| 1 | Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?(QS. 107:1) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa'uun 1 
 
 أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1 Dalam  ayat ini Allah menghadapkan pertanyaan-Nya kepada Rasul-Nya. "Apakah  engkau mengetahui orang yang mendustakan agama dan yang dimaksud dengan  orang yang mendustakan agama? Pertanyaan ini dijawab pada ayat-ayat  berikut.
 |  
 
 | 
   | 2 | Itulah orang yang menghardik anak yatim,(QS. 107:2) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa'uun 2 
 
 فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2 Dalam  ayat ini Allah menjelaskan sebagian dari sifat-sifat orang yang  mendustakan agama itu, ialah orang-orang yang menolak dan membentak  anak-anak yatim yang datang kepadanya untuk memohon belas-kasihnya  memberikan bantuan demi kebutuhan hidupnya. Penolakannya itu adalah  sebagai penghinaan dan takaburnya terhadap anak-anak yatim itu.
 |  
 
 | 
   | 3 | dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.(QS. 107:3) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa'uun 3 
 
 وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3 Dalam  ayat ini Allah menegaskan lebih lanjut sifat pendusta itu, yaitu dia  tidak mengajak orang lain untuk memhantu dan memberi makan orang miskin.  Bila tidak mau mengajak orang memberi makan dan membantu orang miskin  berarti bahwa ia tidak melakukannya sama sekali.
 Berdasarkan  keterangan tersebut di atas, bila seorang tidak sanggup membantu  orang-orang miskin maka hendaklah ia menganjurkan orang lain agar  melakukan usaha yang mulia itu.
 |  
 
 | 
   | 4 | Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(QS. 107:4) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa'uun 4 - 5 
 
 فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5 Dalam  ayat-ayat ini Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah  orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya tidak  sampai ke hatinya. Dia lalai tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya  dan yang dikerjakannya oleh sendi anggotanya. Ia rukuk dan sujud dalam  keadaan lengah, ia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang  diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan  semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti  robot.
 |  
 
 | 
   | 5 | (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,(QS. 107:5) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa'uun 4 - 5 
 
 فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5 Dalam  ayat-ayat ini Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah  orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya tidak  sampai ke hatinya. Dia lalai tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya  dan yang dikerjakannya oleh sendi anggotanya. Ia rukuk dan sujud dalam  keadaan lengah, ia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang  diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan  semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti  robot.
 |  
 
 | 
   | 6 | orang-orang yang berbuat riya,(QS. 107:6) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa'uun 6 
 
 الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6 Dalam  ayat ini Allah menambah penjelasan tentang sifat orang pendusta agama  yaitu: mereka melakukan perbuatan-perbuatan lahir hanya semata karena  ria, tidak terkesan pada jiwanya untuk meresapi rahasia dan hikmahnya.
 |  
 
 | 
   | 7 | dan enggan (menolong dengan) barang berguna.(QS. 107:7) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa'uun 7 
 
 وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7 Dalam  ayat ini Allah menambahkan lagi sifat pendusta itu yaitu; mereka tidak  mau memberikan barang-barang yang diperlukan oleh orang-orang yang  membutuhkannya, sedang barang itu tak pantas ditahan, seperti periuk,  kapak, cangkul dan lain-lain. Penahanan barang-barang tersebut  mencerminkan kerendahan budi.
 Keadaan orang yang membesarkan agama  berbeda dengan keadaan orang yang mendustakan agama, karena yang pertama  tampak dalam tata hidupnya yang jujur. Adil, kasih sayang, pemurah dan  lain-lain.
 Sedangkan sifat pendusta agama ialah ria, curang, aniaya,  takabur, kikir, memandang rendah orang lain, tidak mementingkan yang  lain kecuali dirinya sendiri, bangga dengan harta dan kedudukan serta  tidak mau mengeluarkan sebahagian dari hartanya, baik untuk keperluan  perseorangan maupun untuk masyarakat.
 |  
 
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar