Minggu, 09 Juni 2013

Kisah 25 Nabi Dan Rosul Alloh SWT : Nabi Yunus AS

Kisah Nabi Yunus a.s

Mukhadimah
Nabi Yunus a.s ialah salah satu Nabi yang diberikan ujian berat dalam mendakwakan islam kepada kaumnya. Rasa putus asa yang begitu dalam menyergap diri Nabi Yunus a.s. ia lelah ketika dakwa yang ia sampaikan kepada kaumnya tidak membuat mereka beriman kepada Allah swt.

Berbagai upaya telah ia lakukan. Mulai dari member nasihat dan pesan-pesan kebaikan, mengingatkan akan hari kiamat, mengimingimingi mereka dengan syurga, menakut-nakuti dengan azab neraka, semuanya telah ia lakukan agar umatnya mau menyembah Allah swt, tetapi tak seorang pun yang mendengarkannya.

Nabi Yunus a.s akhirnya pergi meninggalkan kaumnya dengan perasaan marah dan sedih. Ia sangat kecewa kepada mereka yang tidak mau diajak kepada kebenaran dan keselamatan. Ia membiarkan kaumnya dalam kesesatan dan pergi meninggalkan mereka, padahal Allah swt tidak memerintahkan dia untuk meninggalkan kaumnya.

Amarah telah menutup kesadarannya akan tanggung jawab sebagai Nabiyullah. Ia lupa bahwa Allah lah yang membuka dan menutup hati kaumnya. Akn tetapi, kelihatannya kesabarannya telah sampai pada titik puncak.


Kisah Nabi Yunus a.s


kisah+nabi+yunus
Nabi Yunus a.s berlari sampai ia berada di sebuah pelabuhan kecil saat matahari akan terbenam. Ia melihat ikan kecil yang berenang melawan arus yang deras. Tiba-tiba gelombang laut menghantamnya sehingga ikan tersebut terhempas keras di atas batu karang. Nabi Yunus bergumam, “Seandainya ikan kecil itu bersama induknya, barangkali nasibnya tidak akan seperti itu.”

Ia pun teringat akan dirinya dan kaumnya. Namun, tekadnya untuk tetap pergi telah bulat. Ia hendak menaiki sebuah kapal. Dalam keadaan gundah dan serbah bingung, Yunus a.s dicegat oleh kapten kapal, “Engkau mau apa?”

“Aku ingin pergi dengan menumpang kapal kalian. Apakah keberangkatan kalian masih lama?” ujar Nabi Yunus a.s. suaranya lirih dan parau karena menahan kesedihan yang begitu dalam.

Kapten itu menjawab, “Kami akan berlayar bersamaan dengan pasang air berikutnya” itu artinya kapal ini akan berangkat besok.

“Apakah kalian tidak memiliki inisiatif untuk berlayar sebelum itu?” Tanya Yunus a.s.

Tentu saja permintaan Nabi Yunus tidak masuk akal. Kapten kapal menjawab, “Berlayar bersamaan dengan pasangnya air laut merupakan pendapat yang selalu diterima oleh para musafir yang sopan!”

Nabi Yunus a.s tidak berani mendesak kapten kapal, karena khawatir membuatnya marah dan ia tidak akan diajak. Oleh karena itu, Nabi Yunus mengikuti kehendak kapten kapal, “Aku akan ikut berlayar bersama kalian. Berapa ongkos yang harus kubayar? Aku akan membayarnya sekarang juga!”

“Kami hanya menerima bayaran emas!” kata kapten kapal

Nabi Yunus a.s menyanggupi harga tersebut dan naik ke kapal. Keesokan harinya, air pasang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Kapal kemudian berlabu berlayar tenang membela lautan. Sementara Nabi Yunus yang masih dilanda gundah dilanda kantuk hingga akhirnya ia tertidur. 

 Tiba-tiba hujan badai besar menyerang lautan. Ombak laut begitu besar dan mengombang ambingkan kapal dengan kerasnya. Seluruh penumpang panic, tetapi Nabi Yunus a.s masih tertidur. Tiba-tiba di tengah badai muncul ikan paus yang mengincar kapal.
Nabi Yunus akhirnya terjaga. Ia segera menuju geladak. Ia melihat para awak kapal sedang membuang beberapa muatan kapal ke laut. Begitu sang kapten kapal melihat Nabi Yunus as ia berseru, “Tidak biasanya, badai mengamuk tiba-tiba. Di dalam kapal ini pasti ada seorang pendosa sehingga badai mengamuk begitu dasyat. Kami akan mengadakan undian bagi seluruh penumpang. Siapa saja yang namanya keluar dalam undian tersebut, kami akan lempar ia ke tengah laut!”

Undian pun dilakukan, entah mengapa nama Nabi Yunus yang keluar. Undian diulangi sampai tiga kali, namun tetap saja nama Nabi Yunus yang keluar. Semua penumpang menatap Yunus dengan penuh curiga. Nabi Yunus yang sadar akan keinginan seluruh penumpang akhirnya berdiri di tepi kapal.



Ia memandang lautan dengan penuh penyesalan, ia teringat akan kesalahannya meninggalkan kaumnya. Ia menyadari bahwa Allah kini sedang menghukumnya. Badai yang begitu kencang membuat para penumpang mendorong tubuh Yunus ke lautan. Nabi Yunus pun  tercebur dan disambut oleh paus yang langsung menelan tubuhnya buat-bulat. Pasu itu membawa Yunus a.s menyelam ke dasar lautan yang gelap gulita.
Yunus merasa dirinya telah mati. Namun Allah swt memberinya kesadaran. Ia melihat tubuhnya masih utuh. Dan ia tahu bahwa kini ia berada di dalam tubuh seekor paus. Kontan ia menangis dan langsung bertasbih kepada Allah,:

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Wadzaannuuni idz dzahaba mughaadhiban fazhanna an lan naqdira 'alaihi fanaada fiizh-zhulumaati an laa ilaha ilaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin(a)

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi (meninggalkan kaumnya yang kafir) dalam keadaan marah, lalu ia menyangka, bahwa Kami tidak akan mempersempit (hati)nya (menyulitkannya), maka ia menyeru (kepada-Nya) dalam keadaan sangat gelap: 'Bahwa tak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim (kepada diri sendiri)'."  (QS Al-Anbiya: 87)

Berhari-hari ia tidak makan, minum dan bergerak. Hanya tasbih demi tasbih yang keluar dari lisannya yang menujukkan ketulusan tobat dan penyesalan yang sangat dalam. Allah swt kemudian memerintahkan paus itu untuk memuntahkan Yunus ke daratan. Tubuh Nabi Yunus a.s yang terluka semakin perih ketika sengat matahari menyentuh tubuhnya.

Allah swt, kemudian menumbuhkan pohon sejenis labu, yang berdaun lebar sehingga Nabi Yunus a.s dapat berlindung dari sengatan sinar matahari. Selanjutnya, Allah mengutusnya kepada seratus ribu orang atau lebih untuk mengajak mereka pada jalan keimanan, mereka semua pun beriman.

Kejadian ini dikisahkan dalam Al-Qur an Al Karim sebagai berikut,


وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
Wa-inna yuunusa laminal mursaliin(a)
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
Idz abaqa ilal fulkil masyhuun(i)
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ
Fasaahama fakaana minal mudhadhiin(a)
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ
Fal taqamahul huutu wahuwa muliimun
فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ
Falaulaa annahu kaana minal musabbihiin(a)
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Lalabitsa fii bathnihi ila yaumi yub'atsuun(a)
فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ
Fanabadznaahu bil 'araa-i wahuwa saqiimun
وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ
Wa-anbatnaa 'alaihi syajaratan min yaqthiinin
وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ
Wa-arsalnaahu ila mii-ati alfin au yaziiduun(a)
فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ
Faaamanuu famatta'naahum ila hiinin
فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ
Faastaftihim alirabbikal banaatu walahumul banuun(a)

 
 “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,(ingatlah) ketika ia lari [1288] , ke kapal yang penuh muatan,kemudian ia ikut berundi [1289] lalu Dia Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela [1290] .Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.kemudian Kami lemparkan Dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam Keadaan sakit.dan Kami tumbuhkan untuk Dia sebatang pohon dari jenis labu.dan Kami utus Dia kepada seratus ribu orang atau lebih.lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.”(QS Ash-Shaffat:139-148)

Ketika ia kembali berdakwah kepada kaumnya dengan keyakinan bahwa Allah selalu bersamanya, mereka pun mau menerima ajakannya. Pada akhirnya mereka semua beriman kepada Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU