Minggu, 02 Februari 2014

TAFSIR AL QUR'AN SURAH ASH-SHAFF AYAT 1 - 14

Cari dalam "TAFSIR" Al Qur'an
Bahasa Indonesia    English Translation    Dutch    nuruddin

No. Pindah ke Surat Sebelumnya... Pindah ke Surat Berikut-nya... [TAFSIR] : ASH-SHAFF
Ayat [14]   First Previous Next Last Balik Ke Atas  Hal:1/1
1 Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 61:1)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 1 

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (1

Segala apa yang di langit dan bumi mengakui bahwa hanyalah Allah yang berhak disembah tidak ada yang lain, Dialah yang menciptakan, menguasai, menjaga kelangsungan hidup, serta menentukan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.
Dia mempunyai sifat-sifat yang sempurna, semua makhluk tunduk di bawah kehendak Nya dan Dia menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud, tujuan yang Dia kehendaki dan sesuai pula dengan kegunaannya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 1 

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (1

(Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi) yakni semuanya memahasucikan-Nya. Huruf lam yang terdapat pada lafal lillaah adalah huruf zaidah; dan di sini dipakai lafal maa, karena lebih memprioritaskan yang mayoritas (dan Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
2 Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?(QS. 61:2)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 2 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2

Setelah Allah SWT menerangkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya ia memperingatkan manusia akan kekurangan-kekurangan yang ada padanya, yaitu mereka mengatakan suatu perkataan, tetapi mereka tidak mengerjakannya. Seperti mereka mengatakan: "Kami ingin mengerjakan kebaikan-kebaikan yang diperintahkan Allah", tetapi jika datang perintah Allah mereka tidak mengerjakannya.
Ada dua macam kelemahan manusia yang dikemukakan ayat ini, yaitu:
1. Perkataan mereka tidak sesuai dengan perbuatan mereka. Kelemahan ini kelihatannya mudah diperbaiki, tetapi sukar melaksanakannya. Amatlah banyak manusia pandai berbicara, suka menganjurkan suatu perbuatan baik dan memperingatkan agar orang lain menjauhi larangan-larangan Allah, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Abdullah bin Rahawah berkata: "Para mukmin di masa Rasulullah, sebelum jihad diwajibkan, berkata: Seandainya kami mengetahui perbuatan-perbuatan yang disukai Allah tentu kami akan memperbuatnya. Maka Rasulullah menyampaikan bahwa perbuatan yang paling disukai Allah, ialah beriman kepada-Nya, berjihad menghapuskan kemaksiatan yang dapat merusak iman, mengakui kebenaran risalah yang disampaikan Nabi-Nya: Setelah datang perintah jihad, sebagian orang-orang yang beriman merasa berat melakukannya. Maka turunlah ayat ini sebagai celaan akan sikap mereka yang tidak baik itu.
2. Tidak menepati janji yang telah mereka buat. Suka menepati janji Yang telah ditetapkan merupakan salah satu ciri dari ciri-ciri orang-orang yang beriman. Jika ciri itu tidak dipunyai oleh seorang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, berarti ia telah menjadi orang munafik.
Rasulullah SAW. bersabda:


آية المنافقين ثلاث: إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا أئتمن خان
Artinya:
Tanda-tanda orang-orang munafik itu ada tiga macam. Yaitu apabila ia berjanji ia menyalahi janjinya, apabila ia berkata ia berdusta dan apabila ia dipercaya ia khianati. (H.R Bukhari dan Muslim)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 2 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2

(Hai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan) sewaktu kalian meminta berjihad (apa yang tidak kalian perbuat) karena ternyata kalian mengalami kekalahan atau mundur dalam perang Uhud.
3 Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.(QS. 61:3)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 3 

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3

Allah SWT memperingatkan amatlah besar dosanya mengatakan atau menyanggupi sesuatu, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya, baik dalam pandangan Allah maupun dalam pandangan masyarakat.
Menepati janji merupakan perwujudan iman yang kuat budi pekerti yang agung, sikap yang berprikemanusiaan pada seseorang, menimbulkan kepercayaan dan penghormatan masyarakat. Sebaliknya perbuatan menyalahi janji merupakan perwujudan iman yang lemah, perangai yang jelek dan sikap yang tidak berprikemanusiaan, akan timbul saling mencurigai dan dendam kesumat di dalam masyarakat. Karena itulah agama Islam sangat mencela orang yang suka berdusta dan menyalahi janji itu.
Agar sifat tercela itu tidak dipunyai oleh orang-orang beriman alangkah baiknya, menepati janji dan berkata benar itu dijadikan tujuan pendidikan yang utama diberikan kepada anak-anak di samping beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan melatih diri mengerjakan bentuk-bentuk ibadat yang diwajibkan.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 3 

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3

(Amat besar) yakni besar sekali (kebencian) lafal maqtan berfungsi menjadi tamyiz (di sisi Allah bahwa kalian mengatakan) lafal an taquuluu menjadi fa'il dari lafal kabura (apa-apa yang tiada kalian kerjakan).
4 Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.(QS. 61:4)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 4 

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ (4

Dalam ayat ini Allah SWT memuji orang-orang yang berperang di jalan Allah dengan barisan yang teratur dan dengan persatuan yang kokoh. Dia menyatakan: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah menyukai kaum muslimin yang berperang di jalan Allah dengan barisan yang teratur dengan kesatuan dan persatuan yang kuat, tidak ada dicelah-celah perpecahan, walaupun perpecahan yang kecil sekalipun, seperti tembok yang kokoh yang tersusun rapat dari batu-batu beton.
Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum muslimin agar mereka menjaga persatuan yang kuat dan kesatuan yang kokoh, memberi semangat yang tinggi, suka berjuang dan berkorban di dalam kalangan kaum muslimin.
Membentuk dan menjaga persatuan serta kesatuan di kalangan kaum muslimin berarti menyingkirkan segala sesuatu yang mungkin menimbulkan perpecahan. seperti perbedaan pendapat tentang sesuatu yang sepele dan tidak penting, sifat mementingkan diri sendiri, sifat membangga-banggakan suku dan keturunan, sifat mementingkan golongan, sifat yang tidak berprikemanusiaan dan sebagainya. Cukuplah kaum muslimin merasakan penderitaan yang berat pada masa yang lalu, karena pendapat yang menyatakan bahwa orang-orang keturunan Arab itu lebih mulia dari orang-orang yang bukan keturunan Arab, mengakibatkan terjadinya pertentangan dan peperangan di kalangan kaum muslimin yang berbeda keturunan, yang pada hakikatnya bersumber dari semboyan itu.
Padahal Rasulullah bersabda:


لا فضل لعربي على أعجمي إلا بالتقوى
Artinya:
Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas seorang Ajam (bukan Arab) kecuali dengan takwa. (Lihat Al Mu'jamul Mufahras Li Alfazil Hadisin Nabawi, halaman 162, jilid V)
Karena itulah dalam membina persatuan dan kesatuan, Allah memperingatkan dan memerintahkan kaum-muslimin menjaga dan mengatur saf dalam salat dengan rapi, bahu membahu, tidak ada satu pun tempat yang terluang, karena tempat yang terluang itu akan diisi oleh setan, sedangkan setan adalah musuh manusia Tidaklah baik seseorang salat sendirian di belakang saf, kecuali dengan menarik ke belakang seorang yang berada dalam saf yang di depannya. Mengatur barisan dalam salat merupakan latihan mengatur barisan dalam berjihad di jalan Allah.
5 Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya:` Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu? `Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.(QS. 61:5)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 5 

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِي وَقَدْ تَعْلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (5

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyampaikan kepada kaum muslimin tentang Nabi Musa A.S. di waktu ia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, kenapa kamu sekalian menentang dan menyakitiku', sehingga kamu tidak mau berperang di jalan Allah, padahal kamu mempercayaiku sebagai seorang Rasul yang diutus Allah kepadamu".
Dalam ayat yang lain diterangkan bahwa Musa A.S. memerintahkan kaumnya memasuki kota Baitulmakdis, tetapi kaumnya mengingkarinya. Allah SWT berfirman:


يا قوم ادخلوا الأرض المقدسة التي كتب الله لكم ولا ترتدوا على أدباركم فتنقلبوا خاسرين قالوا يا موسى إن فيها قوما جبارين وإنا لن ندخلها حتى يخرجوا منها فإن يخرجوا منها فإنا داخلون
Artinya:
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya, jika mereka keluar daripadanya pasti kami akan memasukinya". (Q.S Al Ma'idah: 21-22)
Ayat ini merupakan penawar hati Nabi Muhammad SAW. dan kaum muslimin agar selalu bersabar menghadapi sikap orang-orang munafik, yang mengaku dirinya muslim, tetapi di belakang Rasulullah SAW. mereka mengingkarinya. Sehubungan dengan itu Rasulullah pernah bersabda "Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Musa yang disakiti kaumnya lebih berat dari yang terjadi pada diriku ini, tetapi ia tetap sabar".
Allah SWT melarang kaum muslimin menyakiti hati Rasulullah SAW., seperti yang telah dialami oleh Nabi Musa A.S. Dia berfirman:


يا أيها الذين آمنوا لا تكونوا كالذين أذوا موسى فبرأه الله مما قالوا وكان عند اله وجيها
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan yang terhormat di sisi Allah. (Q.S Al Ahzab: 69)
Setelah orang-orang yang mendurhakai Rasul itu berpaling dan mengingkari kebenaran, sedangkan mereka mengetahui kebenaran itu, Allah pun memalingkan hati mereka dari petunjuk-Nya, sehingga mereka tidak mungkin lagi mendapat petunjuk.
Allah SWT berfirman:


ونقلب أفئدتهم وأبصارهم كما لم يؤمنوا به أول مرة ونذرهم في طغيانهم يعمهون
Artinya:
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Alquran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat. (Q.S Al An'am: 110)
Yang dimaksud dengan Allah memalingkan hati orang-orang kafir dalam ayat ini, ialah membiarkan dalam keadaan kesesatan. Semakin banyak kesesatan dan kemaksiatan yang telah diperbuatnya, semakin jauh pula mereka dari petunjuk Allah, sehingga bagi mereka sulit kembali ke jalan yang benar.
Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan pernyataan-Nya di atas bahwa orang yang telah jauh dari jalan yang benar itu, tidak mungkin lagi memperoleh taufik dan hidayah dari pada-N. Mereka adalah orang-orang yang fasik, sedangkan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
6 Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:` Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad) `. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:` Ini adalah sihir yang nyata `.(QS. 61:6)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 6 

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ (6

Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad menyampaikan kepada kaum muslimin, kisah keingkaran kaum Isa, ketika Isa A.S. berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus kepada kamu sekalian, aku membenarkan kitab Taurat yang dibawa Nabi Musa A.S. demikian pula kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada para nabi, baik yang datang sebelumku, maupun yang datang sesudahku. Dan aku menyeru kamu agar beriman pula kepada Rasul yang datang kemudian yang bernama Ahmad".
Dalam ayat yang lain ditegaskan pula bahwa isyarat kedatangan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah terakhir terdapat pula dalam Taurat dan Injil. Allah SWT berfirman:


الذين يتبعون الرسول النبي الأمي الذي يجدونه مكتوبا عندهم في التوراة والإنجيل
Artinya:
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (Q.S Al A'raf: 157)
Dalam kitab Taurat banyak disebutkan isyarat-isyarat kedatangan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir, seperti Kitab Kejadian 21:13
"Maka anak sahayamu itupun akan terjadikan suatu bangsa, karena itu ia dari benihmu".
Maksudnya ialah keturunan Siti Hajar, ibu dari Ismail yang kemudian menjadi orang-orang Arab yang mendiami semenanjung Arabia. Waktu Nabi Ibrahim pergi ke Mesir bersama istrinya Sarah, beliau dianugerahi oleh raja Mesir seorang hamba sahaya perempuan yang kemudian dijadikan sebagai istri, yang bernama Hajar. Sewaktu Hajar telah melahirkan putranya Ismail, ia di antarkan Ibrahim A.S. ke Mekah atas perintah Allah. Di Mekahlah Ismail A.S. menjadi besar dan berketurunan. Di antara keturunannya itu bernama Muhammad yan kemudian menjadi Nabi dan Rasul terakhir.
Kitab Kejadian 21:18 memerintahkan agar Bani Israel mengikuti dan menyokong Nabi Muhammad, yang akan datang kemudian.
"Bangunlah engkau, angkatlah budak itu, sokonglah dia, karena Aku hendak menjadikan dia suatu bangsa yang besar"
Demikian pula dengan Kitab Kejadian 17:20 menyebutkan:
"Maka akan hal Ismail itu pun telah Kululuskan permintaanmu, bahwa sesungguhnya Aku telah memberkahi akan dia dan memberikan dia dan memperbanyak dia amat sangat dua belas orang raja-raja akan berpencar dari padanya dan Aku akan menjadikan dia suatu bangsa yang besar"
kitab Habakuk 3:3 menyebutkan:
"Bahwa Allah datang dari teman dan Yang Mahasuci dari pegunungan Paran -Selah. Maka kemuliaan-Nya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya"
Di sini diterangkan tentang teman dan orang-orang suci dari pegunungan Paran (Arab = Peron/ Panam), dan yang dimaksud di sini adalah Nabi Muhammad SAW. itu.
Demikian pula Nabi Musa A.S. dalam Kitab Ulangan 18:17-22 telah menyatakan kedatangan Nabi Muhammad SAW. itu.
"Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepadaku (Musa): "Benarlah kata mereka itu (Bani Israel)". Bahwa Aku (Allah) akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi dari antara segala saudaranya (yaitu Nabi dan Bani Israel) yang seperti engkau (Nabi Musa) dan Aku akan memberi segala firman-Ku dalam mulutnya dan dia pun akan mengatakan kepadanya segala yang Kusuruh akan dia.
Bahwa sesungguhnya barang siapa yang tiada mau dengan segala firman Ku yang akan dikatakan olehnya dengan nama-Ku, niscaya Aku menuntutnya kelak pada orang itu. Tetapi adanya Nabi yang melakukan dirinya dengan sombong dan mengatakan firman dengan nama-Ku, yang tiada Ku-suruh katakan, atau yang berkata dengan nama dewa-dewa, niscaya orang Nabi itu akan mati dibunuh hukumnya. Maka jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian, "Dengan apakah boleh kami ketahui akan perkataan itu bukannya firman Tuhan adanya?". Bahwa jikalau Nabi itu berkata demi nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya tidak jadi atau tidak datang, yaitu perkataan yang bukan firman Tuhan adanya maka Nabi itu pun berkata dengan sembarangan, janganlah kamu takut akan dia".
Dalam ayat-ayat Taurat di atas ada beberapa isyarat yang menjadi dalil untuk menyatakan tentang nubuwat Nabi Muhammad SAW.
"Seorang Nabi di antara segala saudaranya".
Hal ini menunjukkan bahwa yang akan menjadi Nabi itu akan timbul dari saudara-saudara Bani Israel, tetapi bukan dari Bani Israel sendiri, karena Bani Israel itu keturunan Yakub dan Yakub anak dari Ishak A.S. Dan Ishak A.S. adalah saudara dari Ismail A.S. Saudara-saudara Bani Israel itu ialah Bani Ismail Dan Nabi Muhammad SAW. sudah jelas adalah keturunan Bani Ismail.
Kemudian kalimat "Yang seperti engkau" memberi pengertian bahwa Nabi yang akan datang itu haruslah seperti Nabi Musa A.S., maksudnya Nabi yang membawa agama bani seperti yang dibawa Nabi Musa A.S. Dan seperti dituliskan bahwa Nabi Muhammad itulah satu-satunya Nabi yang membawa syariat bani (agama Islam) yang berlaku juga bagi Bani Israel.
Kemudian dikatakan bahwa Nabi itu "tidak sombong", tidak akan mati dibunuh". Muhammad SAW. seperti dimaklumi bukanlah orang yang sombong, baik sebelum menjadi Nabi apa lagi setelah menjadi Nabi. Sebelum menjadi Nabi ternyata beliau telah disenangi oleh umum, dan dipercaya oleh orang-orang Quraisy, terbukti dengan panggilan beliau "Al Amin" (kepercayaan). Kalau beliau sombong tentulah beliau tidak diberi gelar yang sangat terpuji itu.
Umat Nasrani menyesuaikan kenabian itu kepada Isa A.S. di samping mereka mengakui pula bahwa Isa A.S. sungguh mati terbunuh (karena disalib). Hal ini jelas bertentangan dengan ayat kenabian itu sendiri. Sebab Nabi itu haruslah tidak mati dibunuh (disalib dan sebagainya).
Banyak lagi isyarat-isyarat yang terdapat di dalam Taurat yang menerangkan kenabian Muhammad SAW. seperti yang diberikan Nabi Yesaya 42:1-4; Nabi Yermin 31:31-32, Nabi Daniel 2:38-45 dan banyak lagi yang tidak perlu disebutkan di sini.
Demikian pula dalam kitab Injil yang banyak disebut dalam kitab Yahya.
Kemudian diterangkan bahwa Nabi dan Rasul yang bernama Ahmad itu lahir. dengan membawa dalil-dalil yang kuat serta mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah, dan mereka pun mengingkarinya dan mengatakan Muhammad adalah seorang ahli sihir.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 6 

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ (6

(Dan) ingatlah (ketika Isa putra Maryam berkata, "Hai Bani Israel!) di sini Nabi Isa tidak mengatakan hai kaumku, karena sesungguhnya dia tidak mempunyai kerabat di kalangan mereka (Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab sebelumku) kitab yang diturunkan sebelumku (yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang rasul yang akan datang sesudahku, namanya Ahmad.") Allah berfirman: (Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka) yakni Ahmad alias Muhammad kepada orang-orang kafir (dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni ayat-ayat dan tanda-tanda (mereka berkata, "Ini) maksudnya, apa yang didatangkannya itu (adalah sihir) menurut suatu qiraat lafal sihrun dibaca saahirun artinya orang yang datang ini adalah penyihir (yang nyata") yang jelas.
7 Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.(QS. 61:7)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 7 

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (7

(Dan siapakah) artinya tiada seseorang pun (yang lebih zalim) maksudnya lebih besar kezalimannya (daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah) yakni dengan cara menisbatkan adanya sekutu bagi-Nya, menyebutkan-Nya bahwa Dia mempunyai anak dan mengatakan ayat-ayat-Nya sebagai sihir (sedangkan dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim) kepada orang-orang yang kafir.
8 Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.(QS. 61:8)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 8 

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (8

Pada ayat ini diterangkan alasan-alasan mereka yang demikian itu. Mereka bermaksud dengan perbuatan dosa dan ucapan mengada-ada itu untuk memadamkan sinar agama Islam yang menerangi manusia yang sedang berada dalam kegelapan. Perbuatan mereka itu tak ubahnya seperti orang yang ingin memadamkan cahaya matahari yang menyilaukan pemandangan dengan hembusan mulutnya yang tidak berarti itu. Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Allah SWT akan tetap memancarkan sinar agama-Nya ke seluruh penjuru dunia dengan menolong Nabi Muhammad dan orang-orang yang beriman walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa pernah wahyu tidak turun kepada Nabi Muhammad SAW. selama empat puluh hari. Maka berkatalah seorang pembesar Yahudi yaitu Kaab bin Asyraf "Hai sekalian orang-orang Yahudi, bergembiralah kamu semuanya, Allah telah memadamkan cahaya Muhammad dengan tidak lagi menurunkan wahyu kepadanya dan Dia tidak akan menyempurnakan cahaya itu". Mendengar ucapan Kaab itu Rasulullah merasa sedih berhiba hati. Berkenaan dengan itu turunlah ayat ini.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 8 

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (8

(Mereka hendak memadamkan) lafal liyuthfi'uu dinashabkan oleh an yang keberadaannya diperkirakan, sedangkan huruf lam-nya adalah zaidah (cahaya Allah) yakni syariat dan bukti-bukti-Nya (dengan mulut mereka) melalui ucapan-ucapan mereka bahwa Alquran itu adalah sihir, syair dan ramalan atau tenungan (dan Allah tetap menyempurnakan) artinya memenangkan atau menampakkan (cahaya-Nya) menurut suatu qiraat dibaca mutimmu nuurihi dengan dimudhafkan (meskipun orang-orang kafir benci) akan hal tersebut.
9 Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.(QS. 61:9)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 9 

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ (9

(Dialah Yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya) maksudnya menjadikannya berada di (atas segala agama-agama) yakni di atas semua agama yang bertentangan dengannya (meskipun orang-orang musyrik benci) akan hal tersebut.
10 Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?,(QS. 61:10)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 10 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10

(Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian) dapat dibaca tunjiikum dan tunajjiikum, yakni tanpa memakai tasydid dan dengan memakainya (dari azab yang pedih) yang menyakitkan; mereka seolah-olah menjawab, mengiyakan. Lalu Allah melanjutkan firman-Nya:
11 (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,(QS. 61:11)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 10 - 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11

Dalam ayat ini Allah mendorong kaum muslimin agar melakukan amal saleh dengan mengatakan. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allan dan Rasul yang diutus-Nya, apakah kamu sekalian mau Aku tunjukkan suatu pandangan yang bermanfaat dan pasti mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda dan keberuntungan yang kekal atau melepaskan kamu dari api neraka.
Ungkapan ayat di atas memberikan pengertian kepada kaum muslimin agar mereka suka memperhatikan dan melaksanakan perdagangan yang dimaksud Allah itu, jika mereka benar-benar menginginkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti.
Kemudian disebutkan bentuk-bentuk perdagangan yang memberikan keuntungan yang besar itu, yaitu:
1. Memperkuat iman di dada benar-benar percaya kepada yang wajib diimani, yaitu iman kepada Allah, kepada para malaikat, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada adanya Hari Kiamat serta kepada kada dan kadar Allah.
2. Mengerjakan amal saleh semata-mata karena Allah bukan karena riya. Mengerjakan amal saleh adalah perwujudan iman seseorang, karena ingin melakukan segala sesuatu yang dituntut imannya itu.
3. Berjihad di jalan Allah. Berjihad ialah segala macam upaya dan usaha yang dilakukan untuk menegakkan agama Allah. Ada dua macam jihad yang disebut dalam ayat ini yaitu berjihad dengan jiwa raga dan berjihad dengan harta. Berjihad dengan jiwa dan raga ialah berperang melawan musuh-musuh agama yang menginginkan kehancuran Islam dan kaum muslimin. Berjihad dengan harta yaitu membelanjakan harta benda untuk menegakkan kalimat Allah, seperti untuk biaya berperang, mendirikan mesjid, rumah sekolah, rumah sakit dan kepentingan umum yang lain.
Di samping itu ada bentuk-bentuk jihad yang lain, yaitu berjihad menentang hawa nafsu, mengendalikan diri, berusaha membentuk budi pekerti yang baik pada diri sendiri, menghilangkan rasa iri dan sebagainya. Jihad-jihad yang terakhir inilah yang paling berat.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa iman dan jihad itu adalah perbuatan yang paling baik akibatnya, baik untuk diri sendiri, anak-anak, keluarga, harta benda dan masyarakat, jika manusia itu memahami dengan sebenar-benarnya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 11 

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11

( Yaitu kalian beriman) artinya kalian tetap beriman (kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui) bahwasanya hal ini lebih baik bagi kalian, maka kerjakanlah.
12 niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.(QS. 61:12)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 12 

يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12

Jika manusia beriman, mengakui kebenaran Rasulullah SAW. dan berjihad di jalan Allah, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya, seakan-akan dosa itu tidak pernah diperbuatnya atau menjauhkannya dari perbuatan dosa itu, menyediakan tempat bagi mereka di dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tempat di dalam surga adalah tempat yang paling indah, paling menyenangkan hati orang yang berada di dalamnya.
Diriwayatkan oleh At Tirmizi dan Al Hakim dan dinyatakan sahih dari Abdullah bin Salam bahwa ketika para sahabat Rasulullah duduk-duduk santai sambil berbincang-bincang, di antara mereka ada yang berkata: "Sekiranya kami mengetahui amal yang lebih dicintai Allah pasti kami akan mengerjakannya". Maka turunlah ayat ini yang menerangkan amal yang paling baik itu.
Pada riwayat lbnu Abu Hatim dari Said bin Jubair dikemukakan bahwa ketika turun ayat 10 surah ini (Ya ayyuhal lazina......) kaum muslimin berkata: "Sekiranya kami mengetahui yang dimaksud tijarah (perdagangan) itu pasti kami akan ikut serta memberikan harta benda dan keluarga kami". Maka Allah menurunkannya ayat ke 11 di atas.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 12 

يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12

(Niscaya Allah akan mengampuni) menjadi jawab dari syarat yang diperkirakan keberadaannya; lengkapnya, jika kalian mengerjakannya, niscaya Dia akan mengampuni (dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan memasukkan kalian ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn) sebagai tempat menetap. (Itulah keberuntungan yang besar).
13 Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.(QS. 61:13)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 13 

وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (13

Dalam ayat ini diterangkan kemenangan yang lain yang akan segera diperoleh oleh Rasulullah SAW. dan kaum muslimin di dunia ini, yaitu mereka akan dapat mengalahkan musuh-musuh mereka, menaklukkan beberapa negeri dalam waktu yang dekat, memberikan kedudukan yang baik bagi kaum muslimin beserta kekuatan iman dan fisik, sehingga berkuasa di timur dan barat, dan agama Islam tersebar di seluruh dunia.
Ayat ini termasuk ayat yang menerangkan kemukjizatan yaitu menerangkan sesuatu. yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Hal ini dipercayai betul oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, sehingga menumbuhkan kekuatan dan semangat yang hebat di kalangan kaum muslimin. Maka dalam sejarah terlihat dan terbukti bahwa dalam waktu yang sangat singkat agama Islam telah dianut oleh sebahagian penduduk dunia waktu itu, sejak dari ujung barat Afrika sampai ujung timur Indonesia dari Maroko ke Merauke dan dari Asia Tengah di utara sampai ke Afrika selatan.
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk menyampaikan kepada kaumnya (muslim) mengenai keuntungan yang akan mereka peroleh dari perdagangan itu dan kemenangan-kemenangan yang akan dicapai dalam waktu yang dekat.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 13 

وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (13

(Dan) Dia memberikan kepada kalian nikmat (yang lain yang kalian sukai, yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman) yaitu berita tentang mendapat pertolongan dan kemenangan.
14 Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:` Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah? `Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:` Kamilah penolong-penolong agama Allah `, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.(QS. 61:14)
TKQ-TPQ-MADIN "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN,KEC. WONOAYU

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaff 14 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ (14

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kaum muslimin agar menjadi penolong-penolong agama Allah, menyebar luaskan agama-Nya meninggikan kalimat-Nya sehingga tidak ada yang mengatasinya, dengan beriman dan berjihad itu, sebagaimana yang dilakukan sahabat-sahabat terdekat Nabi Isa A.S., ketika Isa A.S. berkata kepada mereka: "Siapakah penolong agama Allah?" Mereka menjawab: "Kamilah penolong-penolong agama Allah".
Tatkala Nabi Isa A.S. menyampaikan risalahnya kepada Bani Israel dengan bantuan sahabat-sahabat setianya, sebagian Bani Israel itu ada yang memperkenankan seruan Nabi Isa A.S. itu, sedang sebahagian yang lain ada yang mengingkari dan menolak seruan itu, dengan menuduh Isa sebagai seorang anak zina. yang dilahirkan karena perzinaan ibunya Maryam dengan seorang laki-laki, dan ada pula yang mengatakan bahwa Isa itu putra Allah dan kekasih-Nya ^ dan sebagainya.
Dalam menghadapi orang-orang yang mengingkari seruan Nabi Isa itu serta mengada-adakan kebohongan tentangnya, maka Allah SWT menguatkan hati orang-orang yang beriman, sehingga mereka berhasil mengalahkan musuh-musuh itu, sebagaimana firman Allah SWT:


إنا لننصر رسلنا والذين آمنوا في الحياة الدنيا ويوم يقوم الإشهاد
Artinya:
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (Hari Kiamat). (Q.S Al Mu'min: 51)

Halaman  First Previous Next Last Balik Ke Atas   Total [1]
Ayat 1 s/d 14 dari [14]


Sumber Tafsir dari :


1.Tafsir DEPAG RI, 2. Tafsir Jalalain Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Edy_Hari_Yanto's  album on Photobucket
TPQ NURUDDIN NEWS : Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan TPQ Nuruddin| TKQ-TPQ "NURUDDIN" MENERIMA SANTRI DAN SANTRIWATI BARU | INFORMASI PENDAFTARAN DI KANTOR TPQ "NURUDDIN" KEMALANGAN-PLAOSAN-WONOAYU