berkuasa untuk membersihkanmu dari segala tuduhan yang tidak pantas,  sehingga kamu tetap dianggap sebagai wanita yang suci tidak pernah  ternoda. Dan jika kamu melihat seorang manusia yang bertanya tentang  persoalanmu dan persoalan anakmu, maka isyaratkanlah kepadanya  "Sesungguhnya aku telah bernazar atas diriku untuk berpuasa semata-mata  untuk Tuhan Yang Maha Pemurah dan aku tidak akan berbicara langsung  dengan seorang manusiapun pada hari ini, karena ucapanku itu mungkin  ditolak dan tidak dipercayai, akan tetapi akan kusuruh bayi yang baru  dilahirkan ini untuk berbicara atas namaku dan menerangkan kejadian yang  sebenarnya".
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Maryam 26
 
 
 فَكُلِي  وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا  فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ  إِنْسِيًّا (26 (Maka makanlah) dari buah kurma yang masak itu (dan  minumlah) dari air sungai kecil itu (serta bersenang hatilah kamu)  dengan anakmu itu. Lafal 'Ainan berfungsi sebagai Tamyiz yang  dipindahkan dari Fa'ilnya, maksudnya selamat bersenang hati dengan  anakmu itu. Atau dengan kata lain, kamu menjadi tenang dengan adanya  anakmu itu sehingga kamu tidak memikirkan hal-hal yang lain. (Jika)  lafal Immaa ini pada asalnya terdiri dari In Syarthiyah dan Ma Zaidah  yang kemudian diidgamkan menjadi satu hingga menjadi Immaa (kamu  melihat) dan lafal Tarayinna terbuang huruf Lam Fi'il dan 'Ain Fi'ilnya,  kemudian harakat 'Ain Fi'ilnya dipindahkan pada huruf Ra, selanjutnya  Ya Dhamir dikasrahkan karena bertemu dua sukun, sehingga jadilah  Tarayinna (seorang manusia) kemudian ia menanyakan kepadamu tentang  anakmu itu (maka katakanlah, "Sesungguhnya aku bernazar shaum untuk  Tuhan Yang Maha Pemurah) dengan menahan diri untuk tidak berbicara, baik  mengenai perihal anaknya atau orang-orang lainnya, hal ini terbukti  dengan perkataan selanjutnya (maka aku tidak akan berkata dengan seorang  manusia pun pada hari ini)" sesudah kejadian ini.
 |  
 
 | 
   | 27 | Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya  dengan menggendongnya. Kaumnya berkata:` Hai Maryam, sesungguhnya kamu  telah melakukan sesuatu yang amat munkar.(QS. 19:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 27 
 
 فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ قَالُوا يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا (27 Setelah  Maryam diperintahkan untuk berpuasa pada hari melahirkan putranya dan  tidak berbicara dengan seorangpun dan setelah ada jaminan dari Allah  bahwa kehormatannya tetap terpelihara, maka beliau menyerahkan seluruh  nasibnya pada ketetapan Allah, beliau membawa anaknya kepada kaumnya dan  menggendongnya hal mana menyebabkan kaumnya ingkar dan mencela  perbuatannya seraya berkata, "Hai Maryam! Sesungguhnya kamu telah  melakukan sesuatu perbuatan yang amat mungkar".
 
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Maryam 27
 
 
 فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ قَالُوا يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا (27 (Maka  Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya) lafal  Tahmiluhu menjadi Hal atau kata keterangan keadaan. Sehingga kaumnya  melihat anak itu (Kaumnya berkata, "Hai Maryam! Sesungguhnya kamu telah  melakukan sesuatu yang amat mungkar) suatu dosa yang sangat besar karena  kamu memperoleh anak tanpa ayah.
 |  
 
 | 
   | 28 | Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina`,(QS. 19:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 28 
 
 يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا (28 Kemudian  mereka menambah celaan dan cemoohan serta tuduhan kepada Maryam seraya  berkata, "Hai saudara perempuan Harun! Ayahmu sekali-kali bukanlah  seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang wanita tuna  susila. Bagaimana kamu sampai mendapatkan anak ini. Kepada beliau  dipanggil dengan sebutan "Saudara perempuan Harun", oleh karena telah  menjadi kebiasaan Bani Israel untuk menyebutkan nama-nama para Nabi dan  orang-orang saleh sebelumnya.
 Diriwayatkan oleh Al Mugirah bin  Syu'bah bahwa beliau diutus oleh Rasulullah saw, ke Najran di negeri  Yaman, dimana terdapat banyak orang-orang Nasrani dan mereka bertanya  kepadanya, "Mengapa kamu membaca Alquran, hai saudara perempuan Harun,  padahal Harun dan Musa itu hidupnya lama sekali sebelum lahirnya Isa  putra Maryam?". Mugirah tidak sempat memberikan jawaban dan ketika  beliau pulang ke Madinah dan menghadap Rasulullah, beliau mengemukakan  pertanyaan itu. Oleh Rasulullah. saw dijawab, "Mengapa olehmu tidak  diberitahukan bahwa kebiasaan Bani Israel itu suka menyebut-nyebut nama  para Nabinya dan orang-orang yang saleh sebelumnya".
 |  
 
 | 
   | 29 | maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka  berkata:` Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di  dalam ayunan?`(QS. 19:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 29 
 
 فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا (29 Maka  Maryam menunjuk kepada putranya supaya berbicara dan menjelaskan  tentang hal keadaannya, karena beliau sudah bernazar untuk tidak  berbicara dengan siapapun dan sudah merasa yakin bahwa anaknya mengerti  isyarat itu. Orang-orang Yahudi bertanya dengan keheran-heranan,  "Bagaimana kami akan berbicara dengan seorang bayi yang masih di dalam  ayunan?". Mereka menduga bahwa Maryam memperolok-olok mereka.
 |  
 
 | 
   | 30 | Berkata Isa:` Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,(QS. 19:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 30 
 
 قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30 Isa  a.s. setelah mendengar percakapan mereka, lalu melepaskan susu ibunya  dan memutar kepala menghadapkan wajahnya kepada mereka sambil  mengacungkan jari telunjuknya dan berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba  Allah, Dia yang akan memberikan kitab Injil dan Dia yang akan menjadikan  aku seorang Nabi. Ucapan ini mengandung penjelasan bahwa ibunya adalah  seorang wanita yang suci mengingat seorang Nabi adalah harus dari  keturunan orang suci.
 |  
 
 | 
   | 31 | dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati  di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan)  shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;(QS. 19:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 31 
 
 وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (31 Dan  Allah akan menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku  berada, karena aku memberi manfaat kepada manusia dan memberi petunjuk  kepada mereka kepada jalan kebahagiaan. Allah telah memerintahkan pula  kepadaku untuk mendirikan salat karena dalam mendirikan salat itu  terkandung perbuatan membersihkan diri dari berbagai macam dosa lahir  dan batin dan memerintahkan pula untuk menunaikan zakat selama aku hidup  di dunia yang bertujuan untuk membersihkan harta dan jiwa dan memberi  tunjangan (bantuan) kepada fakir miskin.
 |  
 
 | 
   | 32 | dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.(QS. 19:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 32 
 
 وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا (32 Dan  Allah memerintahkan pula kepadaku supaya berbakti kepada ibuku, tunduk  dan selalu berbuat kebaikan kepadanya. Ucapan ini menunjukkan pula  kesucian Maryam, karena apabila tidak demikian maka Nabi Isa tidak akan  diperintah untuk berbakti kepada ibunya. "Dan Allah tidak menjadikan aku  seorang yang sombong karena aku selalu taat menyembah Allah dan tidak  pula menjadikan aku seorang yang celaka karena aku selalu berbuat baik  kepada ibuku".
 |  
 
 | 
   | 33 | Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku,  pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku  dibangkitkan hidup kembali `.(QS. 19:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 33 
 
 وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا (33 Dan  semoga kesejahteraan dan keselamatan dilimpahkan kepadaku pada tiga  peristiwa yaitu pada hari aku dilahirkan, pada hari aku wafat dan pada  hari aku dibangkitkan hidup kembali pada hari kiamat. Maka tidak ada  seorangpun yang dapat memberi mudarat kepadaku dalam tiga peristiwa ini  yang merupakan peristiwa-peristiwa paling sulit dan kritis bagi setiap  hamba Allah. Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkari bahwa Isa a.s.  pernah berbicara ketika masih bayi berada dalam ayunan. Mereka  mengemukakan bahwa seandainya hal ini betul-betul terjadi tentu  beritanya tersebar luas di-kalangan masyarakat ramai, karena peristiwa  itu merupakan hal yang sangat aneh dan sangat menarik perhatian. Mereka  telah mengadakan penyelidikan ke-mana-mana dan tidak menjumpai  keterangan itu di dalam kitab-kitabnya. Bagi kaum muslimin peristiwa ini  tetap menjadi suatu keyakinan karena tersebut di dalam Alquran yang  pasti kebenarannya karena seandainya Isa a.s, tidak berbicara waktu  kecilnya dan membersihkan ibunya dari segala tuduhan yang kotor tentu  orang Yahudi akan melaksanakan hukuman rajam kepada Maryam dan besar  kemungkinan pula bahwa yang menyaksikan ucapan bayi itu beberapa orang  saja yang jumlahnya terbatas sehingga tidak sampai tersebar luas di  kalangan mereka.
 |  
 
 | 
   | 34 | Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.(QS. 19:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 34 
 
 ذَلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ (34 Pada  ayat ini Allah menegaskan bahwa itulah Isa seorang hamba Allah yang  akan menjadi Nabi dan akan diturunkannya kepadanya Alkitab, yang  mempunyai sifat-sifat dan akhlak yang mulia bukan sebagaimana yang  dituduhkan oleh kaumnya, bukan anak zina dan bukan pula anak Allah  sebagaimana yang akan diucapkan dan dipercayai oleh kaumnya di belakang  hari. Apa yang diucapkannya sewaktu ia masih bayi dalam buaian itulah  ucapan yang benar yang tak dapat diragukan lagi meskipun kaumnya masih  meragukan ucapan-ucapan itu dan menuduhnya sebagai tukang sihir. Dia  bukan tukang sihir sebagaimana dikatakan orang Yahudi, bukan putra Allah  sebagaimana didakwahkan oleh kaum Nasrani dan bukan pula Tuhan  sebagaimana dikatakan golongan yang lain. Dia adalah hamba Allah yang  akan diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Maryam 34
 
 
 ذَلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ (34 (Itulah  Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar) jika lafal  Alqaul dibaca Rafa', berarti menjadi Khabar dari Mubtada yang  diperkirakan keberadaannya, maksudnya, perkataan Isa bin Maryam adalah  perkataan yang benar. Kalau dibaca Nashab berarti ada lafal Qultu yang  diperkirakan keberadaannya sebelumnya, maksudnya Aku mengatakan  perkataan yang benar (yang mereka berbantah-bantahan tentang  kebenarannya) lafal Yamtaruuna berasal dari kata Al Miryah; mereka  meragukan kebenarannya, mereka adalah orang-orang Nasrani; mereka  mengatakan perkataan yang dusta, yaitu, "Sesungguhnya Isa itu adalah  anak Allah".
 |  
 
 | 
   | 35 | Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha  Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata  kepadanya:` Jadilah `, maka jadilah ia.(QS. 19:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 35 
 
 مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (35 Pada  ayat ini Allah menegaskan lagi untuk menguatkan bahwa Isa itu bukan  anak Allah bahwa tidak wajar dan tidak mungkin Dia mempunyai anak karena  Dia tidak memerlukan keturunan seperti manusia yang di-masa tuanya  sangat membutuhkan pertolongan dan perawatan dan membutuhkan orang yang  akan melanjutkan dan memelihara hasil usahanya atau mengharumkan namanya  sesudah ia meninggal. Allah tidak memerlukan semua itu karena Dia Maha  Kuasa, senantiasa berdiri sendiri tidak membutuhkan bantuan orang lain  sebagai tersebut dalam firman-Nya.
 
 
 
 الله لا إله إلا هو الحي القيوم Artinya: Allah,  tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal  lagi terus menerus mengurus makhluk Nya. (Q.S. Ali Imran: 2)
 Maha  suci Allah dari segala sifat kekurangan dan dari segala tuduhan yang  diucapkan oleh kaum kafir itu Apabila Dia hendak menciptakan sesuatu,  cukuplah Dia menfirmankan "Kun" (jadilah) maka terciptalah dia. Baginya  tidak sulit untuk menciptakan seorang anak tanpa bapak atau menciptakan  manusia tanpa ibu dan bapak seperti menciptakan Adam dan Allah  berfirman:
 
 
 
 إن مثل عيسى عند الله كمثل آدم خلقه من تراب ثم قال له كن فيكون Artinya: Sesungguhnya  misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam.  Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya  "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia". (Q.S. Ali Imran: 59)
 Allah  Yang Maha Sempurna dan demikian besar kekuasaan-Nya tidaklah mungkin  Dia membutuhkan seorang anak karena yang demikian itu menunjukkan kepada  kelemahan dan sifat-sifat kekurangan.
 |  
 
 | 
   | 36 | Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.(QS. 19:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 36 
 
 وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (36 Pada  ayat ini Allah menerangkan lagi ucapan Isa di waktu dia masih bayi  dalam buaian di samping ucapan-ucapannya pada ayat 30-33 surat ini yaitu  "bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka hendaklah  kamu menyembah-Nya". Isa menegaskan kepada kaumnya bahwa dia hanya hamba  Allah seperti mereka juga meskipun dia dilahirkan secara luar biasa  tanpa bapak. Hal ini bukanlah menunjukkan bahwa dia adalah putra Allah,  atau dia adalah Tuhan yang patut disembah. Dia hanya manusia biasa  diciptakan Allah. Oleh sebab itu dia mengajak kaumnya supaya menyembah  Allah Yang Maha Menciptakannya dan menciptakan semua makhluk.
 Yang  patut mereka sembah hanyalah Allah pencipta segala sesuatu. Selanjutnya  Isa menerangkan kepada mereka, bahwa menyembah Allah bukan menyembah  setan dan berhala. Jalan yang lurus yang akan membawa mereka pada  kebahagiaan di dunia dan akhirat. Inilah jalan yang ditunjukkan oleh  Nabi-nabi sebelum dia. Barangsiapa yang menempuh jalan itu berbahagialah  dia dan barang siapa yang menempuh jalan selain itu akan sesat dan  celakalah dia.
 |  
 
 | 
   | 37 | Maka berselisihlah golongan-golongan (yang  ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada  waktu menyaksikan hari yang besar.(QS. 19:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 37 
 
 فَاخْتَلَفَ الْأَحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ مَشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيمٍ (37 Kemudian  pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum Nabi Isa tidak mengindahkan  petunjuk-petunjuk yang diberikannya kepada mereka, mereka telah jatuh  ke-dalam lembah kesesatan dan terjadilah di-antara mereka perselisihan  yang hebat dan sangat mendalam. Mereka terpecah-pecah menjadi beberapa  golongan; Golongan "Yakubiyah" yaitu golongan yang mengikuti ajaran  seorang pendeta bernama Yakub, yang mengatakan bahwa Isa adalah tuhan  yang diturunkannya ke bumi tetapi kemudian naik lagi ke langit. Golongan  "Nasturiyah" yang mengikuti ajaran seorang pendeta bernama Nastur yang  mengatakan bahwa Isa adalah putra Tuhan yang diturunkan ke bumi kemudian  diangkat-Nya kembali ke langit. Golongan ini mengatakan bahwa Isa  adalah salah satu dari oknum yang tiga yaitu: Bapak, putra dan  Ruhulkudus. Golongan lain mengatakan bahwa Isa adalah salah satu dari  Tuhan yang tiga, yaitu: Allah, Isa anak-Nya dan Maryam ibu Isa. Di  samping golongan-golongan yang sesat itu ada pula golongan yang benar  dun beriman sesuai dengan ajaran dan petunjuk Isa yang beriman bahwa Isa  adalah hamba Allah dan Rasul Nya, Golongan ini bernama "Malakania".  Terhadap golongan-golongan yang sesat itu Allah mengancam mereka bahwa  mereka akan menyaksikan sendiri bagaimana dahsyatnya hari kiamat nanti  dan bagaimana pedihnya siksaan yang disediakan untuk mereka. Semua  anggota badan mereka akan menjadi saksi atas kekafiran dan keingkaran  mereka. Allah menangguhkan siksaan terhadap mereka sampai Hari Kiamat  dan tidak menyegerakan siksaan mereka semata-mata karena rahmat dan  kasih sayang-Nya sebagaimana tersebut dalam sabda Nabi saw:
 
 
 
 إن الله ليملي للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته Artinya: Sesungguhnya  Allah menangguhkan penyiksaan bagi orang zalim sehingga apabila Dia  menyiksanya, dia tidak akan dapat lepas dari siksaan itu. (H.R. Bukhari  dan Muslim)
 Mengenai sikap kaum Nabi Isa ini Nabi Muhammad saw. bersabda:
 
 
 
 لا أحدا صبر على أذى سمعه من الله, أنهم يجعلون له ولدا وهو يرزقهم ويعافيهم. Artinya: Tak  ada seorangpun yang tahan, mendengar kata-kata yang menyakitkan kecuali  Allah. Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak sedang Allah tetap  memberi mereka rezeki dan kesehatan. (H.R. Bukhari)
 |  
 
 | 
   | 38 | Alangkah terangnya pendengaran mereka dan  alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada  Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada  dalam kesesatan yang nyata.(QS. 19:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 38 
 
 أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا لَكِنِ الظَّالِمُونَ الْيَوْمَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (38 Pada  hari kiamat nanti orang-orang kafir itu karena memikirkan nasib mereka  yang malang sangat nyaring telinganya dan sangat tajam penglihatannya  apa saja yang terjadi segera menjadi perhatian.
 Maka Allah  seakan-akan heran melihat hal itu lalu berfirman, "Alangkah nyaringnya  telinga mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka di kala mereka  menghadap kami. Padahal mereka di dunia seakan-akan tuli tidak dapat  mendengarkan petunjuk yang di bawa Nabi dan seakan-akan buta tidak dapat  melihat kebenaran dan mukjizat yang diberikan kepada Rasul-rasul. Tidak  melihat kekuasaan Allah yang tampak dengan nyata pada alam semesta".
 Seandainya  mereka semasa di dunia mempergunakan pendengaran dan penglihatan  seperti keadaan mereka di akhirat itu tentulah mereka tidak akan tetap  dalam kekafiran, mereka akan beriman kepada Allah dan Rasul Nya. Tetapi  tak ada gunanya lagi telinga yang nyaring dan mata yang tajam di waktu  itu, karena nasib mereka sudah ditentukan dan pastilah mereka masuk  neraka. Mereka pada waktu itu merasa sangat menyesal dan berangan-angan  agar mereka dapat dikembalikan ke dunia untuk memperbaiki kesalahan dan  kedurhakaan mereka, tetapi apa akan dikata nasi sudah menjadi bubur.  Angan-angan kosong itu tidak akan terkabul karena mereka akan  dibelenggu. dirantai, dan dimasukkan ke neraka sebagaimana tersebut  dalam firman Allah SWT,
 
 
 
 خذوه فغلوه ثم الجحيم صلوه ثم في سلسلة ذرعها سبعون ذراعا¯ فاسلكوه إنه كان لا يؤمن بالله العظيم Artinya: (Allah  berfirman), "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.  Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.  Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.  Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar".  (Q.S. Al Haqqah: 30-33)
 Demikianlah nasib mereka di akhirat nanti karena mereka adalah orang-orang yang benar-benar telah sesat dari jalan yang lurus.
 |  
 
 | 
   | 39 | Dan berilah mereka peringatan tentang hari  penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka  dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.(QS. 19:39) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 39 
 
 وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (39 Pada  ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar dia memberi  peringatan kepada manusia khususnya kaum musyrikin Mekah tentang Hari  Kiamat sesudah selesai berhisab, padahal mereka mati dalam keadaan  kafir, yaitu di waktu orang-orang kafir menyesali diri mereka karena  tidak mau beriman dan selalu berusaha menegakkan yang batil.
 Para  mukmin dibawa ke surga dan orang-orang kafir digiring ke neraka. Kepada  kedua golongan ini diberitahukan bahwa masing-masing mereka tidak akan  keluar selama-lamanya dari tempat yang telah disediakan bagi mereka dan  mereka tidak akan mengalami kematian selama-lamanya. Diriwayatkan dalam  sebuah hadis dari Abu Said. Bersabda Rasulullah saw., "Pada waktu itu  dibawalah 'kematian' berbentuk seekor biri-biri yang bagus rupanya, lalu  datang seorang yang menyerukan, "Hai penghuni surga! lalu mereka  tertegun memperhatikan. Maka penyeru itu bertanya, "Tahukah kamu apakah  ini?". Mereka menjawab, "Ya, itu adalah "Kematian". Semua mereka  melihatnya. Kemudian penyeru yang lain berseru pula. Hai penghuni  neraka! Tahukah kamu apakah ini? Mereka menjawab Ya! itu adalah  "Kematian". Mereka melihatnya pula. Maka "kematian" yang berbentuk  biri-biri itu disembelihlah di-antara surga dan neraka, lalu penyeru itu  berkata, "Hai penghuni surga kamu kekal di dalam surga dan kamu tidak  akan mengalami kematian lagi. Hai penghuni neraka, kamu kekal di dalam  neraka dan tidak akan mengalami kematian lagi. Kemudian Rasulullah  membacakan ayat ini. 20).
 Ketika itu sadarlah orang-orang kafir akan  keteledoran mereka dan mereka menyesal mengapa mereka di dunia dahulu  mengingkari hari bangkit, mengapa mereka tidak mau memikirkan ajakan dan  petunjuk ke jalan yang benar, tetapi sesalan itu tidak berguna lagi.
 |  
 
 | 
   | 40 | Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan.(QS. 19:40) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 40 
 
 إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ الْأَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ (40 Kemudian  pada ayat ini Allah menghibur Nabi Muhammad, janganlah engkau bersedih  hati karena kaum musyrikin tidak mau beriman dan selalu mendustakanmu.  Karena mereka kelak akan kembali kepada Kami dan akan Kami balas  kekafiran mereka dengan balasan yang setimpal karena Kamilah Yang Maha  Kuasa. Kamilah yang mewarisi bumi dan segala isinya pada Hari Kiamat  nanti.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar