Jumat, 14 Juni 2013

Tafsir Surat Al-Baqarah 81 - 100 ( 05 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AL-BAQARAH
Ayat [286]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:5/15
81 (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(QS. 2:81)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 81

بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (81
Pada ayat ini dengan tegas Allah menyatakan tidak benar sama sekali apa yang mereka katakan itu. Bahkan api akan membakar diri mereka dan orang orang yang lain dalam waktu yang lama sesuai dengan dosa mereka.
Yang dimaksud dengan dosa di sini ialah dosa mempersekutukan Allah. Maka orang yang mempersekutukan Allah dan orang-orang kafir kekal di dalam neraka.
Sebahagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan dosa di sini ialah kesalahan pada umumnya. Mereka berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kekal di sini ialah mendekam dalam neraka dalam waktu yang lama sampai batas waktu yang telah dikehendaki Allah. Maka orang yang berbuat maksiat yang mengerjakan dosa-dosa besar, dia mendekam di dalam neraka beberapa lama waktunya, kemudian keluar dari neraka, kapan Allah menghendakinya. Apabila manusia bertobat dengan jujur atas segala macam dosa dan meninggalkan dengan sungguh-sungguh dosa-dosanya itu, maka dirinya tidak akan diliputi oleh kesalahan-kesalahan dan jiwanya tidak akan berkarat dengan kesalahan-kesalahan itu.
Dalam suatu hadis Nabi saw bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كان نقطة سوداء فى قلبه، فإن تاب ونزع واستعتب صقل قلبه وان زاد زادت حتى تغلق قلبه 

Artinya:
Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk men menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik-titik itu hingga tertutup hatinya. (HR Ahmad, Turmizi, Hakim dll, dari Abu Hurairah).
Maka itulah kata "rana" (karat) yang dikatakan Allah dalam Alquran:


كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (14

Artinya:
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka". (Q.S Al Mutaffifin: 14)
82 Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.(QS. 2:82)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 82 

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (82
Pada ayat ini Allah menjanjikan kepada orang yang berbuat amal saleh dengan ganjaran surga.
Biasanya ayat ancaman selalu diikuti dengan ayat janji balk. Faedahnya antara lain sebagai berikut:
1.Untuk menunjukkan keadilan Ilahi. Bilamana Allah menetapkan azab yang abadi bagi orang-orang yang terus-menerus dalam kekafiran, maka Allah juga menetapkan pahala abadi (surga) bagi mereka yang terus menerus dalam iman.
2.Bahwa janji baik (harapan) dan janji buruk (ancaman) dari Allah itu menanamkan ke dalam jiwa orang mukmin rasa harap dan cemas yang seimbang.
3.Bahwa Allah dengan janji baik-Nya menunjukkan kesempurnaan rahmat-Nya dan dengan janji buruk dari pada-Nya Allah menunjukkan kesempurnaan keadilan-Nya.
Semua orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya dan beriman akan hari akhirat serta mengerjakan amal-amalan baik, menunaikan kewajiban-kewajiban dan menjauhkan diri dari maksiat, mereka itulah yang pantas masuk surga sebagai balasan yang setimpal terhadap ketundukan mereka kepada Allah dan keikhlasan mereka kepada-Nya, baik secara rahasia maupun secara nyata.
Di dalam ayat ini jelas terbukti bahwa masuk surga itu dikaitkan dengan iman yang benar dan amal yang saleh seperti tersebut di dalam hadis.


إن النبى صلى الله عليه وسلم قال لسفيان بن عبد الله الثقفي: وقد قال له: يا رسول الله قل لي فى الإسلام قولا لا أسأل عنه أحدا غيرك قال: قل أمنت بالله ثم استقم 

Artinya:
Bahwa Nabi saw bersabda kepada Sufyan Ibnu Abdillah As Saqaff. tatkala Sufyan bertanya kepada Rasul, ujarnya, "Ya Rasulullah! Terangkanlah kepadaku mengenai Islam, sesuatu petunjuk yang tidak perlu lagi saya bertanya tentang hal itu kepada seseorang sesudahmu" Nabi menjawab, "Katakanlah saya telah beriman kepada Allah, kemudian berlaku luruslah kamu". (HR Muslim dari Sufyan Ibnu Abdillah As Saqafi)
83 Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(QS. 2:83) 
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 83 

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ (83

Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw. ketika Dia menetapkan atas Bani Israel janji yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan menyembah sesuatu selain Allah swt.
Allah melarang mereka beribadat kepada selain Allah, biarpun berupa manusia atau berhala dan lain-lain karunia hal yang demikian itu berarti mempersekutukan Allah dengan benda-benda tersebut. Menyembah kepada selain Allah adakalanya dengan perbuatan-perbuatan yang lain yang berupa membesarkan sesuatu yang disembah itu. Agama Allah yang dibawa oleh para utusan-Nya semuanya menekankan untuk menyembah Allah yang Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Seperti firman Allah swt.


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ 

Artinya:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu" (Q.S An Nisa': 36)
Janji dan Bani Israel ini diawali dengan janji memenuhi hak Allah, hak yang tertinggi dan terbesar yaitu hanya Dia semata-mata yang berhak disembah, tidak ada sesuatupun yang disekutukan dengan Dia. Semua makhluk diperintahkan menyembah-Nya dan untuk tugas inilah sebenarnya mereka diciptakan.
Sesudah menyebutkan hak Allah ini, disusul dengan perintah berbuat kebaikan kepada orang tua, suatu amal kebaikan yang tertinggi. Dalam firman-Nya:


وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا 

Artinya:
Berbuat kebaikanlah kepada kedua orang tuamu (Q.S An Nisa': 36) 

Berbuat kebaikan kepada orang tua ialah dengan mengasihi, memelihara dan menjaganya dengan sempurna serta menuruti kemauannya selama tidak menyalahi perintah Allah. Adapun hikmah berbakti kepada ibu dan bapak ialah karunia ibu bapak itu telah berkorban untuk kepentingan anaknya di kala masih kecil dengan sepenuh perhatian dan belas kasihan. Mereka mendidiknya dan mengurus segala kepentingan anaknya itu di kala masih lemah, belum dapat mengambil sesuatu manfaat dan belum dapat pula menolak sesuatu bahaya. Selain diri itu, orang tua memberikan kasih sayang yang tidak ada tandingannya. Apakah tidak wajib bagi si anak memberikan balasan kepada ibu-bapaknya sebagai imbalan atas budi baiknya?
Firman Allah swt


هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ (60

Artinya: 

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Q.S Ar Rahman: 60)
Kecintaan kedua orang tua adalah disebabkan:
1.Rasa cinta kasih yang dianugerahkan Allah kepada keduanya untuk menyempurnakan nikmat-Nya demi terpeliharanya jenis manusia.
2.Rasa bangga terhadap anak-anaknya.
3.Harapan di masa depan bahwa anaknya dapat menolong baik dengan harta maupun dengan tenaga dalam penghidupan.
Sudah Allah menyebutkan hak kedua orang tua, disebutkan pula hak kerabat (kaum keluarga) yaitu berbuat kebaikan terhadap mereka karunia berbuat ` kebaikan kepada kaum kerabat adalah faktor yang memperkuat tali perikatan di antara kaum kerabat itu.
Umat ini terdiri atas keluarga-keluarga dan rumah tangga-rumah tangga. Maka kebaikan dan keburukan umat tersebut tergantung kepada kebaikan dan keburukan keluarga dan rumah tangga. Orang yang tidak membina rumah tangga berarti dia tidak ikut membina unsur umat. Kemudian setiap rumah tangga itu hendaklah menghubungkan tali persaudaraan dengan rumah tangga lainnya berdasarkan tali keturunan, keagamaan ataupun kebangsaan. Dengan demikian akan terbinalah suatu bangsa dan umat yang kuat.
Mengadakan hubungan erat sesama keluarga adalah sesuai dengan firtah manusia. Agama Islam, agama memberi jalan yang baik bagi pertumbuhan ikatan kerabat ini.
Kemudian Allah menyebutkan pula hak orang-orang yang memerlukan bantuan yaitu hak orang miskin.
Berbuat kepada anak yatim ialah mendidiknya dengan baik dan memelihara segala hak-haknya. Alquran dan sunah sangat menganjurkan agar memperhatikan anak yatim walaupun ia kaya karunia yang dipandang ialah keyatiman itu sendiri. Allah mewasiatkan anak-anak yatim kepada masyarakat agar menganggap mereka itu sebagai anak sendiri untuk memberikan pendidikan umum. Jika mereka terlantar, mereka dapat menimbulkan kerusakan pada anak-anak lainnya, maka akibatnya lebih besar pada bangsa dan negara.
Berbuat ikhsan kepada orang miskin ialah memberikan bantuan kepada mereka terutama sewaktu mereka ditimpa kesulitan dan kemalangan.
Nabi bersabda:


الساعي على الأرملة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله 

Artinya:
Orang yang menolong terhadap orang janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah. (HR Muslim dari Abi Hurairah)
Allah mendahulukan menyebut anak yatim dari orang miskin, karunia orang miskin itu dapat berusaha sendiri untuk mencari makan, sedang anak yatim karunia dia masih kecil belum sanggup berusaha sendiri.
Sesudah Allah menyuruh berbuat kebaikan kepada kedua orang tua, kaum keluarga, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka Allah kemudian menyuruh mengucapkan kata-kata yang baik kepada sesama manusia.
Bilamana kebaikan itu telah dikerjakan berarti ketinggian dan kemajuan masyarakat telah tercapai.
Allah selanjutnya memerintahkan kepada Bani Israel untuk melaksanakan salat dan zakat seperti yang digariskan Allah untuk mereka. Salat pada tiap agama bertujuan memperbaiki jiwa, membersihkannya dan kerendahan budi dapat menghiasi jiwa dengan rupa-rupa keutamaan. Ruh salat ialah ikhlas kepada Allah, tunduk kepada kebesaran dan kekuasaan-Nya. Apabila salat itu kosong dari ruh tersebut, tidak akan memberi faedah apapun. Bani Israel selalu mengabaikan ruh salat itu sejak dahulu sampai waktu Alquran diturunkan dan bahkan sampai sekarang ini.
Zakat juga diperintahkan kepada mereka, karunia zakat itu mengandung perbaikan bagi urusan-urusan masyarakat. Orang-orang Yahudi dahulu mempunyai beberapa macam kewajiban zakat. Di antaranya ada harta yang tertentu yang diberikan kepada keluarga Nabi Harun. Kewajiban itu sampai sekarang masih dilakukan oleh golongan Lawiyin, di antaranya, harta yang diberikan kepada orang-orang miskin. Akan terapi orang Bani Israel berpaling dari perintah-perintah itu, tak menjalankannya tapi menolaknya. Mereka meninggalkannya dan tidak mau menepatinya.
Termasuk penyelewengan mereka ialah menganggap pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan yang menetapkan hukum halal dan haram, menambah upacara upacara agama menurut keinginan mereka, meninggalkan nafkah terhadap kerabat, melalaikan zakat, tidak melakukan amar makruf nahi mungkar dan lain-lain yang meruntuhkan agama.
Hanya sebagian kecil dari mereka pada zaman Musa a.s. atau pada tiap zaman yang taat pada perintah Allah. Pada tiap zaman, pada tiap bangsa atau umat selalu ada golongan orang yang ikhlas berjuang memelihara kebenaran sesuai dengan keyakinan dan kemampuan mereka. Namun demikian bila kemungkaran telah menyebar pada umat itu, kehadiran orang-orang ikhlas itu tidaklah mencegah tibanya azab Allah.
Di akhir ayat ini Allah berfirman yang artinya, "dan kamu (hal Bani Israel) selalu berpaling". Ayat ini menunjukkan kebiasaan dan kesukaan mereka tidak menaati petunjuk dan perintah Ilahi karenanya tersebarlah kemungkaran dan turunlah azab kepada mereka.
84 Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.(QS. 2:84)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 84 

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ (84

Dalam ayat ini Allah telah mengambil janji dan Bani Israel agar mereka benar-benar menjauhi pertumpahan darah di antara mereka dan jangan saling mengusir dan negeri masing-masing. Mereka hendaklah merupakan kesatuan bangsa karunia satu agama dan satu keturunan. Masing-masing hendaklah merasakan bahwa diri dan darahnya adalah diri dan darah kaumnya.
Ayat ini juga mengandung larangan mengerjakan kejahatan-kejahatan yang dijatuhi hukuman mati kisas atau pengusiran dari kampung halaman yang berarti membunuh diri sendiri. Bilamana mengerjakan sesuatu kesalahan dapat dijatuhi hukuman mati, maka berarti membunuh dirimu sendiri.
Pada akhir ayat ini Allah menyatakan bahwa mereka orang Yahudi zaman Rasulullah saw. mengaku dan menerima janji ini bahkan mereka menjadi saksi atas janji itu.
85 Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.(QS. 2:85)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 85 

ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85

Dalam ayat ini Allah mengemukakan kenyataan tentang pelanggaran orang Yahudi terhadap larangan Allah itu. Di Madinah sejak sebelum Nabi Muhammad saw terdapat tiga suku Yahudi yaitu Bani Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraizah. Ketiga suka itu terlibat dalam perang saudara yang terjadi antara kabilah Aus dan Khazraj, keduanya penduduk asli kota Madinah. Bani Qainuqa dan Bani Nadir adalah sekutu kabilah Khazraj, sedangkan Bani Quraizah adalah sekutu kabilah Aus. Dengan demikian terjadilah peperangan dan usir-mengusir antara sesama kaum Yahudi sendiri.
Ayat ini menerangkan bahwa sesudah menerima janji yang kuat itu, mereka merusaknya dengan membunuh saudara-saudara mereka sendiri, mereka saling membunuh sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang terhadap mereka, sedangkan mereka mengaku bahwa janji Allah itu juga dikenakan pada mereka.
Sebagian orang-orang Yahudi membantu orang-orang Arab yang telah menjadi sekutu mereka dengan membuat dosa seperti pembunuhan dan peperangan dan membantu mereka di dalam permusuhan seperti pengusiran dari kampung halaman.
Bilamana ada yang tertawan, baik orang Arab ataupun orang Yahudi yang bermusuhan, maka untuk melepaskannya mereka meminta uang tebusan. Masing-masing golongan Yahudi menebus bangsanya yang menjadi tawanan itu, walaupun tawanan itu musuhnya. Mereka mengemukakan alasan bahwa kitab suci mereka memerintahkan supaya mereka menebus tawanan-tawanan bangsa yang suci itu. Jika mereka benar-benar beriman kepada kitabnya seperti yang mereka katakan, mengapa mereka mengusir saudara-saudaranya itu dari kampungnya, sedangkan Taurat melarang mereka berbuat begitu? Kalau demikian, bukankah itu berarti mengejek agama? Mengapa mereka beriman pada sebagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebagian yang lain?
Allah telah membuat janji dengan Bani Israel di dalam At Taurat, supaya mereka jangan bunuh membunuh dan jangan saling mengusir di antara sesamanya.
Tersebut dalam Taurat, "Siapa saja hamba lelaki atau hamba perempuan dari Bani Israel yang kamu dapati, bayarlah harganya dan merdekakanlah dia". Namun mereka tetap saling bunuh membunuh di antara sesamanya dan tetap saling mengusir. Mereka menyalahi janji mereka kepada Allah. Apabila ada yang ditawan, mereka menebusnya, sebagai. ketaatan mereka kepada janji. Bukankah yang demikian ini berarti bahwa mereka mengimani sebagian isi Al Kitab dan tidak percaya kepada bagian yang lain?
Pembalasan terhadap para pelanggar ketentuan-ketentuan di atas ialah kebinasaan dalam dunia dan azab yang pedih di akhirat.
Kenyataan telah menunjukkan, bahwa umat yang berlaku curang terhadap perintah Allah dan melempar agama ke belakang, mereka akan bercerai berai dan akan ditimpa azab kehinaan sebagai pembalasan terhadap kerusakan akhlaknya dan kejahatannya.
Adapun orang-orang yang tetap berlaku benar, menyucikan dirinya dan baik keadaannya, akan memperoleh nikmat di sisi Tuhannya.
Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa-apa yang mereka kerjakan. Dia akan memberi balasan terhadap segala amal perbuatan manusia.
86 Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.(QS. 2:86) 
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 86 

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (86

Dalam ayat ini Allah menandaskan bahwa merekalah orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia din pada kehidupan akhirat dan menerima kehidupan dunia ini sebagai ganti kehidupan akhirat. Mereka memberi bantuan kepada sekutu-sekutu mereka yang menyembah berhala, karunia hendak mengambil keuntungan duniawi.
Pada hari kiamat mereka akan diazab dengan azab yang berat dan tidak diberi bantuan apa-apa, sebab pekerjaan-pekerjaan mereka telah mencantumkan mereka dalam golongan orang-orang celaka. Oleh karunia itu tertutuplah pintu rahmat Ilahi pada mereka. Mereka tidak mendapatkan seorang penolong yang dapat menolong mereka dan tidak pula mendapatkan seorang pembela yang dapat membela mereka. Mereka tetap abadi di dalam neraka Jahanam.
87 Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?(QS. 2:87)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 87

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ (87

Allah swt. telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s., kemudian Allah mengutus sesudahnya beberapa orang rasul yang datang secara silih berganti, mereka ini mengikuti jejaknya. Maka setiap waktu selalu ada rasul yang menyampaikan agama Allah. Dengan demikian tidak ada alasan bagi mereka untuk melupakannya, mengganti atau merubah peraturan-peraturan yang telah ditetapkan Allah.
Di dalam ayat-ayat yang lalu Allah swt telah memberikan penegasan tentang akibat yang akan menimpa orang-orang Yahudi bahwa mereka akan mendapat siksa yang berat lantaran mereka telah menyukai kebahagiaan dunia dari pada kebahagiaan akhirat. Kemudian dalam ayat-ayat berikut ini Allah swt. menerangkan kejahatan orang-orang Yahudi yang di luar batas prikemanusiaan. Karena meskipun mereka telah diberi petunjuk melalui beberapa rasul yang datang secara berturut-turut, namun tidak saja petunjuk-petunjuk itu mereka abaikan, bahkan di antara rasul-rasul itu ada yang didustakan dan ada pula yang dibunuh.
Sesudah itu Allah swt. menyebutkan nabi Isa a.s. dalam ayat ini secara khusus di antara para rasul itu dan menerangkan bahwa ia telah diberi mukjizat yang dapat membuktikan kebenaran kenabiannya. Kemudian Allah swt. menyebutkan pula, bahwa Isa a.s. telah diberi wahyu serta diperkuat dengan "Ruh Qudus" (Jibril as) dan ketinggian akhlak.
Kemudian Allah swt. menjelaskan sikap orang-orang Yahudi, bahwa apabila datang utusan Allah dengan membawa peraturan yang tidak sesuai dengan kehendak hawa nafsu mereka, mereka bersikap sombong dan congkak terhadap utusan itu (dengan cara berbuat sewenang-wenang dan berbuat keji di muka bumi, lalu sebagian dari para rasul itu mereka dustakan, seperti Nabi `Isa a.s. dan Nabi Muhammad saw. dan sebagiannya lagi mereka bunuh seperti Nabi Zakaria a.s. dan Yahya a.s. Maka tidaklah mengherankan apabila mereka tidak mempercayai seruan Muhammad saw. karunia membangkang dan mengingkari itu termasuk tabiat yang telah merasuk dalam tulang sumsum mereka.
88 Dan mereka berkata: `Hati kami tertutup`. Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman.(QS. 2:88)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 88 

وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَا يُؤْمِنُونَ (88

Allah swt. menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi yang semasa dengan Muhammad saw. membuat pernyataan bahwa hati mereka tertutup terhadap dakwah Muhammad saw perkataan mereka ini menunjukkan sikap mental yang mencegah mereka untuk memahami kitab yang dibawa Oleh Nabi Muhammad saw. Ayat ini searti dengan firman Allah:


وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ
Artinya:
Mereka berkata, "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga Kami ada sumbatan dan antara Kami dan kamu ada dinding". (Q.S Fussilat: 5)
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa orang-orang yang mengatakan demikian itu, ialah mereka yang berada pada saat turunnya ayat dan sezaman dengan Muhammad saw. Allah swt. membantah perkataan mereka karunia duduk persoalannya tidaklah seperti yang mereka katakan, bahwa hati mereka itu diciptakan sesuai dengan fitrah dan diberi bakat untuk menanggapi segala sesuatu yang dapat membuka hati mereka dan menyampaikan kepada kebenaran yang semestinya mereka dapat menilai kebenaran Kitab Alquran itu. Akan tetapi karunia sikap mereka demikian, maka Allah membiarkan jauh dari rahmat-Nya karunia kekafiran yang bersarang di hati mereka terhadap para nabi yang telah lalu dan pada kitab-kitab yang tidak mereka amalkan ajarannya, bahkan mereka berani mengubah menurut kehendak hawa nafsu mereka. Kemudian Allah swt. menyebutkan laknat yang patut mereka terima dan alasan penimpaan laknat itu, yaitu supaya mereka dapat memahami sebab dan musababnya dengan disertai penjelasan pula bahwa sekali kali Allah swt. tidal: menganiaya mereka karunia perbuatan mereka terus menerus bergelimang dalam kekafiran dan kemaksiatan yang menyebabkan hati mereka tertutup kekafiran untuk menerima kebenaran.
Kemudian Allah swt. juga menyebutkan bahwa mereka beriman hanya dengan imam yang sekelumit saja. Yang dimaksud dengan iman yang sekelumit ialah iman mereka kepada kitab, hanya sebahagiannya saja, sedang sebahagian yang lain mereka ubah menurut kehendak hawa nafsu, bahkan mereka enggan melakukannya. Atau dengan perkataan lain, mereka tidal: mau mengamalkan keseluruhannya, bahkan yang mereka imani hanyalah sebagai ucapan lisan saja, tidal: terbukti dalam perbuatan. ltulah sebabnya maka iman yang terdapat dalam hati mereka itu tak mampu untuk mengendalikan kemauan mereka, sehingga akibatnya hawa nafsu mereka telah menyeret ke lembah kekafiran
89 Dan setelah datang kepada mereka Al quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk medapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.(QS. 2:89)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 89 

وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ (89

Allah swt. menerangkan, bahwa setelah Alquran datang dari sisi Allah orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkarinya, padahal Alquran itu memberi petunjuk serta membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka, yang sebelumnya sangat mereka harapkan kedatangannya untuk membenarkan yang terdapat dalam Kitab mereka, Akan tetapi setelah kebenaran yang mereka ketahui itu datang, mereka tidal: mau beriman. Sebabnya ialah karunia mereka merasa akan kehilangan pengaruh, kekuasaan dan harta benda. Maka patutlah apabila Allah menyatakan laknat, sebagai imbalan kekafiran yang bersarang dalam dada mereka
Alquran disebut Kitab yang membenarkan kitab mereka karunia Alquran itu kandungannya sesuai dengan isi Kitab mereka dalam bidang tauhid dan prinsip-prinsip serta tujuan agama. Mereka itu dengan datangnya kitab yang ditunggu-tunggu itu sebenarnya mengharapkan kemenangan atas orang-orang perkataan mereka bahwa kitab yang ditunggu-tunggu itu akan mendukung musyrikin Arab dan orang-orang kafir Mekah. Hal ini dapat diketahui dari tauhid yang dibawa oleh Musa a.s. untuk menundukkan agama wasaniyah yang dipeluk oleh orang-orang Arab.
Diriwayatkan dari lbnu Jarir dari Qatadah Al Ansari dari orang tua-tua dari kalangan Ansar, mereka berkata "Kisah yang tersebut dalam ayat ini ada lah kami dan orang-orang Yahudi Madinah, kami dahulu pernah -mengalahkan mereka di masa Jahiliah sedang waktu itu kami masih musyrik dan mereka ahli kitab. Mereka mengatakan bahwa seorang nabi yang akan diutus telah dekat masanya, kami akan mengikutinya. Bersama-sama nabi itu kami akan membinasakan kamu seperti Allah membinasakan kaum Ad dan Iram. Akan tetapi setelah Rasulullah saw diutus, kami mengikutinya, sedang orang-orang Yahudi itu mengingkarinya.
Dari kisah ini dapat dipahami, bahwa mereka sebenarnya dengki kepada orang orang Islam. Kedengkian itu timbul setelah Allah mengutus Nabi Muhammad saw. dari kalangan orang-orang Arab, tidak dari kalangan mereka. Itulah sebabnya mereka terjerumus di lembah keingikaran dan kekafiran. Maka Allah memberikan ketetapan-Nya, bahwa mereka akan terusir dan jauh dari rahmat-Nya karunia keingkaran mereka pada kebenaran, setelah kebenaran yang diharap-harapkan itu nampak di hadapan mereka.
90 Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.(QS. 2:90) 
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 90 

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ (90

Allah menjelaskan betapa jeleknya perbuatan mereka serta mengibaratkannya seolah-olah mereka menjual diri mereka sendiri. Perbuatan mereka itu baru pengingkaran terhadap kitab yang diturunkan oleh Allah, yang sebenarnya mereka telah mengetahui, ialah kitab yang membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka. Dengan demikian mereka membiarkan diri mereka terjerumus dalam kekafiran, seolah-olah mereka itu menghancurkan diri mereka sendiri.
Sebagai akibat dari kedengkian mereka ialah, mereka mengingkari kenabian Muhammad dan benci apabila ia menerima wahyu dari Allah. Mereka tidak senang Muhammad saw. itu diangkat sebagai Nabi karunia Muhammad saw. keturunan Ismail, padahal mereka mengharap-harap Nabi yang ditunggu-tunggu kedatangannya itu diangkat dari keturunan Ishak.
Kemudian Allah menyebutkan sejauh mana kemurkaan-Nya yang akan menimpa, yaitu mereka akan mendapat kemurkaan yang berlipat ganda, melebihi kemurkaan yang seharusnya diterima sebelumnya. Sebab tiada lain karunia mereka di samping membangkang kepada Nabi Musa a.s. juga mengingkari kerasulan Muhammad saw.
Kemudian Tuhan menerangkan akibat dari perbuatan mereka yaitu karunia kekafiran mereka, mereka mendapat siksaan yang menyeret mereka ke lembah kehinaan dan kenistaan baik di dunia maupun di akhirat. Adapun siksaan mereka di dunia ialah, mereka akan berada dalam lembah kehinaan dan terbelenggu dalam rantai kenistaan. Sedang siksaan mereka di akhirat ialah, mereka akan mengalami siksaan yang kekal di dalam neraka Jahanam, mereka akan mengalami sejelek-jeleknya kejadian.
91 Dan apabila dikatakan kepada mereka: `Berimanlah kepada Al quran yang diturunkan Allah`. Mereka berkata: `Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami`. Dan mereka kafir kepada Al quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al quran itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: `Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?`(QS. 2:91) 
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 91 

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَهُمْ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنْبِيَاءَ اللَّهِ مِنْ قَبْلُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (91
Allah swt. menjelaskan bahwa pada ketika Nabi Muhammad saw dan sahabatnya berkata kepada orang-orang Yahudi yang ada di Madinah dan sekitarnya, agar supaya mereka percaya kepada Alquran yang diturunkan Allah, merekapun menjawab, bahwa mereka percaya kepada Al Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi keturunan Bani Israel, yaitu At Taurat Mereka selalu mengingkari kebenaran Alquran yang membenarkan Kitab Taurat. Kalau mereka berterus terang tentulah mereka akan mengakui bahwa Alquran itu benar, tidak mengandung sedikitpun keraguan.
Sesudah itu Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. membantah alasan yang dikemukakan oleh orang-orang Yahudi dengan bantahan yang membuat mereka tidak berdaya. Apabila nenek moyang mereka betul-betul orang yang setia mengikuti Kitab yang diturunkan Allah, tentu mereka tidak membunuh nabi-nabi.
Dengan demikian jelaslah sudah bahwa mereka itu bukan pengikut-pengikut Nabi Musa yang taat dan setia. akan tetapi mereka hanya menurut hawa nafsu semata. Apalagi perbuatan nenek moyang mereka itu memang mereka akui dan mereka sedikitpun tidak pernah menganggap bahwa perbuatan nenek moyang mereka itu bertentangan dengan agama, padahal berbuat ingkar atau membolehkan seseorang ingkar hukumnya adalah sama saja.
Tuhan menyebutkan pembunuhan yang dilakukan oleh nenek moyang orwig orang Yahudi dan menghubungkan perbuatan itu kepada orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Nabi, adalah untuk menunjukkan bahwa mereka itu adalah keturunan dari satu bangsa dan dianggap sebagai satu kesatuan karunia karakter dan wataknya sama.
92 Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian) nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.(QS. 2:92)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 92 
 
وَلَقَدْ جَاءَكُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (92 

Di antara keingkaran orang-orang Yahudi yang sangat menonjol, ialah keingkaran mereka terhadap nikmat Allah, yaitu bahwa Nabi Musa a.s. telah didatangkan Allah dengan membawa ajaran tauhid dan mukjizat seperti terbelahnya lautan dan anugerah Tuhan berupa "manna dan salwa". Kemudian Bani Israel itu mengingkari jalan yang benar dan berbuat durhaka dengan menyembah anak sapi yang dibuat oleh Samiri.
Maka perbuatan mereka itu adalah zalim, sebab mereka melakukan sesuatu yang tercela. Seharusnya mereka menyampaikan kepada manusia bahwa syirik itu adalah dosa yang paling besar.
93 Dan (ingatlah) ketika Kami mengmbil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): `Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!` Mereka menjawab: `Kami mendengar tetapi tidak mentaati`. Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: `Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)`.(QS. 2:93) 
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 93 

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (93
Dalam ayat ini Allah memberi peringatan sekali lagi kepada orang-orang Yahudi, meskipun terdapat perbedaan susunan kalimat, namun isinya memperkuat maknanya karunia dalam ayat ini termuat ancaman Allah terhadap mereka.
Pada ayat yang lain Allah swt. berfirman:


خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ 

Artinya:
Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya. (Q.S Al Baqarah: 63)
Dan Allah swt. berfirman:


خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا 

Artinya:
Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah. (Q.S Al Baqarah: 93)
Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk mengatakan kepada orang-orang Yahudi agar mereka mau menerima perjanjian itu dan memahami isinya, akan tetapi mereka tidak suka melaksanakan perjanjian itu, bahkan mengingkarinya.
Perintah Tuhan, "Katakanlah" mengandung makna ejekan terhadap orang-orang Yahudi yang hidup di masa Nabi Muhammad saw. Ejekan itu ditujukan kepada mereka karunia mereka telah mengikuti jejak moyang mereka dalam mempersekutukan Tuhan.
Andai kata mereka masih mengaku betul-betul beriman kepada Kitab Taurat, maka alangkah jeleknya iman yang mereka nyatakan, sebab mereka tidak melakukan apa yang diperintahkan, bahkan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan Kitab Taurat itu, yaitu melakukan penyembahan terhadap anak Sapi dan membunuh para nabi serta merusak perjanjian. Berdasarkan bukti nyata dari perbuatan yang mereka lakukan itu, sukar mempercayai adanya iman di lubuk hati mereka. Karena itu sikap perbuatan mereka serupa itu sama sekali tidak benar.
Ayat yang lalu dan ayat yang ini sebagai sanggahan terhadap pikiran orang-orang Yahudi yang tidak mau percaya kepada Nabi Muhammad saw. dan dugaan yang berlawanan dengan amal perbuatan mereka itu cukup menjadi bukti kekafirannya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Baqarah 93

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (93
(Dan ketika Kami mengambil ikrar darimu) untuk mengamalkan apa yang terdapat dalam Taurat (dan) sungguh (Kami angkat bukit di atasmu) maksudnya bukit Sinai, yakni untuk dijatuhkan di atasmu karena kamu menolak untuk berikrar itu, seraya Kami berfirman, ("Peganglah apa yang Kami berikan padamu) maksudnya taatilah dengan serius dan bersungguh-sungguh (dan dengarkanlah!") Apa yang akan dititahkan kepadamu dengan patuh (Mereka menjawab, "Kami dengar) firman-Mu (tetapi tak hendak kami patuhi.") perintah-Mu itu (dan diminumkan ke dalam hati mereka anak sapi) artinya diresapkan ke dalam hati mereka itu kecintaan menyembah anak sapi tak ubah bagai meresapnya minuman (karena kekafiran mereka. Katakanlah) kepada mereka, ("Teramat jahatlah apa) maksudnya sesuatu (yang diperintahkan oleh keimananmu) terhadap Taurat itu, yaitu pemujaan anak sapi (jika kamu benar-benar beriman.") kepadanya sebagai pengakuanmu itu! Maksud ayat, sebenarnya kamu tidak beriman, karena beriman yang sesungguhnya tidak mungkin menyuruh orang untuk menyembah anak sapi. Yang diceritakan di sini nenek moyang mereka, tetapi yang dituju ialah mereka sendiri seolah-olah Allah berfirman, "Demikian pula halnya kamu tidak beriman pada Taurat, karena kamu mendustakan Muhammad, padahal keimanan pada kitab suci itu tak mungkin akan berakibat mendustakannya!"
94 Katakanlah: `Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (syurga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.(QS. 2:94) 
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 94 

قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (94

Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar mengatakan kepada orang-orang Yahudi apabila memang benar perkataan dan dugaan mereka bahwa surga itu hanya untuk mereka saja, maka mintakan mati dengan segera. Kenyataan mereka tidak mau menginginkan kematian tetapi malah sebaliknya, mereka mengejar dan berjuang terus untuk memperoleh kenikmatan dunia. Karena itu ucapan mereka itu tidak benar.
95 Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.(QS. 2:95)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 95 

وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (95

Allah swt. menjelaskan bahwa mereka sekali-kali tidak akan mengingini mati karunia mereka telah mengetahui kesalahan dan dosa yang telah mereka lakukan sendiri dan mengetahui pula bahwa semestinya mereka akan mendapat hukuman berat lantaran dosa-dosa itu. seperti mengubah dan memalsukan Kitab Taurat dan mengingkari kerasulan Nabi Muhammad saw. padahal dalam Kitab Taurat disebutkan tentang kedatangan Nabi Muhammad saw itu. Allah mengetahui bahwa mereka itu zalim, maksudnya Allah Maha Mengetahui bahwa mereka tidak melaksanakan hukum yang semestinya dilakukan dan tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya, seperti dugaan mereka bahwa negeri akhirat itu disediakan khusus untuk mereka, tidak untuk yang lain.
96 Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, seloba-loba manusia kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa; Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. 2:96)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 96 

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ (96

Allah swt. memberikan penjelasan bahwa Nabi Muhammad saw. akan menjumpai orang-orang yang mengingini kehidupan yang kekal di muka bumi. dan mereka berusaha dengan cara apapun juga agar mereka dapat hidup kekal. Mereka itu sebenarnya tidak yakin akan dugaan mereka sendiri. Meskipun yang dinyatakan dalam ayat ini hanya mengenai orang-orang yang hidup pada masa turunnya ayat akan tetapi ketentuan itu berlaku terus sepanjang masa. Bahkan orang-orang Yahudi itu orang-orang yang paling loba di antara seluruh manusia, bahkan melebihi orang-orang musyrikin. Sikap demikian itu mendapat celaan dan kemarahan yang sangat dari Allah. Karena orang-orang musyrikin tidak percaya adanya hari berbangkit, maka kelobaan orang-orang musyrik terhadap kenikmatan dunia bukanlah barang yang aneh. Akan tetapi orang-orang Yahudi yang percaya pada Al Kitab dan mengakui adanya hari pembalasan. maka seharusnya ia tidak terlalu loba terhadap kehidupan dunia ini. Masing-masing mereka mengingini hidup di dunia seribu tahun atau lebih. Karena itu pantas kalau Allah marah dan menghukum mereka. Panjang umur mereka di dunia ini tidaklah dapat menolongnya dan tidak pula dapat menjauhkannya dari siksaan yang tersedia bagi mereka di akhirat, lagi pula umur itu meskipun betapa panjangnya, pasti berakhir. Dengan lain perkataan panjangnya umur tidak akan dapat melepaskan diri mereka dari siksaan Tuhan, karunia Allah swt. Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, baik yang tersembunyi, ataupun yang mereka lakukan secara terang-terangan. Dan seluruh perbuatan yang timbul dari mereka pasti diberi balasan yang setimpal.
97 Katakanlah:` Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.(QS. 2:97)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 97 

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ (97

Alasan-alasan itu ditolak dengan menyuruh Nabi Muhammad saw. memberikan kepada orang-orang Yahudi, bahwa barangsiapa yang memusuhi Jibril berarti ia telah memusuhi wahyu Allah, padahal tugasnya antara lain menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad saw. Dan barangsiapa yang memusuhi wahyu Allah, berarti ia telah mendustakan Taurat dan kitab-kitab Allah yang lain.
Alasan yang dikemukakan oleh orang-orang Yahudi itu adalah alasan yang timbul dari kelemahan dan kerusakan iman. Hal ini menunjukkan bahwa permusuhan orang-orang Yahudi terhadap Jibril itu tidaklah pantas dijadikan alasan untuk tidak mempercayai kitab yang diturunkan Allah. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang permusuhan orang-orang Yahudi pada Jibril, dapat diikuti sebuah riwayat sebagai berikut; yang menyebabkan turunnya ayat ini sebagai berikut:
Bahwasanya salah seorang cendekiawan mereka yang namanya Abdullah bin Sariya bertanya kepada Nabi Muhammad saw. tentang malaikat yang membawa wahyu. Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda, "Malaikat itu adalah Jibril". Kemudian Ibnu Sariya itu berkata, "Ia musuh orang-orang Yahudi. karunia ia telah mengancam orang-orang Yahudi dengan ancaman menghancurkan Baitulmakdis Kemudian apa yang telah diancamkan itu telah terjadi".
Di antaranya ada pula riwayat yang menerangkan bahwa Umar bin Khattab masuk ke madrasah-madrasah mereka. Kemudian Umar menyebutkan Jibril. Mereka pun berkala, "Itu adalah musuh kami. Ia telah memberitahukan pada Muhammad tentang rahasia kami. Dan ia betul-betul membuat malapetaka dan kehancuran sedang Malaikat Mikail adalah Malaikat yang mendatangkan rahmat yang menurunkan hujan dan menimbulkan kemakmuran".
98 Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.(QS. 2:98)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 98 

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ (98

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa barangsiapa yang memusuhi Allah dan malaikat-malaikat-Nya dan orang-orang yang mendekatkan diri; ada-Nya, berarti orang itu telah menganiaya dirinya sendiri karunia orang yang demikian itu memusuhi orang-orang yang menyampaikan seruan Allah, yang berarti pula orang itu telah mendengar seruan Allah kepada jalan yang benar, akan tetapi tidak mau mendengarkan seruan itu. Ia telah berbuat zalim karunia tidak mati mendengarkan seruan sebagaimana mestinya, padahal seruan itu sangat berguna bagi dirinya sendiri.
Dalam ayat ini terdapat ancaman yang keras yang dinyatakan Allah secara terus terang, yaitu ketentuan bahwa orang-orang Yahudi digolongkan orang orang kafir karunia mereka memusuhi kebenaran dan memusuhi pula setiap orang yang menyerukan kebenaran itu.
Orang-orang Yahudi semestinya harus mengerti bahwa memusuhi Alquran berarti memusuhi seluruh kitab-kitab samawiyah karunia tujuan dari kitab-kitab itu hanyalah satu, yaitu memberikan hidayah pada semua manusia dan menunjuki mereka pada jalan yang lurus. Memusuhi Nabi Muhammad pun berarti ia musuhi seluruh nabi karunia tugas dari nabi pada hakikatnya satu juga dan tujuannya pun juga satu.
99 Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.(QS. 2:99) 
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 99 

وَلَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلَّا الْفَاسِقُونَ (99

Allah swt. menerangkan bahwa ayat-ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. itu mengandung kebenaran karena antara teori-teori iktiqadiyahnya dengan dalil-dalilnya terdapat keserasian, demikian pula antara hukum-hukumnya yang bersifat amali dengan segi-segi kemanfaatannya. Tidaklah diperlukan dalil lain untuk membuktikan ayat-ayat itu, laksana cahaya yang menyinari segala sesuatu yang terang-benderang dengan sendirinya, tidak memerlukan sesuatu pun untuk membantu kecerahannya. Orang-orang yang telah dipancari kebenaran, tetapi mereka itu lebih suka mencari kegelapan sebabnya tiada lain terkecuali karena hasad pada orang yang menampakkan hak juga karena sifat congkak dan sombong yang timbul dari mereka.
100 Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebahagian besar dari mereka tidak beriman.(QS. 2:100)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 100 

أَوَكُلَّمَا عَاهَدُوا عَهْدًا نَبَذَهُ فَرِيقٌ مِنْهُمْ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (100
Allah swt. menjelaskan bahwa sebenarnya pantaslah mereka itu mengingkari ayat Allah, karena setiap mereka mengadakan perjanjian sebahagian besar mereka mengkhianati janji. Janji yang dimaksudkan dalam ayat ini ialah janji mereka kepada Nabi Muhammad saw. sedang janji yang mereka buat itu tidak hanya sedikit. Tegasnya orang-orang Yahudi itu mempunyai watak yang tidak setia bahkan sebagian besar dari mereka suka menyalahi janji.
Allah swt. menerangkan dalam ayat ini ketidakjujuran yang dilakukan orang-orang Yahudi dalam menolak dan mengingkari ayat-ayat yang terdapat dalam kitab Taurat dan tidak mau lagi menjalankan ajarannya.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [15]
Ayat 81 s/d 100 dari [286]



Sumber Tafsir dari :

1.Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU