| 81 | Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka  mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari  anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).(QS. 18:81) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 81 
 
 فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا (81 Maka  kami mengharapkan supaya Allah memberi Rezeki kepada kedua orang tuanya  itu dan seorang anak laki-laki yang lebih baik, dan anaknya yang telah  dibunuh itu, dan lebih banyak kasih sayangnya kepada ibu bapaknya.
 |  
 
 | 
   | 82 | Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua  orang anak muda yang yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda  simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh,  maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya  dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan  bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu  adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar  terhadapnya`.(QS. 18:82) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 82 
 
 وَأَمَّا  الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ  تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ  أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ  رَبِّكَ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ  عَلَيْهِ صَبْرًا (82 Adapun yang menjadi pendorong bagiku untuk  menegakkan dinding itu karena di bawahnya ada harta benda simpanan  kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu dan ayahnya seorang yang  saleh. Maka Allah memerintahkan kepadaku supaya menegakkan dinding itu  karena jika dinding itu jatuh (roboh) niscaya harta benda simpanan  tersebut akan nampak terlihat dan dikhawatirkan akan dicuri orang. Allah  SWT menghendaki agar kedua anak yatim itu mencapai umur dewasa dan  mengeluarkan simpanannya itu sendiri dari bawah dinding, sebagai rahmat  dari pada-Nya. Dan saya tidak mengerjakan semua pekerjaan itu atas  dorongan dan kemauan saya sendiri melainkan semata-mata atas perintah  Allah SWT, karena sesuatu tindakan yang berakibat merugikan harta benda  manusia dan penumpahan darah tidak boleh dikerjakan kecuali dengan izin  dan wahyu dari Allah. Demikianlah penjelasan-penjelasan tentang  ketetapan Ku yang kamu tidak sadar terhadapnya.
 |  
 
 | 
   | 83 | Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: `Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya`.(QS. 18:83) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 83 
 
 وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا (83 Orang-orang  Quraisy akan bertanya kepadamu (Muhammad) setelah mereka mengadakan  pembicaraan lebih dahulu dengan orang-orang Yahudi tentang apa yang  harus mereka tanyakan padamu untuk menguji kebenaranmu. Mereka akan  bertanya kepadamu tentang Zulkarnain katakanlah kepada mereka itu: "Akan  kubacakan padamu cerita-cerita yang lengkap tentang apa yang kamu  tanyakan itu karena aku telah diberi keterangan oleh Tuhanku". Kemudian  beliau memberikan perinciannya sebagai berikut:
 |  
 
 | 
   | 84 | Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan  kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan  (untuk mencapai) segala sesuatu,(QS. 18:84) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 84 
 
 إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا (84 Sesungguhnya  Kami telah memberikan kekuasaan kepada Zulkarnain untuk menjelajahi  permukaan bumi sebagaimana yang dia kehendaki sehingga dia sampai kepada  semua pelosok dunia dan menguasai kerajaan-kerajaan bumi, dan Kami  telah memberikan kepadanya cara-cara untuk mencapai segala maksud dan  tujuannya karena Kami telah memberikan kepadanya ilmu pengetahuan yang  cukup, kekuasaan yang luas dan alat perlengkapan yang dibutuhkan untuk  mencapai tujuannya itu.
 |  
 
 | 
   | 85 | maka diapun menempuh suatu jalan.(QS. 18:85) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 85 
 
 فَأَتْبَعَ سَبَبًا (85 Maka diapun menempuh suatu jalan ke arah Barat.
 |  
 
 | 
   | 86 | Hingga apabila dia telah sampai ke tempat  terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang  berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami  berkata: `Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat  kebaikan terhadap mereka`.(QS. 18:86) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 86 
 
 حَتَّى  إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ  وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا قُلْنَا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّا أَنْ  تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَنْ تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا (86 Setelah dia  menempuh jalan itu, maka sampailah ia kepada ujung bumi sebelah barat di  mana kelihatan matahari terbenam seolah-olah masuk ke dalam lautan  Atlantik. Di mana dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang  rupanya (kelihatannya) kehitam-hitaman seperti lumpur. Dia telah melalui  negeri Tunis dan Maroko dan sampailah ke pantai Afrika sebelah barat,  dan di sana menjumpai beberapa kaum kafir. Dan Allah telah menyuruhnya  untuk memilih di antara dua hal, yaitu menyiksa mereka dengan penumpahan  darah atau mengajak mereka supaya beriman kepada Allah. Yang demikian  ini dijelaskan dalam firman Allah yang disampaikan kepada Zulkarnain  secara ilham. Zulkarnain disuruh supaya membunuh mereka jika mereka  tidak mau mengakui keesaan Allah dan tidak mau tunduk kepada ajakannya,  atau mengajarkan kepada mereka petunjuk-petunjuk sehingga mereka  mengenal hukum dan syariat agama dengan penuh keyakinan.
 |  
 
 | 
   | 87 | Berkata Dzulqarnain: `Adapun orang yang aniaya maka kami kelak akan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.(QS. 18:87) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 87 
 
 قَالَ أَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَى رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُكْرًا (87 Berkata  Zulkarnain kepada sebagian komandan pasukannya: "Adapun orang yang  berbuat aniaya terhadap dirinya dan terus-menerus hidup dalam  kemusyrikan kepada Allah SWT maka Kami akan mengazabnya dengan  pembunuhan dan kemudian di akhirat akan dikembalikan kepada Tuhannya  untuk dengan azab yang tidak ada taranya dalam neraka jahanam".
 |  
 
 | 
   | 88 | Adapun orang-orang yang beriman dan beramal  saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami  titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami`.(QS. 18:88) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 88 
 
 وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا (88 Adapun  otang yang membenarkan Allah dan keesaan Nya dan beramal saleh, maka  baginya disediakan pahala yang terbaik sebagai balasan atas segala  kebijaksanaannya yang telah diperbuatnya selama ia hidup di dunia, dan  akan kami titahkan kepadanya di dunia perintah-perintah yang mudah  dikerjakannya yaitu beberapa amalan yang mendekatkan dirinya kepada  Allah seperti salat, zakat, jihad dan sebagainya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 88
 
 
 وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا (88 (Adapun  orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang  terbaik) yakni surga; diidhafatkannya lafal Jazaa-an kepada lafal Al  Husna mengandung makna penjelasan. Dan menurut qiraat yang lain lafal  Jazaa-an dibaca Jazaa-u'; sehubungan dengan bacaan ini Imam Al-Farra'  mengatakan bahwa dinashabkannya lafal Jazaa-an karena dianggap sebagai  kalimat penafsir, maksudnya bila ditinjau dari segi nisbatnya (dan akan  Kami titahkan kepadanya perintah yang mudah dari perintah-perintah  Kami)" maksudnya Kami akan memberikan perintah kepadanya dengan perintah  yang mudah untuk ia laksanakan.
 |  
 
 | 
   | 89 | Kemudian dia menempuh jalan (yang lain)..(QS. 18:89) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 89 
 
 ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا (89 Kemudian dia menempuh jalan ke arah timur.
 |  
 
 | 
   | 90 | Hingga apabila telah sampai ke tempat terbit  matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan  umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya  dari (cahaya) matahari itu,(QS. 18:90) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 90 
 
 حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَى قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْرًا (90 Setelah  ia sampai ke pantai Afrika sebelah barat itu, lalu ia kembali menuju ke  arah timur sehingga sampailah ia ke tempat terbitnya matahari di  sekitar negeri Tiongkok di mana ia menjumpai segolongan umat manusia  yang hidupnya tidak di bawah bangunan rumah dan tidak ada pula  pohon-pohon menaunginya dari panasnya matahari. Mereka langsung mendapat  sorotan cahaya matahari karena tidak terlindung oleh atap atau  bukit-bukit yang berada di sekitarnya Mereka pada siang hari berada  dalam lubang lubang di bawah tanah dan baru muncul di atas permukaan  bumi setelah matahari terbenam, untuk mencari kehidupannya. Keadaan  mereka jauh berbeda sekali dengan penghuni dunia yang lainnya, karena  mereka hidupnya telanjang dan tidak mempunyai bangunan untuk tempat  tinggal.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 90
 
 
 حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَى قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْرًا (90 (Hingga  apabila dia telah sampai ke tempat terbitnya matahari) tempat matahari  terbit (dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat) mereka  adalah bangsa Zunuj atau orang-orang Indian (yang Kami tidak menjadikan  bagi mereka dari sinarnya) yaitu dari sinar matahari (sesuatu yang  melindunginya) baik berupa pakaian atau pun atap-atap. Karena  sesungguhnya tanah tempat mereka tinggal tidak dapat menopang bangunan,  dan mereka hanya mempunyai tempat perlindungan berupa liang-liang, di  tempat tersebut mereka masuk bila matahari terbit, dan bila matahari  telah tinggi baru mereka keluar dari liang-liang itu.
 |  
 
 | 
   | 91 | demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu kami meliputi segala apa yang ada padanya.(QS. 18:91) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 91 
 
 كَذَلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا (91 Demikianlah  perja1anan Zulkarnain itu seperti yang telah diterangkan di atas,  beliau telah sampai ke ujung Barat dan Timur dan telah sampai ke puncak  kebesarannya dalam pemerintahannya yang jarang ada bandingannya. Dan  sungguh Kami mengetahui apa saja yang ada padanya dan apa-apa yang  diperbuatnya bersama bala-tentaranya, walaupun mereka tersebar luas di  seluruh permukaan bumi.
 |  
 
 | 
   | 92 | Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).(QS. 18:92) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 92 
 
 ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا (92 Kemudian dia menempuh suatu jalan lain lagi yaitu jalan antara Masyriq dan Maghrib membelok ke arah utara.
 |  
 
 | 
   | 93 | Hingga apabila dia telah sampai di antara dua  buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang  hampir tidak mengerti pembicaraan.(QS. 18:93) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 93 
 
 حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا (93 Sehingga  tatkala dia telah sampai ke suatu tempat di antara dua buah gunung yang  terletak di belakang sungai Jihun di negeri Belekh dekat kota Tirmiz.  Di sana dia menjumpai segolongan manusia yang hampir tidak mengerti  pembicaraan kawan-kawannya sendiri apalagi bahasa lain, karena bahasa  mereka sangat berlainan dengan bahasa-bahasa yang dikenal oleh umat  manusia dan taraf kecerdasannyapun sangat rendah.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 93
 
 
 حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا (93 (Hingga  apabila dia telah sampai di antara dua buah bendungan) dibaca Saddaini  atau Suddaini, dan sesudah kedua bendungan tersebut terdapat dua buah  gunung, yaitu di salah satu wilayah negeri Turki. Bendungan raja  Iskandar akan dibangun di antara kedua buah bukit itu, sebagaimana yang  akan dijelaskan nanti (dia mendapati di hadapan kedua bendungan itu)  yakni pada sebelah depan keduanya (suatu kaum yang hampir tidak mengerti  pembicaraan) mereka tidak dapat memahami pembicaraan melainkan secara  lambat sekali. Menurut qiraat yang lain lafal Yafqahuuna dibaca  Yufqihuuna.
 |  
 
 | 
   | 94 | Mereka berkata: `Hai Dzulqarnain, sesungguhnya  Yajuj dan Majuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi,  maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu  membuat dinding antara mereka?`(QS. 18:94) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 94 
 
 قَالُوا يَا  ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ  فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ  سَدًّا (94 Mereka melalui juru bahasanya berkata : "Wahai  Zulkarnain sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj bangsa Tartar dan Mongol  sangat membuat kerusakan di muka bumi dengan pembunuhan, perampasan dan  segala macam keganasan, maka bersedialah kamu menerima sesuatu upah dari  kami yang kami kumpulkan dari harta benda kami supaya kamu membuatkan  benteng untuk menjaga kami dari serbuan mereka".
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 94
 
 
 قَالُوا  يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي  الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا  وَبَيْنَهُمْ سَدًّا (94 (Mereka berkata, "Hai Zulkarnain!  Sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu) dikenal dengan nama Yakjuj dan  Makjuj. Kedua nama tersebut merupakan nama 'Ajam bagi dua kabilah,  dengan demikian maka I'rabnya tidak menerima tanwin (orang-orang yang  membuat kerusakan di muka bumi) mereka gemar merampok dan membuat  kerusakan di kala mereka keluar dari sarangnya menuju kami (maka  dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu) yakni upah berupa  harta; dan menurut qiraat yang lain lafal Kharjan dibaca Kharaajan  (supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?)" tembok penghalang  hingga mereka tidak dapat mencapai kami.
 |  
 
 | 
   | 95 | Dzulqarnain berkata: `Apa yang telah  dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka  tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku  membuatkan dinding antara kamu dan mereka,(QS. 18:95) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 95 
 
 قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا (95 Zulkarnain  menjawab: "Apa-apa yang telah Allah karuniakan kepadaku yaitu ilmu,  pengetahuan yang cukup, kerajaan besar, kekuasaan yang luas dan kekayaan  yang melimpah ruah itu adalah lebih baik dari pada upah yang kamu  sodorkan kepadaku, maka kami ucapkan terima kasih atas segala kebaikanmu  itu dan aku hanya memerlukan bantuan kekuatan tenaga manusia dan  alat-alat agar aku dapat membuatkan benteng antara kamu dan mereka.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 95
 
 
 قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا (95 (Zulkarnain  berkata, "Apa yang telah dikuasakan kepadaku) menurut qiraat yang lain  lafal Makkannii dibaca Makkananii tanpa diidghamkan (oleh Rabbku  terhadapnya) terhadap harta benda dan lain-lainnya (adalah lebih baik)  daripada pembayaran kalian yang akan kalian berikan kepadaku, maka aku  tidak memerlukannya lagi, dan aku akan membuat tembok penghalang buat  kalian sebagai sumbangan suka rela dariku sendiri (maka tolonglah aku  dengan kekuatan) apa saja yang aku perlukan dari kalian (agar aku  membuatkan dinding antara kamu dan mereka) yakni tembok penghalang yang  kuat dan tak dapat ditembus.
 |  
 
 | 
   | 96 | berilah aku potongan-potongan besi`. Hingga  apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu,  berkatalah Dzulqarnain: Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah  menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: `Berilah aku tembaga (yang  mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.`(QS. 18:96) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 96 
 
 آتُونِي  زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ  انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ  قِطْرًا (96 "Bawalah kepadaku potongan-potongan besi". Dan setelah  mereka membawa potongan-potongan besi itu, lalu Zulkarnain merangkai dan  memasang besi-besi itu sehingga tingginya sama rata dengan kedua puncak  gunung itu. Lalu ia berkata kepada pekerja-pekerjanya: "Gerakkanlah  alat-alat peniup angin untuk memanaskan besi-besi itu". Sehingga  bilamana besi itu telah menjadi merah seperti api, maka dia berkata  pula: "Sekarang berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke  atas besi yang panas itu". Sehingga lubang-lubangnya tertutup rapat dan  terbentuklah sebuah benteng besi yang kokoh dan kuat.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 96
 
 
 آتُونِي  زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ  انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ  قِطْرًا (96 (Berilah aku potongan-potongan besi)" sebesar bata  kecil yang akan dijadikan sebagai bahan bangunan tembok lalu Zulkarnain  membangun tembok penghalang itu daripadanya, dan dia memakai kayu dan  batu bara yang dimasukkan di tengah-tengah tembok besi itu. (Sehingga  apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu) lafal  Shadafaini dapat dibaca Shudufaini dan Shudfaini, artinya sisi bagian  puncak kedua bukit itu telah rata dengan bangunan, kemudian  dibuatkannyalah peniup-peniup dan api sepanjang bangunan tembok itu  (berkatalah Zulkarnain, "Tiuplah api itu)" lalu api itu mereka tiup  (Hingga apabila besi itu menjadi) berubah bentuknya menjadi (merah)  bagaikan api (dia pun berkata, "Berilah aku tembaga yang mendidih agar  kutuangkan ke atas besi panas itu)" maksudnya tembaga yang dilebur.  Lafal Aatuunii dan lafal Ufrigh merupakan kedua Fi'il yang saling  berebutan terhadap Ma'mulnya, kemudian dibuanglah Ma'mul dari Fi'il yang  pertama karena beramalnya Fi'il yang kedua. Selanjutnya tembaga yang  sudah dilebur itu dituangkan ke atas besi yang merah membara, sehingga  masuklah tembaga itu ke dalam partikel-partikel potongan besi, akhirnya  kedua logam itu menyatu.
 |  
 
 | 
   | 97 | Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.(QS. 18:97) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 97 
 
 فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا (97 Dan  tatkala Yakjuj dan Makjuj mengadakan penyerbuan ke tempat tersebut,  mereka tidak bisa mendakinya karena tingginya yang luar biasa dan mereka  tidak bisa pula melubanginya karena keras dan tebal sekali.
 |  
 
 | 
   | 98 | Dzulqarnain berkata: `Ini (dinding) adalah  rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan  menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar`.(QS. 18:98) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 98 
 
 قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا (98 Zulkarnain  berkata: "Benteng ini adalah merupakan rahmat karunia dari Tuhanku  kepada hamba-Nya, karenanya ia menjadi benteng yang kokoh yang menjaga  mereka dari serbuan Yakjuj dan Makjuj. Tetapi apabila telah datang janji  Tuhanku tentang keluarnya mereka dari belakang benteng, maka Dia akan  menjadikannya hancur luluh sama rata lagi dengan tanah karena Allah  memberi kuasa kepada suatu kaum untuk menghancurkannya dan janji Tuhanku  itu adatah benar tidak dapat diragukan."
 Menurut ahli sejarah  ucapan Zulkarnain ini terbukti dengan munculnya, raja Jengis Khan yang  Telah membuat kerusakan di muka bumi dari Timur sampai ke Barat dan  mengadakan tindakan-tindakan yang menghancurkan benteng besi dan  kerajaan Islam di Bagdad. Adapun sebabnya raja Jengis Khan ini  mengadakan penyerbuan ke negeri Bagdad, oleh karena Sultan Khuwarazmi  Saljuki telah membunuh beberapa utusan dan pedagang-pedagang yang diutus  dari negerinya. Harta benda mereka dirampas dan diadakan pula  serbuan-serbuan ke tapal batas negerinya sehingga menimbulkan kemarahan  raja Jengis Khan. Lalu ia menulis surat kepada Sultan Bagdad itu dengan  kata-kata yang pedas sebagai berikut: "Mengapa kamu berani membunuh  sahabat-sahabatku dan merampas harta benda perniagaanku. Apakah kamu  membangunkan fitnah yang sedang tidur dan menimbulkan  kejahatan-kejahatan yang tersembunyi.
 Tidakkah Nabimu memberikan  wasiat kepadamu supaya jangan berbuat aniaya. Oleh karena itu  tinggalkanlah bangsa Turki selagi mereka tidak mengganggu kamu. Mengapa  kamu sakiti tetanggamu padahal Nabimu sendiri telah berwasiat untuk  menghormati tetangga. Dan inilah wasiatku kepadamu, "Peliharalah  baik-baik dan pertimbangkanlah kebijaksanaanmu sebelum timbulnya rasa  dendam dan sebelum terbukanya benteng besi. Dan Allah pasti akan  menolong setiap orang yang dianiaya, karena itu tunggulah kedatangan  Yakjuj dan Makjuj yang akan turun dari tiap-tiap tempat yang tinggi."
 Diriwayatkan  oleh Imam Bukhari dari Umu Habibah ra, bahwa Rasulullah saw pada suatu  hari masuk ke rumah istrinya, Siti Zainab binti Jahsy dan dengan  terkejut beliau mengatakan: "La ilaha illallah, celakalah bagi orang  Arab dari suatu kejahatan yang telah mendekati, hari ini terbuka dari  Benteng Yakjuj dan Makjuj lubang besar seperti ini". Dan beliau  melingkarkan jari tangan telunjuknya dengan ibu jarinya. Lalu Zainab  bertanya: "Ya Rasulullah Apakah kami akan binasa padahal di kalangan  kami terdapat banyak orang-orang yang saleh" Beliau menjawab: "Ya,  apabila kejahatan sudah bertumpuk-tumpuk." Sejak hari itu lubang di  dalam benteng semakin hari semakin besar. Pada abad ke-7 Hijriyah,  datanglah tentara raja Jengis Khan menyerbu dan menimbulkan berbagai  kerusakan di muka bumi terutama di negeri Bagdad.
 |  
 
 | 
   | 99 | Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk  antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu  Kami kumpulkan mereka itu semuanya.(QS. 18:99) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 99 
 
 وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا (99 Pada  hari hancurnya benteng besi itu, maka keluarlah Yakjuj dan Makjuj  muncul dan belakang benteng gelombang demi gelombang, merusak tanaman  dan harta benda seperti yang tersebut dalam firman Allah:
 
 
 
 حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96 Artinya: Hingga  apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan  cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (Q.S. Al Anbiya: 96)
 Pada  hari terbukanya tembok itu Kami biarkan mereka bercampur aduk dalam  keadaan kacau balau, kemudian situasi itu akan mengingatkan penghuni  bumi ketika ditiup sangkakala oleh Malaikat Israfil pada hari Kiamat,  lalu dikumpulkan mereka di Padang Mahsyar untuk diadili. Sesuai dengan  firman Allah:
 
 
 
 قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ (49) لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (50 Artinya: Katakanlah  "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang  terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari  yang dikenal".(Q.S. Al Waqi'ah: 49-50)
 Dan firman Allah:
 
 
 
 وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا (47 Artinya: Dan  (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung  dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia,  dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (Q.S. Al Kahfi: 47)
 |  
 
 | 
   | 100 | dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas,(QS. 18:100) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 100 
 
 وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا (100 Dan  Kami nampakkan neraka Jahanam pada hari ditiupnya sangkakala kepada  orang -rang kafir sehingga mereka melihat kedahsyatannya dan  keganasannya yang luar biasa dan mendengar pula suaranya dan semburan  apinya yang sangat menakutkan, di mana mereka yakin bahwa mereka segera  akan dijerumuskan ke dalamnya dan tidak dapat menghindarkan diri dari  padanya.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar