| 21 | taat dan mengucapkan perkataan yang baik  (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang  (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya)  tehadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.(QS. 47:21) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 21 
 
 طَاعَةٌ وَقَوْلٌ مَعْرُوفٌ فَإِذَا عَزَمَ الْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ (21 Pada  ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa yang lebih utama bagi mereka  orang munafik adalah taat kepada Allah, mengucapkan perkataan yang  makruf, daripada takut, gentar menghadapi musuh. Akan tetapi mereka  tidak demikian. Hal itu adalah karena kesenangan hidup di dunia telah  mempesona mereka. Mereka itu takut akan kehilangan kesenangan itu.  Padahal jika mereka mengetahui, kesenangan hidup di dunia itu adalah  kesenangan yang sementara dan kesenangan hidup di akhirat adalah  kesenangan yang sebenarnya.
 Selanjutnya diterangkan bahwa  orang-orang munafik itu apabila datang perintah berperang, timbullah  kebencian dalam hati mereka sehingga mereka enggan ikut berperang.  Seandainya mereka mempunyai iman yang kuat di dalam dada mereka,  benar-benar taat kepada Allah dan mengikuti Rasul, maka hal itu lebih  baik bagi mereka, karena dengan demikian mereka dekat kepada Allah.
 |  | 
   | 22 | Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan(QS. 47:22) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 22 
 
 فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ (22 Dalam  ayat ini Allah SWT. mencela sikap orang-orang munafik yang selalu  mengejar kesenangan hidup di dunia, dengan mengatakan, "Hai orang  munafik, karena kamu selalu mengejar kesenangan hidup di dunia dan  kemewahannya, maka seandainya kamu berkuasa, pastilah kamu mempunyai  sifat-sifat ingin mementingkan diri sendiri dengan memperlihatkan  kekuasaan kepada rakyat jelata, suka mengambil dan memperkosa hak orang  lain dan memutuskan hubungan silaturahmi.
 |  | 
   | 23 | Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.(QS. 47:23) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 23 
 
 أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ (23 Orang-orang  yang disebutkan di atas adalah orang-orang yang telah dijauhkan Allah  SWT. dari rahmat-Nya karena itu Allah menghilangkan pendengaran mereka  sehingga tidak dapat mengambil pelajaran dari apa yang dapat mereka  dengar dan Allah membutakan mereka sehingga mereka tidak dapat mengambil  manfaat dari apa yang mereka lihat.
 |  | 
   | 24 | Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran ataukah hati mereka terkunci(QS. 47:24) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 24 
 
 أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا (24 Apakah  orang-orang munafik itu tidak memperhatikan dan memahami ajaran ajaran  Allah dalam Alquran, tidak merenungkan dan memikirkannya, sehingga  mereka mengetahui kesalahan sikap dan tindakan mereka selama ini? Atau  telah terkunci mati hati, penglihatan mereka sehingga mereka tidak dapat  lagi memahami isinya?
 Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh  orang-orang munafik itu tidak saja dilakukan terhadap orang-orang yang  beriman, tetapi juga dilakukan terhadap orang-orang Yahudi. Mereka  menyatakan kesediaan bekerja sama dengan orang Yahudi Bani Nadir dan  Bani Quraizah, bahkan mereka bersedia mengikuti sebahagian keinginan  orang-orang Yahudi untuk menarik hati mereka tetapi semua janji dan  kesediaan mereka itu tidak mereka tepati. Mereka terkadang tidak  segan-segan mencelakakan teman yang mereka ajak bersekongkol itu dengan  menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring. Allah SWT. berfirman:
 
 
 
 أَلَمْ  تَرَ إِلَى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ  كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ  مَعَكُمْ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِنْ قُوتِلْتُمْ  لَنَنْصُرَنَّكُمْ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (11Artinya: Apakah  kamu tiada memperhatikan orang-orang yang munafik yang berkata kepada  saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab "Sesungguhnya  jika kamu diusir, niscaya kami pun akan keluar bersama kamu dan kami  selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun untuk (menyusahkan)  kamu dan jika kamu diperangi, pasti kami akan membantu kamu". Allah  menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. (Q.S. Al  Hasyr: 11)
 |  | 
   | 25 | Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke  belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka,  syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan  angan-angan mereka.(QS. 47:25) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 25 
 
 إِنَّ  الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ  لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ (25 Timbulnya  kemunafikan itu dalam diri mereka diterangkan dalam ayat ini; "orang  yang kembali kafir setelah nyata bagi mereka jalan yang lurus yang hams  ditempuh dengan mengerjakan perbuatan dosa dun sesat adalah orang yang  telah termakan dan terpengaruh oleh tipu daya setan-setan menjadikan  perbuatan dosa dun kesesatan yang mereka kerjakan itu sebagai perbuatan  baik dalam pandangan mereka, sehingga hiduplah dengan bergelimang dosa  dan kesesatan. Di samping itu mereka dibuaikan oleh angan-angan yang  palsu. yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Maka jadilah hawa nafsu itu  sebagai ukuran baik atau buruknya sesuatu bagi mereka. Yang baik  menurut mereka ialah yang) baik menurut hawa nafsu mereka sendiri.
 |  | 
   | 26 | Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka  (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada  apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): `Kami akan mematuhi kamu  dalam beberapa urusan`, sedang Allah mengetahui rahasia mereka.(QS. 47:26) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 26 
 
 ذَلِكَ  بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّهُ  سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ (26 Kesempatan orang-orang munafik itu yakni kembalinya mereka kepada  kekafiran, padahal tadinya mereka telah beriman, adalah karena mereka  memihak kepada orang-orang Yahudi dari Bani Nadir dan Bani Quraizab yang  bersekutu dengan mereka untuk memerangi orang-orang yang beriman.  Orang-orang munafik menyatakan bahwa mereka akan turut berperang di  pihak Bani Nadlir dan Bani Quraizah itu menghadapi kaum Muslimin jika  sekiranya suka-suku Yahudi itu diusir dari Madinah. Orang-orang Yahudi  pernah menganjurkan kepada orang-orang munafik itu antara lain agar  mereka memperlihatkan kekafiran mereka dengan terang-terangan. Akan  tetapi, mereka tidak mematuhi seluruh anjuran itu, hanya beberapa urusan  saja yang mereka patuhi. Umpamanya anjuran untuk menyatakan kekafiran  dengan terus terang mereka tidak mau mematuhinya. Kekafiran itu tetap  mereka rahasiakan karena mereka masih mengharapkan keuntungan dengan  menyembunyikannya. Jadi, orang orang munafik itu kendatipun mereka telan  kembali kepada kekafiran, kekafiran itu tetap mereka rahasiakan. Akan  tetapi, Allah SWT. mengetahui tindakan yang mereka rahasiakan itu,  karena tidak satu pun yang tidak diketahui-Nya. Dalam ayat yang lain  Allah SWT. menerangkan cara mereka mengatur siasat dan tipu daya. Allah  SWT. berfirman:
 
 
 
 وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ  عِنْدِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللَّهُ  يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ  وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا (81Artinya Dan mereka (orang-orang  munafik) mengatakan, "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila  mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian mereka mengatur siasat di  malam hari (mengambil keputusan) lain dan yang telah mereka katakan  tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka  berpalinglah kamu dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah  Allah menjadi pelindung." (Q.S. An Nisa: 81)
 |  | 
   | 27 | Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan pungggung mereka(QS. 47:27) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 27 
 
 فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ (27 Dalam  ayat ini Allah SWT. memperingatkan orang-orang munafik, apakah yang  akan mereka lakukan jika mereka telah dalam kemunafikannya itu. Mereka  hanya dapat melakukan kemunafikan dan tipu daya mereka itu semasa mereka  masih hidup, masih berkuasa, masih dalam keadaan sehat jasmani dan  rohani. Bagaimana pendapat mereka bila kesehatan mereka dihilangkan  Allah dengan seketika, ketuaan berangsur mendeka\Ii kehidupan mereka?  Bagaimana pendapat mereka di wakin kematian mendekati mereka dan  malaikat maut memukul muka dan punggung mereka; apakah yang akan mereka  lakukan? Bagaimana pula pendapat mereka jika mereka mati dengan  tiba-tiba, tidak ada kesempatan sedikit pun bagi mereka bertobat kepada  Allah SWT. yang menentukan segala sesuatu di akhirat nanti? Jika mereka  memikirkan dan merenungkan semuanya itu, tentulah mereka tidak akan  melakukan perbuatan ingkar dan dosa itu.
 Dalam ayat ini, disebutkan  bahwa di kala malaikat akan mencabut nyawa mereka, malaikat akan memukul  muka dan punggung mereka. Orang Arab amat takut dipukul di muka dan di  punggung it". Oleh karena itu takut dipukul musuh di muka dan punggung  itulah, mereka tidak mau pergi berperang. Ayat ini menunjuk keadaan  orang-orang munafik dalam sengsara dan terhina di waktu menghadapi  sakaratul maut
 |  | 
   | 28 | Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka  mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka  membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus  (pahala) amal-amal mereka.(QS. 47:28) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 28 
 
 ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ (28 Mereka  mengalami keadaan yang demikian adalah karena mereka suka mengerjakan  maksiat dan selalu ingkar kepada Allah dan memperturutkan hawa nafsu.  Tidak mau mengerjakan pekerjaan yang diridai Allah. Beribadat kepada  Allah hanyalah karena ria dan mg in dihargai orang. Karena itu , semua  amal yang mereka kerjakan, seperti bersedekah, menolong orang-orang yang  lemah, miskin dan sengsara, tidak ada guna dan faedahnya sebab amal dan  perkataan baik itu baru diterima bila didasari dengan iman kepada Allah  SWT. dan Rasul Nya.
 |  | 
   | 29 | Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka(QS. 47:29) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 29 
 
 أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَنْ لَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ أَضْغَانَهُمْ (29 Apakah  orang munafik itu mengira bahwa dalam permusuhan dan niat jahat  terhadap orang-rang yang beriman yang terpendam dalam hati mereka itu  tidak akan diketahui? Apakah mereka mengira bahwa Allah SWT. tidak  mengetahuinya sehingga Dia tidak memberitahukannya kepada Rasul-Nya dan  orang-orang yang beriman? Allah SWT. Yang Maha Mengetahui segala  sesuatu, akan memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman tentang  semua rahasia jahat mereka itu.
 Mengenai rahasia dan rencana jahat orang-rang munafik itu diterangkan panjang lebar dalam surat At-Taubah.
 Di antaranya ialah firman Allah SWT.:
 
 
 
 الْمُنَافِقُونَ  وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ  وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ  فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (67Artinya: Orang-orang  munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebahagian yang lain  adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat  yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa  kepada Allah. sebab itu Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang  munafik itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. At Taubah: 67)
 |  | 
   | 30 | Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami  tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal  mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka  dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui  perbuatan-perbuatan kamu(QS. 47:30) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 30 
 
 وَلَوْ  نَشَاءُ لَأَرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ  وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ  أَعْمَالَكُمْ (30 Allah SWT. menyatakan kepada Rasulullah saw: "Hal  Muhammad, jika Kami menghendaki untuk memperkenalkan kepadamu  pribadi-pribadi orang munafik itu sehingga kamu mengenal seorang demi  seorang berdasarkan tanda tanda yang ada pada mereka, tentulah tidak  sukar bagi Kami melakukannya.
 Tetapi Kami tidak berbuat demikian,  agar tidak disakiti keluarga mereka yang beribadat kepada Kami.  Sekalipun demikian, kamu dapat mengetahui orang orang munafik itu dengan  memperhatikan ungkapan-ungkapan dan cara-cara mereka berbicara. Mereka  tidak mau berbicara secara tegas dan jelas, melainkan selalu memakai  isyarat-isyarat dan sindiran-sindiran serta kiasan-kiasan yang kurang  jelas maksudnya dan mereka berbuat dan bertindak tidak sesuai dengan  yang mereka katakan.
 Orang munafik di masa Rasulullah saw. bila  berbicara selalu menggunakan kata kata yang muluk-muluk dan menyenangkan  hati pendengarnya, tetapi dalam hati mereka terkandung maksud-maksud  jahat. Berkata Al-Kalbi: Setelah turunnya ayat ini, maka Rasulullah saw.  mengetahui orang-orang munafik, bila berbicara dengan beliau, sedang  Anas r.a, mengatakan, "Allah SWT. memberitahukan orang-orang munafik  kepada Rasulullah dengan perantara wahyu atau dengan tanda-tanda yang  ditampakkannya kepada beliau".
 Sehubungan dengan orang-orang munafik  itu Usman bin Affan berkata, "Tidak ada suatu rahasia yang tersembunyi  dalam hati seorang, kecuali Allah menampakkannya pada air muka dan  ucapan lahirnya".
 Pada akhir ayat ini Allah SWT. menyatakan bahwa  keadaan orang-orang mukmin tidak sama dengan orang-orang munafik itu dan  bahwa Dia akan membalas amal perbuatan orang-orang mukmin sesuai dengan  maksud niatnya masing-masing, karena Dia mengetahui amal perbuatan  mereka.
 |  | 
   | 31 | Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji  kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar  diantara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.(QS. 47:31) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 31 
 
 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ (31 Allah  menyatakan bahwa mensyariatkan perang dan kewajiban kewajiban berat  yang lain itu, Dia menguji keimanan kaum Muslimin hingga diketahui siapa  yang berjihad di jalan-Nya dan siapa yang tidak, siapa yang sabar dan  siapa yang tidak dan dengan cobaan itu pula akan bertambah kuat iman  orang yang sabar dan dapat pula diketahui makin berkurangnya iman orang  yang ragu-ragu.
 |  | 
   | 32 | Sesungguhnya orang-orang kafir dan menghalangi  (manusia) dari jalan Allah serta memusuhi rasul setelah petunjuk itu  jelas bagi mereka, mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah  sedikitpun. Dan Allah akan menghapuskan (pahala) amal-amal mereka.(QS. 47:32) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 32 
 
 إِنَّ  الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا الرَّسُولَ  مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا  وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ (32 Ayat ini menerangkan bahwa  orang-orang yang mengingkari ke Esaan Allah, menghalang-halangi manusia  mengikuti agama Allah yang di bawa oleh Muhammad, Rasul-Nya, menantang  dan menyakiti Rasul itu setelah dikemukakan kepada mereka bukti-bukti  yang kuat, maka segala tindakan mereka itu tidak akan menimbulkan  mudarat kepada Allah dan kepada perkembangan agama-Nya karena Allah Maha  Kuasa, kehendak-Nya pasti terlaksana. Dia menolong Rasul-Nya dan  mengazab setiap orang yang menentang-Nya. Segala usaha mereka itu tidak  akin berarti sedikitpun.
 Yang dimaksud dengan "orang yang  menghalang-halangi manusia di jalan Allah" dalam ayat ini ialah  orang-orang yang menghalangi orang lain masuk Yang dimaksud dengan  "orang yang menghalang-halangi manusia di jalan Islam dengan berbagai  macam cara atau orang yang berusaha memusnahkan Islam dan kaum Muslimin,  baik dengan terang-terangan maupun dengan sembunyi-sembunyi.
 Diriwayatkan  ayat ini turun berhubungan dengan orang-orang Yahudi dari suku Bani  Quraizah dan suku Bani Nadir yang kafir; mereka menghalang halangi  menusia menganut agama Allah setelah datang kepada mereka bukti-bukil  yang nyata yang terdapat dalam Taurat dan mukjizat-mukjizat yang  dikemukakan Rasulullah. Tindakan mereka itu tidak bermanfaat sedikit pun  terhadap rencana dan kehendak-Nya, tetapi akan memberi mudarat kepada  diri mereka sendiri, dengan batalnya semua amal mereka dan azab yang  akan diterimanya di akhirat nanti disebabkan perbuatan mereka itu. Ayat  ini juga berhubungan dengan Bani Sa'ad yang telah menganut agama Islam,  tetapi mereka selalu dihalang-halangi dan difitnah oleh orang-orang  Yahudi sehingga mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw. Rasulullah  menjawab pengaduan itu dengan ayat ini, yang menyatakan bahwa tindakan  orang-orang Yahudi itu tidak akan memberi mudarat kepada Allah, tetapi  akan memberi mudarat kepada diri mereka sendiri.
 |  | 
   | 33 | Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu`(QS. 47:33) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 33 
 
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ (33 Dalam  ayat ini Allah SWT. menyatakan bahwa hendaklah orang-orang -yang  beriman taat kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya dengan tidak menghiraukan  sikap dan tindakan orang-orang kafir itu. Dia berkata, "Wahai  orang-orang yang beriman mengakui keesaan dan kekuasaan Allah yang  mempunyai sifat-sifat yang sempurna, taatlah kepada-Ku, berimanlah  kepada Rasul yang Ku utus dengan melaksanakan ajaran agama Ku yang  disampaikan kepada kamu dan janganlah kamu berbuat dan bersikap yang  menyebabkan batalnya pahala amal yang telah kamu perbuat".
 Menurut  Abu Aliyah: "Semula para sahabat berpendapat bahwa tidak ada satu dosa  yang dapat merusak pengakuan seseorang yang mengatakan bahwa, "Tidak ada  Tuhan selain Allah", sebagaimana tidak ada manfaat sesuatu amal yang  didasarkan kepada syirik hingga turunnya ayatini. Setelah turunnya ayat  ini, para sahabat merasa khawatir, kalau-kalau amal-amal mereka akan  batal karena sesuatu perbuatan dosa.
 Ibnu Umar r.a berkata, "Kami  sekalian sahabat Rasulullah saw. berpendapat bahwa perbuatan baik akan  diterima Allah hingga turunnya ayat ini. Setelah turunnya ayat ini, kami  bertanya, "Apa sajakah yang membatalkan pahala amal-amal kita?. Maka  Rasulullah menjawab, "Dosa besar, kejahatan dan perbuatan keji". Maka  apabila salah seorang sahabat kami mengerjakan suatu dosa yang  disebutkan itu, kami berkata, "Sesungguhnya telah hapus pahala amalnya"  hingga turun ayat yang artinya "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa  orang yang mempersekutukan Dia dengan sesuatu, tetapi Dia mengampuni  selain dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. "Maka kami menghentikan  pembicaraan tentang itu".
 Ada ahll tafsir yang berpendapat bahwa  yang dimaksud dengan taat kepada Allah ialah mengamalkan isi Alquran dan  yang dimaksud dengan taat kepada Rasul ialah mengikuti dan melaksanakan  hadis-hadis beliau.
 |  | 
   | 34 | Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan  menghalangi (manusia) dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam  keadaaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada  mereka.(QS. 47:34) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 34 
 
 إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ مَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ (34 Ayat  ini menerangkan bahwa orang yang mengingkari kekuasaan dan ke Esaan  Allah, mengingkari seruan Rasul-Nya, menghalang-halangi manusia dari  jalan Allah, kemudian ia mati dalam keadaan kafir itu, maka Allah  sekali-kali tidak akan mengampuni dosa-dosanya karena pintu tobat dan  ampunan Allah hanya ada sewaktu masih hidup di dunia, jika seseorang  telah mati, maka semuanya telah tertutup baginya.
 Sebagian ahli  tafsir menerangkan bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan  orang-orang kafir yang mati dalam perang Badar yang dikubur dalam sebuah  sumur. Lepas dari benar atau tidaknya bahwa ayat ini diturunkan  sehubungan dengan orang-orang kafir yang mati dalam perang Badar itu,  melainkan berlaku bagi semua manusia, pada tempat, dalam keadaan dan  waktu ia hidup. Setiap orang yang mati dalam keadaan kafir, tidak akan  diampuni Allah dosa-dosanya.
 |  | 
   | 35 | Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal  kamulah yang di atas dan Allah-(pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali  tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu.(QS. 47:35) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 35 
 
 فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ (35 Hai  orang-orang yang beriman, apabila kamu telah mengetahui adanya perintah  melaksanakan jihad dan mengetahui pula bahwa Allah SWT. pasti menolong  orang-orang yang beriman, maka hendaklah kamu merasa dirimu kuat, jangan  sekali-kali merasa lemah, jangan sekali-kali kamu mengajak musuh  berdamai. Kuatkan dan teguhkann hatimu, kamu adalah orang-orang yang  berderajat tinggi di sisi Allah. Allah tetap bersama kamu dan tidak akan  mengurangi pahalamu sedikitpun, sedangkan Allah tidak akan bersama  orang kafir, apalagi menolong mereka, karena mereka sebenarnya adalah  makhluk Allah yang rendah derajatnya.
 |  | 
   | 36 | Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan  dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan  memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.(QS. 47:36) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 36 
 
 إِنَّمَا  الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا  يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ (36 Allah  SWT. menganjurkan dan mendorong orang-orang yang beriman agar berjihad  di jalan Allah dan menafkahkan harta di jalan-Nya, seakan-akan  mengatakan, "Wahai orang-orang yang beriman, berjuanglah di jalan Allah  untuk menghancurkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuhmu, yaitu  orang-orang kafir Mekah, janganlah sekali-kali terpesona oleh kehidupan  dunia yang menyebabkan kamu meninggalkan jihad itu karena kehidupan  dunia itu hanyalah sementara, hanya sebagai permainan dan senda gurau.  Semua yang ada di dun Ia ini akan hilang lenyap, kecuali ketaatan dan  ibadat kepada Allah karena ketaatan dan ibadat itu menjadi sebab untuk  memperoleh kehidupan yang sebenarnya nanti di akhirat". Dan ayat ini  dipahamkan bahwa jihad di jalan Allah termasuk perbuatan ibadat yang  menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah. Karena itu lakukanlah  jihad i(u sebagaimana melakukan ibadat-ibadat yang lain.
 Selanjutnya  Allah menyatakan, "Perbuatan yang merupakan persiapan hidup yang  sebenarnya di akhirat nanti ialah beriman kepada Allah, melaksanakan  segala perintah dan menjauhkan semua larangan-Nya dan menafkahkan harta  di jalan-Nya sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Yang  dituntut dari harta yang dinafkahkan itu hanyalah sebagian kecil saja  dari penghasilan tidak semuanya dan diberikan sebagai zakat, sedekah dan  sebagainya. Jika kamu melaksanakan yang demikian, Allah SWT. akan  membalasmu dengan balasan yang berlipat ganda berupa ketenteraman hidup  di dunia, surga di akhirat nanti".
 |  | 
   | 37 | Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak  kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan  menampakkan kedengkianmu.(QS. 47:37) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 37 
 
 إِنْ يَسْأَلْكُمُوهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوا وَيُخْرِجْ أَضْغَانَكُمْ (37 Dalam  ayat ini Allah SWT. menerangkan salah satu dari sifat manusia yang  tercela yaitu "kikir" dan "Sangat mencintai dan menginginkan harta"  Allah SWT. mengatakan kepada mereka, "Wahai manusia, seandainya Allah  meminta sebagian hartamu dan mendesakmu berulang-ulang agar kamu  memberikannya, tentulah kamu tidak akan memberikannya karena kamu  terlalu tamak kepada harta. Allah mengetahui yang demikian itu. Semakin  sering permintaan itu diulang-ulang kepadamu, semakin bertambah pula  rasa benci dan dengki yang telah ada di hatimu".
 Sifat kikir itu  telah menjadi tabiat manusia. Ia tidak mau dan sukar melepaskan  sebahagian hartanya kepada orang lain dengan hati yang ikhlas, padahal  sebenarnya hak-hak yang diperolehnya itu berasal dari anugerah Allah  SWT. kepadanya
 Mengenai tabiat kikir ini disebutkan pada firman Allah yang lain:
 
 
 
 وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأُحْضِرَتِ الْأَنْفُسُ الشُّحَّ Artinya: "....dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir (Q.S. An Nisa: 128)
 Dalam  ayat yang lain dinyatakan jika manusia dapat menghilangkan atau  mengurangi sifat kikirnya itu, maka ia akan menjadi orang yang beruntung  hidup di dunia dan di akhirat.
 Allah SWT. berfirman:
 
 
 
 وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Artinya: Siapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al Hasyr: 9)
 |  | 
   | 38 | Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak  untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka diantara kamu ada  orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir  terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah  orang-orang yang membutuhkan(Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia  akan menganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan  seperti kamu (ini).(QS. 47:38) | 
   |  | 
   | 
 | 
| Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Muhammad 38 
 
 هَا  أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ  فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ  نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ  تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا  أَمْثَالَكُمْ (38 Ayat ini menegaskan maksud ayat yang sebelumnya  yang mencela perbuatan kikir. Allah SWT. berfirman, "Kamu, hai  orang-orang yang beriman, dituntut untuk menafkahkan hartamu di jalan  Allah, berjihad memerangi musuh Allah dun membela agama-Nya. Barang  siapa di antara kamu kikir, tidak mau menafkahkan hartanya di jalan  Allah, maka kekikirannya itu akan memberi kemudaratan kepada dirinya  sendiri karena kikir itu mengurangi pahala bahkan dapat menghapuskannya,  menjauhkan diri dari keridaan Allah dan surga.
 Sebenarnya Allah  SWT. tidak memerlukan hartamu dan harta yang kamu nafkahkan karena Dia  Maha Kaya, kamulah yang sangat memerlukannya Kamu dianjurkan bernafkah  dan berjihad itu, hanyalah agar kamu mendapat pahala dan balasan yang  baik.
 Kemudian Allah SWT. mengancam mereka dengan mengatakan, "Jika  kamu berpaling dan kembali menjadi kafir setelah beriman, maka Allah  akan menghancurkan kamu, kemudian mengganti kamu dengan kaum yang lain  yang tidak seperti kamu yang bersedia bernafkah, berjihad, melaksanakan  perintah, dan menjauhkan diri dari larangan-Nya.
 Diriwayatkan oleh Baihaqi, Tirmizi dan lain-lainnya dari Abu Hurairah berkata:
 
 
 
 تلا  رسول الله صلى الله عليه وسلم هذه الآية إلى أخرها، فقالوا : يا رسول الله  من هؤلاء الذين إن تولينا استبدلوا بنا ثم لا يكونون أمثالنا فضرب رسول  الله علة منكب سلمان ثم قال : هذا قومه والذي نفسي بيده لو أن هذا الدين  تعلق بالثريا لتناوله رجال من فارس Artinya: Rasulullah saw.  membaca ayat ini sampai akhir, maka para sahabat bertanya: "Ya  Rasulullah! Siapakah orang-oraig itu yang jika kami berpaling, mereka  akan menggantikan kami dan mereka tidak seperti kami?". Maka Rasulullah  menepuk bahu Salman, kemudian berkata, "Inilah orangnya bersama kaumnya,  demi Allah yang diriku di tangan-Nya, seandainya agama itu tergantung  di bintang Surayya, dia akan dicapai oleh arang-orang dari Persia".  (lihat Tafsir Al Maragi hal. 79 juz 26, jilid IX).
 |  | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar