| 1 | Karena kebiasaan orang Quraisy,(QS. 106:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Quraisy 1 - 2 
 
 
 لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ (1) إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2  Dalam ayat-ayat berikut ini Allah memerintahkan  suku Quraisy untuk menyembah Tuhannya sebagai tanda syukur mereka kepada yang  menjadikan mereka kaum pedagang di negara yang tandus yang mempunyai dua jurusan  perdagangan. Pada musim dingin ke arah Yaman untuk membeli rempah-rempah yang  datang dari Timur Jauh melalui Teluk Persia dan yang kedua ke arah Syam pada  musim panas untuk membeli hasil pertanian yang akan dibawa pulang ke negeri  mereka yang tandus lagi kering itu.
 Orang-orang penghuni padang pasir (Badwi) menghormati  suku Quraisy karena mereka dipandang sebagai jiran Baitullah penduduk tanah suci  dan berkhidmat untuk memelihara Kakbah dan penjaga-penjaga Kakbah, oleh karena  itu maka suku Quraisy berada dalam aman dan sentosa, baik ketika mereka pergi  maupun ketika mereka pulang walaupun banyak terjadi perampokan dan penggarongan  dalam perjalanan.
 Karena rasa hormat kepada Baitullah itu merupakan suatu  kekuatan jiwa dan berwibawa untuk memelihara keselamatan mereka dalam misi-misi  perdagangannya ke utara atau ke selatan; sehingga timbullah suatu kebiasaan dan  kegemaran untuk berniaga yang menghasilkan banyak rezeki.
 Rasa hormat terhadap Baitullah yang memenuhi jiwa orang  Arab itu adalah kehendak Allah semata, lebih-lebih lagi ketika mereka melihat  bagaimana Allah menghancurkan tentara gajah yang ingin meruntuhkan Kakbah,  sebelum mereka sampai mendekatinya.
 Sekiranya penghormatan terhadap Baitullah kurang  mempengaruhi jiwa orang-orang Arab atau tidak ada sama sekali pengaruhnya  niscaya orang-orang Quraisy tentu tidak mau mengadakan perjalanan-perjalanan  perdagangan tersebut Maka dengan demikian akan berkuranglah sumber-sumber rezeki  mereka sebab negeri mereka bukanlah tanah yang subur.
 |  
 
 | 
   | 2 | (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.(QS. 106:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Quraisy 2 
 
  إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2 (Yaitu kebiasaan mereka) lafal ini mengukuhkan makna lafal sebelumnya  (bepergian pada musim dingin) ke negeri Yaman (dan musim panas) ke  negeri Syam dalam setiap tahunnya; mereka bepergian dengan tujuan untuk  berniaga yang keuntungannya mereka gunakan untuk keperluan hidup mereka  di Mekah dan untuk berkhidmat kepada Baitullah yang merupakan kebanggaan  mereka; mereka yang melakukan demikian adalah anak-anak An-Nadhr bin  Kinanah.
 |  
 
 | 
   | 3 | Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kabah).(QS. 106:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Quraisy 3 
 
 فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (3 Dalam   ayat ini Allah SWT memerintahkan orang-orang Quraisy agar mereka   menyembah Tuhan Pemilik Kakbah yang telah menyelamatkan mereka dari   serangan orang Ethiopia yang bergabung dalam tentara gajah, maka   seyogianya mereka hanya menyembah-Nya dan mengagungkan-Nya.
 |  
 
 | 
   | 4 | Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.(QS. 106:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Quraisy 4 
 
 الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (4 Kemudian  dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat Tuhan Pemilik Kakbah yang  disuruh sembah itu, yaitu Tuhan yang membuka pintu rezeki yang luas bagi  mereka dan memudahkan jalan untuk mencari rezeki itu.
 Jika tidak  demikian tentu mereka berada dalam kesempitan dan kesengsaraan. Dan Dia  mengamankan jalan yang mereka tempuh dalam rangka mereka mencari rezeki,  serta menjadikan orang-orang yang mereka jumpai dalam perjalanan senang  dengan mereka. Mereka tidak menemui kesulitan, baik terhadap diri  maupun terhadap mereka. Kalau tidak, tentu mereka selalu berada dalam  ketakutan yang mengakibatkan hidup sengsara dan papa.
 |  
 
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar