| 101 | yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan  tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka  tidak sanggup mendengar.(QS. 18:101) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 101 
 
 الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَنْ ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا (101 Azab  yang pedih itu disediakan untuk orang-orang yang mata hatinya selalu  tertutup dan memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di dunia  ini. Mereka tidak pernah memikirkan bukti-bukti kekuasaan Nya, tidak  pernah bertobat kepada Tuhannya, tidak pernah mengikuti perintah Nya dan  menjauhi larangan Nya, seolah-olah mereka menutup telinga tidak mau  mendengar peringatan-peringatan dari Allah itu. Azab yang demikian itu  ditimpakan kepada mereka sebagai akibat perbuatan mereka berkecimpung  (bergelimang) dalam dosa dan pelanggaran, mengikuti godaan setan masuk  dalam perangkap-perangkap yang dipasang oleh setan, sehingga hati mereka  dikunci mati oleh Tuhan sehingga tidak dapat lagi mempergunakan mata  dan telinganya untuk menerima petunjuk dan kebenaran. Dan Allah  menjelaskan bahwa apa-apa yang mereka sembah selain Allah tidak memberi  manfaat kepada mereka sedikitpun.
 |  
 
 | 
   | 102 | Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa  mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?  Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi  orang-orang kafir.(QS. 18:102) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 102 
 
 أَفَحَسِبَ  الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ  إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا (102 Apakah  orang-orang kafir yang mempersekutukan Aku dengan yang lain menyangka  bahwa hamba-hamba Ku yang ada dalam genggam kekuasaan Ku, seperti para  malaikat. Isa putra Maryam dan berhala-berhala yang mereka sembah, dapat  mereka jadikan penolong untuk menyelamatkan diri dari kemurkaan dan  azab Ku?. Sangkaan mereka itu adalah sesat dan salah belaka dan Allah  SWT dengan tegas menyatakan lagi: "Kami telah menyediakan neraka Jahanam  bagi orang-orang kafir sebagai tempat tinggal dan sebagai ganti dari  apa-apa yang mereka sajikan untuk sembahan-sembahannya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 102
 
 
 أَفَحَسِبَ  الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ  إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا (102 (Maka  apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil  hamba-hamba-Ku) yakni para Malaikat-Ku, Nabi 'Isa dan Nabi 'Uzair  (menjadi penolong-penolong selain Aku?) yakni tuhan-tuhan yang dapat  menolong mereka. Lafal Auliyaa-a ini menjadi Maf'ul Tsani daripada lafal  Liyattakhidzuu, sedangkan Maf'ul Tsani daripada lafal Hasiba tidak  disebutkan. Maksud ayat: Apakah mereka menyangka bahwa pengambilan  mereka terhadap hal-hal yang telah disebutkan itu sebagai sesembahan  mereka tidak membuat-Ku murka, dan Aku hanya berdiam diri tidak  menghukum mereka? Tentu saja tidak. (Sesungguhnya Kami telah menyediakan  neraka Jahanam bagi orang-orang kafir) yaitu bagi mereka dan bagi  orang-orang kafir lainnya yang seperti mereka (sebagai tempat tinggal)  maksudnya Jahanam itu telah disediakan buat mereka sebagaimana  disediakannya tempat tinggal bagi tamu.
 |  
 
 | 
   | 103 | Katakanlah: `Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?(QS. 18:103) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 103 
 
 قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103 Katakanlah  kepada orang-orang mereka yang membantah kamu (Muhammad) di antara  Ahli-ahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasrani: "Maukah kamu diberi tahu  tentang golongan orang yang paling merugi perbuatannya yaitu orang-orang  yang telah bersusah payah mengerjakan suatu perbuatan yang dengan  perbuatan itu ia mengharap pahala dan karunia, tetapi yang mereka  peroleh hanyalah malapetaka dan kebinasaan, seperti orang-orang yang  telah membeli barang dengan mengharapkan keuntungan, tetapi yang  diperolehnya hanya kerugian belaka.
 |  
 
 | 
   | 104 | Yaitu orang-orang yang telah sia-sia  perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa  mereka berbuat sebaik-baiknya.`(QS. 18:104) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 104 
 
 الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104 Yaitu  orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam menghimpun kebaikan di  dunia, mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan perbuatan  yang diridai Allah dan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat yang  sebaik-baiknya. Kemudian ternyata bahwa mereka telah berbuat keliru dan  menempuh jalan yang sesat sehingga amal perbuatannya yang telah mereka  kerjakan itu tidak memberi manfaat sedikitpun bagaikan debu yang terbang  habis di hembus angin.
 |  
 
 | 
   | 105 | Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap  ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka  hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian  bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.(QS. 18:105) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 105 
 
 أُولَئِكَ  الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ  أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (105 Mereka  yang sia-sia usahanya itu ialah orang-orang yang kafir terhadap  ayat-ayat Tuhannya dan kafir pula dengan hari kebangkitan di mana mereka  akan dihadapkan kepada hari perjumpaan dengan Allah. Oleh karena itu  segala amal-amalnya akan dihapus, sehingga tidak ada amal kebaikan yang  akan ditimbang di atas neraca timbangannya. Karena yang akan memberatkan  timbangan hanyalah amal saleh yang bersih dari kemusyrikan.
 |  
 
 | 
   | 106 | Demikianlah balasan mereka itu neraka  Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan  ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.(QS. 18:106) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 106 
 
 ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا (106 Balasan  yang demikian itu yaitu neraka Jahanam diakibatkan kekafiran mereka  kepada utusan-utusan Allah dan mukjizat-mukjizat yang dibawanya yang  selalu mereka jadikan sebagai olok-olok. Mereka tidak memandang cukup  dengan sekadar tidak percaya saja tetapi juga memperolok-olok dan  menghinakan utusan-utusan Allah yang berarti pula menghinakan Allah yang  mengutusnya.
 |  
 
 | 
   | 107 | Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah syurga Firdaus menjadi tempat tinggal.(QS. 18:107) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 107 
 
 إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا (107 Sesungguhnya  orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan membenarkan para  Rasul dalam keterangan yang dibawa dan berbuat amal saleh semata-mata  untuk mencapai keridaan Nya, maka bagi mereka disediakan surga Firdaus  sebagai tempat tinggal.
 Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, bersabda Rasulullah saw:
 
 Artinya:إذا سألتم الله فأسألوه الفردوس فإنها أوسط الجنة وأعلى الجنو وفوقها عرش الرحمن تبارك وتعالى ومنه تفجر الأنهار
 Apabila  kamu memohon kepada Allah, maka mohonlah surga Firdaus karena ia itu  surga yang paling mulia dan yang paling tinggi dan di atasnya terdapat  Arsy Ar Rahman, dan dari surga Firdaus itu mengalirlah sungai-sungai  surga.
 |  
 
 | 
   | 108 | Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.(QS. 18:108) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 108 
 
 خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا (108 Mereka  kekal di dalamnya dan tidak ingin pindah ke tempat lain, karena tidak  ada tempat yang lebih mulia dan lebih agung pada sisi mereka kecuali  surga Firdaus itulah.
 |  
 
 | 
   | 109 | Katakanlah: `Kalau sekiranya lautan menjadi  tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan  itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami  datangkan tambahan sebanyak itu (pula)`.(QS. 18:109) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 109 
 
 قُلْ لَوْ  كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ  أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا (109 Diriwayatkan  bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Nabi Muhammad: "Engkau  mengatakan bahwa kami telah diberi oleh Allah hikmah, sedang dalam kitab  engkau (Alquran) terdapat ayat:
 
 Artinya:وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا
 Dan barangsiapa dianugerahkan al hikmah itu ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. (Q.S. Al Baqarah: 269)
 Kemudian engkau mengatakan pula sebagaimana tersebut dalam Alquran:
 
 Artinya:وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
 Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Q.S. Al Isra': 85)
 Dalam  kedua ayat ini mereka berpendapat, ada pertentangan maka turunlah ayat  ini sebagai jawaban atas kritikan mereka. Katakanlah kalau sekiranya  lautan menjadi tinta untuk menuliskan (dengan pena) kalimat-kalimat  Tuhanku dan ilmu-ilmu Nya, maka akan habislah kering lautan itu sebelum  habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku meskipun air laut itu  ditambahkan sebanyak itu pula, karena lautan itu terbatas sedangkan ilmu  dan hikmah Allah tidak terbatas.
 Seperti firman Allah:
 
 Artinya:وَلَوْ  أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ  مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ  اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (27
 Dan seandainya pohon-pohon  di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya  tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya  dituliskan kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha  Bijaksana. (Q.S. Luqman: 27)
 |  
 
 | 
   | 110 | Katakanlah: `Sesungguhnya aku ini hanya  seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:` Bahwa  sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa `. Barangsiapa  mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal  yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat  kepada Tuhannya`.(QS. 18:110) | 
   | 
 | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 110 
 
 قُلْ  إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ  إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا  صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110 Katakanlah  kepada mereka: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti  kamu, mengakui bahwa semua ilmuku tidak sebanding dengan apa yang ada  pada Allah, aku mengetahui sekadar apa yang diwahyukan Allah kepadaku,  dan tidak tahu yang lainnya kecuali apa yang Allah ajarkan kepadaku. Dan  Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa: "Yang disembah olehku dan oleh  kamu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi Nya. Oleh  karena itu barangsiapa yang mengharapkan pahala dan Allah pada hari  perjumpaan dengan Nya, maka hendaklah ia tulus ikhlas dalam ibadahnya,  meng Esakan Allah dalam rububiyah dan uluhiyah Nya dan tidak mengadakan  syirik baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi seperti ria,  karena berbuat sesuatu ingin dipuji orang itu termasuk syirik yang  tersembunyi. Dan setelah membersihkan iman dari kemusyrikan itu  hendaklah mengerjakan amal saleh yang dikerjakannya semata-mata untuk  mencapai keridaan Nya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 110
 
 
 قُلْ  إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ  إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا  صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110 (Katakanlah,  "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia) anak Adam (seperti  kalian, yang diwahyukan kepadaku, 'Bahwa sesungguhnya Rabb kalian itu  adalah Tuhan Yang Esa.') huruf Anna di sini Maktufah atau dicegah untuk  beramal oleh sebab adanya Ma, sedangkan huruf Ma masih tetap status  Mashdarnya. Maksudnya; yang diwahyukan kepadaku mengenai keesaan Tuhan  (Barang siapa mengharap) bercita-cita (perjumpaan dengan Rabbnya)  setelah dibangkitkan dan menerima pembalasan (maka hendaklah ia  mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan di dalam  beribadah kepada Rabbnya) yakni sewaktu ia beribadah kepada-Nya,  seumpamanya ia hanya ingin pamer (dengan seorang pun").
 |  
 
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar