| 41 | Telah nampak kerusakan di darat dan di laut  disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan  kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka  kembali (ke jalan yang benar).(QS. 30:41) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 41 
 
 ظَهَرَ  الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ  لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41 Timbulnya  kerusakan baik di darat maupun di laut, adalah sebagai akibat dari  perbuatan manusia itu sendiri. Karena merekalah yang ditugaskan Tuhan  untuk mengurus bumi ini. Mereka mempunyai inisiatif dan daya kreatif.  Sedangkan segala makhluk. selain manusia yang ada di permukaan bumi ini  bergerak hanya menurut tabiat dan instinknya yang telah. ditetapkan  Allah kepadanya, mereka tidak mempunyai inisiatif (naluri) daya upaya  selain dari instink itu.
 Karena itu segala makhluk selain manusia,  keadaannya tetap sejak dulu kala sampai sekarang. Mereka tidak mengalami  perubahan. Hanya manusia sendirilah yang hidup bermasyarakat dan  mempunyai kebebasan. Mereka mempunyai akal dan berkebudayaan.
 Kebudayaan  manusia itu makin lama makin maju sesuai dengan perkembangan ilmu  pengetahuan. Sesuai dengan perkembangan itu, perkembangan persenjataan,  dari alat yang sangat sederhana sampai kepada bom atom neutron yang  mutakhir ini, maju pula. Alat persenjataan itu maju karena adanya  perselisihan dan pertentangan yang hebat antara orang dengan orang  lainnya, atau antara golongan dengan golongan lainnya, atau antara  negara dengan negara lainnya. Perselisihan timbul karena adanya  penyelewengan, perbedaan pendapat, baik dalam pergaulan atau dalam  akidah, seperti kedurhakaan kepada Allah SWT, dusta, korupsi,  manipulasi, khianat, tidak mempunyai pendirian dan lain-lain sebagainya  yang memenuhi dunia dan manusia dengan kejelekan dan keburukan.
 Dalam  ayat ini dinyatakan bahwa kerusakan itu timbul di darat dan di laut.  Sebagian ulama tafsir berpendapat bahwa "laut" di sini berarti kota-kota  besar atau desa-desa yang di pinggir laut. Sedangkan darat artinya  kampung-kampung atau desa-desa yang terdapat di darat atau padang pasir.  Pernyataan Allah itu merupakan suatu petunjuk bahwa kerusakan itu  adalah insidentil sifatnya. Sebelum ada manusia tak ada kerusakan.  Tetapi berbarengan dengan adanya manusia maka kerusakan itupun terjadi  pula.
 Hal itu bukan berarti bahwa manusia itu faktor perusak di atas  bumi ini. Sebab kalau demikian halnya, tentu manusia itu tak berhak  menjadi wakil Tuhan di bumi. Tetapi kalimat itu memberikan petunjuk  bahwa dasar kejadian semua makhluk yang ada di bumi, termasuk bumi  adalah baik. Dalam hal ini keadaannya tak ubahnya seperti keadaan  manusia pada permulaan kejadiannya, yaitu menurut fitrah yang baik.  Karena kebanyakan fitrah manusia itu rusak, maka rusak pulalah fitrah  alam ini. Mereka mengambil alat-alat yang baik dan bermanfaat pada alam  ini sebagai alat penghancuran, pengrusakan dan lain-lain sebagainya.
 Sungguhpun  demikian, tak dapat dipungkiri lagi bahwa manusia itu besar sekali  jasanya di atas bumi, seperti membikin bangunan-bangunan pencakar  langit, menciptakan komputer, pergi ke bulan dan lain-lain.
 Kerusakan  yang terjadi di permukaan bumi ini mungkin juga timbul karena  kesyirikan, keingkaran dan kesesatan manusia. Mereka tak mau menuruti  perintah Allah yang disampaikan oleh para Rasul-Nya. Hal ini dapat  dilihat pada peristiwa perkelahian antara Habil dan Qabil, peristiwa  kaum Samud, tenggelamnya kaum Nuh dan lain-lain.
 Kemudian ayat 41  ini diteruskan dengan pertanyaan bahwa kerusakan itu terjadi karena ulah  tangan manusia itu sendiri. Manusia mengerjakan hal itu dengan  kehendaknya yang bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Karena  perbuatan yang timbul dari kehendak yang bebas itu, mereka akan diminta  pertanggungjawabannya kelak di kemudian hari.
 Seterusnya ayat ini  menyatakan bahwa dengan adanya kerusakan itu manusia akan dapat  merasakan sebagian dari perbuatan jelek mereka itu. Maksudnya apa yang  diperbuat manusia itu akan dihisab, yang baik di balas dengan baik dan  yang jelek dibalas dengan jelek pula. Adapun makhluk lain yang hidup  bersama manusia di atas bumi ini, apa yang diperbuatnya bukanlah menurut  kehendaknya. Keadaannya tak ubahnya seperti keadaan biji kacang yang  ditanam di dalam tanah yang subur, tentu dia akan tumbuh, berbunga dan  berbuah menurut sifatnya.
 Karena iradahnya itu manusia bertanggung  jawab atas semua perbuatannya itu, agar dia merasakan hasil perbuatannya  itu, baik atau jelek.
 Dalam hal ini Allah SWT berfirman:
 
 
 وأن ليس للإنسان إلا ما سعى Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (Q.S. An Najm: 39)
 Ayat  41 ini mengingatkan akan adanya perbuatan jelek, yang sifatnya merusak  di permukaan bumi. Dan seterusnya manusia yang berakal hendaknya  menjauhi perbuatan jelek itu, dan berbuat sesuatu serta berguna bagi  masyarakat.
 Kalimat yang menyatakan bahwa dalam ayat ini agar mereka  merasakan sebagian akibat perbuatan jelek mereka itu merupakan rahmat  dari Allah SWT. Manusia yang berbuat jelek itu hanya sebagian saja  dengan harapan hal itu akan menjadi penghambat bagi mereka untuk tidak  berbuat jelek lagi, dan agar mereka kembali kepada Allah SWT. di waktu  yang dekat serta berjalan di atas jalan yang benar.
 Andaikata Allah  menyiksa semua manusia yang melakukan perbuatan jelek tentu mereka akan  hancur semuanya, bahkan semua binatang yang melatapun di bumi ini turut  hancur. Dalam hal ini Allah berfirman:
 
 
 
 ولو يؤاخذ الله الناس بما كسبوا ما ترك على ظهرها من دابة ولكن يؤخرهم Artinya: Dan  kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia  tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang  melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, (Q.S.  Fatir: 45)
 Perbuatan jelek yang dapat dikatakan sebagai perbuatan  dosa besar dan dapat menyebabkan kerusakan ialah: Beragamanya manusia  kepada yang bukan agama Allah (agama Islam), atau mengambil pelindung  selain Allah, atau menyatakan bahwa Allah itu beranak atau  mempersekutukan-Nya. Karena dosa besar itulah Tuhan berfirman:
 
 
 
 تكاد السموات يتفطرن منه وتنشق الأرض وتخر الجبال هدا Artinya: Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh". (Q.S. Maryam: 90)
 |  | 
   | 42 | Katakanlah: `Adakanlah perjalanan di muka bumi  dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu.  Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan  (Allah)`.(QS. 30:42) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 42 
 
 قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ (42 Ayat  ini merupakan peringatan bagi kaum musyrik Mekah bahwa nasib mereka  sama dengan nasib kaum musyrik sebelum mereka, azab serta kehancuran  melanda mereka karena tak beriman kepada Allah. Di sini kaum musyrik  disuruh mengadakan riset di atas bumi ini serta melihat ke tempat-tempat  kaum yang telah mengingkari dan mendurhakai Rasul-rasul-Nya. Karena itu  Allah telah menghancurkan mereka dengan azab-Nya. Hal itu hendaknya  menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya.
 Orang-orang yang dihancurkan  Allah itu kebanyakan terdiri atas kaum musyrik dan sesat. Mereka  sedikit sekali yang beriman kepada Allah, dan tak mau menerima seruan  Rasul-rasul Nya, seperti kaum Nuh a.s. kaum Ibrahim as, kaum Ad, kaum  Saleh a.s. kaum Syuaib a.s. kaum Lut a.s. dan lain-lain. Setiap ada  siksaan, maka Allah hanya menghancurkan kaum musyrik yang sesat itu, dan  melepas kaum yang beriman yang sedikit jumlahnya.
 |  | 
   | 43 | Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada  agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak  dapat ditolak (kedatangannya); pada hari itu mereka terpisah-pisah.(QS. 30:43) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 43 
 
 فَأَقِمْ  وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا  مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ (43 Dalam ayat  ini Allah SWT menyuruh Rasulullah saw, dan pengikut-pengikutnya agar  tetap pada keadaan mereka semula, yaitu menyembah Allah yang Satu dengan  ikhlas sebelum datangnya hari berbangkit. Pada hari itu manusia terbagi  dua, sebagian di surga dan sebagian lagi di neraka. Rasul saw disuruh  agar jangan menyibukkan dirinya mengurusi persoalan kaum musyrik yang  meminta pertolongan kepadanya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ar Ruum 43
 
 
 فَأَقِمْ  وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا  مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ (43 (Oleh karena  itu maka hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus) agama Islam  (sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak  kedatangannya) yaitu hari kiamat (pada hari itu mereka terpisah-pisah)  pada asalnya lafal yashshadda'uuna adalah yatashadda'uuna kemudian huruf  ta diganti menjadi shad yang selanjutnya diidghamkan atau dimasukkan  kepada huruf shad lainnya sehingga jadilah yashshadda'uuna, yakni mereka  berpisah-pisah sesudah mereka menjalani hisab; sebagian dari mereka ada  yang masuk ke surga dan sebagian yang lainnya ada yang masuk ke neraka.
 |  | 
   | 44 | Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah  yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal  saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang  menyenangkan),(QS. 30:44) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 44 
 
 مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ (44 Ayat  ini merupakan komentar atas ayat 43 tersebut di atas. Siapa saja yang  menghadapkan wajahnya kepada agama yang lurus sebetulnya ia telah  meratakan jalan bagi dirinya kepada tempat yang bagus. Siapa yang  beramal saleh, sesungguhnya dia telah mempersiapkan dirinya untuk  hal-hal yang menyebabkan mendapat ketenangan di waktu beramal saleh itu  dan juga di hari akhirat kelak.
 Siapa yang mensyukuri Allah dan  menjauhkan dirinya dari perbuatan jelek, membuat dosa, maka ia akan  mendapat ganjaran di akhirat kelak.
 |  | 
   | 45 | agar Allah memberi pahala kepada orang-orang  yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia tidak  menyukai orang-orang yang ingkar.(QS. 30:45) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 45 
 
 لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ (45 Ayat  ini sebagai sebab bagi ayat di atas yang menyatakan siapa yang beramal  saleh, maka dia telah menyiapkan tempat yang baik. Orang-orang yang  beramal saleh, pekerjaan itu akan menghubungkannya kepada keridaan  Allah, agar Allah membalas mereka dengan ganjaran yang baik.
 Orang-orang  yang kafir tidak akan mendapat kebaikan dari Allah SWT, sebab Dia tidak  mencintai mereka, dan mereka tidak mendekatkan diri kepada-Nya.  Sedangkan orang-orang yang beramal saleh akan ditempatkan di sisi Allah  dan mendapatkan keridaan-Nya.
 
 Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ar Ruum 45
 
 
 لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ (45 (Agar  Allah memberi pahala) lafal ayat ini berta'alluq kepada lafal  yashshadda'uuna pada ayat sebelumnya (kepada orang-orang yang beriman  dan beramal saleh dari karunia-Nya) Dia memberi mereka pahala.  (Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang kafir) Dia akan  mengazab mereka.
 |  | 
   | 46 | Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah  bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk  merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat  berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari  karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur.(QS. 30:46) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 46 
 
 وَمِنْ  آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ  رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ  فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (46 Di antara tanda-tanda  keesaan dan kekuasaan Allah dan sebagai bukti yang kuat untuk menyatakan  bahwa Dia telah meniupkan angin menghalau awan ke suatu tempat,  kemudian awan itu semakin berat, sehingga menjadi mendung yang akan  menurunkan hujan. Adanya angin dan mendung ini merupakan kabar gembira  bagi manusia yang telah menunggu-nunggu turunnya hujan yang akan  menyirami kebun, sawah dan ladang mereka. Dengan adanya angin dan awan  itu tergambarlah dalam angan-angan mereka bahwa tumbuh-tumbuhan dan  tanam-tanaman mereka akan hidup subur, mereka akan memperoleh hasil yang  cukup untuk kehidupan keluarga mereka, dan binatang ternak mereka akan  berkembang biak:
 Angin yang baik di lautan menimbulkan harapan yang  baik pula bagi para pelaut yang sedang mengarungi lautan. Dengan angin  yang baik kapal dapat berlayar dengan baik pula, timbul perasaan tenang  dan tenteram dalam hati setiap awak kapal itu yang membawa muatan ke  pelbagai negeri, menghubungkan antara negeri yang berjauhan. Perahu  layar akan meluncur dengan cepat dan tenang dengan hembusan angin yang  baik. Para nelayan berlega hati mencari rezeki Allah di lautan dalam  hembusan angin yang sepoi basah.
 Demikianlah rahmat Allah yang tiada  terhingga banyaknya. Diterangkan rahmat-rahmat itu kepada manusia agar  mereka bersyukur kepada-Nya.
 Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها إن الله لغفور رحيم Artinya: Dan  jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat  menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi  Maha Penyayang. (Q.S. An Nahl: 18)
 Jika manusia mensyukuri nikmat  Allah, Dia akan menambahnya, dan barangsiapa yang mengingkari  nikmat-Nya, maka azab yang pedih akan menimpanya. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد Artinya: Dan  (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu  bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu  mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S.  Ibrahim: 7)
 |  | 
   | 47 | Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum  kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan  membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan  pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu  berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.(QS. 30:47) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 47 
 
 وَلَقَدْ  أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ  بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ حَقًّا  عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ (47 Pada ayat ini Allah SWT  menghibur Rasulullah saw yang telah sedih oleh sikap dan tindakan  kaumnya dengan menyatakan: Hai Muhammad, janganlah kamu bersedih dan  berduka cita oleh segala macam tindakan kamu itu. Dahulu Kami telah  mengutus beberapa orang Rasul yang diutus kepada kaum mereka,  sebagaimana Kami mengutus engkau kepada seluruh manusia. Tiap-tiap Rasul  yang Kami utus Kami lengkapi dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang  menunjukkan kebenaran kerasulannya, tetapi mereka mengingkari dan  menyakiti para Rasul itu dan orang-orang yang beriman besertanya. Karena  itu Kami timpakan kepada orang-orang yang durhaka itu azab yang pedih,  yang menghancurkan mereka dan Kami selamatkan para Rasul dan orang-orang  yang beriman besertanya.
 Menghancurkan orang-orang yang mengingkari  para rasul itu termasuk salah Satu dari Sunatullah. Sunatullah itu  tidak akan berubah dan tidak ada yang sanggup merubahnya kecuali Allah  SWT sendiri yang menghendaki-Nya.
 Ayat ini merupakan berita gembira  bagi Rasulullah saw dan kaum Muslimin bahwa Allah pasti menolong mereka  dari orang-orang kafir dan kemenangan pasti berada pada mereka.
 Hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh At Tabrani, Ibnu Hatim, Ibnu Mardawaih dari At Tirmizi menerangkan:
 
 
 
 عن  أبي درداء قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ما من مسلم يرد عن  عِرض أخيه إلا كان على الله أن يرد عنه نار جهنم يوم القيامة, ثم +تلا هذه  الآية. Artinya: Dari Abu Darda', ia berkata: "Aku mendengar  Rasulullah saw bersabda: "Tidak seorangpun dari orang-orang muslim yang  menolak suatu halangan saudaranya kecuali Allah berhak menolak dari  padanya neraka Jahanam, kemudian beliau membacakan ayat ini".
 |  | 
   | 48 | Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin  itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang  dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai  hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira(QS. 30:48) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 48 
 
 اللَّهُ  الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي  السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ  يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ  إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ (48 Ayat ini menegaskan ayat yang  sebelumnya tentang kegembiraan manusia, jika mereka melihat tanda-tanda  akan turunnya hujan yang akan membawa rahmat bagi mereka. Allah SWT yang  menghembuskan angin dan menghalaukan awan, hingga awan itu berkumpul  dan bergumpal-gumpal di langit. kemudian dari celah-celah awan itu turun  hujan. Jika hujan itu menimpa orang-orang yang selalu mengharapkannya  maka mereka itupun bergembira karenanya.
 |  | 
   | 49 | Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.(QS. 30:49) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 49 
 
 وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلِ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمُبْلِسِينَ (49 Ayat  ini menerangkan keadaan orang-orang yang sedang mengharap-harapkan  turunnya hujan. Kemarau panjang telah menimpa negeri mereka, sumur-sumur  telah mengering, apalagi sawah dan ladang mereka. Sukar mencari air  yang mereka minum, apalagi air untuk membersihkan diri dan pakaian  mereka. Tanam-tanaman yang mereka tanam telah mati kekeringan, binatang  ternak mereka telah mati kehausan. Di segala tempat telah diusahakan  pencaharian sumber-sumber air, namun usaha itu masih belum berhasil.  Karena telah berputus asa mencari air itu. Satu-satunya harapan hanyalah  kepada Yang Maha Kuasa, Pencipta Semesta Alam, agar Dia menurunkan  hujan. Di saat itu datanglah angin yang menghembuskan awan yang datang  bergumpal-gumpal, semakin lama awan itu semakin hitam dan berat. Setiap  insan yang melihatnya tentulah berpendapat bahwa hujan akan turun  sebentar lagi. Jika hujan itu telah turun merekapun bergembira ria dan  timbullah harapan dan cita-cita.
 |  | 
   | 50 | Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah,  bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan  yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan  orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 30:50) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 50 
 
 فَانْظُرْ  إِلَى آثَارِ رَحْمَةِ اللَّهِ كَيْفَ يُحْيِي الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا  إِنَّ ذَلِكَ لَمُحْيِي الْمَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (50 Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya termasuk juga di  dalamnya seluruh kaum Muslimin supaya memperhatikan bekas-bekas rahmat  Allah yang ada di bumi ini. Di antaranya bagaimana Dia telah  menghidupkan bumi setelah bumi itu tandus dan mati, menumbuhkan  tumbah-tumbuhan, tanam-tanaman di bumi itu setelah menyiramnya dengan  air hujan. Sebenarnya dengan bukti yang demikian itu saja, manusia akan  sampai kepada kesimpulan bahwa Allah SWT Maha Agung, Maha Kuasa lagi  Maha Luas Rahmat-Nya.
 Jika Allah SWT Yang Maha Kuasa itu sanggup  menghidupkan bumi yang telah mati, tentulah Dia sanggup pula  menghidupkan manusia yang telah mati dan membangkitkannya kembali di  akhirat kelak. Hal itu adalah mudah bagi-Nya, sebagaimana diterangkan  pada firman-Nya yang lain:
 
 
 
 وضرب مثلا ونسي خلقه قال من يحيي العظام وهي رميم قل يحييها الذي أنشأها أول مرة وهو بكل خلق عليم Artinya: Dan  dia membuat perumpamaan bagi kami dan dia lupa kepada kejadiannya, ia  berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah  hancur luluh, katakanlah: "la akan dihidupkan oleh Tuhan yang  menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala  makhluk". (Q.S. Yasin: 78-79)
 |  | 
   | 51 | Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin  (kepada tumbuh-tumbuhan) lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu)  menjadi kuning (kering), benar-benar tetaplah mereka sesudah itu menjadi  orang yang ingkar.(QS. 30:51) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 51 
 
 وَلَئِنْ أَرْسَلْنَا رِيحًا فَرَأَوْهُ مُصْفَرًّا لَظَلُّوا مِنْ بَعْدِهِ يَكْفُرُونَ (51 Ayat  ini menerangkan sifat-sifat orang kafir, jika memperoleh kebaikan  mereka bergembira, tetapi jika mereka ditimpa bahaya atau cobaan, mereka  putus asa, dan putuslah harapan mereka untuk memperoleh kebaikan. Allah  SWT menerangkan: "Jika Kami kirim ke kebun orang-orang kafir yang  sedang menghijau itu angin panas dan angin yang sangat dingin, yang  menyebabkan tumbuh-tumbuhan yang sedang menghijau itu berubah menjadi  kering dan kekuning-kuningan, maka mereka berputus asa dan kembali  mengingkari nikmat Allah yang pernah diberikan kepada mereka.
 Seakan-akan  dengan ayat ini Allah SWT mencela sikap orang kafir pada umumnya, jika  ada di antara kaum Muslimin yang bersikap demikian, hendaklah segera  menolaknya. Sikap yang benar ialah selalu bersabar atas segala macam  cobaan yang diberikan Allah. Cobaan itu ada yang merupakan kesenangan  dan ada pula yang berupa kesengsaraan. Cobaan itu sengaja diberikan  Allah kepada manusia untuk menguji siapa di antara mereka yang kuat  imannya dan siapa pula yang lemah imannya. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 كل نفس ذائقة الموت ونبلوكم بالشر والخير فتنة وإلينا ترجعون Artinya: Tiap-tiap  yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan  keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya  kepada Kamilah kamu di kembalikan. (Q.S. Al anbiya: 35)
 Allah SWT mengajarkan kepada kaum Muslimin ucapan yang diucapkan seseorang di kala menerima cobaan. Dia berfirman:
 
 
 
 الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون Artinya: (yaitu) orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna Lillahi wa inna ilaihi Raji'un". (Q.S. Al Baqarah: 156)
 |  | 
   | 52 | Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup  menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan  orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu  berpaling membelakang.(QS. 30:52) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 52 
 
 فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلَا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ (52 Ayat  ini menerangkan sikap orang-orang kafir dalam menerima seruan atau  ayat-ayat Allah yang disampaikan kepada mereka. Allah SWT menyampaikan  kepada Rasulullah saw: "Wahai Rasul, janganlah engkau bersedih hati atas  sikap orang-orang kafir itu. Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup  menjadikan orang-orang kafir itu beriman, karena Allah SWT telah  mengunci mati pendengaran mereka, sehingga mereka tidak dapat mendengar  ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka, sebagaimana kamu tidak  akan sanggup memberi pengertian kepada orang-orang yang telah mati yang  telah dimatikan pula hati dan pendengaran mereka.
 |  | 
   | 53 | Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi  petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya.  Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) melainkan kepada  orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, mereka itulah  orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).(QS. 30:53) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 53 
 
 وَمَا أَنْتَ بِهَادِي الْعُمْيِ عَنْ ضَلَالَتِهِمْ إِنْ تُسْمِعُ إِلَّا مَنْ يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ مُسْلِمُونَ (53 Pada  ayat ini Allah SWT menegaskan kepada Nabi-Nya bahwa ia tidak akan  sanggup memberi taufik kepada orang-orang yang disesatkan-Nya, karena  memberi taufik dan menjadikan sesat itu adalah Dia yang menentukan bukan  Rasul, dengan menyatakan: "Wahai Rasul, kamu sekali-kali tidak akan  sanggup memberi taufik kepada orang-orang yang disesatkan Allah,  sehingga ia tidak sesat lagi. Memberi taufik dan menyesatkan itu berada  di tangan-Nya. Dia memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya dan  menyesatkan siapa yang disesatkan-Nya, tidak seorangpun yang sanggup  melakukannya selain Dia.
 Selanjutnya Allah SWT menerangkan bahwa  tidak ada seorangpun yang mau mendengar dan memahami ayat-ayat Allah,  kecuali orang-orang yang beriman kepada-Nya dan orang-orang yang di  dalam hatinya tidak ada penyakit. Jika orang-orang mukmin itu  mendengarkan ayat-ayat, Allah, mereka mendengarkannya dengan baik,  berusaha memahami maksud dan maknanya, mengamalkan semua yang  diperintahkan Allah dalam ayat-ayat itu dan menghentikan semua yang  dilarang-Nya. Mereka tunduk dan berserah diri kepada Allah dengan  memurnikan ketaatan kepada-Nya saja.
 |  | 
   | 54 | Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari  keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu  menjadi kuat; kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah  (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan  Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.(QS. 30:54) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 54 
 
 اللَّهُ  الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً  ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ  وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (54 Ayat ini ditujukan kepada  orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit. dengan  mengatakan "Kamu hai orang-orang musyrik diciptakan dalam keadaan lemah;  kamu berasal dari air mani, kemudian menetap dalam rahim ibumu,  kemudian lahir ke dunia. Pada saat-saat yang demikian kamu dalam keadaan  lemah, tidak berdaya, dan memerlukan bantuan dan pertolongan orang  lain, terutama ibu dan bapakmu sendiri. Dia menjadikan bagi kamu telinga  untuk mendengar, mata untuk melihat, hati untuk merasakan sesuatu dan  sebagainya, sehingga kamu menjadi dewasa dan kuat. Dalam keadaan dirimu  merasa kuat dan berkuasa kamu perserikatkan Dia dengan sesuatu yang  lain, sampai pada waktu yang ditentukan. Kemudian kamu menjadi lemah  kembali, setelah mencapai umur lanjut dalam keadaan tua bangka, tidak  berdaya. Jika kamu mau memperhatikan yang demikian itu, yaitu pada  permulaannya kamu lemah, kemudian menjadi kuat, kemudian menjadi lemah  kembali, tentulah kamu akan sampai kepada kesimpulan bahwa Dia yang  kuasa dan menentukan proses kejadianmu itu, kuasa pula membangkitkan  kamu kembali pada hari kiamat. Dialah yang menciptakan segala sesuatu  menurut yang dikehendaki-Nya, Dialah yang berkuasa mengatur dan mengurus  hamba-hamba Nya dan Dia pulalah yang berkuasa mematikan, menghidupkan  dan menentukan segala sesuatu.
 |  | 
   | 55 | Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah  orang-orang yang berdosa; `mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan  sesaat (saja)`. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari  kebenaran).(QS. 30:55) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 55 
 
 وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا غَيْرَ سَاعَةٍ كَذَلِكَ كَانُوا يُؤْفَكُونَ (55 Ayat-ayat  ini menerangkan sikap orang kafir ketika datang hari berbangkit dan  semua makhluk dibangkitkan kembali dari kuburnya. Orang-orang kafir yang  berdosa itu menyatakan dengan sumpahnya bahwa mereka hanya berada dalam  kubur dalam waktu yang sangat singkat sekali.
 Pada ayat yang lain diterangkan pula sikap mereka itu, Allah SWT berfirman:
 
 
 
 ويوم يحشرهم كأن لم يلبثوا إلا ساعة من النهار يتعارفون بينهم قد خسر الذين كذبوا بلقاء الله وما كانوا مهتدين Artinya: Dan  (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka.  (Mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di  dunia) hanya sesaat saja di siang hari, (di waktu itu) mereka saling  berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan  mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk. (Q.S. Yunus: 45)
 Demikianlah sikap dan keadaan orang-orang kafir itu. Mereka selalu  mencemoohkan, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan mereka. Pada  saat mereka akan menerima azab dari Allah, mereka masih berdusta, mereka  mengatakan: "Hanya sebentar saja dalam kubur, padahal mereka telah lama  di dalamnya, sejak mereka mati sampai mereka dibangkitkan. Demikian  pula sewaktu hidup di dunia, mereka telah menerima perintah dan larangan  Allah, tetapi mereka tidak mau melaksanakan atau menghentikannya, sebab  mereka melakukan yang demikian itu adalah karena mereka telah terpesona  oleh harta benda kehidupan dunia, mereka telah kena tipu daya setan dan  memperturutkan hawa nafsunya.
 |  | 
   | 56 | Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu  pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): `Sesungguhnya  kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari  berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu  tidak meyakini (nya).`(QS. 30:56) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 56 
 
 وَقَالَ  الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَالْإِيمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ  اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ فَهَذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلَكِنَّكُمْ  كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (56 Orang-orang yang diberi pengetahuan Al  Kitab dan orang-orang yang beriman kepada Allah berkata kepada  orang-orang kafir itu, sebagai bantahan terhadap permintaan mereka yang  disertai dengan sumpah itu: "Hai orang-orang kafir, bukan kah kamu cukup  lama hidup di dalam kubur, sesuai dengan ketetapan Allah, sampai kamu  dibangkitkan dari kuburmu hari ini? lnilah hari berbangkit yang pernah  kamu dustakan itu, yang pernah kamu ingkari terjadinya sewaktu hidup di  dunia dahulu. karena itu kamu tidak pernah mempersiapkan diri untuk  menghadapinya, kamu lalai dari padanya, seakan-akan hidup di dunia  itulah hidup yang sebenarnya.
 |  | 
   | 57 | Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi)  bagi orang-orang yang zalim permintaan uzur mereka, dan tidak pula  mereka diberi kesempatan bertaubat lagi.(QS. 30:57) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 57 
 
 فَيَوْمَئِذٍ لَا يَنْفَعُ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَعْذِرَتُهُمْ وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (57 Setelah  diterangkan bahwa hidup di dunia adalah untuk mempersiapkan diri untuk  hidup di akhirat nanti, dan di akhirat seseorang akan memperoleh balasan  yang adil dari segala perbuatannya, maka Allah menerangkan bahwa pada  hari kiamat itu tidak berguna lagi permintaan untuk melakukan sesuatu  perintah atau menghentikan sesuatu larangan dan pada hari itu pintu  tobat telah tertutup.
 |  | 
   | 58 | Dan sesungguhnya telah Kami buat dalam Al  quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan sesungguhnya jika  kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir  itu akan berkata: `Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat  kepalsuan belaka`.(QS. 30:58) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 58 
 
 وَلَقَدْ  ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ وَلَئِنْ  جِئْتَهُمْ بِآيَةٍ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا  مُبْطِلُونَ (58 Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah  membuat pelbagai macam perumpamaan dalam Alquran, berupa keterangan  tentang Alquran, berupa keterangan tentang kebenaran, bukti-bukti  keesaan dan kekuasaan-Nya, bukti-bukti keluasan nikmat dan karunia-Nya,  bukti-bukti adanya hari berbangkit, bukti-bukti kebenaran para Rasul.  Penjelasan dan perumpamaan itu dikemukakan untuk direnungkan dan  dipikirkan, kemudian diikuti dan diamalkan. Tetapi kebanyakan manusia  mengingkarinya.
 Kemudian dijelaskan sifat orang kafir terhadap  perumpamaan-perumpamaan itu, bahwa mereka tetap tidak beriman bahkan  mereka mengatakan Alquran itu sihir yang diada-adakan dan  dongeng-dongengan purbakala.
 Pada ayat-ayat lain dijelaskan sikap orang-orang kafir itu terhadap ayat-ayat Allah. Allah SWT berfirman:
 
 
 
 إن الذين حقت عليهم كلمة ربك لا يؤمنون ولو جاءتهم كل آية حتى يروا العذاب الأليم Artinya: Sesungguhnya  orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah  akan beriman meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan,  hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Q.S. Yunus: 96-97)
 |  | 
   | 59 | Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.(QS. 30:59) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 59 
 
 كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (59 Demikianlah  Allah SWT mengunci mati hati dan pikiran orang-orang yang tidak mau  memperhatikan perumpamaan-perumpamaan, mereka tidak memahami ayat-ayat  yang dibacakan kepada mereka, mereka bergelimang dalam kesesatan mereka.
 |  | 
   | 60 | Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji  Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak  meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.(QS. 30:60) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ar Ruum 60 
 
 فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ (60 Surat  Ar Rum ini ditutup dengan perintah Allah SWT agar para Rasul dan  orang-orang yang beriman hendaknya tetap tabah dan saber menghadapi  segala macam sikap dan tindakan orang-orang kafir, dan tetap  menyampaikan agama Allah kepada manusia. Allah pasti menepati janji-Nya,  yaitu akan menolong para Rasul dan orang-orang yang beriman besertanya.  Janganlah sekali-kali menggelisahkan kamu sekalian sikap dan tindak  tanduk orang-orang kafir itu.
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar