Selasa, 27 Agustus 2013

TAFSIR AL QUR'AN SURAH AR-RUUM AYAT 41 - 60 ( 03 )

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : AR-RUUM
Ayat [60]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:3/3
41 Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. 30:41)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 41 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41

Timbulnya kerusakan baik di darat maupun di laut, adalah sebagai akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Karena merekalah yang ditugaskan Tuhan untuk mengurus bumi ini. Mereka mempunyai inisiatif dan daya kreatif. Sedangkan segala makhluk. selain manusia yang ada di permukaan bumi ini bergerak hanya menurut tabiat dan instinknya yang telah. ditetapkan Allah kepadanya, mereka tidak mempunyai inisiatif (naluri) daya upaya selain dari instink itu.
Karena itu segala makhluk selain manusia, keadaannya tetap sejak dulu kala sampai sekarang. Mereka tidak mengalami perubahan. Hanya manusia sendirilah yang hidup bermasyarakat dan mempunyai kebebasan. Mereka mempunyai akal dan berkebudayaan.
Kebudayaan manusia itu makin lama makin maju sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Sesuai dengan perkembangan itu, perkembangan persenjataan, dari alat yang sangat sederhana sampai kepada bom atom neutron yang mutakhir ini, maju pula. Alat persenjataan itu maju karena adanya perselisihan dan pertentangan yang hebat antara orang dengan orang lainnya, atau antara golongan dengan golongan lainnya, atau antara negara dengan negara lainnya. Perselisihan timbul karena adanya penyelewengan, perbedaan pendapat, baik dalam pergaulan atau dalam akidah, seperti kedurhakaan kepada Allah SWT, dusta, korupsi, manipulasi, khianat, tidak mempunyai pendirian dan lain-lain sebagainya yang memenuhi dunia dan manusia dengan kejelekan dan keburukan.
Dalam ayat ini dinyatakan bahwa kerusakan itu timbul di darat dan di laut. Sebagian ulama tafsir berpendapat bahwa "laut" di sini berarti kota-kota besar atau desa-desa yang di pinggir laut. Sedangkan darat artinya kampung-kampung atau desa-desa yang terdapat di darat atau padang pasir. Pernyataan Allah itu merupakan suatu petunjuk bahwa kerusakan itu adalah insidentil sifatnya. Sebelum ada manusia tak ada kerusakan. Tetapi berbarengan dengan adanya manusia maka kerusakan itupun terjadi pula.
Hal itu bukan berarti bahwa manusia itu faktor perusak di atas bumi ini. Sebab kalau demikian halnya, tentu manusia itu tak berhak menjadi wakil Tuhan di bumi. Tetapi kalimat itu memberikan petunjuk bahwa dasar kejadian semua makhluk yang ada di bumi, termasuk bumi adalah baik. Dalam hal ini keadaannya tak ubahnya seperti keadaan manusia pada permulaan kejadiannya, yaitu menurut fitrah yang baik. Karena kebanyakan fitrah manusia itu rusak, maka rusak pulalah fitrah alam ini. Mereka mengambil alat-alat yang baik dan bermanfaat pada alam ini sebagai alat penghancuran, pengrusakan dan lain-lain sebagainya.
Sungguhpun demikian, tak dapat dipungkiri lagi bahwa manusia itu besar sekali jasanya di atas bumi, seperti membikin bangunan-bangunan pencakar langit, menciptakan komputer, pergi ke bulan dan lain-lain.
Kerusakan yang terjadi di permukaan bumi ini mungkin juga timbul karena kesyirikan, keingkaran dan kesesatan manusia. Mereka tak mau menuruti perintah Allah yang disampaikan oleh para Rasul-Nya. Hal ini dapat dilihat pada peristiwa perkelahian antara Habil dan Qabil, peristiwa kaum Samud, tenggelamnya kaum Nuh dan lain-lain.
Kemudian ayat 41 ini diteruskan dengan pertanyaan bahwa kerusakan itu terjadi karena ulah tangan manusia itu sendiri. Manusia mengerjakan hal itu dengan kehendaknya yang bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Karena perbuatan yang timbul dari kehendak yang bebas itu, mereka akan diminta pertanggungjawabannya kelak di kemudian hari.
Seterusnya ayat ini menyatakan bahwa dengan adanya kerusakan itu manusia akan dapat merasakan sebagian dari perbuatan jelek mereka itu. Maksudnya apa yang diperbuat manusia itu akan dihisab, yang baik di balas dengan baik dan yang jelek dibalas dengan jelek pula. Adapun makhluk lain yang hidup bersama manusia di atas bumi ini, apa yang diperbuatnya bukanlah menurut kehendaknya. Keadaannya tak ubahnya seperti keadaan biji kacang yang ditanam di dalam tanah yang subur, tentu dia akan tumbuh, berbunga dan berbuah menurut sifatnya.
Karena iradahnya itu manusia bertanggung jawab atas semua perbuatannya itu, agar dia merasakan hasil perbuatannya itu, baik atau jelek.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman: 

وأن ليس للإنسان إلا ما سعى
Artinya:
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (Q.S. An Najm: 39)
Ayat 41 ini mengingatkan akan adanya perbuatan jelek, yang sifatnya merusak di permukaan bumi. Dan seterusnya manusia yang berakal hendaknya menjauhi perbuatan jelek itu, dan berbuat sesuatu serta berguna bagi masyarakat.
Kalimat yang menyatakan bahwa dalam ayat ini agar mereka merasakan sebagian akibat perbuatan jelek mereka itu merupakan rahmat dari Allah SWT. Manusia yang berbuat jelek itu hanya sebagian saja dengan harapan hal itu akan menjadi penghambat bagi mereka untuk tidak berbuat jelek lagi, dan agar mereka kembali kepada Allah SWT. di waktu yang dekat serta berjalan di atas jalan yang benar.
Andaikata Allah menyiksa semua manusia yang melakukan perbuatan jelek tentu mereka akan hancur semuanya, bahkan semua binatang yang melatapun di bumi ini turut hancur. Dalam hal ini Allah berfirman:


ولو يؤاخذ الله الناس بما كسبوا ما ترك على ظهرها من دابة ولكن يؤخرهم
Artinya:
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, (Q.S. Fatir: 45)
Perbuatan jelek yang dapat dikatakan sebagai perbuatan dosa besar dan dapat menyebabkan kerusakan ialah: Beragamanya manusia kepada yang bukan agama Allah (agama Islam), atau mengambil pelindung selain Allah, atau menyatakan bahwa Allah itu beranak atau mempersekutukan-Nya. Karena dosa besar itulah Tuhan berfirman:


تكاد السموات يتفطرن منه وتنشق الأرض وتخر الجبال هدا
Artinya:
Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh". (Q.S. Maryam: 90)
42 Katakanlah: `Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)`.(QS. 30:42)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 42 

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ (42

Ayat ini merupakan peringatan bagi kaum musyrik Mekah bahwa nasib mereka sama dengan nasib kaum musyrik sebelum mereka, azab serta kehancuran melanda mereka karena tak beriman kepada Allah. Di sini kaum musyrik disuruh mengadakan riset di atas bumi ini serta melihat ke tempat-tempat kaum yang telah mengingkari dan mendurhakai Rasul-rasul-Nya. Karena itu Allah telah menghancurkan mereka dengan azab-Nya. Hal itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya.
Orang-orang yang dihancurkan Allah itu kebanyakan terdiri atas kaum musyrik dan sesat. Mereka sedikit sekali yang beriman kepada Allah, dan tak mau menerima seruan Rasul-rasul Nya, seperti kaum Nuh a.s. kaum Ibrahim as, kaum Ad, kaum Saleh a.s. kaum Syuaib a.s. kaum Lut a.s. dan lain-lain. Setiap ada siksaan, maka Allah hanya menghancurkan kaum musyrik yang sesat itu, dan melepas kaum yang beriman yang sedikit jumlahnya.
43 Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya); pada hari itu mereka terpisah-pisah.(QS. 30:43)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 43 

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ (43

Dalam ayat ini Allah SWT menyuruh Rasulullah saw, dan pengikut-pengikutnya agar tetap pada keadaan mereka semula, yaitu menyembah Allah yang Satu dengan ikhlas sebelum datangnya hari berbangkit. Pada hari itu manusia terbagi dua, sebagian di surga dan sebagian lagi di neraka. Rasul saw disuruh agar jangan menyibukkan dirinya mengurusi persoalan kaum musyrik yang meminta pertolongan kepadanya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ar Ruum 43

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ (43

(Oleh karena itu maka hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus) agama Islam (sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak kedatangannya) yaitu hari kiamat (pada hari itu mereka terpisah-pisah) pada asalnya lafal yashshadda'uuna adalah yatashadda'uuna kemudian huruf ta diganti menjadi shad yang selanjutnya diidghamkan atau dimasukkan kepada huruf shad lainnya sehingga jadilah yashshadda'uuna, yakni mereka berpisah-pisah sesudah mereka menjalani hisab; sebagian dari mereka ada yang masuk ke surga dan sebagian yang lainnya ada yang masuk ke neraka.
44 Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan),(QS. 30:44)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 44 

مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ (44

Ayat ini merupakan komentar atas ayat 43 tersebut di atas. Siapa saja yang menghadapkan wajahnya kepada agama yang lurus sebetulnya ia telah meratakan jalan bagi dirinya kepada tempat yang bagus. Siapa yang beramal saleh, sesungguhnya dia telah mempersiapkan dirinya untuk hal-hal yang menyebabkan mendapat ketenangan di waktu beramal saleh itu dan juga di hari akhirat kelak.
Siapa yang mensyukuri Allah dan menjauhkan dirinya dari perbuatan jelek, membuat dosa, maka ia akan mendapat ganjaran di akhirat kelak.
45 agar Allah memberi pahala kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang ingkar.(QS. 30:45)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 45

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ (45

Ayat ini sebagai sebab bagi ayat di atas yang menyatakan siapa yang beramal saleh, maka dia telah menyiapkan tempat yang baik. Orang-orang yang beramal saleh, pekerjaan itu akan menghubungkannya kepada keridaan Allah, agar Allah membalas mereka dengan ganjaran yang baik.
Orang-orang yang kafir tidak akan mendapat kebaikan dari Allah SWT, sebab Dia tidak mencintai mereka, dan mereka tidak mendekatkan diri kepada-Nya. Sedangkan orang-orang yang beramal saleh akan ditempatkan di sisi Allah dan mendapatkan keridaan-Nya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ar Ruum 45 

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ (45

(Agar Allah memberi pahala) lafal ayat ini berta'alluq kepada lafal yashshadda'uuna pada ayat sebelumnya (kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya) Dia memberi mereka pahala. (Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang kafir) Dia akan mengazab mereka.
46 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur.(QS. 30:46)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 46

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (46

Di antara tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah dan sebagai bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa Dia telah meniupkan angin menghalau awan ke suatu tempat, kemudian awan itu semakin berat, sehingga menjadi mendung yang akan menurunkan hujan. Adanya angin dan mendung ini merupakan kabar gembira bagi manusia yang telah menunggu-nunggu turunnya hujan yang akan menyirami kebun, sawah dan ladang mereka. Dengan adanya angin dan awan itu tergambarlah dalam angan-angan mereka bahwa tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman mereka akan hidup subur, mereka akan memperoleh hasil yang cukup untuk kehidupan keluarga mereka, dan binatang ternak mereka akan berkembang biak:
Angin yang baik di lautan menimbulkan harapan yang baik pula bagi para pelaut yang sedang mengarungi lautan. Dengan angin yang baik kapal dapat berlayar dengan baik pula, timbul perasaan tenang dan tenteram dalam hati setiap awak kapal itu yang membawa muatan ke pelbagai negeri, menghubungkan antara negeri yang berjauhan. Perahu layar akan meluncur dengan cepat dan tenang dengan hembusan angin yang baik. Para nelayan berlega hati mencari rezeki Allah di lautan dalam hembusan angin yang sepoi basah.
Demikianlah rahmat Allah yang tiada terhingga banyaknya. Diterangkan rahmat-rahmat itu kepada manusia agar mereka bersyukur kepada-Nya.
Allah SWT berfirman:


وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها إن الله لغفور رحيم
Artinya:
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An Nahl: 18)
Jika manusia mensyukuri nikmat Allah, Dia akan menambahnya, dan barangsiapa yang mengingkari nikmat-Nya, maka azab yang pedih akan menimpanya. Allah SWT berfirman:


وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد
Artinya:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S. Ibrahim: 7)
47 Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.(QS. 30:47)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 47

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ (47

Pada ayat ini Allah SWT menghibur Rasulullah saw yang telah sedih oleh sikap dan tindakan kaumnya dengan menyatakan: Hai Muhammad, janganlah kamu bersedih dan berduka cita oleh segala macam tindakan kamu itu. Dahulu Kami telah mengutus beberapa orang Rasul yang diutus kepada kaum mereka, sebagaimana Kami mengutus engkau kepada seluruh manusia. Tiap-tiap Rasul yang Kami utus Kami lengkapi dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran kerasulannya, tetapi mereka mengingkari dan menyakiti para Rasul itu dan orang-orang yang beriman besertanya. Karena itu Kami timpakan kepada orang-orang yang durhaka itu azab yang pedih, yang menghancurkan mereka dan Kami selamatkan para Rasul dan orang-orang yang beriman besertanya.
Menghancurkan orang-orang yang mengingkari para rasul itu termasuk salah Satu dari Sunatullah. Sunatullah itu tidak akan berubah dan tidak ada yang sanggup merubahnya kecuali Allah SWT sendiri yang menghendaki-Nya.
Ayat ini merupakan berita gembira bagi Rasulullah saw dan kaum Muslimin bahwa Allah pasti menolong mereka dari orang-orang kafir dan kemenangan pasti berada pada mereka.
Hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh At Tabrani, Ibnu Hatim, Ibnu Mardawaih dari At Tirmizi menerangkan:


عن أبي درداء قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ما من مسلم يرد عن عِرض أخيه إلا كان على الله أن يرد عنه نار جهنم يوم القيامة, ثم +تلا هذه الآية.
Artinya:
Dari Abu Darda', ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: "Tidak seorangpun dari orang-orang muslim yang menolak suatu halangan saudaranya kecuali Allah berhak menolak dari padanya neraka Jahanam, kemudian beliau membacakan ayat ini".
48 Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira(QS. 30:48)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 48 

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ (48

Ayat ini menegaskan ayat yang sebelumnya tentang kegembiraan manusia, jika mereka melihat tanda-tanda akan turunnya hujan yang akan membawa rahmat bagi mereka. Allah SWT yang menghembuskan angin dan menghalaukan awan, hingga awan itu berkumpul dan bergumpal-gumpal di langit. kemudian dari celah-celah awan itu turun hujan. Jika hujan itu menimpa orang-orang yang selalu mengharapkannya maka mereka itupun bergembira karenanya.
49 Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.(QS. 30:49)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 49 

وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلِ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمُبْلِسِينَ (49

Ayat ini menerangkan keadaan orang-orang yang sedang mengharap-harapkan turunnya hujan. Kemarau panjang telah menimpa negeri mereka, sumur-sumur telah mengering, apalagi sawah dan ladang mereka. Sukar mencari air yang mereka minum, apalagi air untuk membersihkan diri dan pakaian mereka. Tanam-tanaman yang mereka tanam telah mati kekeringan, binatang ternak mereka telah mati kehausan. Di segala tempat telah diusahakan pencaharian sumber-sumber air, namun usaha itu masih belum berhasil. Karena telah berputus asa mencari air itu. Satu-satunya harapan hanyalah kepada Yang Maha Kuasa, Pencipta Semesta Alam, agar Dia menurunkan hujan. Di saat itu datanglah angin yang menghembuskan awan yang datang bergumpal-gumpal, semakin lama awan itu semakin hitam dan berat. Setiap insan yang melihatnya tentulah berpendapat bahwa hujan akan turun sebentar lagi. Jika hujan itu telah turun merekapun bergembira ria dan timbullah harapan dan cita-cita.
50 Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 30:50)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 50 

فَانْظُرْ إِلَى آثَارِ رَحْمَةِ اللَّهِ كَيْفَ يُحْيِي الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ ذَلِكَ لَمُحْيِي الْمَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (50

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya termasuk juga di dalamnya seluruh kaum Muslimin supaya memperhatikan bekas-bekas rahmat Allah yang ada di bumi ini. Di antaranya bagaimana Dia telah menghidupkan bumi setelah bumi itu tandus dan mati, menumbuhkan tumbah-tumbuhan, tanam-tanaman di bumi itu setelah menyiramnya dengan air hujan. Sebenarnya dengan bukti yang demikian itu saja, manusia akan sampai kepada kesimpulan bahwa Allah SWT Maha Agung, Maha Kuasa lagi Maha Luas Rahmat-Nya.
Jika Allah SWT Yang Maha Kuasa itu sanggup menghidupkan bumi yang telah mati, tentulah Dia sanggup pula menghidupkan manusia yang telah mati dan membangkitkannya kembali di akhirat kelak. Hal itu adalah mudah bagi-Nya, sebagaimana diterangkan pada firman-Nya yang lain:


وضرب مثلا ونسي خلقه قال من يحيي العظام وهي رميم قل يحييها الذي أنشأها أول مرة وهو بكل خلق عليم
Artinya:
Dan dia membuat perumpamaan bagi kami dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh, katakanlah: "la akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk". (Q.S. Yasin: 78-79)
51 Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin (kepada tumbuh-tumbuhan) lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), benar-benar tetaplah mereka sesudah itu menjadi orang yang ingkar.(QS. 30:51)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 51 

وَلَئِنْ أَرْسَلْنَا رِيحًا فَرَأَوْهُ مُصْفَرًّا لَظَلُّوا مِنْ بَعْدِهِ يَكْفُرُونَ (51

Ayat ini menerangkan sifat-sifat orang kafir, jika memperoleh kebaikan mereka bergembira, tetapi jika mereka ditimpa bahaya atau cobaan, mereka putus asa, dan putuslah harapan mereka untuk memperoleh kebaikan. Allah SWT menerangkan: "Jika Kami kirim ke kebun orang-orang kafir yang sedang menghijau itu angin panas dan angin yang sangat dingin, yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan yang sedang menghijau itu berubah menjadi kering dan kekuning-kuningan, maka mereka berputus asa dan kembali mengingkari nikmat Allah yang pernah diberikan kepada mereka.
Seakan-akan dengan ayat ini Allah SWT mencela sikap orang kafir pada umumnya, jika ada di antara kaum Muslimin yang bersikap demikian, hendaklah segera menolaknya. Sikap yang benar ialah selalu bersabar atas segala macam cobaan yang diberikan Allah. Cobaan itu ada yang merupakan kesenangan dan ada pula yang berupa kesengsaraan. Cobaan itu sengaja diberikan Allah kepada manusia untuk menguji siapa di antara mereka yang kuat imannya dan siapa pula yang lemah imannya. Allah SWT berfirman:


كل نفس ذائقة الموت ونبلوكم بالشر والخير فتنة وإلينا ترجعون
Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu di kembalikan. (Q.S. Al anbiya: 35)
Allah SWT mengajarkan kepada kaum Muslimin ucapan yang diucapkan seseorang di kala menerima cobaan. Dia berfirman:


الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna Lillahi wa inna ilaihi Raji'un". (Q.S. Al Baqarah: 156)
52 Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang.(QS. 30:52)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 52 

فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلَا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ (52

Ayat ini menerangkan sikap orang-orang kafir dalam menerima seruan atau ayat-ayat Allah yang disampaikan kepada mereka. Allah SWT menyampaikan kepada Rasulullah saw: "Wahai Rasul, janganlah engkau bersedih hati atas sikap orang-orang kafir itu. Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup menjadikan orang-orang kafir itu beriman, karena Allah SWT telah mengunci mati pendengaran mereka, sehingga mereka tidak dapat mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka, sebagaimana kamu tidak akan sanggup memberi pengertian kepada orang-orang yang telah mati yang telah dimatikan pula hati dan pendengaran mereka.
53 Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).(QS. 30:53)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 53 

وَمَا أَنْتَ بِهَادِي الْعُمْيِ عَنْ ضَلَالَتِهِمْ إِنْ تُسْمِعُ إِلَّا مَنْ يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ مُسْلِمُونَ (53

Pada ayat ini Allah SWT menegaskan kepada Nabi-Nya bahwa ia tidak akan sanggup memberi taufik kepada orang-orang yang disesatkan-Nya, karena memberi taufik dan menjadikan sesat itu adalah Dia yang menentukan bukan Rasul, dengan menyatakan: "Wahai Rasul, kamu sekali-kali tidak akan sanggup memberi taufik kepada orang-orang yang disesatkan Allah, sehingga ia tidak sesat lagi. Memberi taufik dan menyesatkan itu berada di tangan-Nya. Dia memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya dan menyesatkan siapa yang disesatkan-Nya, tidak seorangpun yang sanggup melakukannya selain Dia.
Selanjutnya Allah SWT menerangkan bahwa tidak ada seorangpun yang mau mendengar dan memahami ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang beriman kepada-Nya dan orang-orang yang di dalam hatinya tidak ada penyakit. Jika orang-orang mukmin itu mendengarkan ayat-ayat, Allah, mereka mendengarkannya dengan baik, berusaha memahami maksud dan maknanya, mengamalkan semua yang diperintahkan Allah dalam ayat-ayat itu dan menghentikan semua yang dilarang-Nya. Mereka tunduk dan berserah diri kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya saja.
54 Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat; kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.(QS. 30:54)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 54 

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (54

Ayat ini ditujukan kepada orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit. dengan mengatakan "Kamu hai orang-orang musyrik diciptakan dalam keadaan lemah; kamu berasal dari air mani, kemudian menetap dalam rahim ibumu, kemudian lahir ke dunia. Pada saat-saat yang demikian kamu dalam keadaan lemah, tidak berdaya, dan memerlukan bantuan dan pertolongan orang lain, terutama ibu dan bapakmu sendiri. Dia menjadikan bagi kamu telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, hati untuk merasakan sesuatu dan sebagainya, sehingga kamu menjadi dewasa dan kuat. Dalam keadaan dirimu merasa kuat dan berkuasa kamu perserikatkan Dia dengan sesuatu yang lain, sampai pada waktu yang ditentukan. Kemudian kamu menjadi lemah kembali, setelah mencapai umur lanjut dalam keadaan tua bangka, tidak berdaya. Jika kamu mau memperhatikan yang demikian itu, yaitu pada permulaannya kamu lemah, kemudian menjadi kuat, kemudian menjadi lemah kembali, tentulah kamu akan sampai kepada kesimpulan bahwa Dia yang kuasa dan menentukan proses kejadianmu itu, kuasa pula membangkitkan kamu kembali pada hari kiamat. Dialah yang menciptakan segala sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, Dialah yang berkuasa mengatur dan mengurus hamba-hamba Nya dan Dia pulalah yang berkuasa mematikan, menghidupkan dan menentukan segala sesuatu.
55 Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; `mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)`. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).(QS. 30:55)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 55 

وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا غَيْرَ سَاعَةٍ كَذَلِكَ كَانُوا يُؤْفَكُونَ (55

Ayat-ayat ini menerangkan sikap orang kafir ketika datang hari berbangkit dan semua makhluk dibangkitkan kembali dari kuburnya. Orang-orang kafir yang berdosa itu menyatakan dengan sumpahnya bahwa mereka hanya berada dalam kubur dalam waktu yang sangat singkat sekali.
Pada ayat yang lain diterangkan pula sikap mereka itu, Allah SWT berfirman:


ويوم يحشرهم كأن لم يلبثوا إلا ساعة من النهار يتعارفون بينهم قد خسر الذين كذبوا بلقاء الله وما كانوا مهتدين
Artinya:
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka. (Mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk. (Q.S. Yunus: 45)
Demikianlah sikap dan keadaan orang-orang kafir itu. Mereka selalu mencemoohkan, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan mereka. Pada saat mereka akan menerima azab dari Allah, mereka masih berdusta, mereka mengatakan: "Hanya sebentar saja dalam kubur, padahal mereka telah lama di dalamnya, sejak mereka mati sampai mereka dibangkitkan. Demikian pula sewaktu hidup di dunia, mereka telah menerima perintah dan larangan Allah, tetapi mereka tidak mau melaksanakan atau menghentikannya, sebab mereka melakukan yang demikian itu adalah karena mereka telah terpesona oleh harta benda kehidupan dunia, mereka telah kena tipu daya setan dan memperturutkan hawa nafsunya.
56 Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): `Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini (nya).`(QS. 30:56)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 56 

وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَالْإِيمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ فَهَذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلَكِنَّكُمْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (56

Orang-orang yang diberi pengetahuan Al Kitab dan orang-orang yang beriman kepada Allah berkata kepada orang-orang kafir itu, sebagai bantahan terhadap permintaan mereka yang disertai dengan sumpah itu: "Hai orang-orang kafir, bukan kah kamu cukup lama hidup di dalam kubur, sesuai dengan ketetapan Allah, sampai kamu dibangkitkan dari kuburmu hari ini? lnilah hari berbangkit yang pernah kamu dustakan itu, yang pernah kamu ingkari terjadinya sewaktu hidup di dunia dahulu. karena itu kamu tidak pernah mempersiapkan diri untuk menghadapinya, kamu lalai dari padanya, seakan-akan hidup di dunia itulah hidup yang sebenarnya.
57 Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) bagi orang-orang yang zalim permintaan uzur mereka, dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertaubat lagi.(QS. 30:57)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 57 

فَيَوْمَئِذٍ لَا يَنْفَعُ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَعْذِرَتُهُمْ وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (57

Setelah diterangkan bahwa hidup di dunia adalah untuk mempersiapkan diri untuk hidup di akhirat nanti, dan di akhirat seseorang akan memperoleh balasan yang adil dari segala perbuatannya, maka Allah menerangkan bahwa pada hari kiamat itu tidak berguna lagi permintaan untuk melakukan sesuatu perintah atau menghentikan sesuatu larangan dan pada hari itu pintu tobat telah tertutup.
58 Dan sesungguhnya telah Kami buat dalam Al quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: `Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka`.(QS. 30:58)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 58 

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ وَلَئِنْ جِئْتَهُمْ بِآيَةٍ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُبْطِلُونَ (58

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah membuat pelbagai macam perumpamaan dalam Alquran, berupa keterangan tentang Alquran, berupa keterangan tentang kebenaran, bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya, bukti-bukti keluasan nikmat dan karunia-Nya, bukti-bukti adanya hari berbangkit, bukti-bukti kebenaran para Rasul. Penjelasan dan perumpamaan itu dikemukakan untuk direnungkan dan dipikirkan, kemudian diikuti dan diamalkan. Tetapi kebanyakan manusia mengingkarinya.
Kemudian dijelaskan sifat orang kafir terhadap perumpamaan-perumpamaan itu, bahwa mereka tetap tidak beriman bahkan mereka mengatakan Alquran itu sihir yang diada-adakan dan dongeng-dongengan purbakala.
Pada ayat-ayat lain dijelaskan sikap orang-orang kafir itu terhadap ayat-ayat Allah. Allah SWT berfirman:


إن الذين حقت عليهم كلمة ربك لا يؤمنون ولو جاءتهم كل آية حتى يروا العذاب الأليم
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Q.S. Yunus: 96-97)
59 Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.(QS. 30:59)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 59 

كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (59

Demikianlah Allah SWT mengunci mati hati dan pikiran orang-orang yang tidak mau memperhatikan perumpamaan-perumpamaan, mereka tidak memahami ayat-ayat yang dibacakan kepada mereka, mereka bergelimang dalam kesesatan mereka.
60 Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.(QS. 30:60)
TKQ/TPQ/MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 60 

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ (60

Surat Ar Rum ini ditutup dengan perintah Allah SWT agar para Rasul dan orang-orang yang beriman hendaknya tetap tabah dan saber menghadapi segala macam sikap dan tindakan orang-orang kafir, dan tetap menyampaikan agama Allah kepada manusia. Allah pasti menepati janji-Nya, yaitu akan menolong para Rasul dan orang-orang yang beriman besertanya. Janganlah sekali-kali menggelisahkan kamu sekalian sikap dan tindak tanduk orang-orang kafir itu.

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [3]
Ayat 41 s/d 60 dari [60]


sumber Tafsir di salin dari  :

1. Tafsir DEPAG RI
2. Tafsir Jalalain Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU